1
www.kpk.go.id
• Skor IPK 2006 Ind 2,4, di • PERC – Annual Graft Ranking,
ASEAN hanya sedikit lebih baik skor Indonesia 2006 = 8,16.
dari Myanmar dan Kamboja. • 2004, 2005, dan 2006 terkorup
• Persepsi Korupsi menurut se-Asia.
PERC Ltd.
pebisnis – gambaran
pelayanan publik
• Barometer Korupsi Global
Korupsi sudah terjadi di semua • The World
sektor. Competitiveness Index
2006: Indonesia ranking
Kor
Ind upsi
60; Malaysia 23, Thai
32; Philipina 49;
• Growth Competitiveness
Index Indonesia ranking one di Singapura 3. Institute of
Management
Publik ?
Indikator Kemudahan
Bgmn sudut Melakukan Bisnis
pandang
PERC Ltd.
PERC -
orang lain thd Country
Annual Graft
Ranking
Risk ?
korupsi? Global
Corruption
Barometer
Institute of
Management The World
Daya Development Competitiveness
(IMD) Geneva Scoreboard
saing ?
Indeks Persepsi
Korupsi
mencerminkan
‘persepsi’
masyarakat,
khususnya pebisnis
tentang tingkat korupsi
suatu negara
diturunkan dari
bagaimana layanan
publik mereka
rasakan.
4
Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas
dari pengaruh kekuasaan manapun (pasal 3)
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (ps. 1 butir 3)
adalah
serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas TPK melalui
upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikan-penuntutan
dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta
masyarakat.
Koordinasi Supervisi
(Pasal 7) (Pasal 8) 1. networking
counterpartner
TUGAS Penyelidikan, 2. tidak memonopoli
Monitoring KPK Penyidikan & tugas dan wewenang
(Pasal 14) Penuntutan
lid-dik-tut;
(Pasal 11) 3. trigger mechanism
Pencegahan
(Pasal 13) 5
Tugas Koordinasi (Pasal 7)
a. Mengkoordinasikan penyelidikan,
penyidikan, dan penuntutan TPK
Kejaksaan
Kepolisian
b. Menetapkan sistem pelaporan dlm
kegiatan pemberantasan TPK
BPK
c. Meminta informasi tentang
kegiatan pemberantasan TPK kepada BPKP
instansi terkait
Kepolisian Kejaksaan
Pasal 9,
7
10 (1)
Alasan Pengambilalihan Penyidikan & Penuntutan
(Pasal 9, 10)
UU No. 30 Tahun 2002
11
STAKEHOLDER BUHAN & PEMBELAJARAN
PERSPEKTIF
Berkurangnya
Preventif Korupsi Represif
Catching
Budaya Anti Reformasi Kepercayaan penegakan
Big Fish hukum
Korupsi Sektor Publik Publik
Operasi/ke
Sosialisasi, Perbaikan Pengkajian/ Lid Dik yang
rjasama dg Supervisi &
komunikasi, peraturan reviu sistem, kuat &
rekomendasi instansi Koordinasi
pendidikan per-UUan proaktif
lain
Dumas, penelaahan, dan
pemeriksaan
3 th 12 th 18 th
Pra
kehamila
Dalam
kandunga
Dasar Menengah Tinggi Dunia
kerja
n n
0 th 6 th 15 th 23 th
- Doa Pendidikan
- makanan norma &
Baligh
- bacaan perilaku dasar
- yang didengar,
dilihat
13
Multiplier Effect MoU Kerjasama Pendidikan Antikorupsi
Training of the
Trainers (TOT)
Liputan di majalah remaja
mahasiswa
Wawancara Radio, TV
Penayangan PSA
Mahasiswa
dapat Pelatihan SMP/SMU
membantu Peliputan koran lokal
kampanye &
pendidikan MoU KPK – Perguruan Tinggi ditindaklanjuti
antikorupsi
dengan tindakan nyata pendidikan dan kampanye 14
KPK
antikorupsi
C = corruption; P = power; A = accountability;
BG = bad governance; GG = good governance
Kabupaten Solok
Pos Pelayanan Satu Pintu
Tunjangan Daerah
Pakta Integritas
17
Kota Pekanbaru
Kantor Pelayanan Terpadu (KPT)
Tunjangan Daerah
Pakta Integritas
18
PELAYANAN TERPADU
(Perijinan dan Non Perijinan)
Pekanbaru
Nama: Kantor Pelayanan Terpadu (KPT):32 perijinan dan non
perijinan
Lokasi Layanan menempati gedung yang megah dan nyaman
(ber AC)
Petugas Layanan merupakan pegawai Kantor.
KPT merupakan pelayanan 1 atap, seluruh proses dilakukan
dalam 1 lokasi, tapi belum 1 pintu. Artinya, masyarakat
masih ada peluang untuk bertemu dengan unit kerja teknis
di KPT
Secara rutin up-grade terhadap kualitas pelayanan melalui
pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Tunjangan Daerah
Proses pemberian tunjangan kesejahteraan dikaitkan dengan absensi
Tidak hadir 1 hari tanpa keterangan, tunjangan dipotong 4%
Batas maksimum ketidakhadiran 10 kali (40%)/tahun tunjangan
kesejahteraan masih bisa dibayarkan
tidak hadir lebih dari 10 sepuluh) kali atau 40 % tanpa
keterangan dalam 1 (satu) bulan TPPK yang bersangkutan tidak
dibayarkan dengan penjatuhan hukuman disiplin sesuai PP No.
30 Tahun 1980.
Contoh nilai tunjangan sebagian pegawai di lingkungan Pemko. Pekanbaru
Kota Denpasar
Kota Denpasar memiliki data base orang miskin yang baik di
sekolah untuk pendidikan gratis, dan untuk berobat gratis ke
Puskesmas dan Rumah Sakit. 22
Apa yang dimaksud dengan KORUPSI ?
Definisi Korupsi secara gamblang dijelaskan dalam 13 buah
pasal dalam UU 31/ 1999 jo UU 20/2001
30 Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb:
23
3. Penggelapan dalam jabatan
- Pasal 8
- Pasal 9
- Pasal 10 huruf a
- Pasal 10 huruf b
- Pasal 10 huruf c
4. Pemerasan
- Pasal 12 huruf e
- Pasal 12 huruf g
- Pasal 12 huruf h
5. Perbuatan curang
- Pasal 7 ayat (1) huruf a
- Pasal 7 ayat (1)huruf b
- Pasal 7 ayat (1) huruf c
- Pasal 7 ayat (1) huruf d
- Pasal 7 ayat 2
- Pasal 12 huruf h
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
- Pasal 12 huruf I
7. Gratifikasi
24
- Pasal 12 B jo. Pasal 12 C
Tindak Pidana Lain
yang berkaitan dengan TPK :
25
Pasal 12 B UU 20/2001
(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan
dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban
atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh penerima gratifikasi;
b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah),
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut
umum.
(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana
denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
26
Pasal 12 C
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1) tidak
berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya
kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.
(3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan
wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau
milik negara.
(4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dalam Undang-undang
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
27
Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan
pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001
28
Pelaporan dan Penentuan Pasal 16, 17, 18
Status Gratifikasi UU 30/2002
Waktu 30 hari
Dapat
Pasal kerja memanggil
12C sejak diterima Penerima 30
Gratifikasi
UU
hari
20/
2001 kerja
7 Hari Kerja sejak penelitian
ditetapkan statusnya
Menteri
Keuangan
SK Pimpinan
KPK ttg
Status Gratifikasi
Penerima
Gratifikasi
29