Anda di halaman 1dari 15

KEBDANAN

ASUHAN

BBL NORMAL
Adaptasi BBL
Bayi baru lahir merupakan masa transisi dari
suatu sistem yang teratur dan sebagian besar
tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu
sistem yang tergantung kemampuan genetik
dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.
Perlindungan Termal (Termoregulasi)

Hipotermia mudah terjadi pada bayi


yang tubuhnya dalam keadaan
basah atau tidak segera dikeringkan
dan diselimuti walaupun berada di
dalam ruangan yang relatif hangat.
 Mekanisme Kehilangan Panas

adalah jalan utama bayi kehilangan panas.


Kehilangan panas dapat terjadi karena
penguapan cairan ketuban pada permukaan
tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena
setelah lahir, tubuh bayi tidak segera
dikeringkan. Kehilangan panas juga terjadi
pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan
tubuhnya tidak segera dikeringkan dan
diselimuti.
 Mekanisme Kehilangan Panas

Evaporasi Konduksi Konveksi Radiasi

adalah jalan utama bayi adalah kehilangan


kehilangan panas. adalah kehilangan panas tubuh yang adalah kehilangan
Kehilangan panas dapat panas tubuh melalui terjadi saat bayi panas yang terjadi
terjadi karena kontak langsung terpapar udara sekitar karena bayi
penguapan cairan antara tubuh bayi yang lebih dingin. Bayi ditempatkan di dekat
ketuban pada dengan permukaan yang dilahirkan atau benda-benda yang
permukaan tubuh oleh yang dingin. Meja, ditempatkan di dalam mempunyai suhu tubuh
panas tubuh bayi sendiri tempat tidur atau ruangan yang dingin lebih rendah dari suhu
karena setelah lahir, timbangan yang akan cepat mengalami tubuh bayi. Bayi bisa
tubuh bayi tidak segera temperaturnya lebih kehilangan panas. kehilangan panas
dikeringkan. Kehilangan rendah dari tubuh bayi Kehilangan panas juga dengan cara ini karena
panas juga terjadi pada akan menyerap panas terjadi jika terjadi benda-benda tersebut
bayi yang terlalu cepat tubuh bayi melalui konveksi aliran udara
dimandikan dan mekanisme konduksi dari kipas angin,
tubuhnya tidak segera apabila bayi hembusan udara
dikeringkan dan diletakkan diatas melalui ventilasi atau
diselimuti. benda-benda tersebut. pendingin ruangan.
Pencegahan Infeksi

Cuci tangan
dengan seksama 1 2 Pakai sarung
tangan bersih
sebelum dan pada saat
setelah menangani bayi
bersentuhan yang belum
dengan bayi dimandikan

Pastikan semua
peralatan dan bahan
yang digunakan, terutama Pastikan semua pakaian,
klem, gunting, pengisap handuk, selimut dan kain
lendir DeLee dan benang 3 4 yang digunakan untuk bayi,
tali pusat telah didisinfeksi sudah dalam keadaan
tingkat tinggi atau steril bersih
Pemotongan Tali Pusat Dan Merawat Tali Pusat
A Mengikat Tali Pusat
 Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu dinilai sudah stabil maka
Jangan membungkus
lakukan pengikatan puntung tali pusat atau jepit puntung tali pusat atau perut
dengan klem plastik tali pusat (bila tersedia) bayi atau mengoleskan cairan
 Celupkan tangan (masih menggunakan sarung
atau bahan apapun ke
tangan) ke dalam larutan klorin 0,5%, untuk puntung tali pusat.
membersihkan darah dan sekresi lainnya Nasehati hal yang sama bagi
 Bilas tangan dengan air disinfeksi tingkat tinggi.
ibu dan keluarganya.
 Keringkan tangan tersebut menggunakan
Mengoleskan alkohol atau
handuk atau kain bersih dan kering betadine (terutama jika
 Ikat puntung tali pusat dengan jarak sekitar
pemotong tali pusat tidak
1 cm dinding perut bayi (pusat). Gunakan benang terjamin DTT atau steril)
atau klem plastik penjepit tali pusat disinfeksi masih diperkenankan tetapi
tingkat tinggi atau steril. Kunci ikatan tali pusat tidak dikompreskan karena
dengan simpul mati atau kuncikan penjepit plastik menyebabkan tali pusat
tali pusat basah/lembab
 Jika pengikatan dilakukan dengan benang tali pusat,
Berikan nasehat pada ibu dan
lingkarkan benang di sekeliling puntung tali pusat dan ikat untuk keluarga sebelum
kedua kalinya dengan simpul mati di bagian yang berlawanan meninggalkan bayi
 Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan letakkan di dalam
larutan klorin 0,5% B Merawat
 Selimuti kembali tubuh dan kepala bayi dengan kain bersih dan
kering. Tali Pusat
Inisiasi
Menyusui
Dini
Inisiasi menyusui dini atau
permulaan menyus dini adalah bayi
muali menyusu sendiri segera
setelah lahir. Kontak antara kulit bayi
dengan kulit ibunya dibiarkan
setidaknya setalah satu jam segera
setelah lahir, kemudian bayi akan
mencari payudara ibu dengan
sendirinya.

Cara bayi melakukan IMD ini


dinamakan the berst crawl
atau merangkak mencari
payudara
Pencegahan
Perdarahan
Semua BBL diberi vit. K1
(phytomenandione) injeksi 1
mg intramuskuler setelah
proses IMD dan bayi selesai
menyusu untuk mencegah
perdarahan BBL akibat
defisiensi vt. K yang dapat
dialami oleh segabian BBL
Pencegahan
Infeksi Mata
Salep atau tetes mata
untuk pencegahan
infeksi mata diberikan
setelah proses IMD
dan bayi selesai
menyusu.

Salep atau tetes mata


tersebut mengandung
Tetrasiklin 1% atau
antibiotika lain.
Pemberian
Imunisasi
Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B
bermanfaat untuk mencegah
infeksi hepatitis B terhadap
bayi, terutama jalur penularan
ibu ke bayi.

Imunsasi hepatitis B
pertama diberikan 1-2
jam setelah pemberian
vit. K1, pada saat bayi
baru berumur 2 jam.
Pemberian Asi
Selanjutnya

Rangsangan hisapan bayi pada putting ibu akan diteruskan oleh serabut saraf
ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon prolactin.

Semakin sering bayi menghisap puting susu, maka akan semakin banyak
prolaktin dan ASI.

Perlekatan saat menyusui pun turut andil dalam produksi ASI.


0 Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan dilakukan bayi


dalam  keadaan telanjang dan
dibawah  lampu yang terang. Tangan
serta alat yang digunakan harus bersih
dan hanga

Menilai APGAR
Thank You

Anda mungkin juga menyukai