Anda di halaman 1dari 9

NAMA : GILANG ANANDA

NIM : 06071381924041

KONSEP DASAR FILSAFAT ILMU


Pengertian filsafat
• filsafat ilmu menurut para Ahli sebagai ilmu yang merupakan buah dari pemikiran manusia.
Dimana pemikiran ini tidak ada batasan. Orang bebas untuk melakukan pemikiran filsafat
dari perspektif yang mana dan seperti apa. Sifat filsafat ilmu ini pun sangat umum dan
universal. 
• Istilah filsafat bisa ditinjau dari dua segi, semantik dan praktis. Dari segi semantik perkataan
filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia yang berarti philos = cinta, suka (loving) dan
Sophia = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi philosopia berarti cinta kepada kebijaksanaan
atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafah akan menjadi
bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher dalam bahasa Arab
disebut failasuf. Dari segi praktis filsafat berarti alam pikiran atau alam berfikir. Berfilsafat
artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat maknanya
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
• Menurut Prof. dr. N. Driyarkara S. J. Filasafat adalah pikiran manusia
yang radikal, dengan mengesampingkan pendapat-pendapat dan
pendirian-pendirian yang diterima saja dengan mencoba
memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain
pandangan dan sikap praktis. Pandangan kepada sebab-sebab yang
terakhir atau sebab pertama (filsafat causes), dan tidak diarahkan
kepada sebab yang terdekat (secondary causes), sepanjang
kemungkinan yang ada pada budi nurani manusia sesuai
kemampuannya.
• Dalam Ensiklopedia Indonesia, Ilmu didefinisikan sebagai berikut :
ilmu Pengetahuan adalah suatu system dari pelbagai pengetahuan
yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu,
yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga
menjadi kesatuan; suatu system dari pelbagai  pengetahuan yang
masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan
yang dilakukan dan memberikan pemjelasan yang sistematis yang
dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab
hal/kejadian itu.
• Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa filsafat ilmu merupakan bagian dari
epistemology yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu. Dalam bentuk pertanyaan, pada
dasar filsafat ilmu merupakan telahaan berkaitan dengan objek apa yang ditelaah oleh ilmu
(ontologi), bagaimana proses pemerolehan ilmu (epistemologi), dan bagaimana manfaat
ilmu (axiologi), oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu adalah :
• Ontologi berkaitan tentang apa obyek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini mencakup
masalah realitas dan penampakan (reality and appearance), serta bagaimana hubungan ke
dua hal tersebut dengan subjek/manusia.
•       Epistemologi berkaitan dengan bagaimana proses diperolehnya ilmu, bagaimana
prosedurnya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar.
• Axiologi berkaitan dengan apa manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan ilmu, serta
bagaimana mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan.
• Tujuan yang akan dicapai dalam proses belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa
dan dosen adalah :
• Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat
memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
• Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai
bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara
historis.
• Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di
perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non
ilmiah.
• Mendorong para calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan
mengembangkannya.
• Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama
tidak ada pertentangan.
• Fungsi atau manfaat dari mempelajari tentang filsafat ilmu adalah
sebagai   berikut :
• Melatih berfikir radikal tentang hakekat ilmu
• Melatih berfikir reflektif di dalam lingkup ilmu
• Menghindarkan diri dari memutlakan kebenaran ilmiah, dan menganggap
bahwa ilmu sebagai satu-satunya cara memperoleh kebenaran
• Menghidarkan diri dari egoisme ilmiah, yakni tidak menghargai sudut
pandang lain di luar bidang ilmunya.
• Hubungan filsafat dengan ilmu adalah sebagai berikut :
• Filasafat mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan
ilmu-ilmu pengatahuan objeknya terbatas, khusus lapangannya saja.
• Filsafat hendak memberikan pengetahuan, insight / pemahaman yang
lebih dalam dengan menunjukkan sebab-sebab yang terakhir, sedangkan
ilmu pengetahuan juga menunjukkan sebab-sebab tetapi tidak begitu
mendalam.
• Kesimpulan
• Dari pembahasan tentang pengertian dan ruang lingkup filsafat ilmu, maka dapat kita ambil
kesimpilan bahwa filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada
(realita) sedangkan obyek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan
empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan
terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu.
Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang
ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris,
spesifik dan intensif. Filsafat sebagai induk dari segala ilmu membangun kerangka berfikir
dengan meletakkan tiga dasar utama, yaitu ontologi, epistimologi dan axiologi. Maka
Filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat ilmu pengetahuan yang secara
spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah).

Anda mungkin juga menyukai