Anda di halaman 1dari 17

RASIO KEUANGAN BANK

RASIO KEUANGAN BANK


BANK” X”
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2011
-------------------------------------------------------------------------------------------
Pendapatan dan Beban Operasional
Pendapatan Bunga:
a. Hasil Bunga ( Rupiah + Valas) Rp.152.000.000
b. Provisi dan komisi Kredit ( Rp + Valas) Rp. 16.000.000
Jumlah Pendapatan Bunga Rp.168.000.000
Beban Bunga :
a. Beban Bunga (Rp + Valas) Rp.85.000.000
b. Beban lain-lainnya Rp. 7.000.000
Jumlah beban bunga Rp.92.000.000
Pendapatan Bunga Bersih Rp.76.000.000
Pendapatan Operasional Lainnya
a. Provisi dan komisi selain Kredit Rp .9.000.000
b. Pendapatan Valas Rp.230.000.000
c. Pendapatan lainnya Rp. 5.500.000
Jumlah Pendapatan Operasional lainnya Rp.244.500.000
Beban Operasional Lainnya:
a. Beban Administrasi dan umum Rp.19.750.000
b. Beban Personalia Rp.71.250.000
c. Penyisihan Aktiva Produktif Rp.53.000.000
d. Beban Operasional Valas Rp.75.000.000
e. Beban lainnya Rp. 3.000.000
Jumlah beban Operasional lainnya Rp. 222.000.000
Pendapatan / Beban Operasional Bersih Rp. 98.500.000

Pendapatan dan Beban Non Operasional


5. Pendapatan Non Operasional Rp.12.500.000
Beban Non Operasional Rp.10.200.000
6. Pendapatan.Beban Non Operasional Bersih Rp. 2.300.000
7. Laba/rugi sebelum Pajak Rp.100.800.000
BANK” X”
NERACA
31 DESEMBER 2011
AKTIVA :
Kas 45,000.000
Rekening Giro Pada Bank Indonesia 320.400.000
Rekening Giro Pada Bank-Bank Lainnya 110.000.000
Wesel Cek dan tagihan lainnya 4.750.000
Efek-Efek 80.000.000
Deposito Berjangka 150.000.000
Pinjaman yang diberikan 1.250.000.000
Aktiva dalam Valuta Asing :
Likuid 330.000.000
Pinjaman yang Diberikan 540.000.000
Lainnya 400.000.000
Penyertaan 5.250.000
Benda tetap/Inventaris 44.000.000
Rupa-Rupa 60.000.000
JUMLAH AKTIVA 3.340.000.000

PASIVA:
Rekening Giro 835.500.000
Tabungan 150.250.000
Deposito Berjangka 340.500.000
Kewajiban yang segera harus dibayar 40.750.000
Pinjaman yang diterima 510.000.000
Setoran jaminan 14.000.000
Kewajiban dalam Valas :
Segera dapat dibayar 725.500.000
Lainnya 405.250.000
Rupa-Rupa 50.000.000
Modal :
Modal Disetor 750.000
•RASIO LIKUIDITAS BANK
•Rasio Likuiditas Bank merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya pada saat ditagih.
•Dengan kata lain Bank dapat membayar kembali pencairan dana
pada deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi
permintaan kredit yang telah diajukan. Makin besar rasio ini
makin likuid.
Untuk melakukan pengukuran rasio ini, terdapat beberapa jenis rasio

yang masing-masing memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Jenis-

Jenis rasionya adalah sebagai berikut :


a) Quick Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi kewajibannya terhadap para
dposan ( pemilik simpanan giro,tabungan Cash Assets
dan deposito) dengan harta yang paling Quick Ratio = ------------------- x 100%
Total Deposit
likuid yang dimiliki oleh bank.
Rumus :
Cash Assets : Rp.805.400.000 ,- terdiri dari rekening :
Kas
Giro pada BI
Giro pada bank lain
Aktiva Likuid dalam Valas
 
Total Deposit : Rp.1.326.250.000,- terdiri dari
rekening :
Giro
Tabungan
Dposito Berjangka
 
805.400.000
Quick Ratio = --------------------- x 100% = 0,607%
1.326.250.000
Investing policy Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya
: Rp. 230.000.000,- terdiri
kepada para deposannya dengan cara melikuidasi Securities
dari rekening :
surat-surat berharga yang dimilikinya.
Securities Efek-Efek
Investing Policy Ratio= -------------------- x 100% Deposito
Total Deposit Total deposit : Rp.1.326.250.00,-
Rumus :    
230.000.000
Untuk mencari besarnya Investing policy Ratio ------------------ x 100% =0,173%
dapat kita gunakan contoh neraca diatas sebagai 1.326.250.000,-

berikut:
 
•Banking Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah
kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Makin tinggi rasio ini , tingkat likuiditas bank
makin rendah karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit makin kecil, dan sebaliknya.
Rumus :
Total Loans
Banking Ratio = ----------------------- x 100%
Total Deposit
  
 
Loans : Rp. 1.790.000.000,- Terdiri dari :
Pinjaman yang diberikan dalam rupiah
Pinjaman dalam Valas
Total Deposit : Rp.1.326.250.000
 
. 1.790.000.000
= ----------------------- x 100% = 135%
1.326.250.000
Asset to Loan Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta
yang dimiliki bank. Makin tinggi tingkat rasio, menunjukan makin rendahnya tingkat likuiditas bank.
Rumus :
Total Loan
Assets to Loan Ratio = -------------------- x 100%
Total Assets 1.790.000.000
  
  = --------------------- x 100% = 0,54%
 
3.340.000.000
 

Investment Portfolio Ratio


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas dalam
investasi pada surat-surat berharga . Untuk menghitung rasio ini sebelumnya perlu
diketahui terlebih dahulu securities yang jatuh tempo waktunya kurang dari 1
tahun, yang digunakan untuk menjamin deposito nasabah jika ada.
Cash Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi
kewajiban yang segera harus dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut.
Rumus :
Likuid Assets
Cash Ratio = ------------------------------ x 100%
Short Term Borrowing
Liquid Assets : Rp.805.400.000
  
Short Term Borrowing : Rp.1.601.750.000,- terdiri dari rekening :
Giro
Kewajiban yang segera harus dibayar dalam rupiah
Kewajiban yang segera harus dibayar dalam Valas
 
805.400.000
-------------------- x 100% = 0,50%
1.601.750.000
Loan to Deposit Rato (LDR)
Merupakan rasio yang digunakan Total Loan : Rp.1.790.000.000
untuk mengukur komposisi jumlah Total deposit; Rp.1.326.250.000
kredit yang diberikan dibandingkan Equity Capital : Rp.268.250.000.- terdiri dari
dengan jumlah dana masyarakat dan rekening :
modal sendiri yang digunakan . Modal disetor
Besarnya LDR menurut Peraturan Dana setoran Modal
Pemerintah maksimum adalah 110%. Cadangan umum
Rumus : Cadangan lainnya
Total Loan Sisa laba tahun lalu
LDR = --------------------------- x
Laba tahun Berjalan
100%
Total Deposit + Equity  

   1.790.000.000

  ---------------------------------------- x 100% = 1,12%


1.326.250.000 + 268.250.000.
Pengukuran Risiko- Risiko

Investment Risk Ratio Liquidity Risk Ratio


Merupakan rasio yang digunakan untuk Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur risiko yang terjadi dalam
mengukur risiko yang akan dihadapi bank
investasi surat-surat berharga , yaitu
apabila gagal untuk memenuhi kewajiban
dengan membandingkan harga pasar
terhadap para deposannya dengan harta likuid
surat berharga dengan harga
nominalnya. Makin tinggi rasio ini yang dimilikinya.

berarti makin besar kemampuan bank   Liquid Assets – Short Term Borrowing
Liquidity Risk Ratio = -------------------------------------------------- x 100%
dalam menyediakan alat-alat likuid. Total deposit

Rumus :
 
 
Liquid Asset/Cash asset ;Rp 806.000.000
Short Term Borrowing : Rp.1.601.750.000,- terdiri dari
rekening :
Giro
Kewajiban yang segera harus dibayar dalam rupiah
Kewajiban yang segera harus dibayar dalam Valas
Total Deposit : Rp. Rp.1.326.250.000
 
806.000.000 - 1.601.750.000,-
------------------------------------- x 100% = 182,6%
1.326.250.000
Credit Risk Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
risiko terhadap kredit yang disalurkan dengan
membandingkan kredit macet dengan jumlah kredit
yang disalurkan.
Deposit Risk Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko kegagalan bank dalam
membayar kembali deposanya.

Equity Capital : Rp.268.250.000


Total deposit : Rp.1.326.250.000
 
268.250.000
-------------------- x 100% = 20,2%
1.326.250.000
Rasio Solvabilitas merupakan ukuran kemampuan Bank dalam mencari sumber dana untuk
membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan
bank dan melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut.
a) Primary Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadi
atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total aset masuk dapat ditutupi oleh capital equity.
Rumus :
Equity Capital Contoh :
Primary Ratio = ------------------ x 100% Equity Capital : Rp.268.250.000.000,- terdiri dari rekening :
Total Assets Modal disetor
  
 
Dana setoran Modal
Cadangan umum
Cadangan lainnya
Sisa laba tahun lalu
Laba tahun Berjalan
Total Assets : Rp.3.340.000.000,-
268.250.000.000
------------------------- x 100% = 8%
3.340.000.000,-
Risk Assets Raio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemingkinan penurunan
risk assets.
Equity Capital
Risk Assets Ratio = ------------------------------------------- x 100%
Total Assets – Cash Assets - Security

Equity Capital : Rp.268.250.000.000


Total Assets : Rp.3.340.000.000
Cash assets : Rp.806.000.000 Secondary Risk Ratio
Security :Rp.230.000.000 Merupakan rasio yang digunakan untuk
  mengukur penurunan aset yang mempunyai
268.250.000.000 risiko lebih tinggi.
---------------------------------------------------- x
100& = 10,4%
3.340.000.000 - 806.000.000 - 230.000.000
Kelompok Low risk aset yang dapat dimasukan
dalam perhitungan disini adalah : Benda tetap
dan Investaris dan rupa=
Rupa = Rp.104.00.000,-
Total Assets :Rp.3.340.000.000,-
Cash assets : Rp.806.000.000
Security :Rp.230.000.000
Equity Capital : Rp.268.250.000,-

268.250.000,-
= --------------------------------------------------------------- ----- x100% = 12%
3.340.000.000 – 806.000.000 - 230.000.000 -104.00.000,-

Anda mungkin juga menyukai