Tahapan dan metode dalam proses sosialisasi meliputi: pertemuan formal dengan
Aparat Desa dan tokoh-tokoh masyarakat, Menyepakati wilayah kerja (dusun),
pertemuan formal dengan masyarakat, pertemuan informal dengan masyarakat:
kunjungan rumah, diskusi kelompok, berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat (sosial,
agama, lapangan).
Hal – hal yang perlu disosialisasikan misalnya: penjelasan tujuan, manfaat, sasaran
pemberdayaan masyarakat, prinsip-prinsip pemberayaan masyarakat (termasuk prinsip
non-fisik), penjelasan kelompok sasaran (pria, wanita, pemuda dan lain-lain), umpan balik
masyarakat terhadap semua aspek di atas.
Tahap 3.
Proses pemberdayaan masyarakat
01 02
Pengembangan
Kajian keadaan Kelompok
pedesaan partisipatif
03 04
Penyusunan Rencana
Monitoring dan
Dan Pelaksanaan
Evaluasi Partisipatif
Kegiatan
(M&EP)
ap 4.
Tah
Pemandirian Masyarakat
Proses Pemberdayaan Masyarakat merupakan
suatu proses pembelajaran terus-menerus bagi
masyarakat dengan tujuan kemandirian masyarakat
dalam upaya-upaya peningkatan taraf hidupnya. Yang
perlu diperhatikan adalah masyarakat dari awal proses
sadar bahwa hal ini akan terjadi.
C.
Metode
Pemberdayaan
Masyarakat
Metode PRA
( participatory rural appraisal.)
PRA adalah suatu metode pendekatan
untuk mempelajari kondisi dan kehidupan
pedesaan dari,dengan dan oleh masyarakat Tujuan kegiatan PRA yang
dese. Atau dengan kata lain dapat disebut utama ialah untuk menghasilkan
sebagai kelompok metode pendekatan yang rancangan program yang gayut
memungkinkan masyarakat desa untuk dengan hasrat dan keadaan
saling berbagi, maningkatkan dan masyarakat. Terlebih itu, tujuan
menganalisis pengetahuan mereka tentang pendidikannya adalah untuk
kondisi dan kehidupan desa, membuat mengembangkan kemampuan
rencana dan bertindak (Chambers 1995). masyarakat dalam menganalisa
keadaan mereka sendiri dan
melakukan perencanaan melalui
kegiatan aksi.
Teknik Penerapan PRA Antara Lain :
Penelusuran Alur Sejarah
Pemetaan, dll.
Prinsip Yang Ditekankan Dalam PRA
Konsep triangulasi
gulan el em ahan
Keun g K
1. Tidak semua fasilitator
1. Melibatkan seluruh program memiliki
kelompok masyarakat. kemampuan yang baik
dalam memfasilitasi
2. Keikutsertaan masyarakat masyarakat.
miskin.
2. Pendekatan PRA identik
3. Rasa tanggung jawab dengan rapat-rapat,
masyarakat akan pertemuan-pertemuan, dan
keberlangsungan program musyawarah-musyawarah
lebih besar. yang sifatnya umum.
4. Melibatkan gender pada 3. Sebagian fasilitator belum
program. terampil dalam memfasilitasi
5. Cocok diterapkan dimana pengolahan dan analisis
saja. informasi.
Metode RRA (Rapid Rural Appraisal)
RRA (Rapid Rural Appraisal) merupakan metode penilaian
keadaan desa secara cepat, yang dalam praktek, kegiatan RRA lebih
banyak dilakukan oleh “orang luar” dengan tanpa atau sedikit
melibatkan masyarakat setempat. Meskipun sering dikatakan sebagai
teknik penelitian yang “cepat dan kasar/kotor” tetapi RRA dinilai
masih lebih baik dibanding teknik-teknik kuantitatif klasik.
Hindari bias,
Dapat melayani policy makers yang ingin memutuskan suatu hal dengan segera
dan mereka memerlukan informasi terakhir sebelum keputusan tersebut diambil.
Mampu melakukan identifikasi dan mendiagnosa masalah atau isu baik dibidang
penelitian maupun perencanaan.
Metode PRA ini merupakan pengembangan dari metode RRA di mana metode RRA
penekanannya adalah pada kecepatannya (Rapid) dan penggalian informasi oleh
orang luar, sedangkan metode PRA penekanannya pada partisipasi dan
pemberdayaan. Prinsip PRA adalah belajar dari masyarakat, orang luar sebagai
fasilitator dan masyarakat sebagai pelaku, saling belajar dan saling berbagi
pengalaman, keterlibatan semua kelompok masyarakat, bebas dan informal,
menghargai perbedaan dan triangulasi (Chambers, 1996).
Metode dan Teknik PRA
Pendidikan Bidang
Andragogy Keilmuan dan
Penelitian.
FGD (Focus Group Discussion)