OLEH :
RIZAL TRIANTO
08700150
PEMBIMBING :
dr. Moh. Ali Yusni Sp. B
SMF BEDAH
RSUD DR. M. SALEH PROBOLINGGO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2013
PRAKTEK KLINIS
LEMBAR PENGESAHAN
Referat SMF Bedah
Judul Jurnal :
SKRINING UNTUK KANKER PROSTAT
: Rabu
Tangggal
: 21 Agustus 2013
Mengetahui,
Dokter Pembimbing
Penulis
Rizal Trianto
3
Seorang pria kulit putih non-Hispanik 50 tahun datang sebagai pasien baru yang
membuat janji dengan dokter dan ingin membahas skrining kanker prostat. Dia tidak
memiliki riwayat keluarga kanker prostat dan dia tidak memiliki keluhan saluran
kencing bagian bawah. Saran apa yang sebaiknya diberikan?
Masalah Klinis
Kanker prostat adalah kanker yang paling sering didiagnosis selain kanker kulit dan penyebab
utama kedua kematian akibat kanker pada pria di Amerika Serikat. Pada tahun 2011, kanker
prostat diharapkan dapat didiagnosis pada sekitar 240.000 pria dan menyebabkan hampir
34.000 kematian.1 Setelah mencapai puncaknya pada awal 1990-an, pada tahun 2007
pengukuran menurut kejadian menurut usia, kanker prostat telah menurun menjadi 165,8
kasus per 100.000 pria dan tingkat mortalitas telah menurun menjadi 23,5 kematian per
100.000 orang2 (Gambar 1). Antara tahun 1999 dan 2006, pada saat diagnosis, sekitar 80%
dari kanker prostat secara klinis hanya terletak pada prostat, dan 4% telah metastasis.2
Faktor risiko tertinggi untuk kanker prostat adalah usia yang lebih tua, dengan riwayat
keluarga positif, dan ras kulit hitam. Rata-rata usia saat diagnosis adalah 67 tahun, dan usia
kematian adalah 81 tahun.2 Risiko kanker prostat adalah dua kali lebih tinggi pada pasien
yang memiliki kekerabatan tingkat pertama dengan orang yang terdiagnosis kanker prostat
dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki kekerabatan tingkat pertama dengan orang
yang terdiagnosis penyakit ini.3 Tingkat kejadian kanker prostat di Amerika Serikat tertinggi
terjadi pada Laki-laki dengan ras kulit hitam dan lebih mungkin terdiagnosis kanker prostat
stadium lanjut dibandingkan laki-laki pada ras atau kelompok etnis lainnya.2
Di Amerika Serikat, sekitar 90% kanker prostat dideteksi melalui skrining. 4 Setelah
diperkenalkan uji prostat spesifik antigen (PSA) maka diagnosis kanker prostat meningkat
hampir dua kali lipat, peningkatan dari sekitar 9% pada tahun 1985 5 sampai 16% pada tahun
2007.2
Sebagian besar laki-laki dengan diagnosis kanker prostat meninggal karena penyebab
lainnya. Seri otopsi menunjukkan bahwa 30% laki-laki yang berusia lebih dari 50 tahun dan
70% berusia lebih dari 70 tahun menderita kanker prostat tersembunyi.6 Dari analisis data
Surveillance, Epidemiologi, dan End Result (SEER) registry yang dilakukan oleh Medicare,
dihasilkan hampir 90.000 laki-laki tua yang terdiagnosis kanker prostat stadium dini antara
tahun 1992 dan 2002 dan yang telah dirawat tetapi tanpa pengobatan kuratif. 7 Risiko
kematian selama 10 tahun pada kanker prostat sekitar 8% pada pria dengan tumor well-
Pengenalan antigen (PSA) uji prostat-spesifik meningkatkan hampir dua kali lipat
diagnosis kanker prostat.
Substansi yang proporsional untuk PSA kanker prostat butuh pertimbangan diagnosis
berlebihan karena mungkin diagnosis tersebut tidak akan menyebabkan masalah
klinik sepanjang hidup pasien.
Hasil awal dari two large, randomized, controlled trial dari skrining tidak konsisten,
sebuah studi Eropa menunjukkan penurunan mortalitas kanker prostat, sedangkan
penelitian di Amerika Serikat menunjukkan tidak ada penurunan mortalitas kanker
prostat.
Laki-laki harus diberitahu tentang manfaat potensial dan bahaya skrining dan
pengobatan agar dapat dipertimbangkan.
Strategi dan Pembuktian
Tes Skrining
Alasan rasional untuk skrining tes adalah deteksi dini dan sebagai dasar pengobatan kanker
tanpa gejala yang dapat memperpanjang usia, dan sebagai pembanding dari hasil pengobatan
yang sudah terdiagnosis secara klinis. Skrining kanker yang efektif menuntut akurat, dapat
diandalkan, dan mudah untuk dilakukan yang mana mendeteksi kanker secara klinis penting
untuk mendeteksi kanker pada stadium pre-klinik dan ketersediaannnya untuk lebih
mengefektifkan pengobatan dengan hasil yang lebih ketika kanker dapat ditemukan secara
dini dibandingkan dengan adanya tanda dan gejala dari penyakit yang sudah berkembang.
Selama bertahun-tahun, pemeriksaan colok dubur adalah tes skrining utama untuk
kanker prostat. Namun, tes ini memberikan kesimpulan yang sangat bervariasi 8 dan
kebanyakan kanker yang terdeteksi dengan colok dubur hanya kanker dengan stadium lanjut. 9
Pada akhir 1980-an, pengujian PSA, pada awalnya berkembang untuk surveilans kanker
prostat, dan secara cepat dan luas digunakan sebagai skrining. Pada tahun 2001, sebuah
survei berbasis populasi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 75% laki-laki 50 tahun atau
5
lebih tua telah menjalani tes PSA.10 Penyebaran penggunaan tes PSA berdasarkan pada
peningkatan deteksi dini kanker dibandingkan dengan colok dubur. Tidak ada bukti bahwa tes
ini dapat menurunkan risiko kematian pada kanker prostat.
Awalnya, nilai PSA di atas 4,0 ng per mililiter dinyatakan sebagai abnormal,
meskipun nilai dari batas bawah telah diusulkan sampai saat ini. Perhitungan diagnostik
menunjukkan hasil PSA disesuaikan dengan hasil batas bawah ditunjukkan pada Tabel 1.
Kebanyakan hasil PSA yang abnormal merupakan hasil positif palsu yang dapat disebabkan
oleh benign prostatic hyperplasia, prostatitis atau sistitis, ejakulasi, trauma perineum, atau
yang baru saja menggunakan instrumentasi untuk pemeriksaan atau pembedahan pada saluran
kemih. Lebih lanjut pada nilai PSA yang normal tidak mengesampingkan diagnosis kanker
prostat, pada kelompok kontrol pada uji Kanker Pencegahan Prostat, terdeteksi 15% laki-laki
kanker prostat dengan hasil colok dubur normal dan Nilai PSA 4,0 ng per mililiter atau
kurang (dan pada 9% laki-laki dengan hasil colok dubur normal dan nilai PSA 1,0 ng per
mililiter) yang mana dilakukan biopsi prostat dari akhir penelitian ini.12 Berbagai pendekatan
telah diusulkan untuk meningkatkan akurasi diagnostik tes PSA, termasuk pengukuran PSA
velocity (perubahan mengikuti waktu), tingkat dari PSA free dan PSA protein-binding, PSA
density (tingkat PSA yang dibagi oleh volume prostat), dan penggunaan nilai batas bawah
dari level PSA yang spesifik menurut usia pasien dan ras atau kelompok etnis. 13 Namun,
kegunaan klinis strategi ini tetap tidak terbukti.
Gambar 1. Rata-rata mortalitas dari kanker prostat yang disesuaikan dengan umur di
Amerika Serikat, 1975-2007.
Data dari Altekruse et al.2
skrining (44%; Confident Interval 95%, 18-61) antara laki-laki 50-64 tahun yang diikuti
selama rata-rata 14 tahun.22 Temuan ini berkorespondensi dengan jumlah yang dibutuhkan
293 dan jumlah yang diperlukan untuk diagnosa 12 untuk mencegah satu kematian akibat
kanker prostat. Penjelasan yang mungkin untuk temuan ini adalah lebih seringnya tes PSA,
range usia yang lebih muda, panjangnya follow up pada tempat ini, dan kesempatan (CI
95%). Penelitian memperkirakan PSA skrining dapat mendeteksi kanker 5 sampai 10 tahun
sebelum mereka dapat terdeteksi secara klinis (lead time),23 dan kurva kelangsungan hidup
setelah pengobatan untuk kanker yang terdeteksi secara klinis tidak dapat berbeda secara
signifikan setidaknya 5 tahun.24 Disesuaikan dengan model data penelitian extrapolating
ERSPC dari seluruh tempat dari periode follow up yang lebih lama menunjukkan keuntungan
yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.25 Pada tahun ke 12, diperkirakan jumlah kebutuhan
skrining untuk mencegah satu kematian dari Kanker Prostat akan menjadi 503, dan jumlah
yang dibutuhkan untuk mendiagnosis akan menjadi 18.
Sebaliknya, pada penelitian PLCO secara acak tercatat 76.693 laki-laki yang berusia
antara 55 dan 74 tahun, untuk uji PSA berkelanjutan selama 6 tahun dan pemeriksaan colok
dubur selama 4 tahun atau tidak skrining, tidak menunjukkan penurunan apapun dari
keseluruhan mortalitas yang dikaitkan dengan skrining.20 Skrining menghasilkan peningkatan
yang signifikan pada deteksi kanker, lebih dari 22% terdiagnosis pada kelompok skrining
daripada kelompok kontrol pada follow up 7 tahun. Kanker pada kelompok skrining memiliki
karakteristik tumor yang lebih baik daripada kanker pada kelompok kontrol, termasuk
stadium awal dan skor Gleason yang lebih rendah (skor Gleason adalah hasil dari dua pola
histologis yang paling umum atau stadium tumor prostat, masing-masing yang dinilai adalah
skala 1 sampai 5, dengan skala 5 merupakan pola yang paling agresif). Meskipun demikian,
mortalitas kanker prostat tidak berkurang pada kelompok skrining dibandingkan dengan
kelompok kontrol. (rate ratio, 1,13, 95% CI, 0,75-1,70).
Namun, beberapa faktor bisa membiaskan hasil percobaaan PLCO menuju nol
hipothesis. Lebih dari 40% subyek yang telah hilang sedikitnya satu uji PSA dalam 3 tahun
sebelum penelitian. Uji PSA serial dikaitkan dengan angka penurunan deteksi kanker prostat
sama dengan stadium awal dan karakteristik tumor yang tidak agresif pada saat diagnosis. 26
Mengingat panjangnya waktu puncak (waktu yang dibutuhkan untuk terdeteksi secara klinis)
berhubungan dengan uji PSA, follow up 7 tahun mungkin telah cukup untuk menunjukkan
manfaat kelangsungan hidup. Penelitian ini juga memiliki kontaminasi substansial, lebih dari
setengah subyek kelompok kontrol melaporkan uji PSA pada tahun ke-6. Selain itu, hanya
40% laki-laki pada kelompok skrining yang memiliki nilai PSA awal yang abnormal
8
menjalani biopsi prostat, dan proporsinya bahkan lebih rendah selama putaran skrining
berikutnya.26
Tabel 1. Karakteristik Kinerja Diagnosis Uji PSA, berdasarkan batas bawah PSA.*
Karakteristik
Batas Bawah PSA
>4.0 ng/ml >3.0 ng/ml
percent
Tes positivity
12
18
Ratio deteksi kanker
3
4
Sensitivitas
21
32
Spesifisitas
91
85
Nilai prediksi positif
30
28
*Data dari Wolf et al.11 PSA merupakan prostat Spesifik Antigen.
Potensi Kesalahan dari Skrining
Tingginya nilai Tes PSA abnormal untuk biopsi dapat menurunkan penyebab perdarahan,
nyeri, atau infeksi.11 Melakukan biopsi dapat menyebabkan stres, dan pada beberapa laki-laki
menyebabkan kecemasan yang menetap untuk kemungkinan terjadinya kanker walaupun
hasil biopsinya negatif.27 Perhitungan secara matematika 23-42% dari deteksi kanker PSA
adalah over diagnosis, karena berdasarkan pada harapan hidup saat pertama kali didiagnosis
dan riwayat secara alamiah dari kanker tidak muncul pada saat skrining, tidak diharapkan
untuk menyebabkan masalah klinik sepanjang hidup pasien.23 Pengobatan secara agresif dari
kanker menyebabkan gangguang kencing yang tidak diharapkan, seksual, dan gangguan
pencernaan, yang dapat menurunkan kualitas hidup.28
Uji Pengobatan
Secara Periodik uji PSA menjadi lebih luas sebelum adanya data pendukung untuk manfaat
dari pengobatan kanker stadium awal secara agresif. Pada tahun 2002, dari penelitian
Skandinavia kelompok Kanker Prostat Nomor 4, yang mana secara acak tercatat 695 laki-laki
yang lebih muda dari 75 tahun dengan stadium awal kanker prostat untuk radikal
prostatektomi atau whatchful waiting, menunjukkan penurunan hazard relatif untuk
mortalitas akibat kanker prostat 50% yang dilakukan prostatektomi (4,6% vs 8,9%), selama
median follow up rata-rata 6,2 tahun.24 Mortalitas menetap pada follow up 15 tahun.29 Namun,
tidak ada keuntungan survival yang ditunjukkan pada laki-laki yang lebih tua dari 65 tahun
saat diagnosis dan pengobatan. Hanya sekitar 5% dari tumor yang terdeteksi oleh skrining,
dan lebih dari 75% yang teraba, dipertanyakan apakah hasil ini dapat diberlakukan untuk
pasien di Amerika Serikat.
9
30
Tigaperempat dari tumor dengan dasar nilai PSA abnormal dan sekitar
setengahnya dengan perabaan. Dari penelitian awal menunjukkan hasil yang tidak berbeda
secara signifikan dari keseluruhan atau mortalitas kanker prostat setelah follow up selama 12
tahun, khususnya pada laki-laki dengan risiko kanker rendah.31 Pada penelitian secara acak
yang lain, kombinasi dari radiasi eksternal dan terapi androgen-deprivation dihubungkan
dengan peningkatan secara keseluruhan dan kemampuan bertahan hidup spesifik dari
penyakit, dibandingkan dengan radioterapi saja pada laki-laki dengan resiko sedang dan
risiko tinggi kanker prostat32,33 dan dibandingkan dengan terapi androgen-deprivation saja
pada laki-laki dengan kanker stadium lanjut yang lokal. 34 Datanya kurang mencukupi untuk
penelitian secara acak dalam membandingkan radioterapi terhadap pembedahan atau
watchful waiting pada kanker prostat stadium awal.28
Informasi dalam Pengambilan Keputusan
Mengingat
kompleksitas
merekomendasikan
bahwa
isu-isu
mengenai
laki-laki
skrining
membutuhkan
kanker
dukungan
prostat,
dalam
para
ahli
pengambilan
keputusan.35,36 Namun, uji PSA sering dilakukan tanpa mendiskusikan tentang manfaat dan
bahaya skrining.37,38 Persaingan permintaan klinik dan tantangan penyedia informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dapat menjadi hambatan penting untuk didiskusikan. 39
Strategi yang relevan yang dapat digunakan untuk bantuan pengambilan keputusan
didefinisikan sebagai bentuk intervensi yang dapat membantu seseorang membuat secara
spesifik dan tenang membuat dan mengambil keputusan diantara beberapa pilihan-pilihan
yang ditawarkan. Informasi dari pilihan dan hasil yang disesuaikan status kesehatan
individu.35 Meta-analisis dari 18 penelitian acak terhadap skrining decision aid, yang mana
melibatkan video, tulisan, dan materi-materi berbasis internet menunjukkan bahwa secara
signifikan meningkatkan pengetahuan pasien dan kepercayaan diri dalam keputusan skrining
dan juga menurunkan skrining PSA.40
Area Ketidakpastian
Laki-laki melakukan skrining PSA secara teratur lebih mungkin dibandingkan dengan lakilaki yang tidak melakukan skrining untuk menerima diagnosis kanker prostat. Namun,
10
substansi yang proporsional untuk PSA kanker prostat butuh pertimbangan karena dapat
terjadi diagnosis berlebihan.23 Nilai PSA, temuan pada pemeriksaan colok dubur dan skor
Gleason pada biopsi dapat digunakan untuk membedakan kelompok resiko pada pasien, hal
tersebut tetap tidak dapat memprediksi secara sempurna perjalanan penyakit di masa
depan. Akibatnya, mayoritas dari laki-laki dengan kanker prostat stadium dini memiliki
potensi untuk pengobatan kuratif seperti operasi atau radiotherapy.41 Biomarker yang
mungkin lebih baik mengidentifikasi risiko tinggi kanker (dan mencegah pengobatan yang
tidak perlu) saat ini masih dievaluasi, 42 termasuk yang menargetkan hipermetilasi danekspresi
gen, tetapi kegunaan klinis saat ini tidak jelas.
Sebuah pendekatan alternatif yang dimaksudkan untuk meminimalkan bahaya
diagnosis berlebihan adalah strategi surveilans aktif untuk pria dengan kanker berisiko rendah
(Tingkat PSA 10 ng per mililiter dan Gleasonskor 6) dengan penggunaan tes PSA serial,
digital pemeriksaan dubur, dan biopsi prostat.43 Pengobatan secara agresif ditawarkan hanya
untuk gejala dan perkembangan klinis dari uji surveilans. Meskipun kriteria untuk
menyatakan hasil perkembangan masih menimbulkan pertentangan atau atas permintaan
pasien. Hasil poling dari tujuh penelitian observasional melibatkan 2.130 subyek
menunjukkan resiko yang sangat rendah kematian akibat kanker prostat (0,3%), dengan 64%
dari laki-laki yang melanjutkan surveilans aktif daripada menerima pengobatan aktif dalam
follow up periode 43 bulan.44 Dalam penelitian secara acak uji Prostat untuk kanker dan
pengobatan melibatkan 2.050 laki-laki antara usia 50 dan 69 tahun yang memiliki diagnosis
kanker prostat stadium awal dan mengikuti mereka paling sedikit sampai 2013 untuk
membandingkan rata-rata dari keberlangsungan hidup dan perkembangan penyakit antara
surveilans aktif dan pengobatan agresif.45
Meskipun bantuan pengambilan keputusan skrining direkomendasikan dukungan
informasi untuk pengambilan keputusan,35,39 hal ini masih membutuhkan penelitian lebih
lanjut untuk menetapkan format yang optimal, waktu, dan pengaturan untuk mendukung
mereka dan efek dari hasil klinis buat mereka.
Pedoman
American Urological Association dan American Cancer Society memberikan pedoman
skrining kanker prostat berkelanjutan dan rutin, pedoman berikutnya telah sampai pada
penghitungan ketidakpastian hasil skrining. Pedoman American Urological Association dan
American Cancer Society saat ini, dipublikasikan setelah hasil percobaan ERSPC dan PLCO,
dirangkum dalam Tabel 2. Kedua organisasi mendukung pengambilan keputusan bersama
11
antara pasien dan dokter dan uji PSA periodik ketika harapan hidup pasien setidaknya 10
tahun. Namun, pedoman berbeda dengan usia yang direkomendasikan untuk memulai diskusi
skrining secara rutin dan kriteria untuk rujukan biopsi. Pedoman American Cancer Society
juga mengakui tantangan dalam membantu pasien mencapai pengambilan keputusan dan
daftar jumlah tulisan yang tersedia dan bantuan keputusan skrining berdasar internet.
US Preventive Services Task Force baru-baru ini mengeluarkan rancangan
rekomendasi terhadap skrining PSA untuk laki-laki tanpa gejala, terlepas dari usia mereka,
kelompok ras atau etnis, atau riwayat keluarga (Tabel 2). US Preventive Services Task Force
menyimpulkan bahwa kesalahan skrining lebih besar daripada manfaatnya. Rekomendasi US
Preventive Services Task Force terakhir akan dirilis setelah publikasi artikel ini.
Tabel 2. Pedoman Skrining Kanker Prostat.*
Rekomendasi
American
American Cancer
U.S. Preventive
Society
Services Task
Ya
Force
Ya (ketika
(mempertimbangkan
pasien meminta
dokter
penggunaan bantuan
skrining)
Urological
Pengambilan keputusan
Association
Ya
keputusan)
Usia untuk mulai
menawarkan skrining tahun
Resiko rata-rata pasien
40
50
Tidak dapat
40
40-45
digunakan
Tidak dapat
digunakan
Tidak dapat
Tes skrining
tahun
PSA, pemeriksaan
tahun
PSA, pemeriksaan
digunakan
Tidak dapat
Frekuensi skrining
rektal digital
Tahunan (mungkin
digunakan
Tidak dapat
digunakan
12
ml)
an)
Usia, riwayat
Tidak dapat
biopsi
pemeriksaan digital
digunakan
etnis kelompok,
temuan pada
normal, risiko
pemeriksaan rektal
diagnosis individu
ml
velocity, PSA
density, temuan
biopsi sebelumnya,
kondisi kehidupan
* Sumber pedoman adalah sebagai berikut: American Urological Association, 13 American
Cancer Society,11 dan draft guidelines dari U.S. Preventive Services Task Force.48
Pedoman menunjukkan bahwa nilai PSA awal pada usia 40 tahun (relatif terhadap nilai ratarata 0,6-0,7 ng per mililiter untuk usia di kelompok ini) akan menentukan interval skrining
berikutnya (tetapi tidak ditentukan). The National Comprehensive Cancer Network
merekomendasikan menggunakan batas bawah PSA untuk menentukan apakah pengujian
berikutnya harus dilakukan setiap tahun atau pada usia 45 tahun (dan kemudian di usia 50
tahun).49 Meskipun, rekomendasi ini tidak berbasis bukti.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Keputusan skrining kanker prostat harus didasarkan pada persetujuan pasien. Pasien harus
terlibat dalam proses pengambilan keputusan bersama yang memunculkan nilai dan pilihan
atas konsekuensi potensial pengujian. Mendukung pengambilan keputusannya memerlukan
informasi risiko kanker dan pengetahuan tentang riwayat seringnya pasien malas,
keterbatasan uji skrining dan diagnosis yang akurat, dan potensi manfaat dan kesalahan
skrining dan pengobatan. Ia harus diberitahu bahwa ada kejadian tidak konsisten sejauh ini
dari uji skrining kebanyakan apakah skrining mengurangi kematian dari kanker
prostat. Meskipun artikel-artikel pada hasil uji awalnya dapat menyalahartikan potensi
manfaat skrining terhadap kematian kanker prostat, skrining belum terbukti meningkatkan
kelangsungan hidup secara keseluruhan. Selain itu, kecilnya manfaat kelangsungan hidup
13
penyakit spesifik harus diseimbangkan dengan potensi kesalahan dari diagnosis yang
berlebihan dan komplikasi pengobatan, termasuk gangguan kencing, seksual dan
pencernaan. Lebih-lebih, pengobatan optimal untuk kanker stadium awal, jika ada, tidak
pasti. Peninjauan kembali bantuan keputusan pasien bisa memfasilitasi diskusi yang lebih
efisien dan efektif yang membantunya mencapai keputusan terbaik.
Referensi
1. Siegel R, Ward E,
et al. Outcomes of
Brawley O, Jemal A.
between men
with screening-detected
following conservative
the impact of
versus clinically
management.
eliminating
diagnosed prostate
JAMA 2009;302:1202-9.
disparities on premature
WJ. Interexaminer
cancer deaths.
5. Seidman H, Mushinski
CA Cancer J Clin
examination
2011;61:212-36.
Silverberg E. Probabilities
in detecting prostate
of eventually
C, Krapcho M, et
developing or dying of
45:70-4.
cancer United
review 1975-
Schoenberg HW.
Clin 1985;35:36-56.
Assessment of screening
2010.
Fleming C, Mulley
examination.
prostate cancer.
J Urol 1989;141:1136-8.
effectiveness of
S.
Prostate 1990;
1997;126:394-406.
17:337-47.
SN, Espey D,
JAMA 2003;289:1414-
treatment,
A, Mariotto A, et
20.
PSA screening
2008;101:809-16.
mortality decline.
2008;19:175-81.
Natural experiment
2010;60:70-98.
examining impact of
prostate-cancer mortality
DK, Goodman
treatment on
in a randomized European
study.
prostate cancer
N Engl J Med
2009;360:1320-8.
prostate-specific antigen
Connecticut.
BMJ 2002;325:740.
milliliter. N Engl J
Med 2004;350:2239-46.
a randomized
[Erratum, N Engl
The effectiveness of
prostate-cancer screening
J Med 2004;351:1470.]
trial. N Engl J
Med 2009;360:1310-9.
control study.
[Erratum, N Engl J
Med 2009;360:1797.]
2006;166:38-43.
M, Schr.der FH,
Urol 2009;
RM, Metcalfe C, et
182:2232-41.
al. Prostate-cancer
mortality reduction
by prostate-specific
W, Klocker H,
and UK in 1975-2004: an
antigen-based screening
ecological study.
adjusted for
Cancer Demonstration
nonattendance and
52.
contamination
15
in the European
Randomised
R, Rutks I, Shamliyan
Prostate Cancer
Comparative
2009;56:584-91.
of treatments
S, Aus G, et al.
specific antigen
prostate
G.teborg randomised
2011;29:464-7.
2008;148:435-48.
population-based
prostate-cancer
2008;148:888.]
29. Bill-Axelson A,
Oncol 2010;11:725-
screening in the
Holmberg L, Ruutu M,
32.
et al. Radical
and Ovarian
prostatectomy versus
Tsodikov A, et
watchful
update on findings
overdiagnosis in
cancer. N Engl J
prostatespecific
rounds of screening
Med 2011;364:1708-17.
antigen screening:
in a randomized trial.
importance of
1524-30.
Intervention Versus
2009;101:374-83.
MJ, Walker-Corkery
Observation Trial:
VA/NCI/AHRQ
Axelson A, Helgesen
suspicious
Cooperative
F, et al. A randomized
prostate biopsy on
trial comparing
patients psychological,
(PIVOT):
radical prostatectomy
socio-behavioral, and
results of a randomized
Engl J Med
2006;21:715-21.
radical
2002;347:781-9.
16
prostatectomy to watchful
of Medical Decisions
waiting for
Solberg A, et al.
(DECISIONS study).
localized prostate
or without radiotherapy,
2009;169:1611-8.
in locally advanced
Trials 2009;30:81-7.
prostate
cancer (SPCG-7/SFUO-
questions benefit of
discussing prostate
early-stage
2009;373:
their patients
cancer bulletin.
2009;373:1174.]
MD: National
7.
2011.
decision making:
McGowan DG, et
screening? Cancer
office
2004;101:Suppl:1214-28.
short-term androgen
2002;136:127-35.
prostate
Kneuper S, et al.
Levinson W. Informed
2011;365:107-18.
decision making in
prostate cancer
outpatient
screening: a systematic
review. Am J Prev
to basics. JAMA
Med 2007;33:428-34.
Androgen suppression
1999;282:2313-20.
alone
MP, Zikmund-
variation in primary
randomized trial.
cancer screening
treatment of localized
JAMA 2008;299:289-95.
prostate cancer.
National Survey
17
J Clin Oncol
versus radical
2010;28:1117-23.
radiotherapy in patients
Society guidelines
Newer potential
cancer. Bethesda,
checkup:
biomarkers in prostate
Institute, 2008
cancers. CA
2007;9:207-13.
(http://www.cancer.gov/cl
Cancer J Clin
inicaltrials/
1993;43:42-6.
JB, Aus G, et
search/view?
cdrid=584897&version=
cancer: U.S.
management of clinically
healthprofessional).
Force recommendation
2007 update.
statement. Draft
J Urol 2007;177:2106-31.
use of transrectal
(http://www
Urological Association
uspreventiveservicestaskf
1992 policy
orce.org/
and management.
statement book.
draftrec3.htm).
Curr Oncol
Baltimore: American
2010;17:Suppl 2:S11-
Urological Association,
HB. Update on
S17.
1992.
study of active
Averette H, Gusberg
2007;5:737-42.
Copyright
prostatectomy
and updating
Massachusetts
Society.
18
2011
Medical