Abses Leher Alvirio
Abses Leher Alvirio
Fasia Cervical :
• Diagnosis
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, gejala dan
tanda klinik. Bila meragukan dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang berupa foto rontgen jaringan lunak AP atau CT scan.
Komplikasi
• Proses peradangan dapat menjalar secara hematogen,
limfogen atau langsung (perkontinuitatum) ke daerah
sekitarnya. Penjalaran ke atas dapat mengakibatkan
peradangan intrakranial, ke bawah menyusuri selubung karotis
mencapai mediastinum.
• Abses juga dapat menyebabkan kerusakan dinding pembuluh
darah. Bila pembuluh karotis mengalami nekrosis, dapat terjadi
ruptur, sehimgga terjadi perdarahan hebat, bila terjadi
periflebitis atau endoflebitis, dapat timbul tromboflebitis dan
septikemia.
Terapi
• Untuk terapi diberi antibiotika dosis tinggi secara parenteral
terhadap kuman aerob dan anaerob. Evakuasi abses harus
segera dilakukan bila tidak ada perbaikan dengan antibiotika
dalam 28-48 jam dengan cara eksplorasi dalam narkosis melalui
insisi dari luar dan intra oral.
• Insisi dari luar dilakukan dua setengah jari di bawah dan sejajar
mandibula. Secara tumpul eksplorasi dilanjutkan dari batas
anterior m.pterigoid interna mencapai ruang parafaring dengan
terabanya prosesus stiloid. Bila nanah terdapat di selubung karoti
s, insisi dilanjutkan vertikal dari pertengahan insisi horozontal ke
bawah di depan m.sternokleidomastoideus (cara Mosher).
Terapi
• Insisi intraoral dilakukan pada dinding lateral faring. Dengan
memakai klem arteri eksplorasi dilakukan dengan menembus
m.konstriktor faring superior ke dalam ruang parafaring anterior.
Insisi intraoral dilakukan bila perlu dan sebagai terapi
tambahan terhadap insisi eksternal.
• Pasien dirawat inap sampai gejala dan tanda infeksi reda.
4. ABSES SUBMANDIBULA
• Ruang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan ruang submaksila.
Ruang sublingual dipisahkan dari rung submaksila oleh otot miohioid.
• Ruang submaksila selanjutnya dibagi lagi atas ruang submental dan ruang
submaksila (lateral) oleh otot digastrikus anterior.
• Namun ada pembagian lain yang tidak menyertakan ruang submandibula
dan membagi ruang submandibulla atas ruang submental dan ruang
submaksila saja.
• Abses dapat terbentuk di ruang submandibula atau salah satu komponen
nya sebagai kelanjutan infeksi dari daerah kepala leher.
• Etiologi
• Infeksi dapat bersumber dari gigi, dasar mulut, faring, kelanjar
limfe submandibula. Mungkin juga kelanjutan infeksi dari ruang
leher dalam lain.
• Kuman penyebab biasanya campuran kuman aerob dan
anaerob.
Gejala dan tanda
• Terdapat demam dan nyeri leher disertai pembengkakan di
bawah mandibula dan atau di bawah lidah, mungkin
berfluktuasi. Trismus sering ditemukan.
Terapi