Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KASUS

Pembimbing : dr. Hasan Sp.A


Presentan : Bryan Horiando (2016061172)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA
RSUD SYAMSUDIN, SH SUKABUMI
PERIODE 21 NOVEMBER 2017 30 DESEMBER 2018
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. N
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir : 10 Desember 2010
• Usia : 7 tahun
• Alamat : KP Cikondang, kecamatan Cicantayan
• Agama : Islam
• Anak ke : 1 dari 1 bersaudara
• Tanggal masuk RS : 3 Januari 2018
• Tanggal pemeriksaan : 6 Januari 2018
• Care giver : Ibu pasien
IDENTITAS ORANG TUA
• Ayah Ibu
• Nama Ayah: Tn. K Nama Ibu : Ny. N
• Usia : 36 tahun Usia : 35 tahun
• Alamat : KP Cikondang, Alamat : KP Cikondang, kecamat
kecamatan Cicantayan
• Cicantayan
Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Suku : Sunda Pendidikan : SMA
• Agama : Islam Suku : Sunda
• Pendapatan : ± 5 juta perbulan Agama : Islam
Pendapatan :-
ANAMNESIS
(Alloanamnesis dengan ayah pasien pada tanggal 6 Januari
2018)

• Keluhan Utama
Penurunan kesadaran 2 hari SMRS.

• Keluhan Tambahan
Demam 6 hari SMRS, kejang ± 5 menit 2 kali.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

7 hari SMRS 5 hari SMRS

• Demam (+), suhu tidak diukur, dirasakan naik turun paling


• Demam, tidak diukur hanya dengan perabaan tangan, tinggi dirasakan malam hari.
dirasakan naik turun dan lebih tinggi saat malam hari. • Batuk (-), pilek (-)
• Mual (+), muntah (+) ± 3 kali isinya makanan dan lendir, • Mual (+), muntah ± 2 kali sehari isinya lendir, darah (-), muntah
darah (-), tidak projektil tidak projektil,
• Sakit kepala, seperti ditusuk – tusuk, hilang timbul • Irititabilitas (+).
• Iritabilitas (+), Fotofobia (-), Leher kaku (-), Sulit tidur (-) • Os mengeluhkan lemah dikedua tungkai bagian kanan, sehingga
• Batuk (-), pilek (-) tidak bisa berjalan.
• BAK tidak ada gangguan, warna kuning jernih. darah (-) • BAK tidak ada gangguan, warna kuning jernih. darah (-)
• BAB konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, darah • BAB konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, darah (-),
(-), lendir (-), bau lendir (-), bau busuk
• Nafsu makan pasien masih baik • sakit kepala (+) dengan kualitas sama.
• Lemas, pasien cenderung tidur. • Iritabilitas (+), fotofobia (-), leher kaku (-), sulit tidur (-)
• Os masuk ke rumah sakit Sekarwangi dan dirawat 1 hari, • Os kembali dibawa ke RS Sekarwangi dan dirawat selama 3
keesokannya pulang. hari. 2 hari disana os mengalami penurunan kesadaran.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1 hari SMRS MRS

• Demam (+), suhu tidak diukur, dirasakan naik turun paling • OS mengalami penurunan kesadaran GCS (
tinggi dirasakan malam hari.
• Sekarwangi dan dirujuk ke RSUD Syamsudin SH
• Batuk (-), pilek (-)
• Mata os mendelik keatas namun tidak ada kejang, karena
itu keluarga os membawa kembali ke RS Sekarwangi.
• BAK dan BAB tidak ada gangguan
• Os dibawa ke IGD Sekarwangi dengan GCS ( E3M4V3 )
dengan adanya kejang (+) durasi ± 5 menit, kelojotan pada
seluruh ekstremitas, mata mendelik keatas, dan post ictal
tidak sadar. OS dirawat 1 malam di RS Sekarwangi dan
dirujuk ke RSUD Syamsudin SH
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat operasi : Disangkal


• Riwayat kejang : 1x kelojotan seluruh ekstremitas, ± 5 menit
, post ictal tidak sadar.

• Riwayat rawat inap: (+) 3 kali di RS Sekarwangi karena demam


,muntah, mual, muntah, dan curiga kejang.
• Riwayat alergi : (-)
• Riwayat batuk lama : disangkal
• Riwayat vaksinasi : 2 minggu SMRS os post vaksin difteri
RIWAYAT PENGOBATAN
Tidak ada.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat kejang disangkal
Riwayat batuk kronis disangkal
RIWAYAT KEHAMILAN
• Kesehatan ibu selama hamil: keputihan (-), demam (-)
• ANC: teratur, 8 kali di puskesmas dengan bidan
• Imunisasi TT: 2 x
• Obat-obatan selama kehamilan: zat besi, asam folat
• Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan NAPZA: disangkal
Anak Jenis Tahun Lahir Persalinan BBL Ket.
ke- Kelamin lahir secara dibantu oleh

1 Laki-laki 1994 PSP Bidan 2200 g -


2 Laki-laki 2001 PSP Bidan 2000 g  
3 Pasien

Pasien merupakan anak ke 3 (P3A0) . Pasien lahir kurang bulan (36 minggu)
dengan berat 1900 gram dan panjang badan 47 cm. Persalinan secara spontan
di rumah pasien dengan bantuan bidan.
RIWAYAT KELUARGA

Usia 34 th Usia 30 th
Wiraswasta Ibu Rumah Tangga

Usia 12 tahun Usia 7 tahun


Usia 15 tahun
Usia gestasi 37 minggu Usia gestasi 37 minggu
Usia gestasi 37 minggu
Persalinan Normal Persalinan Normal
Persalinan Normal
BBL : - BBL : -
BBL : -
PBL : - PBL : -
PBL : -
RIWAYAT KELAHIRAN
• Tempat persalinan: bidan
• Penolong persalinan: bidan
• Cara persalinan: spontan
• Hambatan persalinan: tidak ada
• Masa gestasi: 36 minggu
• Keadaan bayi: BBL 1900 gram, langsung menangis kuat
BCG scar +
Imunisasi Dasar Lengkap menurut Kemenkes
RIWAYAT MAKANAN

• 0 – 6 bulan : ASI

• 6 – 9 bulan : ASI + bubur saring

• 9– 12 bulan : ASI + makanan lunak dengan lauk cincang

• 12 bulan – 2 tahun : ASI + makanan keluarga

• 2 tahun – sekarang : Makanan keluarga


RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
• Status psikososial baik menurut HEADSSS

Home Education Activities

Drinking/drugs Sex Safety

Suicide
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan tanggal 6 Januari 2017
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Nadi : 90 x / menit (Normal : 60-100 x / menit)
• Laju Nafas : 18x /menit (Normal : 14 – 22 x / menit)
• Suhu : 36,8o C (Normal: 36,5-37,5 o C)
• Tekanan darah : 120/70 mmHg (Normal : 100-120 / 60-75 mmHg)
Antropometri
• Berat badan sekarang : 17 kg
• Tinggi badan : 143 cm

Status gizi baik menurut CDC


Pemeriksaan Generalisata
• Kepala :Normosefali (LK = 54 cm), deformitas (-)
• Wajah :Simetris
• Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (-/-), edema
palpebra (+/+)
• Hidung :Deviasi septum (-), sekret (-/-)
• Telinga :Meatus akustikus eksternus (+/+), sekret (-/-), darah (-/-)
• Mulut :Bibir tidak kering , mukosa oral basah, palatum intak, maloklusi
(-)
• Leher :Trakea di tengah, benjolan (-), pembesaran KGB leher (-)
Paru
• Inspeksi :Gerakan napas tampak simetris, retraksi subcostal (-),
intercostal (-) , suprasternal (-), barrel chest (-)
• Palpasi :Gerakan napas teraba simetris, vocal fremitus kiri = kanan
• Perkusi :Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi :Bunyi napas vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung

• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat


• Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea miklavikula sinistra
• Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternal sinistra
Batas kanan : ICS V linea parasternal dekstra
Batas kiri : ICS V linea midklavikular sinistra
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Tampak cembung, bekas luka (-), striae (-)
• Auskultasi : Bising usus (+), 8 x/menit
• Palpasi : Teraba supel, hepatomegali (-), splenomegali (-), benjolan (-)
• Perkusi : Timpani, Shifting dullness (+)

Ekstremitas :Ekstremitas lengkap, CRT < 2 detik, akral hangat, edema pitting
Kulit :Turgor kulit baik, ikterik (-)
Punggung :Alignment vertebra baik
Genitalia :Testis (+/+), hydrocele (-), edema skrotum (-)
Bokong :Anus (+), rash (-)
Pemeriksaan Neurologis
Motorik Sensorik
 Kekuatan lengan dan tungkai  Respon terhadap nyeri dan
pasien simetris perabaan (+)
 Tidak terdapat adanya spasme dan
rigiditas Otonom
 Otot dalam kondisi normotonus  BAK (+), BAB (+), Keringat (+)
 
Nervus Kranialis
• N.I :Tidak diperiksa
• N.II dan III :Pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya
tidak langsung (+/+), ptosis (-)
• N.III,IV,VI:Gerakan bola mata ke segala arah (+/+), strabismus (-/-)
• N.V :Motorik dan sensorik kesan normal
• N.VII :Wajah tampak simetris , gerakan wajah simetris
• N.VIII :Dapat mendengar suara gesek dan bisik dengan intensitas yang sama kiri
dan kanan
• N.IX,X:Refleks menelan baik
• N.XI :Bahu tampak simetris, kekuatan angkat bahu baik dan sama kuat kiri dan
kanan
• N.XII :Lidah simetris, tidak atrofi, posisi, tidak ada deviasi dan fasikulasi
Refleks fisiologis Refleks patologis:
Kaku kuduk (+)
 Bisep : ++ | ++
Babinski (+/-)
 Trisep: ++ | ++
Chaddock (+/+)
 Patella: ++ | ++
Oppenheim (-/-)
 Achilles: ++ | ++
Gordon (+/+)
Schaeffer (-/-)
Klonus (-/-)
Pemeriksaan Penunjang (24/11/17)
Mikroskopis urine
Leukosit 1-3 /LPB <6­­
Eritrosit 8-12 /LPB <3
Epitel + /LPK 1~15
Silinder Granula 2-3 /LPB Negatif
Kristal Negatif /LPB Negatif
Bakteri Negatif /LPK Negatif
Lain-lain Negatif Negatif
Glukosa Darah
GDS 81 mg/dL
Fungsi Ginjal
Ureum 91 mg/dL
Kreatinin 0.91 mg/dL
Resume
• Anak H, laki-laki, berusia 8 tahun 10 bulan dengan berat badan 33 kg,
datang ke RS dengan keluhan utama bengkak pada wajah dan kedua
ekstremitas bawah. Keluhan ini disertai dengan BAK yang sedikit dan
jarang serta berwarna keruh.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien compos mentis, tampak
sakit sedang. Didapatkan edema pada kelopak mata, wajah dan
pitting edema pada kedua ekstremitas bawah dan ascites .
• Pada hasil pemeriksaan penunjang didapatkan protein urin +++
Diagnosis Kerja
• Sindroma nefrotik relaps jarang
Tatalaksana
Bangsal Mandiri
• Ceftriaxone 2 x 1 gram IV • Diet rendah garam 1 gram/hari ,
• Ranitidin 2 x 30 mg IV protein 2 gram/kg.hari
• Lasix 1 x 33 mg IV • Furosemid 3 x 10 mg IV
• Cek urine rutin • Tes mantoux
• Timbang BB / hari • Rencana prednison setelah ada
hasil mantoux
• Monitor balance dan urine output
• Pemeriksaan urinalisis, protein urin
kuantitatif, darah tepi lengkap,
albumin, kolestrol serum, ureum
dan kreatinin, kadar komplemen C3
• Timbang BB/ hari
Prognosis

• Ad vitam : Bonam

• Ad functionam : Bonam

• Ad sanationam : Dubia ad bonam


25 November
24 November 2017 26 November 2017 27 November 2017
Follow-up 2017
HR 1 HR 2 HR 3 HR 4
S Bengkak seluruh tubuh (wajah , perut , ekstremitas)
O Kesadaran Compos mentis
  Berat badan 33 kg
  HR 90 x/menit 90 x/menit 109 x/menit 84 x/menit
  Suhu 36,8 36,5 36,5 36,5
  RR 20 x/menit 20 x/menit 24 x/menit 20 x/menit
  TD 120/80 mmHg 120/80 mmHg 130/80 mmHg 120/70 mmHg
A Sindroma nefrotik relaps jarang
Lasix 1 x 33 mg IV Prednison 4-4-3 Prednison 4-4-3 PO Prednison 4-4-3 PO
Ranitidin 2 x 30 mg IV PO Ceftriaxon 2 x 1 gr IV Ceftriaxon 2 x 1 gr IV
Ceftriaxon 2 x 1 gr IV Ceftriaxon 2 x 1 Albumin 3 x 30 gr IV (2x) Lasix 30 mg IV
Cek urin rutin gr IV Lasix 30 mg IV post
Timbang BB/hari Albumin 3 x 30 transfusi
gr IV Cek urin rutin
P Lasix 30 mg IV Cek lab I, albumin,
P post transfusi kolesterol
Cek urin rutin
Cek lab I,
albumin,
28 November 29 November
30 November 2017 01 Desember 2017
Follow-up 2017 2017
HR 5 HR 6 HR 7 HR 8
S Edema berkurang
O Kesadaran Compos mentis
  Berat badan 32,5 kg 32,5 kg 32,5 kg 33 kg
  HR 100 x/menit 100 x/menit 115 x/menit 100 x/menit
  Suhu 36,5 36,6 36,6 36,8
  RR 24 x/menit 22 x/menit 26 x/menit 22 x/menit
TD
130/80 mm
  130/80 mmHg 140/80 mmHg 130/90 mmHg
Hg
A Sindroma nefrotik relaps jarang
Prednison 4-4-4 Prednison 4-4-4 Prednison 4-4-4 PO Prednison 4-4-4 PO
PO PO Cefotaxime 3 x 700 mg IV Cefotaxime 3 x 700 mg
Lasix 1 x 20 mg Albumin 20 Lasix 1 x 20 mg IV IV
IV gram habis Captopril 2 x ½ PO Lasix 1 x 20 mg IV
P
P dalam 3 jam Captopril 2 x ½ PO
Lasix 1 x 20 mg
IV
 
02 Desember 2017 03 Desember 2017 04 Desember 2017
Follow-up
HR 9 HR 10 HR 11
S Edema berkurang
O Kesadaran Compos mentis
  Berat badan 32,5 kg 32 kg 31 kg
  HR 100 x/menit 100 x/menit 90 x/menit
  Suhu 36,6 36,5 36,5
  RR 24 x/menit 24 x/menit 24 x/menit
  TD 130/80 mmHg 130/80 mmHg 130/80 mmHg
A Sindroma nefrotik relaps jarang
Prednison 4-4-4 PO Prednison 4-4-4 PO Prednison 4-4-4 PO
Cefotaxime 3 x 700 Cefotaxime 3 x 700 mg Cefotaxime 3 x 700
mg IV Captopril 2 x ½ mg IV
Lasix 1 x 20 mg IV Lasix 1 x 20 mg IV Lasix 1 x 20 mg IV
Captopril 2 x ½ PO Pasien pulang paksa
P Timbang BB dan
urinalisis
 
 
Kimia Urin 24/11/2017 25/11/2017 29/11/2017 30/11/2017 01/12/2017 03/12/2017 04/12/2017
Kuning
Warna Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning
muda
Kejernihan Jernih Jernih Keruh Agak keruh Jernih Jernih Agak keruh
pH 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0
Berat Jenis 1.025 1.020 1.025 1.020 1.025 1.030 1.030
Leukosit Negatif Negatif Pos (+/25) Negatif Negatif Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Pos (++ Pos (++ Pos (++
Protein Pos(++/100) Pos(++/100) Pos (++/100) Pos(++/100)
+/500) +/500) +/500)
Glukosa Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Urobilinogen Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Bilirubin Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Eritrosit Pos (++/25) Pos(++/25) Pos (+/10) Pos(++/25) Pos(+/10) Pos(+/10) Negatif
Mikroskopis Urin

24/11 25/11 29/11 30/11 01/12 03/12 04/12

Leukosit 1-3 0-3 3-5 4-6 3-5 1-3 2-3


Eritrosit 8-12 10-12 5-7 3-5 2-4 2-4 1-2
Epitel + + + + + + +

Silinder Granula 2-3 Negatif Granula 0-2 Granula 0-1 Granula 0-1 Negatif Negatif

Kristal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif


Bakteri Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Lain-lain Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Glukosa Darah 24/11/2017
Glukosa darah sewaktu 82

Fungsi Ginjal 24/11/2017 28/11/2017


Ureum 91 99
Kreatinin 0.91 0.80

Fungsi Hati 25/11/2017 28/11/2017 01/12/2017


Albumin 1.2 1.7 1.9
25/11/2017
Darah rutin
Hb 11,2
Leukosit 28.100
Hematokrit 34
Eritrosit 4,4
Indeks Eritrosit
MCV 78
MCH 26
MCHC 33
Retikulosit 518.000
Klinik
Kolesterol total  499
Analisa Kasus
Teori Kasus
- Proteinuria masif (> 40 mg/m2 Dipstick 3+
LPB/jam atau 50 mg/kg/hari Kolestrerol 499 mg/dL
atau rasio protein/kreatinin
Hipoalbuminemia: 1,2 g/dL
pada urin sewaktu > 2 mg/mg
atau dipstik ≥ 2+) Kreatinin : 0,80 mg/dL
- Dapat disertai
hiperkolesterolemia > 200
Pemeriksaan Penunjang mg/dL
- Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
- Kadar ureum kreatinin normal,
kecuali jika ada penurunan
fungsi ginjal
Teori Kasus
-Lebih sering pada laki-laki daripada
perempuan (2:1) - Pasien berjenis kelamin laki-laki

Epidemiologi -Paling sering terjadi antara usia 2 –


6 tahun - Pasien pertama kali didiagnosis
pada usia 5 tahun

Teori Kasus
-Diitetik: diit protein normal - Protein : 2x 24 kg = 48
sesuai dengan RDA yaitu 1,5 – 2 gram/hari
gram / kgbb/hari. Diit rendah - Prednison 4-4-4 PO
Tatalaksana garam yaitu 1 – 2 gram/ hari)
-Steroid
-Albumin
-Furosemid
Teori Kasus
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanationam : dubia - Quo ad vitam bonam karena pasien menunjukkan
ad bonam perbaikan setelah terapi dengan steroid.
Quo ad functionam :
bonam - Quo ad sanationam dubia ad bonam karena pada
anak dengan sindroma nefrotik yang responsive
Prognosis terhadap steroid biasanya akan relaps berulang
namun, seiring dengan bertambahnya usia akan
semakin jarang relaps.
- Quo ad functionam bonam karena pada anak yang
responsive terhadap steroid jarang menjadi penyakit
ginjal kronik.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Sindrom nefrotik merupakan kumpulan gejala-gejala :
• Proteinuria masif (≥40 mg/m2 LPB/jam atau rasio protein/kreatinin
pada urine sewaktu >2 mg/mg atau dipstick ≥2+)
• Hipoalbuminemia (≤2,5 gr/dL)
• Edema
• Hiperkolestrerolemia (250 mg/uL)
Klasifikasi
• Relaps, yaitu proteinuria ≥ 2+ (proteinuria ≥40 mg/m2 LBP/jam) selama 3 hari
berturut-turut dalam 1 minggu.
• Relaps jarang, yaitu relaps yang terjadi kurang dari 2 kali dalam 6 bulan
pertama setelah respon awal, atau kurang dari 4 kali per tahun pengamatan.
• Relaps sering (frequent relapse), yaitu relaps terjadi ≥2 kali dalam 6 bulan
pertama atau ≥ 4 kali dalam periode satu tahun.
• Dependen steroid, yaitu keadaan dimana terjadi relaps saat dosis steroid
diturunkan atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan, dalam hal ini
terjadi 2 kali berturut-turut.
• Resisten steroid, yaitu suatu keadaan tidak terjadinya remisi pada pengobatan
prednisone dosis penuh (full dose) 2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu.
Etiologi

• Kongenital

• Idiopatik / primer

• Sekunder
Epidemiologi
• Sindroma nefrotik terjadi pada 1-3 per 100.000 anak usia < 16 tahun.

• Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun pada anak berusia


kurang dari 14 tahun

• Perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1.


Edema
• Underfill

• Overfill
Hiperlipidemia
• Hiperlipidemia diperkirakan sebagai efek dari peningkatan sintesis dan
penurunan katabolisme lipid.
Manifestasi Klinis
• Awalnya datang dengan edema ringan

• Edema menetap

• Anoreksia, iritabel, nyeri abdomen dan diare dapat ditemukan

• Tekanan darah umumnya normal atau rendah namun 21% pasien


mempunyai tekanan darah tinggi yang sifatnya sementara
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
• Protein urin kuantitatif dapat menggunakan urin 24 jam atau
rasioprotein/kreatinin pada urin pertama pagi hari.
• Pemeriksaan darah
a. Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, 1.1
trombosit, hematokrit, LED)
b. Albumin dan kolesterol serum
c. Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin d. Kadar komplemen C3 ,
komplemen C4 , ANA (anti nuclear antibody) dan anti ds-DNA.
Tatalaksana Sindroma Nefrotik (Inisial)
• Prednisone dosis penuh (full dose) 60 mg/m2 LPB/hari (maksimal 80mg/hari),
dibagi dalam 3 dosis, untuk menginduksi remisi.

• Bila terjadi remisi pada remisi pada 4 minggu pertama, maka pemberian
steroid dilanjutkan dengan 4 minggu kedua dengan dosis 40mg/m2 LPB/hari
(2/3 dosis awal) secara alternating (selang sehari),
Tatalaksana Sindroma Nefrotik Relaps
• Prednisone dosis penuh sampai remisi (maksimal 4 minggu)
dilanjutkan dengan prednisone dosis alternating selama 4 minggu
Tatalaksana Sindroma Nefrotik Relaps Sering
Tatalaksana Sindroma Nefrotik Ketergantungan
Steroid
Komplikasi
• Hiperlipidemia
• Infeksi
• Hipokalsemia
• Hipovolemia
Prognosis
Sebagian besar anak yang responsive terhadap steroid mempunyai
relaps berulang tetapi frekuensinya berkurang sambal bertambah
dewasa. Pasien responsive steroid biasanya jarang terjadi gagal ginjal
kronik Pada anak dengan sindroma nefrotik resisten steroid

Anda mungkin juga menyukai