Anda di halaman 1dari 40

Botani Farmasi

DAU
MAHARADINGGA,M.SI

N
DESKRIPSI ORGAN DAUN

1. JENIS DAUN
2. KELENGKAPAN DAUN
3. BENTUK DAUN
A. MORFOLOGI DAUN 4. PANGKAL DAUN
5. UJUNG DAUN
6. PINGGIR DAUN
7. PERTULANGAN DAUN

SEL DAN JARINGAN


PENYUSUN ORGAN :

B. ANATOMI DAUN 1. JAR. EPIDERMIS


2. JAR. DASAR
3. JAR. PENGANGKUT
Merupakan Organ vegetatif. Bagian
PENGERTIAN tumbuhan yang penting untuk fotosintesis.

Umumnya melekat pada


batang dan dahan

Tempat melekat/ duduk daun


disebut buku (nodus) (A) C B
Antar nodus disebut ruas
(internodus) (B)
Sudut antara batang & daun
disbt ketiak daun (axilla) (C)
A
kaya akan zat hijau daun
(khlorofil)
FUNGSI DAUN

 Menyimpan cadangan makanan


 Mengambil zat-zat makanan (resorbsi)
 Pengolahan zat-zat makanan (fotosintesis)
 Penguapan (transpirasi)
 Pernapasan (respirasi)
MORFOLOGI DAUN
1. JENIS DAUN
A. DAUN TUNGGAL;
 setiap daun ditopang oleh atau tanpa
tangkai daun, dimana daun ini akan
tumbuh dan gugur satu persatu (tidak
besamaan).
 Pada ketiak daun ditemukan bunga
atau buah. Contoh daun Phyllanthus
niruri dan dan Sauropus androgynus.

Phyllanthus niruri

B. DAUN MAJEMUK;
 dicirikan dengan adanya ibu tangkai
daun dan anak tangkai daun, dimana
daun ini akan tumbuh dan gugur
bersamaan.
 Pada ketiak anak daun tidak pernah
ditemukan adanya bunga atau buah.
Bunga atau buah biasanya muncul dari
batang atau ranting. Contohnya daun
Rosa hybrida dan Averrhoa carambola.
Daun Tunggal
Phyllanthus niruri
Averrhoa carambola
KELENGKAPAN DAUN
Terbagi atas :

Daun Lengkap Daun Tidak Lengkap


Daun Lengkap

Daun yang Memiliki :


1. upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. tangkai daun (petiolus)
3. lembar atau helaian daun (lamina).
Contoh :
daun Caladium bicolor,
daun Musa paradisiaca L.
daun dari bermacam-macam Aglonema.
 
Daun Lengkap

Caladium
Daun Tidak Lengkap

Daun yang hanya memiliki :


A. Lembar daun (lamina) disebut : Daun duduk atau Daun memeluk
batang
contoh : daun Sonchus arvensis.
B. Tangkai daun (petiolus) disebut : Daun semu atau palsu
contoh : daun Acacia auriculiformis.
C. Tangkai daun + lembar daun ( Petiolus dan Lamina) disebut :
Daun bertangkai. contoh : daun Arthocarpus integra.
D. Upih daun + lembar daun (Vagina dan Lamina) disebut :
Daun duduk berupih contoh : daun Zea mays
Daun Tidak Lengkap

Sonchus arvensis
Daun Tidak Lengkap

Acacia auriculiformis
2. KEDUDUKAN DAUN PADA BATANG
(PHYLOTAXIS)
Kedudukan daun pada batang :
1. Berhadapan. Contoh : daun Coffea Arabica (kopi).
2. Selang seling. Contoh : daun Arthocarpus integra (nangka).
3. Berkarang. Contoh : daun Alamanda cathartica.
4. Roset. Contoh : Cocos nucifera (roset batang) dan
Elephantopus scaber (roset akar).
3. BENTUK DAUN (CIRCUMSCRIPTIO)
A. DAUN LEBAR DI BAGIAN TENGAH DENGAN PANGKAL TIDAK BERTOREH :
a. Bulat (Orbicularis), perbandingan P : L = 1 : 1
Contoh : daun Nelumbium nelumbo Druce (teratai besar).

b. Perisai (Peltatus), tangkai daun dan lembar daun tepat berada di


tengah lembar daun.
Contoh : daun Caladium bicolor (keladi hias).

c. Oval (Ovalis atau Ellipticus), perbandingan P : L = 2 : 1-1½


Contoh : daun Arthocarpus integra (nangka).

d. Memanjang (Oblongus), perbandingan P : L = 3 : 1


Contoh : daun Annona muricata (sirsak).

e. Lanset (Lanceolatus), perbandingan P : L = 5 : 1


Contoh : daun Nerium oleander (nerium).
B. DAUN LEBAR DI BAGIAN TENGAH DENGAN PANGKAL DAUN BERTOREH :
a. Bentuk jantung (cordatus) ; daun Hibiscus tilisceus L. (waru).
b. Bentuk ginjal (reniformis) ; daun Centella asiatica Urb. (pegagan).
c. Bentuk anah panah (sagitatus) ; daun Sagitaria sagitifolia L.
(enceng).
d. Bentuk tombak (hastatus) ; daun Monocharia hastata Solms
(wewehan).
e. Bentuk telinga (auriculatus) ;Sonchus asper Vill. (tempuyung).
Sonchus asper Vill.
C. DAUN TERLEBAR PADA ATAS TENGAH HELAIAN DAUN :

A. Bulat telur sungsang (obovatus) ; daun Manilkara kauki Dub. (sawo


kecik).
B. Jantung terbalik (obcordatus) ; daun Oxalis corniculata L. (semanggi
gunung).
C. Segitiga terbalik (cuneatus) ; daun Marsilea crenata Presl. (paku air).
D. Sudip (spatel) ; daun Elephantopus scaber L. (tapak liman).
D. DAUN DENGAN BAGIAN YANG TERLEBAR DI BAWAH DAUN :

Bulat telur (ovatus); daun Hibiscus rosa-sinensis L. (kembang sepatu


Segitiga (triangularis) ; daun Mirabilis jalapa L. (kembang pukul empat).
Delta (deltoideus) ; daun Antigonon leptopopus Hook. Et Arn.
Belah ketupat (Rhomboideus) ; daun Pachyrrhizus erosus Urb.
(bengkuang).
E. TIDAK ADA BAGIAN YANG TERLEBAR
(DARI PANGKAL SAMPAI UJUNG DAUN SAMA LEBAR) :
A. garis (linearis), ; daun rumput-rumputan (Gramineae).
B. pita (ligulatus), ; daun Zea mays L. (jagung).
C. pedang (ensiformis), ; daun Agave sisalana (nenas sebrang).
D. paku (subulatus), ;daun Araucaria cuninghamii Ait.
E. jarum (acerosus), ; daun Pinus merkusii Jungh. & De Vr.
4. PERTULANGAN DAUN (NERVATIO)
Macam-macam pertulangan daun :

Hibiscus tiliaceus Cinnamomum burwanii

Zea mays

Hibiscus rosa-sinensis
5. PANGKAL DAUN (BASIS)

a) Pangkal daun runcing (acutus).


b) Pangkal daun meruncing (acuminatus).
c) Pangkal daun tumpul (obtosus)
d) Pangkal daun membulat (rotundatus).
e) Pangkal daun rompang/rata (truncatus).
f) Pangkal daun terbelah (emarginatus).
6. UJUNG DAUN (APEX)

Macam-macam ujung daun.


a. Ujung daun runcing (acutus), contoh ujung daun Nerium
oleander.
b. Ujung daun meruncing (acuminatus), contoh ujung daun
Hibiscus tiliaceus.
c. Ujung daun tumpul (obtosus), contoh ujung daun Manilkara
kauki.
d. Ujung daun membulat (rotundatus), contoh ujung daun
Nelubium nelumbo.
e. Ujung daun rompang/rata (truncatus), contoh ujung daun
Anacardium occidentale.
f. Ujung daun terbelah (emarginatus), contoh ujung daun Sida
retusa.
g. Ujung daun berduri (mucronatus), contoh ujung daun Agave
sisalana
7. PINGGIR DAUN (MARGO)

Macam-macam pinggir daun.


a. Rata (intiger), contoh pinggir daun Arthocarpus integra.
b. Bergerigi (serratus), contoh daun Rosa sinensis.
c. Bergerigi ganda atau rangkap (biserratus).
d. Bergigi (dentatus), contohnya daun Pluchea indica (bluntas).
e. Beringgit (crenatus), contohnya daun Kalanchoa pinnata
Pers.
f. Berombak (rapandus), contoh daun Antigonon leptopus (air
mata pengantin).
 
Sebagai tambahan dapat juga dicantumkan warna daun, ada
tidaknya modifikasi daun dan struktur daun. Struktur daun
seperti daun tebal berdaging seperti pada daun Aloe vera, daun
seperti perkamen pada daun Hymenephylum dan lain
sebagainya.
ANATOMI DAUN
ANATOMI DAUN :
Anatomi daun terdiri dari (dimulai dari struktur luar ke dalam) :
 jaringan epidermis,
 jaringan dasar
 jaringan pembuluh.
Jaringan epidermis

1. dicirikan dengan strukturnya yang tersusun rapat


2. bentuknya seperti kotak-kotak persegi (pada penampang melintang)
3. biasanya ditemukan lapisan kutikula pada sebelah luar epidermis
4. Pada penampang memanjang, epidermis ini terlihat bentuknya yang
sangat beraneka ragam (tergantung speices tumbuhannya).
5. Pada tanaman Rhoe discolor, sel epidermisnya daun berbentuk segi
enam memanjang
6. Pada organ daun, jaringan epidermis ini berdiferensiasi dan
berspesialisasi manjadi stomata dan rambut (trikom).
a. Stomata
 Stomata adalah sel epidermis khusus yang membentuk celah.
 Stomata berfungsi sebagai : tempat keluar masuknya gas,
transpirasi uap air.

Berikut ini adalah tipe-tipe stomata yang ditemukan pada


tumbuhan dikotil :
1). Tipe parasitik adalah stomata dimana sel pengiring letaknya
sejajar dengan sel penutup stomata. Stomata tipe ini ditemukan
pada tumbuhan dari famili Papilionaceae, seperti : pada daun
Vigna sinensis dan Clitoria ternatea.
2). Tipe diasitik adalah stomata dimana dinding sel penutup
stomata tegak lurus terhadap dinding sel epidermis lainnya.
Stomata tipe ini ditemukan pada tumbuhan dari famili
Caryophyllaceae seperti pada daun Dianthus sp.
3). Tipe Anomositik adalah tipe stomata yang tidak ada sel
pengiringnya, atau atau antara sel epidermis dan sel pengiring tidak
ada bedanya. Stomata tipe ini ditemukan pada tumbuhan dari famili
Cucurbitaceae seperti pada Citrullus vulgaris dan family malvaceae
seperti pada Hibiscus rosa-sinensis.
4). Tipe An-isositik adalah tipe stomata yang ketiga sel pengiringnya
tidak sama besar. Stomata tipe ini ditemukan pada tumbuhan dari
famili Cruciferae seperti pada tanaman Kalachoa pinnata dan
Sedum sp.
5). Bidiasitik, yaitu suatu variasi dari stomata anomositik, stomata
dengan sel-sel tetangga yang pipih dan mengelilingi stomata dalam
susunan berberntuk lingkaran.
6). Aktinositik, yaitu suatu variasi dari tipe dioptik, yaitu stomata
yang sel tetangganya dikelilingi oleh dua sel epidermis.
b. Rambut (trikom)
 Rambut adalah derivat dari epidermis.
 Rambut pada daun tumbuhan berfungsi sebagai proteksi
(mengurangi penguapan), penghasil sekresi, serta dapat juga
dijadikan sebagai alat identifikasi tumbuhan.
 Rambut ada yang menghasilkan sekresi disebut rambut
sekresi, sedangkan rambut yang tidak menghasilkan sekret
disebut rambut penutup.
 Rambut sekresi biasanya dicirikan oleh adanya tangkai (stalk)
dan kepala (head). Rambut sekresi dapat bersel satu, bersel
banyak atau berupa sisik.
 Berikut ini jenis-jenis rambut sekresi :
1). Rambut gatal yaitu rambut pensekresi histamine dan asetilkolin
yang ditemukan pada tanaman jelatang (Laportea stimulan) dan
Urtica urens.
2). Rambut pensekresi garam berlebih terdapat pada Atriplex.
3). Rambut persekresi tetesan minyak terdapat pada pucuk Mentha
piperita.
4). Koleter yatitu rambut kelenjar yang menghasilkan sekret yang
kental dan lengket, dan hanya terdiri dari tangkai dan kepala yang
bersel banyak. Sekret yang dihasilkan berfungsi melindungi tunas
dari kekeringan. Koleter terdapat pada tunas muda Nicotiana
tabacum.
5). Rambut kelenjar cerna terdapat pada tumbuhan pemakan
serangga Nepenthes sp.
6). Nektar yang merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak
yang menghasilkan sekresi berupa gula (nektar) terdapat pada
bunga.
 Rambut penutup adalah rambut yang tidak mensekresikan zat
apapun, biasanya berfungsi sebagai proteksi atau mengurangi
penguapan.
Jenis-jenis rambut penutup :
1). Rambut bercabang bersel banyak contohnya rambut bintang
pada Hibiscus tiliaceus dan rambut seperti tempat lilin pada
Verbascum sp.
2). Rambut sisik bersel banyak pipih contohnya rambut sisik tidak
bertangkai pada permukaan bawah daun Durio zibethoinus, dan
rambut sisik bertangkai pada Olea.
3). Rambut akar adalah rambut yang merupakan pemanjangan dari
sel epidermis.
4). Rambut bersel satu tanpa sekat (uniserat) tidak pipih pada daun
Psidium guajava.
5). Rambut bersel satu bersekat seperti rambut pada daun Impatien
balsamina.
Jaringan dasar

Jaringan dasar (pengisi) pada daun dibangun oleh : sel parenkim,


sel kolenkim dan sel sklerenkim.
a. Sel Parenkim.
 Sel parenkim terdapat pada daerah mesofil,
 Pada daun yang sudah dewasa, jaringan mesofil terdiferensiasi
atas jaringan palisade dan jaringan spongi.
 Jaringan palisade dibangun oleh sel parenkim yang tersusun
rapat seperti pagar (palisade = pagar), sedangankan jaringan
spongi dibangun oleh sel parenkim yang tersusun longgar.
 Sel penyusun jaringan palisade mengandung kloroplas yang
berlimpah, sehingga sel ini berfungsi sebagai tempat terjadinya
fotosintesa.
b. Sel kolenkim.
 Sel kolenkim pada daun terletak di sepanjang tulang daun
utama.
 Sel kolenkim dicirikan dengan adanya penebalan pada bagian-
bagian tertentu pada dindingnya.
 Dengan struktur dinding selnya yang demikian, maka fungsi
dari sel kolenkim adalah sebagai pengokoh pada jaringan yang
sedang berkembang.
 
c. Sel sklerenkim.
 Sel sklerenkim pada daun biasanya berasosiasi dengan berkas
pembuluh.
 Sel sklerenkim dapat berdiferensiasi menjadi sel trakeid (sel
batu) dan serat.
 Pada organ daun, sklerenkim kebanyakan sebagai serat.
Jaringan Pembuluh

 Sistem jaringan pembuluh tersebar di seluruh helai daun,


dan menunjukkan hubungan ruang yang erat dengan
mesofil.
 Jaringan pembuluh membentuk sistem yang saling
berkaitan dan terletak dalam bidang median (sejajar dengan
permukaan daun).
 Berkas pembuluh dalam daun biasanya disebut tulang daun
dan sistemnya adalah sistem tulang daun.
 

Anda mungkin juga menyukai