Prodi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember DASAR/LANDASAN HUKUM • Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi Manusia. Pasal 25 Ayat (1) • UUD 45 pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 UU 36/2009 tentang Kesehatan • Undang-Undang No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). • Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Jaminan Sosial Nasional akan diselenggarakan oleh BPJS, yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. • Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); • Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; dan Peta Jalan JKN (Roadmap Jaminan Kesehatan Nasional). KONSEP SJSN • Sistem Jaminan Sosial Nasional (National Social Security System) adalah sistem penyelenggaraan program negara dan pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial, agar setiap penduduk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak, menuju terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh penduduk Indonesia. Jaminan social diperlukan apabila terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki yang dapat mengakibatka hilangnya atau berkurangnya pendapatan seseorang, baik karena memasuki usia lanjut atau pensiun, maupun karena gangguan kesehatan, cacat, kehilangan pekerjaan dan lain sebagainya. KONSEP SJSN • Sistem Jaminan Sosial Nasional disusun dengan mengacu pada penyelenggaraan jaminan sosial yang berlaku universal dan telah diselenggarakan oleh negara-negara maju dan berkembang sejak lama. Penyelenggaraan jaminan sosial di berbagai negara memang tidak seragam, ada yang berlaku secara nasional untuk seluruh penduduk dan ada yang hanya mencakup penduduk tertentu untuk program tertentu. PRINSIP • kegotong-royongan; • Nirlaba; • Keterbukaan; • kehati-hatian; • akuntabilitas; • portabilitas; • kepesertaan bersifat wajib; • amanat • hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta. KONSEP JKN • Setiap saat kita sangat berpotensi mengalami risiko • Pada umumnya masyarakat indonesia masih berpikir praktis dan jangka pendek • Masyarakat kita umumnya belum “insurance minded”
Untuk menjamin agar semua risiko tersebut dapat teratasi tanpa
adanya hambatan financial maka Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan melalui mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat nasional, wajib, nirlaba, gotong royong, ekuitas, dll merupakan jalan keluar untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi dalam kehidupan ASURANSI SOSIAL • Asuransi sosial merupakan mekanisme pengumpulan iuran yang bersifat wajib dari peserta, guna memberikan perlindungan kepada peserta atas risiko sosial ekonomi yang menimpa mereka dan atau anggota keluarganya (UU SJSN No.40 tahun 2004). • Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah tata cara penyelenggaraan program Jaminan Sosial oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. • Jaminan Sosial adalah bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. MENGAPA • Pertama, memberikan manfaat yang komprehensif dengan premi terjangkau. • Kedua, asuransi kesehatan sosial menerapkan prinsip kendali biaya dan mutu. • Ketiga, asuransi kesehatan sosial menjamin sustainabilitas (kepastian pembiayaan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan). • Keempat, asuransi kesehatan sosial memiliki portabilitas, sehingga dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia. PENYELENGGARAAN JKN • Menunjuk BPJS sebagai Bapel single payer • BPJS bekerjasama dengan : – FKTP (Puskesmas, Klinik, DPP, dokter gigi, dan jejaring lainnya) – FKTRL (Rumah sakit pemerintah dan swasta) – Apotik jejaring KEPESERTAAN 1. PBI (Peneriama Bantuan Iuran). a. PBI Daerah APBD b. PBI Negara APBN 2. Non PBI (bukan Penerima Bantuan Iuran) a. PPU (Pekerja Penerima Upah) b. PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) c. Bukan Pekerja