Anda di halaman 1dari 15

SISTEM

PELAYANAN
KESEHATAN
TIK 3
KONSEP DASAR SISTEM

Definisi :
Sistem pelayanan kesehatan adalah satu kesatuan usulan yang terdiri
dari berbagai elemen kesehatan yang berkaitan secara teratur dengan
tujuan mempromosikan dan memulihkan atau menjaga kesehatan
perorangan, keluarga, dan kelompok masyarakat.

(Ariga,2020)
CIRI-CIRI SISTEM
1. Sistem mempunyai tujuan, karena itu semua perilaku yang ada pada sistem
pada dasarnya bermaksud mencapai tujuan tersebut.
2. Sistem, sekalipun terdiri atas berbagai bagian atau elemen. Tetapi secara
keseluruhan merupakan sesuatu yang bulat, utuh, jauh melebihi kumpulan
bagian atau elemen tersebut.
3. Berbagai bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem saling terikat,
berhubungan serta berinteraksi.
4. Sistem bersifat terbuka dan selalu berinteraksi dengan sistem lain yang
lebih luas, yang biasanya disebut dengan lingkungan.
CONT..

5. Sistem mempunyai kemampuan transformasi, artinya mampu


mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain.
6. Sistem mempunyai mekanisme pengendalian, baik dalam rangka
menyatukan berbagai bagian atau elemen, juga dalam rangka
mengubah masukan menjadi keluaran.

( Kemenkes RI, 2016)


SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
JENIS PELAYANAN KESEHATAN
a. Pelayanan kesehatan masyarakat
Termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan masyarakat (public health services)
ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam satu
organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit, dan sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.
b. Pelayanan kedokteran
Termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical service) ditandai dengan
cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (soslo practice) atau secara bersama-
sama dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit
dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

(Hodgetts dan Cascio (1983) dalam Kemenkes RI, 2016)


SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN

Suatu pelayanan kesehatan dikatakan baik apabila memiliki syarat-syarat berikut :

1. Tersedia (available) dan berkesinambungan (continous)


2. Dapat diterima (acceptable) dan bersifat wajar (appropriate)
3. Mudah dicapai (accesible)
4. Mudah dijangkau (affordable)
5. Bermutu (quality)

Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka pelayanan kesehatan tersebut
dikatakan tidak baik.
TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN

1. Health promotion (promosi kesehatan)


2. Specific protection (perlindungan khusus)
3. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini &
pengobatan segera)
4. Disability limitation (pembatasan kecacatan)
5. Rehabilitation (rehabilitasi)

(Ariga, 2020)
PRINSIP PELAYANAN PRIMA DIBIDANG KESEHATAN

1. Mengutamakan pelanggan/klien
2. Sistem yang efektif
3. Melayani dengan hati nurani (soft system)
4. Perbaikan yang berkelanjutan
5. Memberdayakan pelanggan/klien

(Surrahman & sudibyo, 2016)


SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA
Sistem pelayanan kesehatan meliputi hal berikut:
a. Pelayanan kesehatan dasar
Umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di puskesmas, puskesmas
pembantu, puskesmas keliling, dan klinik di wilayah kerjanya.

b. Pelayanan kesehatan rujukan


Misalnya rumah sakit, baik kelas A, B, C, maupun D.

(surrahman & sudibyo,2016)


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM
PELAYANAN KESEHATAN

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru


2. Pergeseran nilai masyarakat
3. Aspek legal dan etik
4. Ekonomi
5. Politik

(Ariga , 2020)
Peran Pelayanan Kesehatan dalam Pengembangan SDM
(PSDM)
Pelayanan Kesehatan dalam arti luas (Makro) adalah melalui :
1. Health Promotion
2. Prevention :
a. Primary Prevention
b. Secondary Prevention
c. Tertiary Prevention

Dalam arti sempit (Mikro) adalah :


1. Promosi Kesehatan (Healt Life Style)
2. Prevensi
3. Pengobatan
(Chayatin, Mubarak,2009)
Tantangan-tantangan Pelayanan Kesehatan dalam PSDM

1. Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat pada pelayanan


kesehatan yang bermutu
2. Beban ganda penyakit di mana angka kesakitan penyakit infeksi masih
tinggi tetapi sebaliknya penyakit tidak menular mengalami peningkatan
yang cukup bermakna.
3. Disparitas status kesehatan antar-wilayah cukup besar
4. Jumlah sumber daya manusia Kesehatan (SDMK) yang terbatas dan
tidak terdistribusikan secara merata.
CONT..

5. Peningkatan kebutuhan distribusi obat yang bermutu dan


terjangkau.
6. Adanya potensi masalah kesehatan akibat bencana dan perubahan
iklim.
7. Belum terintegrasinya pembangunan infrastruktur kesehatan yang
melibatkan lintas sektor di lingkungan pemerintah, Pusat-Daerah, dan
Swasta.

(DepKes RI, 2014)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai