Anda di halaman 1dari 21

“EPIDEMIOLOGI KANKER

PROSTAT”

Kurniawati (J410170069)
Atika Faizun (J410170119)
Indah Lestari (J410170167)
Imam Bagus Faisal (J410170047)
Rian Berlian (J410160034
PERNYATAAN KASUS

Tn. B 68 tahun pergi ke dokter setelah merasakan


ketidaknyamanan pada daerah panggul, dan mengalami sulit
kencing. Tn. B tinggal di kota dan merupakan pejabat terpandang
di kotanya. Dokter menganjurkan untuk tes dan setelah beberapa
waktu hasilnya diketahui adanya pembesaran kelenjar prostat
dan mengarah pada keganasan/kanker. Berdasarkan anamnesa
dokter Tn. B merupakan perokok aktif, memiliki IMT>27, dan
sangat gemar mengkonsumsi daging dan tidak suka
mengkonsumsi sayur. Bapak Tn.B meninggal pada usia 72 tahun
karena kanker prostat. Dalam 5 tahun terakhir, kasus kejadian
serupa dengan Ny. Z dialami 4,5 pria dari 100.000 pria setiap
tahunnya.
KLARIFIKASI ISTILAH-ISTILAH YANG
ADA DALAM MASALAH

 Dokter, yaitu Seseorang yang karena keilmuannya berusaha


menyembuhkan orang-orang yang sakit.
 Sulit kencing, yaitu Suatu keadaan susah kencing yang dapat
disebabkan oleh beberapa hal, antara lin melemahnya otot
kandung kemih, dan sumbatan pada saluran kencing akibat
batu atau tumor.
 Pembesaran kelenjar prostat, yaitu Kondisi ketika kelenjar
postat membesar.
 Kanker, yaitu Kondisi dimana terjadinya pertumbuhan sel
yang abnormal dan tak terkendali serta menekan sel yang
norma yang dapat membentuk benjolan yang umum dikenal
dengan istilah tumor
LANJUTAN..
 Anamnesa, yaitu Teknik pemeriksaan medis pertama yang dilakukan
secara langsung atau melalui orang yang lebih akrab dengan kondisi
kesehatan pasien melalui wawancara antara dokter/ ahli kesehatan
lainnya.
 Perokok aktif, yaitu Orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin
dengan sekecil apapun walauoun itu Cuma 1 (satu) batang dala sehari.
 IMT yaitu Proksi heuristik untuk lemak tubuh manusia berdasarkan
berat badan seseorang dan tinggi.
 Konsumsi daging yaitu Daging yang dimakan seseorang dalam jumlah
tertentu.
 Konsumsi sayur yaitu Sayur yang makan seseorang dalam jumlah
tertentu
 Kanker prostat yaitu Kanker pada pria yng berkembang di dalam
kelenjar prostat.
 Kasus kejadian yaitu Keadaan atau kondisi khusus yang berhubungan
dengan seseoarang atau suatu hal.
DAFTAR MASALAH (DEFINE THE PROBLEMS)

 Merasakan ketidaknyamanan pada daerah panggul, dan


mengalami sulit kencing
 Hasil tes diketahui adanya adanya pembesaran kelenjar
prostat dan mengarah pada keganasan/kanker.
 Perokok aktif, memiliki IMT>27, dan sangat gemar
mengkonsumsi daging dan tidak suka mengkonsumsi
sayur.
MENGANALISIS MASALAH (ANALYZE
THE PROBLEMS = BRAIN STORMING)
 Ada hubungan antara IMT dengan kejadian kanker
prostat
 Ada hubungan antara perokok aktif dengan kejadian
kanker prostat
 Ada hubungan antara konsumsi daging dengan kejadian
kanker prostat
 Ada hubungan antara konsumsi sayur dengan kejadian
kanker prostat
SASARAN BELAJAR
 Mahasiswa memahami pengertian kanker prostat
 Mahasiswa memahami etiologi kanker prostat
 Mahasiswa memahami faktor risiko kanker
 Mahasiswa mengetahui hubungan antara IMT dengan
kejadian kanker prostat
 Mahasiswa mengetahui hubungan antara perokok aktif
dengan kejadian kanker prostat
 Mahasiswa mengetahui hubungan konsumsi daging
dengan kejadian kanker prostat
 Mahasiswa mengetahui hubungan antara konsumsi
sayur dengan kejadian kanker prostat
1. PENGERTIAN KANKER PROSTAT

Prostat, sebagai kelenjar aksesorius terbesar pada pria,


terletak tepat di bawah buli dan berada di sisi anterior dari
rektum, berukuran sebesar buah kenari dan mengelilingi
uretra pars prostatikum.

Kanker prostat adalah kanker merupakan kanker


nonkutaneus pada pria yang berkembang di dalam
kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan gangguan
buang air kecil.
2. PENYEBAB

Pada dasarnya, kanker disebabkan oleh perubahan atau


mutase DNA di suatu sel yang normal. Sel-sel yang normal ini
seharusnya tumbuh dan membelah diri dalam jumlah yang
wajar, kemudian akan mati dan digantikan dengan sel-sel
baru. Namun, apabila mutase DNA terjadi, sel-sel tersebut
tetap hidup dan berkembang biak secara tidak terkendali.
Dalam kasus kanker prostat, perubahan atau mutase DNA ini
terjadi di sel prostat.
3. FAKTOR RISIKO

Faktor risiko yang telah dibuktikan


 Usia

 Kebiasaan merokok

 Obesitas

 Mengkonsumsi makanan tertentu

Faktor risiko yang diperkirakan


 Riwayat keluarga atau predisposisi genetik

 Penyakit Seks Menular


DATA STATISTIK KANKER PROSTAT

Kanker prostat menurut hasil survei Globocan tahun 2018


menempati rangking ke-11 di Indonesia, dengan jumlah
kejadian kasus 13.563 dan menempati rangking ke-13
dalam jumlah kematian yaitu 4.863 jumlah kematian.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 Indonesia untuk kasus


kanker mengalami kenaikan 0,4 dari tahun 2013 dan
provinsi yang memiliki angka tertinggi adalah DIY sebesar
4,9 dan yang terendah adalah provinsi NTB dengan angka
0,9. Karakteristik yang menggambarkan paling banyak
mengalami kanker adalah perempuan 2,9 permil dan laki-
laki 0,7 permil.
6. PEMERIKSAAN

 Colok dubur : Kebanyakan kanker prostat terletak di


zona perifer prostat dan dapat dideteksi dengan colok
dubur jika volumenya sudah ≥ 0.2 ml. Jika terdapat
kecurigaan dari colok dubur berupa nodul keras,
asimetrik, dan berbenjol-benjol, maka kecurigaan
tersebut dapat menjadi indikasi biopsi prostat.
 Multiparametric MRI : mpMRI dapat mendeteksi
ekstensi ekstrakapslat (T staging) serta mpMRI juga
dapat menilai keterlibatan kelenjar getah pelvis.
7. PENCEGAHAN

 Pencegahan primer - untuk menghindari adanya


kanker prostat - dilakukan dengan mencari
beberapa faktor risiko dan mempromosikan untuk
mengurangi faktor tersebut.

 Pencegahan sekunder, sebaliknya, ditujukan pada


pendeteksian deteksi dini dan menemukan kanker
prostat dini. Pencegahan ini dilakukan dengan
skrining dan deteksi dini; tes PSA
8. HASIL PENELITIAN

a. Hubungan antara IMT>27 dengan kanker prostat

Hasil penelitian Feng Zhou et.all, Dari 127 pasien yang


terdeteksi kanker prostat, 70 memiliki IMT tinggi dan 67
memiliki IMT normal, membuat tingkat deteksi masing-
masing 48,95% dan 45,58%. 17 pasien kanker prostat
memiliki skor gleason rendah (skor <7), sedangkan 120
memiliki skor gleason tinggi (>/=7).
8. HASIL PENELITIAN

a. Hubungan antara perokok aktif dengan kanker prostat

Penelitian yang di lakukan oleh Boby Suryawan (2016)


menunjukan bahwa terdaat hubungan antara
 kebiasaan merokok dengan terjadinya pembesaran
prostat jinak (p value = 0,000) dengan nilai OR=10,667
yang berarti risiko kanker prostat 10,667 kali lebih tinggi
pada pada pasien yang mempunyai ke biasaan merokok
tinggi.
8. HASIL PENELITIAN

a. Hubungan antara konsumsi daging dengan kanker


prostat

Pierre et al., (2006) mengungkapkan bahwa lima peringkat


kanker yang sering dialami pria adalah kanker prostat (33%),
bronkus (13%), kolon dan rektum (11%), urinaria (6%), dan
kanker kulit (4%). Sedangkan pada wanita, lima peringkat
kanker yang sering dialami adalah kanker payudara (32%),
bronkus (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker
uterus (6%) dan kanker ovarium (4%). Daging merah olahan
dan atau diawetkan kemudian dikonsumsi rataan 168g/hari
memberikan kanker daripada daging merah segar
8. HASIL PENELITIAN

a. Hubungan antara kurangnya konsumsi sayur dengan


kanker prostat

Seseorang yang mengkonsumsi Asupan fruktosa tinggi


berisiko lebih rendah untuk terkena kanker prostat
(multivariate RR, 0,51; CI, 0,33-0,80, untuk asupan> 70
versus S40 g / hari; P value 0,007), namun seseorang yang
konsumsi kalsium baik dari makanan maupun suplemen
dengan kadar yang tinggi meningkatkan risiko terkena
kanker prostat (Giovannucci et.al,.1998).
9. PEMBAHASAN

Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa obesitas


meningkatkan prevalensi dan mortalitas beberapa jenis kanker,
dan semakin banyak bukti yang menunjukkan obesitas dikaitkan
dengan skor Gleason yang tinggi untuk kanker prostat (Pca) dan
peningkatan mortalitas spesifik Pca.

Pada perilaku merokok, Rokok mengandung nikotin, zat, atau


bahan senyawa pirolidine yang terdapat dalam nikotiana
tabacum atau sintetisnya yang bersifat adiktif yang dapat
mengakibatkan ketergantungan. Rokok sendiri meningkatkan
konsentrasi testosteron. Peningkatan testosterone berhubungan
dengan peningkatan konsentrasi dihydrotestosteron yang
merangsang kelenjar prostat dan ini dapat meningkatkan risiko
kanker prostat
9. PEMBAHASAN LANJUTAN…

Daging merupakan penyumbang penting untuk asupan lemat


total dan jenuh. Oleh karena itu banyak peneliti yang
menafsirkan dengan asupan daging untuk mencerminkan efek
lemak makanan. Peran lemak makanan dalam kanker prostat
masih belum jelas. Hipotesis bahwa lemak makanan
meningkatkan risiko kanker prostat muncul dari studi
eekologi yng menunjukan korelasi positif antara kematian
kanker prostat dan asupan lemak, daging, dan susu dalam
perbandingan internasional
9. PEMBAHASAN LANJUTAN…

Daging merupakan penyumbang penting untuk asupan lemat


total dan jenuh. Oleh karena itu banyak peneliti yang
menafsirkan dengan asupan daging untuk mencerminkan efek
lemak makanan. Peran lemak makanan dalam kanker prostat
masih belum jelas. Hipotesis bahwa lemak makanan
meningkatkan risiko kanker prostat muncul dari studi
eekologi yng menunjukan korelasi positif antara kematian
kanker prostat dan asupan lemak, daging, dan susu dalam
perbandingan internasional
KESIMPULAN

Kanker prostat adalah kanker pada pria yang berkembang


di dalam kelenjar prostat. Dalam kasus kanker prostat,
perubahan atau mutase DNA ini terjadi di sel prostat.
Penyebab kanker prostat sampai saat ini belum ditemukan,
namun ada beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan
kejadian kanker prostat. Berdasarkan hasil penelitian.
Faktor risiko yang berhubungan dengan kanker prostat
adalah perilaku merokok (p value = 0,000), IMT tinggi
((p=0,027). Sedangkan seseorang yang sering
mengkonsumsi sayur berisiko lebih rendah untuk terkena
kanker prostat

Anda mungkin juga menyukai