Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS

PERUBAHAN
Analisis Laporan Keuangtan
Dosen Pengampu:
SUBADRIYAH, SE, M.Si
Kelompok
01 03
FITRIYA DAVID ZAENAL
MUFIDAH ANWAR
181120002206 181120002208

02 04
IFNA AISYATUN ZAENAL
NOVALIA ABIDIN
181120002207 181120002210
Bab yang Akan di Bahas

1. PENTINGNYA ANALISIS PERUBAHAN


PENGHASILAN DAN BIAYA
2. RASIO HARGA POKOK PENJUALAN DENGAN
PENJUALAN BERSIH DAN RASIO LABA BRUTO
DENGAN PENJUALAN BERSIH
3. LAPORAN PERUBAHAN LABA BRUTO
4. HUBUNGAN BIAYA USAHA DENGAN PENJUALAN
NETTO
5. RASIO LABA USAHA DENGAN PENJUALAN NETO
6. RASIO PENJUALAN NETO DENGAN AKTIVA USAHA
7. OPERATING RATIO
.
PENTINGNYA ANALISIS
PERUBAHAN
PENGHASILAN DAN
BIAYA
• Analisis pos-pos laporan laba rugi yang terperinci sangat penting
karena keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang akan
tergantung pada realisasi keuntungan. Analisis pos-pos laporan laba
rugi untuk satu periode saja akan kurang berarti karena tren dari
penghasilan, harga pokok penjualan, dan biaya tidak dapat
ditentukan. Dari perbandingan pos-pos penting seperti total
penjualan, harga pokok penjualan, laba bruto, biaya usaha, laba
usaha, dan laba bersih selama dua periode atau lebih akan diperoleh
gambaran tentang perubahanya. Apakah perubahan tersebut
menguntungkan atau merugikan, faktor-faktor yang menyebabkan
adanya perubahan itu, memerlukan analisis lebih lanjut.
• Analisis perubahan akan mencakup studi tentang perubahan
penjualan, perubahan laba bruto, dan perubahan laba bersih.
RASIO HARGA POKOK PENJUALAN DENGAN
PENJUALAN BERSIH DAN RASIO LABA BRUTO
DENGAN PENJUALAN BERSIH
• Rasio harga pokok penjualan dengan penjualan bersih dihitung dengan
membagi harga pokok penjualan dengan penjualan bersih, rasio ini
mencerminkan persentase dari penjualan bersih yang diserap untuk
ongkos barang jadi yang kemudian dijual.
• Rasio laba bruto dengan penjualan bersih dihitung dengan membagi laba
bruto dengan penjualan bersih, rasio ini dapat juga dihitung dengan
mengurangkan rasio harga pokok penjualan dengan penjualan bersih dari
angka 100%.
• Perubahan laba bruto dapat dianalisis dengan melihat perubahan
penjualan bersih dan perubahan harga pokok penjualang. Misalnya
terjadi kenaikan laba bruto atau rasio laba bruto rendah.
LAPORAN
PERUBAHAN LABA
BRUTO
laporan perubahan laba bruto menunjukkan pengaruh
perubahan dalam volume penjualan, perubahan dalam
harga jual, dan perubahan dalam harga pokok barang
yang di produksi dan dijual. Dengan perkataan lain
laporan tersebut menunjukan:
1. Perubahan penjualan yang disebabkan adanya
perubahan dalam jumlah unit yang dijual dan
perubahan dalam harga pokok penjualan per unit.
2. Perubahan harga pokok penjualan yang disebabkan
adanya perubahan dalam jumlah unit yang dijual dan
perubahan dalam harga pokok per unit
beberapa cara metode analisis perubahan bruto
Dipengaruhi oleh 4 faktor:
1. Perubahan jumlah unit produksi yang dijual.
(U2 – U1) x P1
U1 : jumlah unit penjualan tahun ke- 1
U2 : jumlah unit penjualan tahun ke- 2
P1 : harga jual per unit tahun ke- 1

2. Perubahan harga jual per unit


(P2 – P1) x U2
P1 : harga jual per unit tahun ke- 1
P2 : harga jual per unit tahun ke- 2
U2 : jumlah unit penjualan tahun ke- 2
beberapa cara metode analisis
perubahan bruto
. 3. Perubahan jumlah unit yang diproduksi yang
berhasil dijual
(U2 – U1) x C1
U1 : jumlah unit penjualan tahun ke- 1
U2 : jumlah unit penjualan tahun ke- 2
C1 : harga pokok per unit tahun ke- 1

4. Perubahan harga pokok per unit


(C2 – C1) x U2
C1 : harga pokok per unit tahun ke- 1
C2 : harga pokok per unit tahun ke- 2
U2 : jumlah unit penjualan tahun ke- 2
HUBUNGAN BIAYA
USAHA DENGAN
PENJUALAN NETTO
Antara biaya usaha dengan volume penjualan terdapat hubungan
yang penting. Analisis masing-masing pos biaya usaha dalam
hubungannya dengan volume penjualan bertujuan untuk mengetahui
kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya sehubungan
dengan perubahan volume penjualan.
Rasio masing-masing biaya usaha (biaya penjualan, biaya umum,
dan administrasi) dengan penjulan netto menunjukkan persentase
dari penghasilan atau penjualan netto yang telah dipergunakan
untuk menutup berbagai biaya usaha
Rasio semacam ini amat bermanfaat dalam pembandingan
antarperusahaan sejenis atau pembandingan dari tahun ke tahun
untuk perusahaan dengan penjualan netto.
RASIO LABA USAHA
DENGAN PENJUALAN NETO

• Rasio laba usaha dengan penjual an neto disebut profit


margin dihitung dengan membagi laba usaha dengan penjualan
neto.
            Profit margin  = Laba Usaha x 100%
Penjualan Neto
• Persentase tersebut menunjukkan bagian penjualan neto yang
masih ada setelah dikurangi  dengan harga pokok penjualan dan
biaya-biaya usaha.
• Dalam laporan laba rugi jumlah laba usaha ini memberi gambaran
yang penting karena menunjukkan tingkat keberhasilan penjualan
(keberhasilan kegiatan pembelian, produksi dan penjualan)
RASIO LABA USAHA
DENGAN PENJUALAN
NETO
Rasio laba usaha dengan penjualan neto berkaitan dengan
total aktiva yang digunakan untuk mencapai sales
revenue. Rasio laba usaha dengan penjualan neto bersifat
komplementer dengan rasio laba usaha dengan total
operating assets (return on investment atau earning
power). Volume penjualan akan tergantung pada kapasitas
pabrik-modal ditanamkan dalam bentuk aktiva- dan aktiva
kemudian di operasikan bagi kegiatan penjualan
Rasio tersebut juga berkaitan dengan perputaran
persediaan dan perputaran piutang. Perputaran persediaan
dan piutang yang tinggi dihasilkan karena penjualan yang
semakin tinggi pula.
RASIO PENJUALAN NETO DENGAN AKTIVA
USAHA
Rasio penjualan neto dengan aktiva usaha, yang juga disebut perputaran aktiva
usaha (turnover of total operating assets), dihitung dengan membagi penjualan
netto dengan total aktiva usaha neto (nilai buku). Rasio ini bertujuan untuk
mengukur pendayagunaan aktiva usaha (operating assets), yakni apakah
misalnya terjadi kecenderungan kelebihan investasi dalam aktiva dalam
kaitannya dengan volume penjualan yang dicapai.
Tingkat profitabilitas ( Return on investement atau operating earning power :
ROI = ( (Laba Atas Investasi – Investasi Awal) / Investasi )x 100 %
Kelebihan investasi pada aktiva usaha (operating assets) berkaitan dengan
tingginya cost seperti biaya pemeliharaan, pajak, bunga, dan biaya tetap lainnya.
Ini akan memberikan beban berat bagi perusahaan. Jika keadaan ini tidak
diikuti/diimbangi dengan volume penjualan yang lebih besar dari efisiensi
pengolahan yang lebih tinggi akan berakibat perusahaan
menuju insolvency terutama bila dana berasal dari pinjaman jangka menengah
dan jangka panjang.
OPERATING
RATIO
Operating ratio merupakan rasio antara biaya usaha
keseluruhan (harga pokok penjualan ditambah
dengan biaya usaha) dengan penjualan neto. Angka
100% dikurangioperating income to net sales sama
dengan operating ratio. Dalam
menganalisis Operating ratio dan of operating
income to net sales, harus diamati perubahannya
dari tahun ke tahun atau antara perusahaan yang
satu dengan perusahaan yang lain (industri),
terutama kebijaksanaan yang menyangkut biaya-
biaya seperti biaya penyusutan, amortisasi, kerugian
karena piutang tidak kembali, biaya pemeliharaan,
biaya perbaikan, sewa, riyalti, manajement fee, dan
lain-lain
Adapun banyak faktor yang mempengaruhi perubahan laba bersih (net income). Faktor-
faktor tersebut, yaitu sebagai berikut:
1.  Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual perunit.
2. Naik turunnya harga pokok penjualan. Perubahan harga pokok penjualan ini
dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau di produksi atau dijual dan harga
pembelian per unit atau harga pokok per unit.
3. Naik turunnya biaya usaha yang di pengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variasi
jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan.
4. Naik turunnya pos penghasilan atau biaya non operasional yang dipengaruhi oleh
variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan perubahaan
kebijaksanaan dalam pemberian atau penerimaan discount.
5. Naik turunnya pajak perseroan yang dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang
diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak.
6. Adanya perubahan dalam metode akuntansi.
 
THANKS
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai