Oleh
Kelompok 6
Tirani R Sirait
Eva R Yuniar
Desman Sidabutar
Muslimah A K IHA
1. GAS SWEETENING
2. HEAT ECHANGER
3. FRACTINATION
4. GAS SCRUBBER
5. GAS DEHIDRATION
Gas Sweetening
Gas Sweetening
Hidrogen Sulfida
• kandungan belerang < 620 ppm.
Alasan mengapa hidrogen sulfida harus
dihilangkan :
• Gas hidrogen sulfida sangat korosif pada
permukaan logam
• Gas hidrogen sulfida sangat berbahaya/beracun
• Gas H2S dan SO2 berbau busuk dan akan
menurunkan nilai kalori dari gas
Pemrosesan gas dapat diklasifikasikan menjadi dua
metoda, yaitu:
a) Absorpsi : terhadap cairan (wet proses)
– Chemicalnya :
• Mono Ethanol Amine (MEA) Adalah bahan kimia yang baik
dipakai untuk memenuhi persyaratan pipa dari komposisi CO2
dan H2S. Regenerasi pada temperatur 245⁰F
• Di Ethanol Amine (DEA) Adalah jenis Amine kedua, dan banyak
digunakan pula sebagai pengganti MEA. Walaupun tidak sebaik
MEA
• Di Glycol Amine (DGA), Kemampuan bereaksi dengan asam,
sama dengan MEA,
• Di Sapropanol Amine (DIPA),Kemampuannya sama dengan
MEA, dengan beberapa kelebihan lebih mudah membuang H2S
ketika H2S dan CO2 terkandung
• b. Adsorpsi : pada padatan (dry proses)
Beberapa teknik dalam membersihkan gas
atau yang dikenal selama ini :
Fungsi dari penukar panas ini adalah mentransfer panas dari cairan/gas
panas kecairan/gas dingin tanpa terjadi kontak langsung antara kedua fluida
tersebut. Penukar panas umumnya diperlukan hanya untuk mentransfer dan
mengeleminasi atau mengambil panas tanpa diikuti terjadinya perubahan
phase.
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
1. KONDUKSI
Konduksi adalah perambatan panas dari
suatu benda ke benda lain karena benda
tersebut saling berhubungan satu sama
lainnya. Umumnya melalui zat padat.
1. Pergerakan Fluida
2. Perbedaan Temperatur
3. Laju Penukaran Panas Radiasi
• Laju penukaran panas radiasi tergantung pada
empat faktor, yaitu:
1. Luas Permukaan
2. Perbedaan Temperatur
3. Type Permukaan Serap
4. Jarak Antara Benda Dan Sumber Panas.
C. TYPICAL SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER
• Heat exchanger tipe shell & tube menjadi satu tipe yang paling mudah
dikenal. Tipe ini melibatkan tube sebagai komponen utamanya. Salah satu
fluida mengalir di dalam tube, sedangkan fluida lainnya mengalir di luar
tube. Pipa-pipa tube didesain berada di dalam sebuah ruang berbentuk
silinder yang disebut dengan shell, sedemikian rupa sehingga pipa-pipa
tube tersebut berada sejajar dengan sumbu shell.
1. Tube Bundle
Konstruksi dari Tube bundle di dasarkan atas priinsip, bahwa laju pertukaran
panas tegantung pada luas bidang kontak antara fluida panas dan dingin.
Semakin kecil tabung yang di gunakan akan memberikan luas bidang kontak
yang besar. Tube bundle dapat di cabut untuk di bersihkan.
Dan juga laju penukaran panas juga di pengaruhi pada laju alir dan waktu.
2. Baffles
• Segmental
• Longitudinal Baffles
• Disc – Doughnut
• impingement
2.4 TYPE SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER
Floating Head Heat Exchanger
• Fixed Tube Sheet Heat Echanger
• U-Tube Heat Exchanger
• Double Pipe Heat Exchanger
2.5 APLIKASI SHELL AND TUBE HEAT EXCHAHNGER
a. Pendinginan
b. Kompresi diikuti dengan pendinginan
c. Penurunan temperatur ekstraksi (LTS)
d. Proses penyerapan
Adsorpsi
=> mengalirkan cairan melalui material yang mempunyai
sifat menyerap air.
Absorpsi
=> berhubungan dengan proses dimana aliran gas yang melalui fluida
tertentu yang mampu menyerap uap air dari gas.
2. Liquid Dessicant (Absorption)
B. Deskripsi Peralatan