Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ANBAN

Disusun oleh :
Delis Julia R.H
Mila Nuramalia
Pembuatan Unsur Karbon
dalam Skala Industri
Tujuan
• Untuk mengetahui cara pembuatan unsur
Karbon
• Mengetahui kualitas karbon aktif dari batok
kelapa  sebagai adsorben. 
• Membandingkan karbon aktif batok kelapa
dengan karbon aktif lainnya.
Prinsip
Karbon aktif yang didapatkan dari tempurung kelapa
dapat dibuat melalui 2 proses, yakni proses karbonisasi
dan proses aktivasi. Proses pembuatan karbon meliputi
persiapan alat dan pengarangan.
Dasar Teori
Arang aktif adalah arang yang konfigurasi atom karbonnya dibebaskan dari
ikatan dengan unsur lain, serta pori dibersihkan dari senyawa lain sehingga
permukaan dan pusat aktif menjadi luas akibatnya daya adsorbsi terhadap
cairan atau gas akan meningkat. Sesuai penggunaannya, arang aktif
digolongkan ke dalam produk kimia dan bukan bahan energi seperti arang
atau briket arang. Teknologi olah lanjut arang menjadi arang aktif akan
memberikan nilai tambah yang besar ditinjau dari penggunaan dan nilai
ekonomisnya.
Di Indonesia bahan baku untuk membuat arang aktif sebagian besar
menggunakan tempurung kelapa dan kayu. Di lain pihak bahan baku yang
dapat dibuat menjadi arang aktif adalah semua bahan yang mengandung
karbon, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang, maupun barang
tambang seperti batu bara. Bahan-bahan tersebut adalah berbagai jenis
kayu, sekam padi, tulang binatang, batu bara, tempurung kelapa, kulit biji
kopi, bagase, dan lain-lain. Akhir-akhir ini arang aktif dibuat dari bahan baku
polimer seperti poliakrilonitril, rayon dan resol fenol (Hoyashi et al., 1984
dalam Hendra dkk., 1999).
Arang aktif adalah suatu bahan hasil proses pirolisis arang pada
suhu 600-900oC. Selama ini bahan arang aktif yang digunakan berasal
dari limbah kayu dan bambu. Bahan lainnya yang dapat digunakan
adalah dari limbah pertanian antara lain sekam padi, jerami padi,
tongkol jagung, batang jagung, serabut kelapa, tempurung kelapa,
tandan kosong dan cangkang kelapa sawit, dan sebagainya. Pada
tahap awal limbah pertanian dibuat arang melalui proses karbonisasi
500oC dan tahap selanjutnya dilakukan aktivasi pada suhu 800oC-
900oC. Perbedaan mendasar arang dengan arang aktif adalah bentuk
pori-porinya. Pori-pori arang aktif lebih besar dan bercabang serta
berbentuk zig-zag. Arang aktif bersifat multifungsi, selain media
meningkatkan kualitas lingkungan juga pori-porinya sebagai tempat
tinggal ideal bagi mikroba termasuk mikroba pendegradasi sumber
pencemar seperti residu pestisida dan logam berat tertentu.
Keunggulan arang aktif adalah kapasitas dan daya serapnya yang
besar, karena struktur pori dan keberadaan gugus fungsional kimiawi
di permukaan arang aktif seperti C=O, C2-, dan C2H- . Kualitas arang
aktif ditunjukkan dengan nilai daya serap Iod di mana berdasarkan
ketetapan dari SNI 06-3730-1995 arang aktif dinilai berkualitas
bilamana nilai daya serap Iodnya mendekati 750 mg/g, Misalnya
arang dari tempurung kelapa dan tongkol jagung sebelum diaktifasi
daya serap iodinnya masing-masing adalah 276 dan 452 mg/g,
namun setelah diaktivasi meningkat menjadi 672 dan 647 mg/g
mendekati nilai persyaratan kualitas arang aktif (Harsanti et al.,
2010).
Alat dan Bahan
• Alat • Bahan
 Tungku Pembakaran
 Daun Kerimg
 Pipa
 Alat Brander
 Jerami
 Beaker glass  Sabut Kelapa
 Erlemenyer  Tempurung Kelapa 1 kg
 Corong  Minyak Tanah
 Kertas saring
 NaOH 5%
 Aluminium Foils
 Batang pengaduk  Aquadest
 Lumpang dan alu
Prosedur Metode Pengarangan
1.Persiapan Peralatan
Tungku pengarangan dibuat dari drum minyak tanah. Bagian
drum yang tidak berlobang dipotong dan dipanaskan. Tutup
yang ada lubangnya ditambah dua lubang lagi dengan ukuran 2
x 2,5 inci.
2. Waktu Pengarangan
Drum diletakkan diatas dua buah pipa dengan bagian yang
ada lubangnya berada dibawah. Sebelum pengarangan, pada
lantai drum diberi bahan bakar seperti daun kering, jerami,
sabut kelapa, dan tempurung kelapa, secara merata atau
menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya, dengan
pertolongan alat brander.
Prosedur
Pertemuan 1 :
1. Batok kelapa dibakar sampai menjadi arang.
2. Arang dari batok kelapa dihaluskan.
3. Sediakan larutan NaOH 5%.
4. Arang batok kelapa yang sudah dihaluskan direndam dalam
larutan NaOH 5% selama 1 malam.
Pertemuan 2 :
1. Arang yang telah direndam dalam NaOH 5% disaring sampai
airnya jernih.
2. Arang di parner dengan suhu 750°c selama 2 jam.
Pertemuan 3 :
1. Penentuan kadar % arang aktif mengikut SNI
Pembahasan
Arang aktif merupakan arang yang mempunyai daya serap lebih
tinggi dibandingkan arang biasa. Hal ini di karenakan permukaan
penyerapan arang aktif lebih besar. Setiap arang bisa dijadikan arang
aktif, namun yang membedakan adalah luas permukaan pori-pori
arang yang mempengaruhi daya serap arang tersebut. arang yang
bagus untuk menjadi adsorbansi adalah arang yang mengandung
selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Terdapatnya selulosa dan
hemiselulosa pada arang, menjadikan arang berpotensi untuk
digunakan sebagai bahan penyerap.Proses pengaktifan arang dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Ada cara fisika dan ada cara kimia.
Dengan cara fisika arang dibakar dengan suhu 800-1000 oC, dengan
cara kimia arang di berikan larutan asam kuat hingga basa kuat.
Kesimpulan
1. Arang tempurung kelapa dapat dibuat menjadi karbon aktif
dengan metode aktivasi fisika dan kimia.
2. Arang aktif yang dibuat dari cangkang kelapa sawit dengan
proses aktivasi fisika-kimia mempunyai daya jerap yang paling
baik diantara arang aktif lain.
3. Arang aktif batok kelapa yang diaktifasi dengan NaOH 5%
memiliki kualitas baik untuk menyerap air limbah dari ekstrak
tumbuhan agar ekstraknya berubah menjadi jernih. Percobaan
ini telah dilakukan dengan cara menitratkan arang dari batok
kelapa ini pada ekstrak daun pegaga. Setelah di filtrat dengan
ekstrak daun pegaga didapati ekstrak daun pegaga menjadi
jernih yang berarti arang aktif dari batok kelapa ini memiliki
kualitas yang baik untuk menjernihkan air limbah

Anda mungkin juga menyukai