ketidaknyamanan pada daerah panggul, dan mengalami sulit kencing. Tn. B tinggal di kota dan merupakan pejabat terpandang di kotanya. Dokter menganjurkan untuk tes dan setelah beberapa waktu hasilnya diketahui adanya pembesaran kelenjar prostat dan mengarah pada keganasan/kanker. Berdasarkan anamnesa dokter Tn. B merupakan perokok aktif, memiliki IMT>27, dan sangat gemar mengkonsumsi daging dan tidak suka mengkonsumsi sayur. Bapak Tn.B meninggal pada usia 72 tahun karena kanker prostat. Dalam 5 tahun terakhir, kasus kejadian serupa dengan Ny. Z dialami 4,5 pria dari 100.000 pria setiap tahunnya. KLARIFIKASI ISTILAH-ISTILAH YANG ADA DALAM MASALAH
Dokter, yaitu Seseorang yang karena keilmuannya berusaha
menyembuhkan orang-orang yang sakit. Sulit kencing, yaitu Suatu keadaan susah kencing yang dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lin melemahnya otot kandung kemih, dan sumbatan pada saluran kencing akibat batu atau tumor. Pembesaran kelenjar prostat, yaitu Kondisi ketika kelenjar postat membesar. Kanker, yaitu Kondisi dimana terjadinya pertumbuhan sel yang abnormal dan tak terkendali serta menekan sel yang norma yang dapat membentuk benjolan yang umum dikenal dengan istilah tumor LANJUTAN.. Anamnesa, yaitu Teknik pemeriksaan medis pertama yang dilakukan secara langsung atau melalui orang yang lebih akrab dengan kondisi kesehatan pasien melalui wawancara antara dokter/ ahli kesehatan lainnya. Perokok aktif, yaitu Orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walauoun itu Cuma 1 (satu) batang dala sehari. IMT yaitu Proksi heuristik untuk lemak tubuh manusia berdasarkan berat badan seseorang dan tinggi. Konsumsi daging yaitu Daging yang dimakan seseorang dalam jumlah tertentu. Konsumsi sayur yaitu Sayur yang makan seseorang dalam jumlah tertentu Kanker prostat yaitu Kanker pada pria yng berkembang di dalam kelenjar prostat. Kasus kejadian yaitu Keadaan atau kondisi khusus yang berhubungan dengan seseoarang atau suatu hal. DAFTAR MASALAH (DEFINE THE PROBLEMS)
Merasakan ketidaknyamanan pada daerah panggul, dan
mengalami sulit kencing Hasil tes diketahui adanya adanya pembesaran kelenjar prostat dan mengarah pada keganasan/kanker. Perokok aktif, memiliki IMT>27, dan sangat gemar mengkonsumsi daging dan tidak suka mengkonsumsi sayur. MENGANALISIS MASALAH (ANALYZE THE PROBLEMS = BRAIN STORMING) Ada hubungan antara IMT dengan kejadian kanker prostat Ada hubungan antara perokok aktif dengan kejadian kanker prostat Ada hubungan antara konsumsi daging dengan kejadian kanker prostat Ada hubungan antara konsumsi sayur dengan kejadian kanker prostat SASARAN BELAJAR Mahasiswa memahami pengertian kanker prostat Mahasiswa memahami etiologi kanker prostat Mahasiswa memahami faktor risiko kanker Mahasiswa mengetahui hubungan antara IMT dengan kejadian kanker prostat Mahasiswa mengetahui hubungan antara perokok aktif dengan kejadian kanker prostat Mahasiswa mengetahui hubungan konsumsi daging dengan kejadian kanker prostat Mahasiswa mengetahui hubungan antara konsumsi sayur dengan kejadian kanker prostat 1. PENGERTIAN KANKER PROSTAT
Prostat, sebagai kelenjar aksesorius terbesar pada pria,
terletak tepat di bawah buli dan berada di sisi anterior dari rektum, berukuran sebesar buah kenari dan mengelilingi uretra pars prostatikum.
Kanker prostat adalah kanker merupakan kanker
nonkutaneus pada pria yang berkembang di dalam kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. 2. PENYEBAB
Pada dasarnya, kanker disebabkan oleh perubahan atau
mutase DNA di suatu sel yang normal. Sel-sel yang normal ini seharusnya tumbuh dan membelah diri dalam jumlah yang wajar, kemudian akan mati dan digantikan dengan sel-sel baru. Namun, apabila mutase DNA terjadi, sel-sel tersebut tetap hidup dan berkembang biak secara tidak terkendali. Dalam kasus kanker prostat, perubahan atau mutase DNA ini terjadi di sel prostat. 3. FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang telah dibuktikan
Usia
Kebiasaan merokok
Obesitas
Mengkonsumsi makanan tertentu
Faktor risiko yang diperkirakan
Riwayat keluarga atau predisposisi genetik
Penyakit Seks Menular
DATA STATISTIK KANKER PROSTAT
Kanker prostat menurut hasil survei Globocan tahun 2018
menempati rangking ke-11 di Indonesia, dengan jumlah kejadian kasus 13.563 dan menempati rangking ke-13 dalam jumlah kematian yaitu 4.863 jumlah kematian.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 Indonesia untuk kasus
kanker mengalami kenaikan 0,4 dari tahun 2013 dan provinsi yang memiliki angka tertinggi adalah DIY sebesar 4,9 dan yang terendah adalah provinsi NTB dengan angka 0,9. Karakteristik yang menggambarkan paling banyak mengalami kanker adalah perempuan 2,9 permil dan laki- laki 0,7 permil. 6. PEMERIKSAAN
Colok dubur : Kebanyakan kanker prostat terletak di
zona perifer prostat dan dapat dideteksi dengan colok dubur jika volumenya sudah ≥ 0.2 ml. Jika terdapat kecurigaan dari colok dubur berupa nodul keras, asimetrik, dan berbenjol-benjol, maka kecurigaan tersebut dapat menjadi indikasi biopsi prostat. Multiparametric MRI : mpMRI dapat mendeteksi ekstensi ekstrakapslat (T staging) serta mpMRI juga dapat menilai keterlibatan kelenjar getah pelvis. 7. PENCEGAHAN
Pencegahan primer - untuk menghindari adanya
kanker prostat - dilakukan dengan mencari beberapa faktor risiko dan mempromosikan untuk mengurangi faktor tersebut.
Pencegahan sekunder, sebaliknya, ditujukan pada
pendeteksian deteksi dini dan menemukan kanker prostat dini. Pencegahan ini dilakukan dengan skrining dan deteksi dini; tes PSA 8. HASIL PENELITIAN
a. Hubungan antara IMT>27 dengan kanker prostat
Hasil penelitian Feng Zhou et.all, Dari 127 pasien yang
terdeteksi kanker prostat, 70 memiliki IMT tinggi dan 67 memiliki IMT normal, membuat tingkat deteksi masing- masing 48,95% dan 45,58%. 17 pasien kanker prostat memiliki skor gleason rendah (skor <7), sedangkan 120 memiliki skor gleason tinggi (>/=7). 8. HASIL PENELITIAN
a. Hubungan antara perokok aktif dengan kanker prostat
Penelitian yang di lakukan oleh Boby Suryawan (2016)
menunjukan bahwa terdaat hubungan antara kebiasaan merokok dengan terjadinya pembesaran prostat jinak (p value = 0,000) dengan nilai OR=10,667 yang berarti risiko kanker prostat 10,667 kali lebih tinggi pada pada pasien yang mempunyai ke biasaan merokok tinggi. 8. HASIL PENELITIAN
a. Hubungan antara konsumsi daging dengan kanker
prostat
Pierre et al., (2006) mengungkapkan bahwa lima peringkat
kanker yang sering dialami pria adalah kanker prostat (33%), bronkus (13%), kolon dan rektum (11%), urinaria (6%), dan kanker kulit (4%). Sedangkan pada wanita, lima peringkat kanker yang sering dialami adalah kanker payudara (32%), bronkus (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker uterus (6%) dan kanker ovarium (4%). Daging merah olahan dan atau diawetkan kemudian dikonsumsi rataan 168g/hari memberikan kanker daripada daging merah segar 8. HASIL PENELITIAN
a. Hubungan antara kurangnya konsumsi sayur dengan
kanker prostat
Seseorang yang mengkonsumsi Asupan fruktosa tinggi
berisiko lebih rendah untuk terkena kanker prostat (multivariate RR, 0,51; CI, 0,33-0,80, untuk asupan> 70 versus S40 g / hari; P value 0,007), namun seseorang yang konsumsi kalsium baik dari makanan maupun suplemen dengan kadar yang tinggi meningkatkan risiko terkena kanker prostat (Giovannucci et.al,.1998). 9. PEMBAHASAN
Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa obesitas
meningkatkan prevalensi dan mortalitas beberapa jenis kanker, dan semakin banyak bukti yang menunjukkan obesitas dikaitkan dengan skor Gleason yang tinggi untuk kanker prostat (Pca) dan peningkatan mortalitas spesifik Pca.
Pada perilaku merokok, Rokok mengandung nikotin, zat, atau
bahan senyawa pirolidine yang terdapat dalam nikotiana tabacum atau sintetisnya yang bersifat adiktif yang dapat mengakibatkan ketergantungan. Rokok sendiri meningkatkan konsentrasi testosteron. Peningkatan testosterone berhubungan dengan peningkatan konsentrasi dihydrotestosteron yang merangsang kelenjar prostat dan ini dapat meningkatkan risiko kanker prostat 9. PEMBAHASAN LANJUTAN…
Daging merupakan penyumbang penting untuk asupan lemat
total dan jenuh. Oleh karena itu banyak peneliti yang menafsirkan dengan asupan daging untuk mencerminkan efek lemak makanan. Peran lemak makanan dalam kanker prostat masih belum jelas. Hipotesis bahwa lemak makanan meningkatkan risiko kanker prostat muncul dari studi eekologi yng menunjukan korelasi positif antara kematian kanker prostat dan asupan lemak, daging, dan susu dalam perbandingan internasional 9. PEMBAHASAN LANJUTAN…
Daging merupakan penyumbang penting untuk asupan lemat
total dan jenuh. Oleh karena itu banyak peneliti yang menafsirkan dengan asupan daging untuk mencerminkan efek lemak makanan. Peran lemak makanan dalam kanker prostat masih belum jelas. Hipotesis bahwa lemak makanan meningkatkan risiko kanker prostat muncul dari studi eekologi yng menunjukan korelasi positif antara kematian kanker prostat dan asupan lemak, daging, dan susu dalam perbandingan internasional KESIMPULAN
Kanker prostat adalah kanker pada pria yang berkembang
di dalam kelenjar prostat. Dalam kasus kanker prostat, perubahan atau mutase DNA ini terjadi di sel prostat. Penyebab kanker prostat sampai saat ini belum ditemukan, namun ada beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan kejadian kanker prostat. Berdasarkan hasil penelitian. Faktor risiko yang berhubungan dengan kanker prostat adalah perilaku merokok (p value = 0,000), IMT tinggi ((p=0,027). Sedangkan seseorang yang sering mengkonsumsi sayur berisiko lebih rendah untuk terkena kanker prostat