Anda di halaman 1dari 37

Kanker

Payudara
Risma Mawardah (J410170040)
Nurul Alif Khofifah (J410170065)
Ikha Widyastuti (J410170093)
M. Faiz Fadilah (J410170102)
Abdul Adib (J410170131)
Ny. Z usia 45 tahun memiliki benjolan di payudara sebelah kiri,

Kasus
benjolan tersebut sebesar kelereng, benjolan padat dan tidak dapat
digoyangkan. Ny. Z tinggal di Kota Z, dan seorang pekerja pada
perusahaan terkemuka di Indonesia. Dokter di rumah sakit
memberikan diagnosis benjolan itu termasuk keganasan/kanker
dan sudah memasuki stadium 2. Dalam 5 tahun terakhir, kasus
kejadian serupa dengan Ny. Z dialami 2 wanita dari 1000 wanita
usia 50 tahun setiap tahunnya. Dari anamnesis perawat di RS
Moga sehat diperoleh keterangan bahwa Ny. Z memiliki 1 orang
anak yang lahir pada saat usianya 32 tahun dan tidak menyusui
anak tersebut. Ny.Z mengalami haid pertamanya pada saat usia 9
tahun. Ibu Ny. Z meninggal karena penyakit kanker payudara pada
usia 62 tahun. Saat ini Ny.Z menggunakan kontrasepsi oral
sebagai alat KB-nya dan sudah digunakan selama 2 tahun. Selain
itu Ny. Z tidak pernah secara sadar melakukan pemeriksaan
payudara sendiri sebagai kewaspadaannya adanya penyakit
tersebut dalam dirinya.
Sasaran Belajar

1 2 3
Para wanita memahami Para wanita
Para wanita memahami
Pengertian dan memahami ciri-
penyebab kanker
Epidemiologi kanker ciri/gejala kanker
payudara
payudara payudara

4 5
Para wanita memahami
Para wanita memahami cara
hubungan antara faktor usia
menanggulangi/mencegah
wanita dengan kejadian kanker
kanker payudara
payudara
Sasaran Belajar

6 7 8
Para wanita memahami Para wanita memahami Para wanita memahami hubungan
hubungan antara benjolan pada hubungan antara faktor antara faktor lingkungan tempat
payudara wanita dengan pekerjaan wanita dengan bekerja dengan kejadian kanker
kejadian kanker payudara kejadian kanker payudara payudara

9 10
Para wanita memahami Para wanita memahami
hubungan antara jumlah anak hubungan antara usia ibu
dengan kejadian kanker melahirkan dengan kejadian
payudara kanker payudara
Sasaran Belajar

11 12 13
Para wanita memahami Para wanita memahami
hubungan antara perilaku ibu hubungan antara siklus haid Para wanita memahami hubungan
tidak menyusui anaknya dengan dengan kejadian kanker antara faktor keturunan dengan
kejadian kanker payudara payudara kejadian kanker payudara

14 15 16
Para wanita memahami Para wanita memahami Para wanita memahami
hubungan antara penggunaan hubungan antara lama hubungan antara faktor
alat KB dengan kejadian kanker penggunaan alat KB dengan pemeriksaan payudara sendiri
payudara kejadian kanker payudara (SADARI) dengan kejadian
kanker payudara
Tinjauan Pustaka

Pengertian & Faktor Deteksi


Epidemiolgi Resiko Dini

Diagnosis Pemeriksaan Pencegahan


Fisik
PENGERTIAN
mon
DAN
tue EPIDEMIOLOGI
wed KANKER
thu PAYUDARA
fri
mon
Kanker payudara merupakan keganasan
tue
jaringan payudara yang berasal dari epitel
wed
duktus maupun lobusnya. Kanker payudara
thu
merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di
fri
Indonesia, dan menurut Pathologicas Bases
Registation, Kanker Payudara menempati
frekuensi yang cukup besar yakni 18,6%.
mon Faktor
tue

wed

thu
Resiko
fri
mon

tue

wed

thu
Usia Jenis
fri Kelamin
Usia lebih dari 50 tahun Angka kejadian kanker
lebih beresiko payudara lebih banyak
terjadi pada perempuan
daripada laki-laki
mon

tue

wed

thu
Riwayat Mencarche
fri Keluarga dini
Adanya gen dari keluarga Menstruasi dini (kurang
ataupun penyakit payudara dari 12 tahun)
sebelumnya
mon

tue

wed

thu
Riwayat Lainnya
fri reproduksi
Kelahiran beresiko,tidak Hormonal, obesitas,
memiliki anak ataupun konsumsi alkohol,
tidak menyusui Radiasi, dan faktor
lingkungan lainnya
mon Deteksi
tue

wed

thu
Dini
fri
mon Untuk apa deteksi dini?
tue
Mengurangi angka kejadian kanker
wed payudara

thu Menurunkan angka mortalitas akibat


kanker payudara
fri Menemukan abnormalitas yang
mengarah pada kanker payudara

Deteksi dini agar dapat diberikan


penanganan lebih awal
Tindakan Skrinning
mon

tue SADARI SADANIS Mammografi


wed Skrinning
thu

fri

Level 1 Level 2 Level 3


mon

tue

wed
Diagnosis
thu

fri
Diagnosis dapat diperoleh lewat
serangkaian tindakan :
mon
Computerized
tue
Tomography
Pemeriksaan
wed (CT) scan
Mamogram

thu

fri

Magnetic
Resonance
Imaging
Ultrasonografi (MRI)
(USG)
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
mon
Keluhan Utama
tue
Kecepatan
wed Benjolan di Tumbuh Retraksi putting
Payudara dengan/tanpa susu
thu rasa sakit
fri

Kelainan kulit Benjolan ketiak Nyeri tulang


dan edema ataupun sesak
mon

tue
Pemeriksaan
wed

thu
Fisik
fri
Pemeriksaan fisik meliputi
mon

tue

wed

thu
Generalis Penilaian status Inspeksi dan
fri Palpasi

Pengecekan tanda-vital Pengecekan tanda


Dilakukan inspeksi
ke seluruh tubuh tumor pada tubuh
untuk mengetahui
pasien
status secara lokalis
dan regionalis
mon

tue
Pencegahan
wed

thu

fri
Pencegahan yang dapat
mon dilakukan
tue

wed
Menerapkan
Melakukan ASI
thu gaya hidup sehat
Eksklusif

fri

Pemeriksaan dini Pengelolaan stress


secara rutin dan istirahat yang
cukup
mon

tue

Pembahasan
wed

thu

fri
Hubungan antara faktor usia wanita
dengan kejadian kanker payudara.
mon
Menurut penelitian yang dilakukan Dewi dan
tue
Hendrati (2015) memperoleh hasil hasil
wed OR: 3,492 (CI 95%; 1,118-10,911) yang
berarti bahwa perempuan yang
thu
mengalami menstruasi pertama kali
fri (menarche) pada usia <12 tahun memiliki
risiko terkena kanker payudara 3,492 kali
lebih besar dibandingkan dengan
perempuan yang mengalami (menarche)
pada usia ≥ 12 tahun.
Hubungan antara benjolan pada payudara wanita
dengan kejadian kanker payudara
mon Belum terdapat penelitian yang membahas
mengenai hubungan benjolan terhadap
tue
kejadian kanker payudara, namun
wed beberapa jurnal menyebutkan bahwa
benjolan pada payudara dapat merupakan
thu tanda dan gejala adanya kanker payudara.
fri Gejala umum kanker payudara menurut
Suryaningsih dan Sukaca (2009) yaitu
ditandai dengan adanya benjolan pada
payudara yang dapat diraba, biasanya
semakin mengeras, tidak beraturan, dan
kadang menimbulkan rasa nyeri.
Hubungan antara benjolan pada payudara wanita
dengan kejadian kanker payudara
mon
Berdasarkan meta-analisis yang
tue dilakukan oleh Munawaroh (2020)
wed mengemukakan bahwa terdapat
peningkatan risiko kejadian kanker
thu
payudara akibat kerja shift malam.
fri Jika didapatkan bukti yang cukup
valid dengan nilai number needed to
harm sebanyak 15 orang untuk
mendapatkan 1 orang dengan kanker
payudara
Hubungan antara faktor lingkungan tempat
bekerja dengan kejadian kanker payudara
mon Berdasarkan meta-analisis yang dilakukan
tue Kamdar, dkk (2013) menyebutkan bahwa
pramugari memiliki risiko yang bermakna
wed
baik pernah bekerja shift malam maupun shift
thu malam jangka pendek, pada perawat dengan
pajanan shift malam jangka panjang juga
fri
menunjukkan hasil yang bermakna (RR= 1.14,
95% CI, 1.01-1.28 p=0.01). Pada analisis
perawat diketahui bahwa hasil tersebut
independen dan tidak dipengaruhi oleh faktor
lain seperti usia, melahirkan pertama kali,
IMT, dan kebiasaan merokok
Hubungan antara jumlah anak dengan
kejadian kanker payudara
mon
Berdasarkan penelitian Sukmayenti dan
tue
Nirmala Sari (2018), dengan hasil OR = 0,4
wed yang berarti tidak ada hubungan paritas atau
thu
jumlah anak dalam kejadian kanker
payudara.
fri Berbeda dengan hasil penelitian Priyatin, dkk
(2013) dengan hasil analisis statistic OR=
4,353 (CI 95%; 0,463 -40,898) yang berarti
paritas beresiko dapat mempertinggi
kejadian kanker payudara.
Hubungan antara usia ibu melahirkan
dengan kejadian kanker payudara
mon
Usia melahirkan anak pertama di atas 30 tahun
tue
dapat meningkatkan risiko perkembangan
wed kanker payudara. Hal ini dikarenakan
thu
periode antara usia menarche dan usia
kehamilan pertama terjadi
fri ketidakseimbangan hormone dan jaringan
payudara sangat peka terhadap hal tersebut.
Periode ini merupakan permulaan dari
perkembangan kanker payudara
Hubungan antara perilaku ibu tidak
menyusui anaknya dengan kejadian
mon kanker payudara
Sampai saat ini belum terdapat penelitian yang
tue
menguji tentang perilaku tidak menyusui
wed dengan kejadian kanker payudara.
thu
Penelitian (Lestari, 2020) menemukan
bahwa terdapat hubungan antara periode
fri menyusui dengan kejadian kanker payudara
pada wanita di Sumatera Barat (p=0,026).
Ada hubungan antara siklus haid dengan
kejadian kanker payudara
mon
Siklus menstruasi berhubungan erat dengan
tue
kejadian kehamilan pada wanita. Wanita
wed yang hamil di usia yang tua akna
thu
mengalami siklus menstruasi yang lebih
banyak sebelum haid. Siklus menstruasi ini
fri akan mengakibatkan adanya perubahan
pada jaringan payudara akibat adanya
hormon esterogen yang menyebabkan
ketidaknormalan pada proses regenerasi sel
(Priyatin, 2013).
Ada hubungan antara faktor keturunan
dengan kejadian kanker payudara
mon
Hasil penelitian Emy Rianti et al, (2012)
tue
hasil uji statistic OR=5,4 (CI 95% ; 2,9
wed – 13,7) yang berarti wanita yang
thu mempunyai riwayat keluarga dengan
kanker payudara berisiko 5,4 kali lebih
fri tinggi untuk terkena kanker payudara
daripada wanita yang tidak memiliki
riwayat keluarga kanker payudara.
Hubungan antara penggunaan alat KB
dengan kejadian kanker payudara
mon

tue Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan


wed Hendrati (2015) mengemukakan bahwa
terdapat hubungan. Hasil penelitiana
thu dengan OR= 3,266 (CI 95%; 1,136–9,390)
fri yang berarti bahwa perempuan yang
memakai alat kontrasepsi hormonal selama
≥ 5 tahun berisiko terkena kanker payudara
3,266 kali lebih besar dibandingkan dengan
perempuan yang memakai alat kontrasepsi
hormonal selama <5 tahun
Hubungan antara lama penggunaan alat KB
dengan kejadian kanker payudara
mon

tue Berdasarkan wawancara yang dilakukan


wed Dewi dan Hendrari (2015) pada 90
responden, diketahui bahwa persentase
thu pemakaian kontrasepsi hormonal ≥ 5 tahun
fri pada kelompok kasus lebih tinggi dari pada
kelompok kontrol. Persentase pemakaian
kontrasepsi hormonal ≥ 5 tahun pada
kelompok kasus adalah sebesar 48,9%,
sedangkan pada kelompok kontrol adalah
sebesar 22,2%
Hubungan antara faktor pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) dengan kejadian kanker
mon payudara
tue Pemeriksaan payudara sendiri
wed (SADARI) adalah pemeriksaan yang
mudah yang bisa dilakukan setiap
thu
wanita dan bisa dilakukan sendiri.
fri
Tindakan ini penting karena hampir
85% kelainan di payudara justru
ditemukan pertama kali oleh penderita
melalui pemeriksaan payudara sendiri
dengan benar (Olfah, dkk., 2013)
Kesimpulan 1. Kanker payudara merupakan penyakit tidak menular yang
berasal dari epitel ductus maupun lobulus yang dapat diderita
perempuan namun dapat pula terjadi pada laki-laki.
mon 2. Faktor risiko kanker payudara antara lain jenis kelamin wanita,
usia > 50 tahun, riwayat keluarga dan genetik, riwayat
tue penyakit payudara sebelumnya, riwayat menstruasi dini (< 12
tahun) atau menarche lambat (>55 tahun), riwayat reproduksi
wed (tidak memiliki anak dan tidak menyusui), hormonal, obesitas,
konsumsi alkohol, riwayat radiasi dinding dada, faktor
thu
lingkungan.
fri 3. Penggunaan kontrasepsi hormonal dan jenis pekerjaan dapat
menjadi faktor risiko kejadian kanker payudara. Oleh karena
itu kaum perempuan senantiasa harus berhati-hati dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Pengetahuan dan sikap masyarakat perlu ditingkatkan sejak
dini agar mampu menilai kesehatan diri dan melakukan tindak
pencegahan serta pengendalian yang tepat.
Terima kasih !
Ada pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai