Anda di halaman 1dari 26

OM

SWASTIASTU
NAMA :
NI KOMANG MULIADNYANI (18.321.2889)
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
PENYAKIT
HIRSCHPRUNG
PADA ANAK
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
PENGERTIAN
Penyakit Hirschprung adalah suatu gangguan
perkembangan dari sistem saraf enterik dengan
karakteristik tidak adanya sel-sel ganglion (tidak adanya
pleksus meintrik) pada bagian distal kolon dan kolon tidak
bisa mengembang dengan memberikan manifestasi
perubahan struktur dari kolon. Pada kondisi klinik penyakit
Hirschprung lebih dikenal dengan megakolon kongenital.
ETIOLOGI PENYAKIT HIRSCHPRUNG

*
PENYEBAB *
PENYEBAB
MEKANIS FUNGSIONAL
Yaitu terjadi obstruksi intramunal Yaitu akibat muskulator usus
atau obstruksi munal dari tekanan tidak mampu mendorong isi
pada usus, diantaranya : sepanjang usus. (Brunner and
1. Intususepsi Suddarth, 2002)
c2. Tumor dan neoplasma
3. Stenosis
4. Striktur
5. Perlekatan (adhesi)
6. Hernia
7. Abses
PATOFISIOLOGI

Dalam keadaan normal, bahan makanan yang dicerna dapat berjalan di


sepanjang usus karena adanya kontraksi rtmis dari oto-otot yang melapisi
usus (kontraksi Ritmis ini disebutkan gerakan peristaltik). Kontraksi otot-otot
tersebut dirangsang oleh sekumpulan saraf yang disebut gangglion, yang
terletak dibawah lapisan otot. Pada penyakit Hirschcprung, ganglion/pleksus
yang memerintahkan gerakan peristaltik tidak ada, biasanya hanya
sepanjangn beberapa sentimeter. Segmen usus yang tidak memiliki gerakan
peristaltik tidak dapat mendorong bahan-bahan yang dicerna sehingga
terjadi penyumbatan.
TANDA DAN GEJALA

TANDA GEJALA
1. Nyeri abdomen  Gejala yang bisa muncul
2. Muntah termasuk dehidrasi,
3. Distensi oliguria, syok
4. Kegagalan hypovolemik, pireksia,
buang air besar septikemia, penurunan
atau gas respirasi dan peritonitis.
(konstipasi).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. PEMERIKSAAN 2. PEMERIKSAAN
RADIOLOGI LABORATORIUM
Leukositosis mungkin
● Foto polos menunjukkan adanya
abdomen  strangulasi, pada urinalisa
● CT–Scan. mungkin menunjukkan
● USG
dehidrasi. Analisa gas
● MRI
● Angiografi
darah dapat
mengindikasikan asidosis
atau alkalosis metabolic.
KOMPLIKASI
1. Peritonitis karena absorbsi toksin dalam rongga peritonium
sehingga terjadi peradangan atau infeksi yang hebat pada intra
abdomen.
2. Perforasi dikarenakan obstruksi yang sudah terjadi terlalu lama
pada organ intra abdomen.
3. Sepsis, infeksi akibat dari peritonitis, yang tidak tertangani
dengan baik dan cepat.
4. Syok hipovolemik terjadi akibat dehidrasi dan kehilangan volume
plasma. (Brunner and Suddarth, 2001)
PENATALAKSANAAN

Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan


elektrolit dan cairan, menghilangkan peregangan dan muntah
dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan
menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan
fungsi usus kembali normal.
a) Resusitasi
b) Farmakologis
c) Operatif
DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

2. Kebutuhan cairan dan


1. Kebutuhan oxygenasi elektrolit
Obstruksi usus
Obstruksi usus mengakibatkan
mengakibatkan terjadinya
terjadinya distensi abdomen.
penimbunan cairan intra
Hal ini mengakibatkan
lumen akibat peningkatan
terjadinya kontraksi otot-otot
ekskresi cairan kedalam
diafragma sehingga
lumen usus. Hal ini
menyebabkan ekspansi paru
merupakan penyebab
menurun sehingga respirasi
kehilangan cairan dan
tidak efektif.
elektrolit
Lanjutan…
3. Kebutuhan 4. Kebutuhan Rasa
Nutrisi Nyaman
Nyeri abdomen terjadi
Obstruksi usus akibat adanya distensi
mengakibatkan abdomen dan akibat
terjadinya gangguan kontraksi peristaltik kuat
terhadap proses dinding usus melawan
digesti, ingesti dan obstruksi. Jika obstruksi
absorbsi nutrient. berlanjut dan terjadi
iskemia/inflamasi/perporasi
dapat terjadi pireksia.
Lanjutan…

6. Kebutuhan istirahat dan


5. Kebutuhan Eliminasi tidur
Obstuksi usus Karena pada penderita
mengakibatkan motilitas ileus obstruktif akibat dari
usus menurun, distensi abdomen dan
menyebabkan refluk adanya nyeri yang
inhibisi spingter tergangga intermiten maka istirahat
mengakibatkan terjadinya klien kurang atau
kegagalan buang air besar terganggu.
(BAB).
Lanjutan…

7. Kebutuhan Rasa Aman


Rasa aman akan
terganggu karena
keterbatasan kognitif
mengenai penyakit dan
berhubungan dengan
prosedur tindakan
sehingga timbul cemas.
ASUHAN
KEPERAWATA
N
PENGKAJIAN
a. Identitas
Biodata klien yang penting meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku dan gaya
hidup.
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan klien pada saat dikaji. Pada umumnya
akan ditemukan klien merasakan nyeri pada abdomennya biasanya terus menerus,
demam, nyeri tekan dan nyeri lepas, abdomen tegang dan kaku.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pada anak, selain tanda pada bayi, anak akan rewel dan keluhan nyeri pada abdominal.
Keluhan lainnya berupa konstipasi atau diare berulang
3. Riwayat Kesehatan Keluuarga
Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan klien.
Lanjutan…
• Sistem pernafasan
Peningkatan frekuensi napas, napas pendek dan dangkal
• Sistem kardiovaskuler
Takikardi, pucat, hipotensi (tanda syok)
• Sistem persarafan
Tidak ada gangguan pada sistem persyarafan
• Sistem perkemihan
Retensio urine akibat tekanan distensi abdomen, anuria/oliguria, jika syok
hipovolemik
• Sistem pencernaan
Distensi abdomen, muntah, bising usus meningkat, lemah atau tidak ada,
ketidakmampuan defekasi dan flatus.
Lanjutan…
● Sistem muskuloskeletal
Kelelahan, kesulitan ambulansi

● Sistem integumen
Turgor kulit buruk, membran mukosa pecah-pecah (syok)

● Sistem endokrin
Tidak ada gangguan pada sistem endokrin

● Sistem reproduksi
Tidak ada gangguan pada sistem reproduksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul


adalah :
1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas
gastrointestinal
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencendera
biologis
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kekurangan intake cairan
RENCANA KEPERAWATAN
LANJUTAN…
LANJUTAN…
IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan merupakan serangkaian tindakan


yang dilakukan oleh perawat maupun tenaga medis lain untuk
membantu pasien dalam proses penyembuhan dan perawatan
serta masalah kesehatan yang dihadapi pasien yang sebelumnya
disusun dalam rencana keperawatan. Tujuan dari implementasi
adalah membantu klien dalam mencapai peningkatan kesehatan
baik yang dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dan
rujukan ( Nursallam, 2011).
EVALUASI

Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau


terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang
telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga
dan tenaga kesehatan lannya. Untuk memudahkan
perawat mengevaluasi atau memantau perkembangan
klien digunakan komponen SOAP.
APAKAH ADA
PERTANYAAN???
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai