 Perubahan bentuk & konsentrasi tinja

melembek sampai dengan cair

 Bertambah frekuensi berak dari biasa

Masa inkubasi
 Relatif sangat pendek, dari beberapa jam
sampai beberapa hari tergantung
penyebab sakitnya (antara 8 jam – 5 hari)
 Tubuh kekurangan cairan (dehidrasi)
 Kematian (bila terlambat mendapatkan
perawatan/pengobatan

Penularan Diare :
 Melalui makanan/minuman yang tercemar
bakteri/penyebab lain
 Menelan penyebab sakit tersebut
 Kebiasaan BAB di sembarang tempat (sungai,
kebon, jurang, dll) → mencemari air (fluid),
mencemari tanah (field) & tempat hinggap lalat
(fly)
 Perilaku kurang menjaga kebersihan tangan →
tidak cuci tangan pakai sabun (CTPS) setelah
kontak dengan tinja / sebelum menjamah
makanan
 Situasi masyarakat yang kurang mendapatkan
akses pelayanan air bersih & sarana sanitasi
yang memadai
 AIR

TANGAN
MAKANAN/ MULUT
TINJA MINUMAN

LALAT

TANAH
 Melalui TANTANGAN ‘MAK’
1. TANAH yang terkontaminasi tinja

2. TANGAN, tidak cuci tangan pakai sabun

sebelum makan, setelah BAB, setelah
bermain/bepergian

3. MAKANAN, lalapan yang dicuci dengan

air yang terkontaminasi tinja, makanan
yang tidak tertutup sehingga dihinggapi
lalat/serangga lain
4. AIR
air yang tidak direbus/minum air mentah, air
yang terkontaminasi oleh tinja & air yang tidak
disimpan dengan baik

5. KOTORAN
BAB disembarang tempat / membuang
kotoran bayi/balita disembarang tempat
sehingga mencemari air/tanah & dapat
dihinggapi lalat
 AIR
S
A
N
TINJA I
TANGAN ORANG
SEBAGAI T
TERLINDUNG
SUMBER A
I
S
I
MAKANAN
 Tidak BABS atau membuang tinja bayi/balita
di sembarang tempat yang terbuka tetapi
membuang ke tempat yang tertutup & terpusat
(WC atau jamban sederhana)

 Mencuci tangan dengan sabun setelah

BAB/terjamah kotoran & setiap menjamah
makanan
 Membiasakan minum air yang sudah direbus

 Menutup makanan dengan tudung saji agar

tidak dihinggapi lalat/serangga lain

 Mengelola sampah secara baik sehingga tidak

menjadi sarang lalat
 Melalui TANTANGAN ‘MAK’
1. TANAH
2. TANGAN
3. MAKANAN
4. AIR
5. KOTORAN