2
KARBOHIDRAT
Out line;
1. Karbohidrat
2. Penggolongan Karbohidrat
3. Pengujian Karbohidrat
3
(A)
(B)
Kompleks karbohidrat dapat pecah menjadi unit gula yang lebih kecil disebut
dengan hidrolisis
5
Karbohidrat
Sumber Karbohidrat
1. Gula (Karbohidrat : 100 gr, 26.67% Akg (angka cakupan gizi))
2. Tapung Sagu (Karbohidrat : 76 gr, 20.67 % Akg)
3. Sereal (Karbohidrat : 75 gr, 20 % Akg)
4. Jagung (Karbohidrat : 74 gr, 19.73 % Akg)
5. Mie (Karbohidrat : 71 gr, 18.93 % Akg)
6. Roti (Karbohidrat : 51 gr, 13.6 % Akg)
7. Singkong (Karbohidrat : 38 gr, 10.13 % Akg)
8. Pasta (Karbohidrat : 31 gr, 8.2 % Akg)
9. Barley (Karbohidrat : 28 gr, 7.46 % Akg)
10. Beras (Karbohidrat : 27 gr, 7.2 % Akg)
11. Dll.
Fungsi Karbohidrat;
6
1 gram karbohidrat yang dikonsumsi = 4 kkal enargi yang dihasilkan
Golongan Karbohidrat
1. Monosakarida
2. Disakarida
3. Oligosakarida
4. Polisakarida
7
1. Monosakarida
Ciri-cirinya:
Monosakarida disebut karbohidrat sederhana atau gula sederhana , tidak dapat
dihidrolisis ke dalam bentuk unit yang lebih kecil.
Tidak berwarna, berbentuk kristal, larut dalam air dan rasa manis
Terdiri dari singel unit, polihidroksi, aldehid atau keton
Secara spontan dapat berubah menjadi konfigurasi α dan β
8
Monosakarida Glukosa
Di alam; Glukosa dihasilkan dari reaksi CO2 dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorfil dalam daun (proses fotosintesis), cth amilum
dan selulosa.
sinar matahari
6 CO 2 + 6 H2O C6H12O 6 + 6CO 2
klorofil
9
10
2. Disakarida
11
3. Oligosakarida
- Disusun oleh 3 hinga 10 unit molekul monosakarida
- Powder atau kristal, larut dalam air dan rasa manis
- Dapat dihidrolisis oleh enzim atau asam menjadi monosakarida
13
Polisakarida ‘Pati’
Linear polisakarida yang mengandung sekitar 100 unit glukosa, yang
dihubungi dengan ikatan glikosidik (1,4)
14
Pengujian Karbohidrat
1. Uji Molisch
2. Uji Benedict
3. Uji Iodium
4. Uji Barfoed
5. Uji Seliwanoff
6. Uji Fehling
15
Pengujian Karbohidrat
4 mL Sampel
Tambahkan 3 tetes reagen Molish
Reagen Molish;
‘5 gram α-Naftol dalam 100 mL alkohol atau kloroform’
17
18
Pengujian Karbohidrat
19
Uji Barfoed
2 mL Sampel
Tambahkan 5 mL reagen Barfoed
Endapan Merah
bata
Reagen Barfoed;
’33 gram tembaga sulfat (Cu(CH3COO)2, 5 mL asam 20
O R
O
R H + 2 Cu 2+ Cu2O (S)
+
HO HO O
Merah Bata
21
Pengujian Karbohidrat
3. Uji Yodium
22
Uji Iodium
2 mL glukosa
Tambahkan 1 mL KI (1 %)
Amati warna yang terbentuk
Amati warna
2 mL Pati
Tambahkan 1 mL HCl 2 N dan
panaskan
Tambahkan 1 mL KI (1%)
Amati warna
23
Reaksi Iodium
1. dipanaskan
Polisakarida + HCl Warna biru
amilum 2. Ditambahkan KI
24
Pengujian Karbohidrat
4. Pengujian Benedict
Uji ini positif untuk gula pereduksi seperti glukosa dan fruktosa.
Gula reduksi ditambahkan dengan campuran CuSO4 (tembaga sulfat),
natrium sitrat (NaSO3) dan natrium karbonat (NaCO3) lalu dipanaskan
maka akan terbentuk endapan kupro oksida (Cu2O) yang berwarna merah
coklat.
Uji ini terjadi dalam suasana basa karena gula akan mereduksi dalam
suasana basa.
Natrium sitrat berfungsi sebagai pengkelat Cu dengan membentuk
kompleks Cu- sitrat. Natrium karbonat berfungsi untuk menciptakan
suasana basa.
25
Uji Benedict
2 mL Sampel
Tambahkan 5 mL reagen Benedict
Panaskan sehingga mendidik dan
terbentuk endapan
Endapan Merah bata
27
Reaksi Benedict
O
O
2+
+ Cu + 2OH + Cu2O + H2O
R H R OH
28
Pengujian Karbohidrat
29
Reaksi Selliwanof
dipanaskan
Fruktosa + resoksino-HCl Warna merah cherry
30
Pengujian Karbohidrat
Uji ini hampir sama dengan uji benedict yang bertumpu pada adanya gula
pereduksi pada karbohidrat.
Cara ujinya: gula reduksi atau sample ditambah campuran larutan CuSO 4 dalam
suasana basa (dengan ditambah NaOH) dan ditambah dengan Chelating agent
(kalium natrium tartrat), lalu dipanaskan maka akan terbentuk endapan kupro
oksida berwarna merah coklat.
Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus
aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida dan disakarida kecuali
sukrosa termasuk sebagai gula pereduksi.
31
Uji Fehling
1 mL Sampel
Gula reduksi; gula yang dapat mereduksi senyawa – senyawa penerima elektron
33
34
TERIMA KASIH
35