OLEH
Kelainan ekstrapulmonal :
- Pusat pernafasan
- Otot pernafasan
- Pleura
- Dinding dada
- Saluran nafas bagian atas
MEKANISME PATOFISIOLOGI TIMBULNYA GAGAL NAFAS AKUT
1. Hipoventilasi
Ventilasi alveolar permenit menurun, berakibat pembuangan CO2
oleh membran respirasi menurun, berakibat penimbunan CO2
dalam darah ( peningkatan PaCO2 )
Pada beberapa keadaan :
- PPOK
- Penyakit neuromuscular
- Pengaruh obat obat/ toxic agent
- Injury otak/ sum sum tulang belakang
- Depresi pusat pernafasan ( sedatif, narkotik, tranquilizer )
- Terapi O2 aliran tinggi pada PPOK
2. Gangguan Difusi Gas
Normal : O2 mudah berdifusi dan CO2 lebih mudah lagi berdifusi, kira
kira 20 kali lebih besar dibanding difusi O2.
Pada gangguan difusi, jarak antara ruang alveolus dan lumen kapiller
pulmonal bertambah.
Contoh : fibrosis paru, edema paru/ ARDS, tromboemboli paru,
gangguan kapiler, gangguan pada alveolus
Terjadi gangguan difusi : masuknya O2 terganggu, eliminasi CO2
kurang.
3. KETIDAKSEIMBANGAN VENTILASI/ PERFUSI ( V/Q )
Normal : 0,9 – 1
Kurang dari Normal :
sebagian alveolus tidak mengadakan ventilasi,
tetapi terdapat perfusi yang baik, sehingga ada persentasi tertentu
dari CO2 yang tidak berdifusi ke dalam udara alveolus. Darah yang
mengandung banyak CO2 langsung masuk ke cabang cabang vena
pulmonal ( shunt ) dan masuk ke jantung kiri.
V/Q = nol
tidak terdapat pertukaran gas
V/Q > 1
Ventilasi cukup tetapi perfusi kurang sehingga dalam alveolus, O2
tidak berdifusi ke dalam darah dan CO2 tidak ada yang berdifusi ke
darah.
4. PINTAS ALIRAN DARAH
Aliran darah dalam kapiler paru ( yang mengandung banyak CO2 )
langsung ke kapiler vena pulmonalis tanpa terjadi difusi CO2 ke
alveolus.
5. Kombinasi proses
Suatu keadaan penyakit dimana kombinasi : hipoventilasi,
ketidakseimbangan V/Q dan pintas aliran darah terjadi secara
bersamaan.
TIPE GAGAL NAFAS AKUT
Hipoksemia :
disorientasi, delirium, gelisah, kemunduran fungsi intelek.
Tanda dini : takipneu, takikardi, hipertensi ringan, vasokonstriksi
perifer.
Hiperkapnia :
Asidosis respiratorik, pulmonary arteriolar resistance, dilatasi
pembuluh darah serebral yang menyebabkan peninggian tekanan
intrakranial.
GEJALA MAUPUN TANDA KLINIK GAGAL NAFAS AKUT DIKELOMPOKKAN
MENJADI :
1. Manifestasi pulmonal
Dispneu, meningkatnya dispneu, bertambah/ berkurangnya gejala
batuk.
2. Manifestasi kardiovaskular dan neurologik
Biasanya mencerminkan keadaan abnormalitas gas darah arteri/ gas
darah pada jaringan dan menimbulkan hipoksemia dan asidosis.
Kardiovaskuler : aritmia jantung, takikardi, hipotensi, diaforesis,
manifestasi dilatasi pembuluh darah serebral dan vasokonstriksi
perifer
Neurologik : rasa lemah, agitasi, gangguan kesadaran ( bingung,
somnolen, koma ), perubahan sifat ( personality ) misalnya menjadi
pemarah.
3. Kelainan Gas Darah
Analisa Gas Darah :
- Gagal nafas tipe I : PaO2 < 50 mmHg, PCO2 normal
- Gagal nafas tipe II : PCO2 > 50 mmHg, pH darah asidemia.