Anda di halaman 1dari 24

ERGONOMI

PRESENTED BY : KELOMPOK 5

20150005_A TO TIMPA A.RAM


20150011_HASNAH
20150017_RAHMAT HIDAYAH
20150023_NURBAETI
20150029_AMINA RAMADANA
20150035_HIJRAH
20150041_NILA SARI
WHAT IS ERGONOMI ?
• Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon (kerja) dan nomos (norma/hukum) a
tau yang berarti ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum kerja/aturan kerja.

• Berdasarkan pengertian ergonomi menurut pusat kesehatan kerja departemen keseh


atan kerja RI, ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitanny
a dengan pekerjaan mereka.Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah p
enyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan s
tress yang akan dihadapi.
WHY NEED ERGONOMI?

 Ergonomi berkaitan dengan disain suatu sistem dimana


manusia bekerja di dalamnya
 Penting, karena ergonomi dimaksudkan untuk menjamin kebu
tuhan manusia akan keamanan, keselamatan, kesehatan, ken
yamanan, efektifitas dan efisiensi dalam dia bekerja
Where is
• Diterapkan dimana saja: di
ergonomi applied rumah, di tempat kerja, di
?
perjalanan dll.

When is • Diterapkan kapan saja selama 24


ergonomic
applied ? jam

• Setiap individu maupun


Who must apply
ergonomi ? kelompok dari usia bayi sampai
dewasa

How is
ergonomics • Semua disiplin ilmu
applied ?
Tujuan Ergonomi
1. Angka cedera dan kesakitan dalam melakukan pekerjaan tidak ada/

terkurangi.

2. Biaya terhadap penanganan kecelakaan atau kesakitan menjadi berkurang

3. Kunjungan untuk berobat bisa berkurang.

4. Tingkat absentisme/ ketidak hadiran bisa berkurang

5. Produktivitas/ kualitas dan keselamatan kerja meningkat


6. Pekerja merasa nyaman dalam bekerja

7. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.

8. Meningkatkan kesejahteraan sosial.

9. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis,

ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja


KEGUNAAN ERGONOMI
• Meningkatkan kinerja manusia atau interaksi antara komponen ma
nusia dengan komponen lainnya sehingga melindungi manusianya
itu sendiri, mengurangi ketidak-efisienan dalam penggunaan mesi
n dan juga dampak lingkungan (produktivitas meningkat, reliabilit
as atau tingkat kepercayaan pada sistem kerja meningkat, biaya l
ebih murah)

• Praktek ergonomi dalam hal ini adalah untuk meningkatkan keam


anan dan kemampuan guna peralatan yang lebih baik dan terbeba
s dari gangguan.
contoh
Ruang Lingkup Ergonomi

Ergonomi Ergonomi
fisik kognitif

Ergonomi
Ergonomi
lingkunga
organisasi
n
Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi

Dari sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus selalu
dalam garis keseimbangan sehingga dicapai performansi kerja yang tinggi. Dalam
kata lain, tuntutan tugas pekerjaan tidak boleh terlalu rendah (underload) dan juga tidak
boleh terlalu berlebihan (overload). Karena keduanya, baik underload maupun overload
akan menyebabkan stress
1. Kemampuan Kerja
Kemampuan seseorang sangat ditentukan oleh:

Personal Capacity (Karakteristik Pribadi)

Physiological capacity ( Kemampuan fisiologis)

Psycological Capacity ( Kemampuan psikologis)

Biomechanical Capacity (kemampuan Bio-


mekanik)
2. Tuntutan Tugas
Tuntutan tugas pekerjaan/aktivitas tergantung pada:

Task and material Characteristics


Environmental Characteristics;
Environmentaltugas
Characteristics;
(karakteristik
Organization dan material);
Organization Characteristics;
Characteristics;
3. Performance

Permormansi atau tampilan seseorang sangat


tergantung kepada rasio dari besarnya
tuntutan tugas dengan besarnya kemampuan
yang bersangkutan. Dengan demikian,
apabila:
1

Bila rasio tuntutan tugas lebih besar


daripada kemampuan seseorang
atau kapasitas kerjanya, maka akan
terjadi penampilan akhir berupa:
ketidaknyamanan, “Overstress”,
kelelahan, kecelakaan, cedera, rasa
sakit, penyakit, dan tidak produktif.
2

Sebaliknya, bila tuntutan tugas lebih


rendah daripada kemampuan
seseorang atau kapasitas kerjanya,
maka akan terjadi penampilan akhir
berupa: “understress”, kebosanan,
kejemuan, kelesuan, sakit dan tidak
produktif.
3

Agar penampilan menjadi optimal


maka perlu adanya keseimbangan
dinamis antara tuntutan tugas
dengan kemampuan yang dimiliki
sehingga tercapai kondisi dan
lingkungan yang sehat, aman,
nyaman dan produktif.
Kapasitas Kerja

Secara umum kemampuan, kebolehan dan keterbatasan


manusia ditentukan oleh berbagai faktor yaitu: umur, jenis
kelamin, ras, antropometri, status kesehatan, gizi, kesegaran
jasmani, pendidikan, keterampilan, budaya, tingkah laku,
kebiasaan, dan kemampuan beradaptasi (Manuaba, 1998).
Metode-metode Ergonomi di Tempat Kerja
1. Diagnosis
Diagnosis dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaia
n fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomic checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainny
a.

2. Treatment
Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat diagnosis.
Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi mebel, letak pencahayaan atau jendela ya
ng sesuai. Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
 
3. Follow-up
Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanya
kan kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit kepala dan l
ain-lain. Secara obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angk
a kecelakaan dan lain-lain.
Penanggulangan permasalahan ergonomi di
setiap jenis pekerjaan dapat dilakukan setelah
mengetahui terlebih dahulu bagaimana proses
kerja dan posisi kerjanya.
contoh masalah ergonomi yang dapat timbul akibat ketidaksesuaian antara
pekerja dan pekerjaannya :

Ketidaktepatan kursi kerja, menyebabkan


keluhan kepala, leher, bahu, pinggang, bokong,
lengan, tangan, lutut, kaki, dan paha.

Kemampuan jasmani

Lingkungan tempat kerja

Pembebanan kerja fisik

Sikap tubuh dalam bekerja

Anda mungkin juga menyukai