RATNASARI CAHYANTI
““ AA woman’s
woman’s ability
ability to
to have
have aa SAFE
SAFE and
and
healthy
healthy pregnancy
pregnancy and childbirth.. ””
and childbirth
TECHNICAL CONSULTATION on SAFE MOTHERHOOD
Colombo, Sri Lanka
1997
The 10 Messages and Actions
Messages: 1. Advance SM through human rights
2. Empower women, ensure choices
3. SM is a vital social economic investment
Actions:related to the design & program implementation
4. Delay marriage and first birth
5. Every pregnancy faces risks - Strategi Pendekatan
Risiko
WHO
1978
6. Ensure skilled attendance at delivery
7. Improve access to quality maternal health service
Hak Asasi Manusia Pemberdayaan Wanita Sektor Kesehatan Pendidikan Pembangunan Sosial Ekonomi
GSI
1996 Paradigma Sehat
2000 WHO
Making Pregnancy Safer -1999
3 Pesan Kunci – 4 Strategi Utama Renstra MPS -
2001
12
Evidence-based medicine is the
systematic, scientific and explicit
use of current best evidence in
making decisions about the care of
individual patients.
MENGAPA MENGUBAH CARA PRAKTEK
KITA?
• Angka Kematian Ibu tetap dan di
beberapa daerah malah meningkat
• Meningkatnya akses terhadap bukti-
bukti penelitian
• Banyak teknologi baru yang
diperkenalkan tanpa bukti penelitian
yang jelas tentang keuntungannya
• Berubahnya harapan para ibu
MERUBAH
PRAKTEK YANG SUDAH ADA
• Pengalaman
• Pendapat para ahli
• Bukti
• Harapan
KEMATIAN
IBU DI
BERBAGAI
NEGARA
Ten countries account for about
60% of global maternal deaths:
India (50 000)
Nigeria (40 000)
Democratic Republic of the Congo (21
000)
Ethiopia (13 000)
Indonesia (8800)
Pakistan (7900)
United Republic of Tanzania (7900)
Kenya (6300)
China (5900)
Source : WHO 2016
Uganda (5900)
PENYEBAB
KEMATIAN
IBU DI
INDONESIA
SEBAGIAN BESAR DAPAT
DICEGAH dan dengan persiapan yang
lebih baik
SECARA TEKNIS dan MANAJERIAL
dapat dilakukan oleh pelaku pelayanan
kesehatan di Indonesia.
Kajian KEBIJAKAN dan
MANAJEMEN PELAYANAN
KESEHATAN
TREND AKI DI INDONESIA
Hasil SP2000-2010, SDKI 1994-2012, SUPAS 2015,
Target MDG’s 2015 dan Target RPJMN 2019
Adjusted
(MMR)
346
30
5
(Tahun)
PENYEBAB KEMATIAN IBU
20 – 35
24 64,51 % 9.545 24 0.25 %
th
35 13.610 35
Sumber : Data Dinas Kesehatan Kota Semarang Januari –Desember 2015
Berdasarkan jumlah
Berdasarkan jumlah bumil resti
kasus kematian Ibu
Jumlah
anak Jml Jumlah Jumlah
Prosentas Prosentas
kematian bumil kematian
e e
Ibu resti Ibu
13.26
<3 30 85,71 % 30 0,23 %
0
>3 5 14.29 % 350 5 1,43 %
13.61
35 35
0
N Komplikasi
O Jam Hari
Persalinan
1. Perdarahan:
Pasca Persalinan 2
Sblm Bayi Lahir 12
1
2. Robekan Rahim
2
3. Eklampsia Geografis- desa, akses Rujukan
Persalinan Lama 3
4. jauh :
Infeksi 6 Waktu Tempuh
5.
Rujukan Terlambat
AKI 102/ 100.000 KH dan AKB 23/ 1000 KH- MDGs th 2015
Intervensi untuk Menurunkan
Kematian Ibu
KAJIAN
KAJIAN HISTORIS
HISTORIS
•• Dukun
Dukun bayi
bayi
•• Asuhan
Asuhan Antenatal
Antenatal
•• Penapisan
Penapisan resiko
resiko
PENDEKATAN
PENDEKATAN MPS
MPS
•• PENOLONG
PENOLONG TERAMPIL
TERAMPIL
SAAT
SAAT PERSALINAN
PERSALINAN
DAN
DAN KELAHIRAN
KELAHIRAN BAYI
BAYI
Masalah Teknologi
Persalinan normal Asuhan Persalinan Normal
(APN)
Perdarahan Manajemen Aktif Kala III,
postpartum Misoprostol
Eklampsia MgSO4, Nifedipine
Sepsis Antibiotik, pencegahan infeksi
Distosia Partogram, Ekstraksi Vakum,
Seksio
Asfiksia Resusitasi BBL
Multiparitas Kontrasepsi
Aborsi APK (Asuhan Pascakeguguran)
Perawatan Preterm Asuhan Metode Kanguru
Intervensi:
ASUHAN ANTENATAL
• Klinik asuhan antenatal dimulai di AS, Australia,
Skotlandia antara tahun 1910-1915
• Konsep baru – penapisan ibu yang sehat untuk
mengetahui tanda-tanda penyakit
• Hingga tahun 1930-an sejumlah (1200) klinik ANC
dibuka di Inggris
• Tidak ada penurunan angka kematian ibu
• Bagaimanapun juga, secara luas digunakan sebagai
strategi untuk menurunkan kematian ibu di tahun
1980-an dan di awal tahun 1990-an
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• TIDAK
TIDAK BISA
BISA MENGIDENTIFIKASI
MENGIDENTIFIKASI WANITA
WANITA
YANG
YANG BERISIKO
BERISIKO TERHADAP
TERHADAP KEMATIAN
KEMATIAN –
–
SETIAP
SETIAP KEHAMILAN
KEHAMILAN MENGANDUNG
MENGANDUNG RISIKO
RISIKO
MENGAPA MERUBAH FOKUS
ASUHAN ANTENATAL
• Setiap kehamilan mengandung risiko
• Hampir tidak mungkin untuk
memprediksi secara tepat wanita mana
yang akan mengalami komplikasi yang
membahayakan jiwanya
• Penilaian risiko antenatal tidak
mengurangi kematian ibu
• Banyak tindakan antenatal rutin tidak
efektif untuk mencegah komplikasi
PENDEKATAN RISIKO
TIDAK BERFUNGSI
100
50
0
1960 1964 1968 1972 1976 1980 1984 1988 1992
500
450
400
350
300
250
Maternal
200
Deaths
150
100
50
0
1800
2
R = 0.74
1600 Y Log. (Y)
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
WHO 1999.
Intervensi:
PENOLONG TERAMPIL SAAT
KELAHIRAN BAYI
• Pelatihan yang tepat, kisaran
ketrampilan
• Mengenali komplikasi dini
• Mengamati ibu, memantau janin/bayi
• Melaksanakan intervensi dasar yang
esensial
Intervensi:
PENOLONG TERAMPIL SAAT
KELAHIRAN BAYI
• Rujuk ibu/bayi ke tempat yang memiliki
tingkat pelayanan lebih tinggi jika
komplikasi yang timbul membutuhkan
intervensi lebih lanjut
• Memiliki kesabaran dan empati
ALUR
ALUR KETAHANAN
KETAHANAN HIDUP
HIDUP
WANITA USIA
REPRODUKSI
IBU
IBU DAN
DAN BBL
BBL
TIDAK ADA
KEHAMILAN
TIDAK ADA
KOMPLIKASI
KEHAMILAN
ANGKA KELANGSUNG-
ANGKA KELANGSUNG- AN HIDUP TINGGI
AN HIDUP RENDAH
WANITA USIA ALUR
ALUR KELANGSUNGAN
KELANGSUNGAN HIDUP
HIDUP
REPRODUKSI IBU
IBU DAN
DAN BBL
BBL
KONTRASEPSI TIDAK ADA
& GIZI KEHAMILAN
• Persiapan kegawat
daruratan
ABORTUS SPONTAN KOMPLIKASI • Pengenalan yang
ATAU TIDAK AMAN PADA IBU DAN BAYI tepat waktu
BARU LAHIR • Tindakan yang
cepat
• Penatalaksanaan
ASUHAN PASCA yang tepat
KEGUGURAN
ANGKA KELANGSUNGAN
HIDUP YANG RENDAH ANGKA KELANGSUNG-
AN HIDUP TINGGI
Solusi untuk Kelangsungan Hidup Ibu
dan Bayi Baru Lahir
Identifikasi masalah :: kematian
Identifikasi masalah kematian ibuibu dan
dan bayi
bayi baru
baru lahir
lahir
• Terlambat
Terlambat dalam
dalam memutuskan
memutuskan untuk untuk mencari
mencari
asuhan
asuhan
–– Kurang
Kurang pemahaman
pemahaman mengenai
mengenai komplikasi
komplikasi
–– Penerimaan
Penerimaan terhadap
terhadap kematian
kematian ibu
ibu
–– Status
Status ibu
ibu yang
yang rendah
rendah
–– Hambatan
Hambatan sosial
sosial budaya
budaya untuk
untuk mencari
mencari asuhan
asuhan
• Terlambat
Terlambat dalam
dalam mencapai
mencapai asuhan
asuhan
–– Pegunungan,
Pegunungan, kepulauan,
kepulauan, sungai
sungai –– pengaturan
pengaturan yang
yang
buruk
buruk
• Terlambat
Terlambat menerima
menerima asuhan
asuhan
–– Bahan-bahan,
Bahan-bahan, petugas,
petugas, keuangan
keuangan
–– Petugas
Petugas yang
yang terlatih
terlatih secara
secara buruk
buruk dengan
dengan perilaku
perilaku
yang
yang merugikan
merugikan
“PELAYANAN RUMAH
SAKIT PONEK TIDAK
HANYA MELIPUTI
PELAYANAN
KEGAWATDARURATAN
OBSTETRI, FUNGSI
UTAMANYA MAMPU
MEMBINA WILAYAH
RUJUKAN DAN
PELAYANAN PONED”
Fasilitas Pelayanan PONEK – PONED
Kota Semarang
5
A
4
6 B
2 1
F
7
3
E
D
C
RS PONEK : Puskesmas PONED :
1. RSUP Dr. Kariadi A. Puskesmas Genuk
2. RSUD Tugu B. Puskesmas Telogosari Kulon
3. RSUD Kota Semarang C. Puskesmas Srondol
4. RS Citarum (Pantiwilasa) D. Puskesmas Gunungpati
5. RSI Sultan Agung E. Puskesmas Karangmalang
6. RS Telogorejo F. Puskesmas Mangkang
7. RS Elisabeth
RECOGNITION REFERRAL RESPONSIVENESS
STABILIZATION
POLA
POLA PEMIKIRAN
PEMIKIRAN