Anda di halaman 1dari 17

WORKSHOP

PIT PERKENI JOGLOSEMAR 2019

KEGAWATAN AKUT
HIPOGLIKEMIA

Tania Tedjo Minuljo


Staf Divisi Endokrin Metabolik
RSUP Dr. Kariadi
Semarang
Curriculum Vitae
Nama : dr. Tania Tedjo Minuljo, Sp.PD, K-EMD
Lahir : Semarang, 17 Agustus 1982
Alamat : Graha Padma, Taman Avonia VII/8, Semarang
Status : menikah (3 anak)
Pekerjaan : staf divisi Endokrin Metabolik-RSUP Dr. Kariadi, Semarang

Pendidikan
Dokter Umum : FK UGM Yogyakarta 2000-2006
Spesialis Penyakit Dalam : FK Undip Semarang 2009-2014
Konsultan Endokrinologi Metabolik : FK Undip RSUP Dr. Kariadi Semarang 2015-2019
Kursus/pelatihan
Joint Asia Diabetic Evaluation Training : Jakarta, June 2013
Diabetic Foot Workshop : Hong Kong, May 2014
DM and Thyroid disease Workshop : Manila, Philippines, June 2014
Workshop Nutrisi pada diabetes : Surabaya, Oktober 2014
Insulin Workshop : Singapore, November 2014
Basic Endocrine Course : Malang, April 2015
Diabetic Foot Workshop : The Hague, Netherland, May 2015
Osteoporosis Workshop : Kuala Lumpur, Malaysia, Desember 2015
Mayo Course of Endocrinology : Singapore, March 2016
Obesity Workshop : Kuala Lumpur, Malaysia, July 2016
Thyroid nodul and RFA Workshop : Yogyakarta, March 2017
Mayo Adv. Course of Endocrinology : Singapore, February 2018
Hormon Replacement Therapy WS : Makasar, Oktober 2018
Clinical Observership : Alfred Hospital-Melbourne, July-August 2018
Obesity and Bariatric Surgery WS : Hong Kong, May 2019
Riwayat Pekerjaan
Dokter umum : Jakarta Barat 2006-2008
Dokter SpPD : RSUD Dorak, Selat Panjang, Riau 2014
: RS. Elisabeth, Semarang 2015-2018
: RS. Semarang Medical Center, 2015-2018
Diagnosis
1. Klinis
2. Laboratoris
3. Keduanya

Waktu terjadinya:
1. Nokturnal
2. Tengah hari
3. Post prandial/reaktif

The American Journal of Medicine, 2014


Batasan laboratoris

Kadar glukosa darah di bawah 70 mg/gL (4 mmol/L)

The American Journal of Medicine, 2014


Gambaran klinis
Otonom Neuroglikopenik
keringat banyak Kebingungan
Palpitasi gemetar Mengantuk
Nyeri kepala sulit bicara
Rasa lapar perilaku ganjil
inkoordinasi gerak

The American Journal of Medicine, 2014


ADA, 2005
Kriteria Hipoglikemia (ADA)
Hipoglikemia berat
Membutuhkan bantuan dari pihak ketiga, membaik dengan pemberian larutan gula

Hipoglikemia simtomatik
Gejala khas hipoglikemia disertai kadar glukosa darah ≤70 mg/dl

Hipoglikemia asimtomatik
Kadar glukosa darah ≤70 mg/dL namun tanpa disertai gejala khas hipoglikemia

Hipoglikemia simtomatik-probable
Gejala khas hipoglikemia yang membaik dengan terapi mandiri namun tidak ada bukti
kadar glukosa darah ≤70 mg/dL

Pseudo hipoglikemia
Gejala khas hipoglikemia dan kadar glukosa mendekati namun tidak kurang dari 70
mg/dL The American Journal of Medicine, 2014
Kriteria diagnosis hipoglikemia
(Diabetes Canada)
1) ada gejala otonom atau neuroglikopenik
2) glukosa darah <4 mmol/L (72 mg/dL) pada pasien yang
mendapatkan insulin atau insulin secretagogue
3) Gejala* membaik setelah pemberian karbohidrat
* Hilangnya kesadaran biasanya terjadi bila glukosa darah
<2,8 mmol/L (50 mg/dL)

Canadian Journal of Diabetes 2013


Kriteria Hipoglikemia (DCCT)

• Hipoglikemia ringan  bisa diatasi sendiri


• Hipoglikemia berat  perlu bantuan pihak ketiga

The American Journal of Medicine, 2014


Kausa Hipoglikemia
KONDISI MEDIS TERTENTU POLA HIDUP
• Target glikemik agresif • Peningkatan aktivitas fisik
• Riwayat hipoglikemia sebelumnya (dibandingkan sebelumnya)
• Durasi DM tipe 1 lama • Pola hidup yang tidak teratur
• Penggunaan insulin atau SU pada DM • Konsumsi alkohol
tipe 2
• Usia lanjut
• Lipohipertrofi pada lokasi injeksi
• Kurangnya kewaspadaan akan • Awal kehamilan
hipoglikemia • Menyusui
• Gangguan hepar berat • Tidak ada evaluasi gula darah mandiri
• Gangguan renal berat
• Sepsis GANGGUAN ASUPAN
• Terapi hipoglikemia yang tidak adekuat • Malabsorpsi
• Penyakit terminal
• Operasi bariatrik
• Disfungsi kognitif/demensia

The American Journal of Medicine, 2014


Prinsip Terapi
Pasien dewasa sadar, orientasi baik, bisa disuruh menelan (Algoritma A)
• Beri 10-20 g quick acting carbohydrate (150-200 mL jus murni atau 3-4
sdt gula pasir yang dilarutkan dalam segelas air)
• Cek GDS 10-15 menit kemudian
- bila GDS masih <72 mg/dL  ulangil angkah 1 (maksimal 3x)
- bila GDS tetap <72 mg/dL  hubungi dokter untuk mendapatkan 1 mg
glukagon i.m atau 150-200 mL dekstrose 10% dalam waktu 15 menit
• Setelah GDS >72 mg/dL beri long-acting carbohydrate (2 keping biskuit/1
lembar roti tawar/200-300 mL susu/makan utama berkarbohidrat)
• Jangan melanjutkan insulin atau sulfonilurea dahulu
• Awasi risiko hipoglikemia berulang dalam waktu 24-36 jam sejak dosis
terakhir insulin atau sulfonilurea diberikan

The American Journal of Medicine, 2014


Prinsip Terapi
Pasien dewasa sadar, namun disorientasi; masih bisa
disuruh menelan (Algoritma B)
• Bila kooperatif lakukan seperti algoritma A
• Bila tidak kooperatif berikan 1 mg glukagon i.m
(hanya 1x)

The American Journal of Medicine, 2014


Prinsip Terapi
Pasien dewasa tidak sadar / kejang / agitasi (Algoritma C)
• Periksa Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure
• Stop insulin segera
• Pasang akses iv beri 75-100 mL dekstrose 20% dalam waktu 15 menit, cek GDS 10 menit
kemudian
- bila GDS <72 mg/dL ulangi pemberian dekstrose 20%
• Atau, beri 150-200 mL dekstrose 10% dalam waktu 15 menit, cek GDS 10 menit
kemudian
- bila GDS <72 mg/dL ulangi pemberian dekstrose 10%
• Bila akses iv tidak ada  injeksi 1 mg glukagon i.m
• Setelah GDS >72 mg/dL  berikan long-acting carbohydrate (2 keping biskuit/1 lembar
roti tawar/200-300 mL susu/makanan utama berkarbohidrat)
• Bila ada riwayat terapi insulin  lanjutkan evaluasi GDS setiap 15 menit sampai GDS
>3,5 mmol/L (63 mg/dL)
• Atur kembali dosis insulin dengan mempertimbangkan riwayat hipoglikemia

The American Journal of Medicine, 2014


Prinsip Terapi

Pasien dewasa yang tidak ada asupan makan dari mulut


beri dekstrose iv seperti pada algoritme C

The American Journal of Medicine, 2014


Prinsip Terapi

Pasien menggunakan nutrisi parenteral (Algoritma E)


• Beri 15-20 gram quick-acting carbohydrate (150-200 mL
jus murni diikuti dengan 40-50 mL air untuk mencegah
sumbatan selang makan)
• Cek GDS 10-15 menit kemudian
- bila GDS masih <72 mg/dL  ulangi langka 1 (maks 3x)
- bila GDS tetap <72 mg/dL  beri 150-200 dekstrose
10% dalam waktu 15 menit
• GDS sudah >72 mg/dL  beri makan 20 gram
karbohidrat kembali

The American Journal of Medicine, 2014


Catatan

• 15 g glukosa menaikkan GDS sebesar 2,1 mmol/L (≈


40 mg/dL) dalam 20 menit
• 20 g glukosa oral menaikkan GDS sebesar 3,6 mmol/L
(≈ 65 mg/dL) dalam 45 menit
• Susu dan jus lebih lambat dalam menaikkan kadar
glukosa darah
• 1 mg glukagon menaikkan glukosa 3-12 mmol/L (≈
54-216 mg/dL) dalam 60 menit (perhatian untuk
pengguna alkohol dan gangguan hati berat)

The American Journal of Medicine, 2014


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai