Anda di halaman 1dari 35

KARBOHIDRAT

Dr. Dedi Futra, M.Sc.

Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Riau 1
Penyakit ‘Diabetes Mellitus’

2
KARBOHIDRAT

Out line;

1. Karbohidrat

2. Penggolongan Karbohidrat

3. Pengujian Karbohidrat

3
(A)

(B)

Struktur kimia karbohidrat (A) dan monosakarida (B)


Karbohidrat

 Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon (C),


hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus empiris nya (CH2O)n.

 Senyawa karbon yang banyak mengandung jumlah gugus hidroksi (OH)

 Dalam tubuh selalu digunakan D-glukosa

 Polihidroksi (OH), aldehid (CHO) dan keton (RCOR)

 Kompleks karbohidrat dapat pecah menjadi unit gula yang lebih kecil disebut
dengan hidrolisis

5
Karbohidrat

Sumber Karbohidrat
1. Gula (Karbohidrat : 100 gr, 26.67% Akg (angka cakupan gizi))
2. Tapung Sagu (Karbohidrat : 76 gr, 20.67 % Akg)
3. Sereal (Karbohidrat : 75 gr, 20 % Akg)
4. Jagung (Karbohidrat : 74 gr, 19.73 % Akg)
5. Mie (Karbohidrat : 71 gr, 18.93 % Akg)
6. Roti (Karbohidrat : 51 gr, 13.6 % Akg)
7. Singkong  (Karbohidrat : 38 gr, 10.13 % Akg)
8. Pasta (Karbohidrat : 31 gr, 8.2 % Akg)
9. Barley (Karbohidrat : 28 gr, 7.46 % Akg)
10. Beras (Karbohidrat : 27 gr, 7.2 % Akg)
11. Dll.

Fungsi Karbohidrat;

 Penghasil energi di dalam tubuh


 Energi yang dihasilkan untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti
bernafas, kontraksi jantung dan otot dan lain-lain.

6
1 gram karbohidrat yang dikonsumsi = 4 kkal enargi yang dihasilkan
Golongan Karbohidrat

1. Monosakarida

2. Disakarida

3. Oligosakarida

4. Polisakarida

7
1. Monosakarida

Ciri-cirinya:
 Monosakarida disebut karbohidrat sederhana atau gula sederhana , tidak dapat
dihidrolisis ke dalam bentuk unit yang lebih kecil.
 Tidak berwarna, berbentuk kristal, larut dalam air dan rasa manis
 Terdiri dari singel unit, polihidroksi, aldehid atau keton
 Secara spontan dapat berubah menjadi konfigurasi α dan β

Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom nya.


1) Triosa, monosakarida dengan 3 karbon C3H6O3 cth gliseradehida, dihidroksiaseton
2) Tetrosa, monosakarida dengan 4 atom karbon C4H8O4 cth, D-eritrosa dan D-
eritrulosa
3) Pentosa, monosakarida dengan 5 atom karbon C5H10O5 cth, D-ribosa dan D-ribulosa
4) Heksosa, monosakarida dengan 6 atom karbon C6H12O6 cth, glukosa, fruktosa

8
Monosakarida Glukosa

 Sumbernya; Tebu, madu buah-buahan dan lain-lain

 Dalam tumbuh manusia normalnya 70-100 mg setiap 100 mL darah


Penyakit diabetes mellitus kadungan glukosa > 130 mg/100 ml darah

 Di alam; Glukosa dihasilkan dari reaksi CO2 dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorfil dalam daun (proses fotosintesis), cth amilum
dan selulosa.

sinar matahari
6 CO 2 + 6 H2O C6H12O 6 + 6CO 2
klorofil

9
10
2. Disakarida

-Terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida


Exp. Sukrosa (disusun oleh glukosa dan fruktosa)
Maltosa (terdiri dari α-D-glukosa dan β-D-glukosa, sumber;
Laktosa (disusun oleh galaktosa dan D-glukosa)

11
3. Oligosakarida
- Disusun oleh 3 hinga 10 unit molekul monosakarida
- Powder atau kristal, larut dalam air dan rasa manis
- Dapat dihidrolisis oleh enzim atau asam menjadi monosakarida

Contoh., Rafinosa dan stakiosa.

Rafinosa; disusun oleh galaktosa-galaktosa-fruktosa


+
H
rafinosa galaktosa + glukosa + fruktosa
H 2O
H + (asam lemah)
galaktosa-glukosa-fruktosa galaktosa-glukosa + fruktosa
rafinosa H2O melibiosa
Sukrase
rafinosa melibiosa + fruktosa
H 2O

Stakiosa : disusun oleh galatosa-galaktosa-glukosa-fruktosa


hidrolisis parsial 12
Stakiosa galaktosa-galaktosa-glukosa + fruktosa
manotriosa
4. Polisakarida
 Disusun oleh >10 unit molekul monosakarida
 Memiliki banyak monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik
 Tidak larut dalam air, tidak ada rasa, rantai lurus dan bercabang
 Mengandung satu jenis monosakarida disebut homopolisakarida
 Memiliki dua atau lebih monosakarida disebut heteropolisakarida

Homopolisakarida cth Pati , glikogen, selulosa dan dekstrin


Heteropolisakarida cth Glikosaminoglikan

13
Polisakarida ‘Pati’
Linear polisakarida yang mengandung sekitar 100 unit glukosa, yang
dihubungi dengan ikatan glikosidik (1,4)

14
Pengujian Karbohidrat

1. Uji Molisch
2. Uji Benedict
3. Uji Iodium
4. Uji Barfoed
5. Uji Seliwanoff
6. Uji Fehling

15
Pengujian Karbohidrat

Uji Molisch (spesifik untuk Karbohidrat)

 Digunakan untuk menentukan suatu analit ada atau tidak


karbohidrat
 Reaksi positif ditandai dengan munculnya warna ungu di
permukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.
 Sample karbohidrat ditambah H2SO4 akan menyerap air dan
membentuk furfural yang selanjutnya dikopling dengan α-naphtol
membentuk senyawa gabungan berwarna ungu.
 Jika yang dideteksi pentosa akan terbentuk furfural, jika aldosa
yang dideteksi akan terbentuk hidroksimetilfurfural.
16
Uji Molish

4 mL Sampel
Tambahkan 3 tetes reagen Molish

Tambahkan 2-3 tetes H2SO4 pekat


Warna Ungu

Reagen Molish;
‘5 gram α-Naftol dalam 100 mL alkohol atau kloroform’
17
18
Pengujian Karbohidrat

2. Uji Barfoed (spesifik untuk monosakarida)

 Umumnya digunakan untuk mendeteksi molekul monosakarida.


 Endapan berwarna merah orange menunjukkan adanya monosakarida
dalam sampel.
 Prinsipnya berdasarkan reaksi reduksi Cu2+ menjadi Cu+.
 Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi cepat
disakarida menjadi monosakarida dan menghasilkan Cu2O (kupro oksida)
berwarna merah bata.

19
Uji Barfoed

2 mL Sampel
Tambahkan 5 mL reagen Barfoed

Panaskan sehingga terbentuk endapan

Endapan Merah
bata

Reagen Barfoed;
’33 gram tembaga sulfat (Cu(CH3COO)2, 5 mL asam 20

asetat glasial dan 500 mL aquades”.


Reaksi Barfoed

O R
O

R H + 2 Cu 2+ Cu2O (S)
+

HO HO O

Merah Bata

21
Pengujian Karbohidrat
3. Uji Yodium

Pati dalam suasana asam bila dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi


senyawa yang lebih sederhana, hasil pemecahan pati jika diuji dengan
iodium akan memberikan warna biru, coklat, kuning sampai tidak
berwarna

 Karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan


larutan iodin akan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis
karbohidratnya.
 Amilosa dan iodin akan berwarna biru,
 amilopektin dengan iodin akan berwarna merah violet,
 glikogen maupun dekstrin dengan iodin akan berwarna merah coklat.

22
Uji Iodium
2 mL glukosa

 Tambahkan 1 mL KI (1 %)
 Amati warna yang terbentuk

Amati warna
2 mL Pati
 Tambahkan 1 mL HCl 2 N dan
panaskan
 Tambahkan 1 mL KI (1%)

Amati warna
23
Reaksi Iodium

1. dipanaskan
Polisakarida + HCl Warna biru
amilum 2. Ditambahkan KI

24
Pengujian Karbohidrat

4. Pengujian Benedict

 Uji ini positif untuk gula pereduksi seperti glukosa dan fruktosa.
 Gula reduksi ditambahkan dengan campuran CuSO4 (tembaga sulfat),
natrium sitrat (NaSO3) dan natrium karbonat (NaCO3) lalu dipanaskan
maka akan terbentuk endapan kupro oksida (Cu2O) yang berwarna merah
coklat.
 Uji ini terjadi dalam suasana basa karena gula akan mereduksi dalam
suasana basa.
 Natrium sitrat berfungsi sebagai pengkelat Cu dengan membentuk
kompleks Cu- sitrat. Natrium karbonat berfungsi untuk menciptakan
suasana basa.

25
Uji Benedict

2 mL Sampel
 Tambahkan 5 mL reagen Benedict
 Panaskan sehingga mendidik dan
terbentuk endapan
Endapan Merah bata

Cara membuat Reagen Benedict;


 173 gr natrium sitrat, 100 gr natrium karbonat anhidrat dalam 800
ml Akuades dan panaskan hingga homogen. Campuran disaring
dan encerkan sampai volume larutan 900 ml (Larutan A).
 Larutkan pula 17,3 gr CuSO4.5H2O dalam 100 ml akuades (bila
perlu dipanaskan). Bila larutan di atas sudah dingin, dengan 26
perlahan-lahan larutan CuSO4 dicampurkan ke dalam larutan (A).
Reaksi Benedict

27
Reaksi Benedict

O
O
2+
+ Cu + 2OH + Cu2O + H2O
R H R OH

28
Pengujian Karbohidrat

5. Pengujian Selliwanof (untuk membedakan


aldosa dan ketosa)

 Untuk membedakan gugus fungsi aldehid dan keton

 Biasanya digunakan untuk mendeteksi fruktosa.

 Pada uji Seliwanoff, prinsip pengujian ini adalah berdasarkan dehidrasi


fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dan
ditambahkan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk
kompleks berwarna merah orange.

29
Reaksi Selliwanof

dipanaskan
Fruktosa + resoksino-HCl Warna merah cherry

30
Pengujian Karbohidrat

6. Uji Fehling (untuk gula reduksi)

Uji ini hampir sama dengan uji benedict yang bertumpu pada adanya gula
pereduksi pada karbohidrat.

Cara ujinya: gula reduksi atau sample ditambah campuran larutan CuSO 4 dalam
suasana basa (dengan ditambah NaOH) dan ditambah dengan Chelating agent
(kalium natrium tartrat), lalu dipanaskan maka akan terbentuk endapan kupro
oksida berwarna merah coklat.

Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus
aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida dan disakarida kecuali
sukrosa termasuk sebagai gula pereduksi.

31
Uji Fehling

1 mL Sampel

 Tambahkan 5 mL larutan Fehling (A dan B


 dipanaskan sehingga mendidik dan terbentuk
endapan
Endapan Merah
bata/merah coklat
Reagen Fehling;
 Larutan Fehling A sebanyak 3,5 g CuSO4 dalam 50 ml aquades.
 Fehling B terdiri dari campuran: Na-K-Tartarat 17,3 g/ dalam 50
ml aquades dan NaOH 6 g dalm 50 mL akuades.
 Buat campuran fresh Fehling A : B = 1:1 ml, ketika melakukan32
percobaan.
kalium natrium tartrat
OH -
2+
Karbohidrat + Cu + Warna merah coklat

Gula reduksi; gula yang dapat mereduksi senyawa – senyawa penerima elektron

33
34
TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai