Anda di halaman 1dari 43

Perubahan Sel, Perubahan Normal dan

Masalah pada Sistem Kardiovaskular dan


Respirasi Beserta Askep pada Sistem Tersebut

TIK 2
Perubahan Sel
● Terjadinya penurunan jumlah sel
● Terjadi perubahan ukuran sel
● Berkurangnya jumlah cairan dalam tubuh dan berkurangnya
cairan intra seluler
● Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan
hati, penurunan jumlah sel pada otak, terganggunya
mekanisme perbaikan sel, serta otak menjadi atrofis beratnya
berkurang 5-10%.
(Maryam, 2008)
Perubahan Sistem Kardiovaskular pada Lansia:
Struktur dan Fungsi Jantung
Perubahan Morfologis dan Struktur Perubahan Fungsional
Kenaikan jaringan lemak Berkurangnya eksitabilitas
Kenaikan jaringan ikat Berkurangnya curah jantung

Jantung Kenaikan massa dan volume Berkurangnya aliran darah balik


Kenaikan lipofusin Kenaikan distritmia jantung
Kenaikan kandungan amiloid
Berkurangnya inervasi intrinsik dan
ekstrinsik
Kenaikan jaringan ikat dan elastin
Kenaikan kalsifikasi
Cont…
Perubahan Morfologis dan Struktur Perubahan Fungsional
Kenaikan proporsi perubahan Berkurangnya aliran darah untuk
jaringan otot polos normal menjadi memenuhi kebutuhan oksigen
jaringan ikat dan elastin jaringan
Aliran Darah
Kenaikan rigiditas arteri besar Berkurangnya aliran dan resiko
penggumpalan darah pada
sirkulasi vena
Kenaikan arteroma sirkulasi Berkurangnya curah jantung
Kenaikan kalsifikasi Berkurangnya aliran darah balik
Kenaikan dilatasi vena
Masalah Yang Terjadi

Hipertensi Gagal Jantung


Hipertensi
Pengertian
● Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
(Brunner & Sudarth, 2001)

● Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang


mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal
yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
dan angka kematian.
(Sylvia Price, 2005)
 
Etiologi
Faktor yang tidak dapat diubah :
Umur
Jenis kelamin
Genetik

Faktor yang dapat diubah


Obesitas
Merokok
Kurang aktivitas fisik
Konsumsi garam berlebihan
Dislipedimia
Alkohol
Psikososial dan stress
(Kemenkes, 2013)
Penatalaksanaan (Management)

1. Batasi konsumsi alkohol hingga satu gelas perhari.


2. Batasi asupan sodium.
3. Berhenti merokok.
4. Pertahankan diet rendah lemak, dan konsumsi yang masih
mengandung vitamin dan mineral yang cukup dengan
menambahkan sayuran hijau dan buah-buahan.
5. Lakukan beberapa jenis aktivitas aerobik hampir setiap hari
dalam seminggu.
Cont…

6. Menurunkan berat badan (bahkan 10 pon bisa membuat


perbedaan berarti).
7. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur.
Laporkan kenaikan tekanan darah yang signifikan ke dokter.
8. Ambil obat sesuai resep. Jangan melebihi dosis.
(Muhith&Siyoto,2016)
Pengobatan
 Obat anti hipertensi
 Diuretika
 Penyekat beta (B-blocker)
 Antagonis kalsium
 Inhibitor ACE (Anti Converting Enzyme
 Obat penyekat alpha blocker
 Vasodilator (pengendor pembuluh darah).
(Bustan, 2007)
Gagal Jantung

Pengertian

Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa


darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan
nutrien.
(Brunner & Suddarth,2001)

Gagal Jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung


sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk
metabolisme jaringan.
(Price, 1994)
Etilogi
1. Kelainan otot jantung
Menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung.
2. Aterosklerosis Koroner
Mengakibatkan disfungsi miokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung.
3. Hipertensi sistemik
Meningkatkan beban kerja jantung, mengakibatkan
hipertrofi serabut otot
Cont…

4. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degeneratif


Kondisi yang merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
5. Penyakit Jantung Lain
6. Faktors Sistemik
Terdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan dan
beratnya gagal jantung;
Meningkatnya laju metabolisme, hipoksia, anemia, asidosis, disritma
jantung.

(Brunneer & Suddaarth, 1996)


Manifestasi Klinis
Gagal Jantung Kiri
• Kongesti pulmonal: dispnea, batuk, krekels paru,saturasi oksigen rendah,bunyi
jantung tambahan S3 atau “gallop ventrikel” bisa dideteksi melalui auskultasi
Dispnea saat beraktivitas (DOE), ortopnea, dispnea nokturnal paroksimal (PND).

• Batuk kering dan tidak berdahak di awal, lama kelamaan berubah menjadi batuk
berdahak

• Sputum berbusa, banyak, dan berdarah

• Krekels pada kedua basal paru dan dapat berkembang menjadi krekels di seluruh
area paru-paru-paru

• Perfusi jaringan yang tidak memadai

• Oluguria dan nokturia

• Takikardia, lemah
Cont…
Gagal jantung kanan
• Kongesti pada jaringan viseral dan perifer
• Edema ekstremitas bawah, hepatomegali, asites
• Kehilangan nafsu makan
• Mual
• Lemah
• Peningkatan berat badan akibat penumpukkan cairan
Penatalaksanaan
Perawatan yg dapat dilakukan modifikasi gaya hidup, promosi jantung
yang sehat (Berolahraga secara teratur,Jangan merokok, Makanlah
makanan yang seimbang dengan banyak buah dan sayuran, hindari
makanan tinggi lemak jenuh, Pertahankan berat badan yang sehat, Kelola
stres dengan tepat.

beberapa kemungkinan jenis obat. Ini termasuk Inhibitor ACE,


diuretik, vasodilator, igoksin,penghambat beta, pengencer darah,
angiotensin II blocker, blocker saluran kalsium, dan kalium.
Namun, secara ekstrim kasus, pembedahan dapat menjadi pilihan
perawatan jika perbaikan / penggantian katup jantung atau
transplantasi jantung diperlukan.
Asuhan Keperawatan
Diagnosa

1) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum,


ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
2) Resiko penurunan curah jantung b.d hipertrofi
3) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d asupan
garam tinggi, gaya hidup kurang sehat
Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan

a. Definisi
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk
mempertahankan atau menyeleseikan aktivitas kehidupan
sehari- hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
Batasan karakteristik Faktor yang behubungan
• Respons tekanan darah
abnormal t’hadap aktivitas • Ketidakseimbangan antara suplai dan
• Respons frekuensi jantung
kebutuhan oksigen
abnormal t’hadap aktivitas
• Perubahan elektrokardiogram • Imobilitas
(EKG) • Tidak pengalaman dengan suatu aktivitas
• Ketidaknyamanan setelah • Fisik tidak bugas
beraktivitas
• Dispnea setelah beraktivitas • Gaya hidup kurang gerak
• Keletihan
• Kelemahan umum
Resiko penurunan curah jantung b.d hipertrofi
a. Definisi
Rentan terhadap ketidakadekuatan volume jantung memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, yang dapat
mengganggu kesehatan
b. Batasan karakteristik:
c. Faktor yang berhubungan: -
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d asupan
garam tinggi, gaya hidup kurang sehat
a. Definisi
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan.

b. Batasan karakteristik
 Tidak ada nadi perifer
 Perubahan fungsi motorik
 Perubahan karakteristik kulit
 Indeks ankle-brakhial < 0,9
 Waktu pengisian kapiler > 3 detik

c. Faktor yang berhubungan


 Asupan garam tinggi
 Kurang pengetahuan tentang proses penyakit
 Gaya hidup kurang gerak
No Diagnosa Intervensi
NOC NIC
1. Intoleransi Aktivitas NOC:
b.d kelemahan • Self Care : Activity Daily • Observasi adanya pembatasan klien
umum Living dalam melakukan aktivitas
• Toleransi aktivitas • Kaji adanya faktor yang
• Konservasi energi menyebabkan kelelahan
Setelah dilakukan tindakan • Monitor nutrisi dan sumber energi
keperawatan selama 3x24 yang adekuat
jam , Pasien bertoleransi • Monitor pasien akan adanya
terhadap aktivitas dengan kelelahan fisik dan emosi secara
Kriteria Hasil : berlebihan
• Berpartisipasi dalam • Monitor
aktivitas fisik tanpa respon kardivaskuler terhadap
disertai peningkatan aktivitas! (akikardi, disritmia, sesak
tekanan darah, nadi dan nafas, diaporesis, pucat,perubahan
RR hemodinamik)
• Mampu melakukan • Monitor pola tidur dan
aktivitas sehari hari lamanya tidur/istirahat pasien
secara mandiri • Kolaborasikan dengan tenaga
• Keseimbangan aktivitas rehabilitasi medik dalam
danistirahat merencanakan progran terapi yang
tepat.
No Diagnosa Intervensi
NOC NIC
1. • Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
• Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkansumber yang diperlukan untuk
aktivitas yangdiinginkan
• Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas
sepertikursi roda, krek
• Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
• Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu
luang
• Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
• Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
• Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
danpenguatan
• Monitor respon fisik, emosi, sosial, dan spiritual
No Diagnosa Intervensi
NOC NIC
2. Resiko penurunan NOC:
curah jantung b.d • Cardiac Pump • Evaluasi adanya nyeri dada
hipertrofi effectiveness (intensitas,lokasi, durasi)
• Circulation Status • Catat adanya tanda dan gejala
• Vital Sign Status penurunan cardiac putput
• Setelah dilakukan • Monitor status pernafasan yang
tindakan keperawatan menandakan gagal jantung
selama 2x24 jam , • Monitor balance cairan
Pasien bertoleransi • Monitor adanya perubahan tekanan
terhadap aktivitas darah
dengan Kriteria Hasil : • Atur periode latihan dan istirahat
• Tanda Vital dalam untuk menghindari kelelahan
rentang normal (Tekanan • Monitor toleransi aktivitas pasien
darah, Nadi, respirasi) • Monitor adanya dyspneu, fatigue,
• Dapat mentoleransi tekipneu dan ortopneu
aktivitas, tidak ada • Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
kelelahan
• Tidak ada edema paru,
perifer, dan tidak ada
asites
• Tidak ada penurunan
No Diagnosa Intervensi
NOC NIC
3. Ketidakefektifan NOC:
perfusi jaringan • Pasien akan • ubah posisi pasien setiap dua jam
perifer b.d asupan mempertahankan status sekali,
garam tinggi, gaya sirkulasi darah yang • lakukan penilai sirkulasi perifer,
hidup kurang sehat efektif selama dalam • menilai udem dan nadi perifer,
perawatan. • inspeksi kulit apakah terdapat luka
Setelah dilakukan tindakan tekan.
keperawatan selama 3x24 • anjurkan diet sesuai kebutuhan
jam , Pasien bertoleransi pasien
terhadap aktivitas dengan • anjurkan latihan fisik yang sesuai
Kriteria Hasil : kebutuhan pasien
• perfusi jaringan perifer
efektif
• tanda-tanda vital normal
• status sirkulasi normal
PERUBAHAN SISTEM RESPIRASI
PERUBAHAN STRUKTUR PARU

Alveoli
1. Paru-paru menjadi datar dan dangkal
2. Penurunan jumlah jaringan alveoli
3. Terjadi penurunan luas permukaan alveolar

Elastisitas Paru
Terjadi penurunan elastisitas menyebabkan paru-paru menutup sebelum waktunya,
menjebak udara di dalam dan mencegah paru-paru mengosongkan sepenuhnya.

Dinding Dada
Menjadi kaku seiring bertambahnya usia. Kenaikan kekakuan disebabkan oleh
hilangnya elastisitas tulang rusuk serta klasifikasi tulang panggul terkait usia yang
menempel pada tulang rusuk ke tulang dada.

(Mauk, 2014)
PERUBAHAN PENILAIAN VOLUME PERNAPASAN

Volume Perubahan terkait usia

Volume Tidal (VT) Menurun


Volume Cadangan Menurun
Inspirasi
Volume Cadangan Menurun
Ekspirasi
Volume sisa Meningkat
Volume Ekspirasi Paksa Menurun
Kapasitas Perubahan terkait usia

Total Kapasitas Paru Tidak berubah


Kapasitas Vital Menurun
Kapasitas Inspirasi Menurun
Kapasitas Sisa Meningkat
Fungsional
MASALAH PADA SISTEM RESPIRASI

• PPOK
• Pneumonia
PPOK
PPOK(penyakit paru obstruksi kronik) adalah sekelompok penyakit
paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi
terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya.
(Price& Wilson, 2005)

Etiologi
1. Merokok
2. Faktor lingkungan (polusi udara)
3. Pajanan ditempat kerja (batu bara)

(Brunner & Suddarth, 2013)


Manajemen PPOK

1.Edukasi
2.Obat-obatan
3.Terapi oksigen
4.Ventilasi mekanik
5.Nutrisi
6. Rehabilitasi PPOK Program rehabilitasi terdiri dari 3 program
a. Latihan fisis, seperti jalan, jogging, bersepeda
b. Psikososial
c. Latihan pernapasan, untuk mengurangi dan mengontrol sesak napas meliputi latihan
pernapasan diafragma dan pursed lips breathing

(PDPI,2003)
Pneumonia
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh
agen infeksius.

(Keperawatan Medikal Bedah, Brunner&Suddart)

Pneumonia adalah peradangan yang mengenal parenkim paru, distal dan bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan
kosolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.

(Ilmu Penyakit
Dalam)
Etiologi
 Penyebab akibat adanya perubahan keadaan pasien seperti gangguan
kekebalan penyakit kronik,polusi lingkungan,dan penggunaan antibiotic
yang tidak tepat sehingga menimbulkan perubahan karakteristik kuman.

 Penyebaran terjadi melalui droplet dan sering disebabkan oleh


streptococcus pneumonia, melalui slang infuse oleh staphylococcus aureus
sedangkan pada ventilator oleh P. aeroginosa dan enterobacter.

 Dan masa kini terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti kekebalan
tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan, penggunaan antibiotic yang
tidak tepat.
Manajemen PNEUMONIA

• Usia diatas 65 disarankan untuk mendapatkan vaksin pneumonia

• Vaksin flu tahunan adalah Juga dianjurkan untuk dewasa dan usia lebih
tua, karena pneumonia merupakan komplikasi umum influenza pada
kelompok usia ini.

(American Lung Association, 2020. )


DIAGNOSA

1) Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Hiperventilasi


2) Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Obstruksi Jalan
Nafas
3) Hambatan Pertukaran Gas
Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Hiperventilasi
Definisi:
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat

Batasan Karakteristik:
Pola nafas abnormal
Bradipnea
Dipsnea
Pernafasan cuping hidung
Ortopnea
Pernafasan bibir
Takipneaa
Penggunaan otot bantu pernafasan

Faktor yang berhubungan:


Ansietas
Keletihan
Hiperventilasi
Nyeri
Keletihan otor pernafasan
Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Obstruksi Jalan Nafas

Definisi:
Ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari
saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas

Batasan karakteristik
- Tidak ada batuk
- Suara napas tambahan
- Perubahan pola napas perubahan frekuensi napas
- Sianosis
- Kesulitan verbalisasi
- Penurunan bunyi napas
- dispnea
- Sputum dalam jumlah yang berlebihan
- Batuk yang tidak efektif Faktor yang berhubungan
- ortopnea - Mukus yang berlebihan
- gelisah - Terpajan asap
- Mata terbuka lebar - Benda asing dalam jalan napas
- Hiperplasia pada dinding bronkus
- infeksi
- Disfungsi neuromuskular
- Adanya jalan napas buatan
Hambatan Pertukaran Gas

Definisi:
Kelebihan atau defisit oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada membran
alveolar-kapiler.

Batasan Karakteristik:
Warna kulit abnormal
Penurunan karbon dioksida
pH darah abnormal
Nafas cuping hidung
Gelisah
Samnolen
Takikardi

Faktor yang berhubungan: -


No Diagnosa Intervensi
NOC NIC
1. Ketidakefektifa NOC:
n Pola Nafas • Respiratory • Posisikan pasien semifowler untuk
b.d status : Ventilation memaksimalkan ventilasi
Hiperventilasi • Respiratory status : Airway • Lakukan fisioterapi dada jika perlu
patency • Auskultasi suara nafas, Catat
• Vital sign Status adanya suara tambahan
Setelah dilakukan tindakan • Monitor respirasi dan status O2
keperawatan selama 3x24 jam , • Kolaborasi pemberian O2
Pasien bertoleransi terhadap • Pertahankan jalan nafas yang paten
aktivitas dengan Kriteria Hasil : • Observasi adanya tanda tanda
• Mendemonstrasikan batuk  hipoventilasi
efektif dan suara nafas yang • Monitor adanya kecemasan pasien
bersih, terhadap oksigenasi.
• Menunjukkan jalan nafas yan • Pertahankan jalan nafas yang paten
g paten . • Observasi adanya tanda tanda
• Tanda vital dalam rentang hipoventilasi
normal • Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
No Diagnosa Intervensi
NOC NIC
2. Bersihan Jalan NOC:
Nafas Tidak • Respiratory • Posisikan pasien semifowler untuk
Efektif b.d status : Ventilation memaksimalkan ventilasi
Obstruksi • Respiratory status Airway • Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Jalan Nafas patency • Keluarkan sekret dengan batuk
• Aspiration Control efektif atau suction
Setelah dilakukan tindakan • Auskultasi suara nafas, Catat
keperawatan selama 2x24 jam , adanya suara tambahan
Pasien bertoleransi terhadap • Berikan Bronkodilator
aktivitas dengan Kriteria Hasil : • kolabolasi pemberian antibiotik
• Mendemonstrasikan batuk  • Monitor respirasi dan status O2
efektif dan suara nafas yang • Kolaborasi pemberian O2
bersih, • Pertahankan jalan nafas yang paten
• Menunjukkan jalan nafas yan • Jelaskan pada pasien dan keluarga
g paten tentang penggunaan peralatan: o2,
• Mampu mengidentifikasikan  suction, inhalasi.
dan mencegah faktor
penyebab.
• Saturasi O2 dalam batas
normal
• Foto thorak dalam batas
No Diagnosa Intervensi
NOC NIC
3. Hambatan NOC:
Pertukaran • Respiratory Status : gas • Posisikan pasien semifowler untuk
Gas exchange memaksimalkan ventilasi
• Keseimbangan asam  Basa & • Auskultasi suara nafas, Catat
Elektrolit adanya suara tambahan
• Respiratory Status : ventilation • Monitor respirasi dan status O2
• Vital Sign Status • Kolaborasi pemberian O2
Setelah dilakukan tindakan • Pertahankan jalan nafas yang paten
keperawatan selama 1x24 jam , • Monitor pola nafas 
Pasien bertoleransi terhadap • Auskultasi suara nafas, Catat area p
aktivitas dengan Kriteria Hasil : enurunan / tidaka danya ventilasi
• Mendemonstrasikan peningkatan dan suara tambahan
ventilasi dan oksigenasi yanga • Observasi sianosis khususnya
dekuat membran mukosa
• Mendemonstrasikan batuk efektif • Jelaskan pada pasien dan keluarga
dan suara nafas yang bersih. tentang penggunaan peralatan: o2,
• Tanda tanda vital dalam rentang suction, inhalasi.
normal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai