Anda di halaman 1dari 18

PERUBAHAN

FISIOLOGIS BBL PADA


KALA II

KELAS 2B
KELOMPOK 13
BIMO SETYAWAN MONOARFA
MEYLANTI RAHMATIA MUSLIM
RIYANI BAU
Pengertian

Persalinan adalah proses dimana bayi,


plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu.  Persalinan dinggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan yaitu
setelah 37 minggu tanpa disertai adanya penyulit.
Tanda dan gejala Kala II

11 Ibu ingin mengejan bersamaan dg kontraksi

Ibu merasakan peningkatan tekanan pd


2
rektrum/vaginal

3 Perineum terlihat menonjol

4 Vulva vagina dan sfinger membuka

5 Peningkatan pengeluaran lendir & darah


Fase Persalinan Kala II

I. fase tenang, mulai dari


pembukaan lengkap samapi timbul
keinginan untuk mengejan Fase I

II. fase peneranan, mulai dari timbulnya Fase II


kekuatan untuk mengejan samapi
Fase III
kepala crowning (lahirnya kepala)

III. fase perineal, mulai sejak


crowning kepala janin sampai
lahirnya seluruh badan bayi
Penatlaksanaan kala 2

1. Mulai Mengejan 3. Posisi Ibu saat Mengejan


Jika sudah didapatkan tanda pasti kala dua
Ibu dapat berganti posisi secara teratur selama
tunggu ibu sampai merasakan adanya
kala dua persalinan karena hal ini sering kali
dorongan spontan untuk mengejan.
mempercepat kemajuan persalinan.
Meneruskan pemantauan ibu dan bayi.

2. Memantau selama penataksanaan kala 4. Melahirkan kepala


dua persalinan
Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan
Melanjutkan penilaian kondisi ibu dan janin
diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih
serta kemajuan persalinan selama kala dua
untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
persalinan secara berkala.
Gambar 1. Posisi duduk atau setengah
duduk Gambar 2. Jongkok atau Berdiri

Gambar 3. Merangkak atau berbaring


miring ke kiri
Your Picture Here

Memeriksa tali pusat


Setelah kepala bayi lahir, minta ibu
untuk berhenti mengejan dan bernapas
cepat. Raba leher bayi, apakah ada
leletan tali pusat. Jika ada lilitan longgar
lepaskan melewati kepala bayi.
Setelah menyeka mulut dan hidung bayi
hingga bersih dan memeriksa tali pusat,

Melahirkan Bahu
tunggu hingga terjadi kontraksi berikutnya dan
awasi rotasi spontan kepala bayi. Setelah
rotasi eksternal, letakan satu tangan pada
setiap sisi kepala bayi dan beritahukan pada
ibu untuk mengejan pada kontraksi
berikutnya. Lakukan tarikan perlahan kearah
bawah dan luar secara lembut (Kearah tulang
punggung ibu hingga bahu bawah tampak
dibawah arkus pubis. Angkat kepala bayi
kearah atas dan luar (mengarah ke langit-
langit) untuk melahirkan bahu posterior bayi.
Setelah bahu lahir, tangan kanan
menyangga kepala, leher dan bahu janin
bagian posterior dengan ibu jari pada

Melahirkan Sisa
leher (bagian bawah kepala) dan

tubuh bayi
keempat jari pada bahu dan
dada/punggung janin, sementara tangan
kiri memegang lengan dan bahu janin
bagian anterior saat badan dan lengan
lahir. Setelah badan dan lengan lahir,
tangan kiri menyusuri punggung kearah
bokong dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah (selipkan ari
telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut
janin).
Your Picture Here

Segera mengeringkan bayi,

Memotong Tali pusat


membungkus kepala dan badan bayi
kecuali tali pusat. Menjepit tali pusat
menggunakan klem kira-kira 3 cm dari
umbilikus bayi. Melakukan urutan pada
tali pusat kearah ibu dan memasang klem
kedua 2 cm dari klem pertama.
Memegang tali pusat diantara 2 klem
menggunakan tangan kiri, dengan
perlindungan jari tangan kiri, memotong
tali pusat diantara kedua klem
Konsep dasar keperawatan
•Pengkajian keperawatan
Pengkajian dilakukan sebelum mendapatkan data lengkap. Pengkajian ini diperioritaskan untuk menentukan
kondisi ibu dan janin (Mitayani, 2013).
Identitas pasien
Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan nama, umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan,
agama, suku, alamat, nomer rekam medis (RM), tanggal masuk rumah sakit (MRS), dan tanggal pengkajian. Kaji juga
identitas penanggung jawab atas pasien.
Data kesehatan
Melakukan pengkajian keluhan utama pada pasien, keluhan yang paling dirasakan pada saat dikaji.
Riwayat obstetri dan ginekologi
Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan riwayat menstruasi, riwayat pernikahan, riwayar
kehamilan, persalinan, nifas yang lalu, riwayat kehamilannya saat ini, dan riwayat keluarga berencana.
Next…
 Riwayat penyakit
Mengkaji riwayat penyakit pada pasien dan keluarganya, apakah pasien dan keluarga memiliki penyakit keturunan seperti
hipertensi, atau diabetes melitus (DM).
 Pola kebutuhan sehari-hari
Melakukan pengkajian pola kebutuhan sehari-hari pada pasien seperti pengkajian pada pernafasan, nutrisi (makan dan
minum), eliminasi (BAB dan BAK), gerak badanatau aktivitas, istirahat tidur, berpakaian, rasa nyaman (pasien merasakan
adanya dorongan meneran, tekanan ke anus, perineum menonjol), kebersihan diri, rasa aman, pola komunikasi atau
hubungan pasien dengan orang lain, ibadah, produktivitas, rekreasi, kebutuhan belajar.
 Pemeriksaan fisik
Mengkaji keadaan umum pasien terlebih dahulu seperti Glasgow coma scale (GCS), tingkat kesadaran, tanda-tanda vital
(TTV).
Data penunjang
Data penunjang dilakukan atas indikasi tertentu yang digunakan untuk memperoleh keterangan yang lebih jelas
Nyeri Melahirkan
Kategori : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan Keamanan
Definisi : Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari
menyenangkan sampai tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan persalinan

Penyebab : a) Dilatasi serviks


b) Pengeluaran janin
Gejala dan tanda mayor
Subjektif Objektif
a) Mengeluh nyeri a) Ekspresi wajah meringis
b) Perineum merasa tertekan b) Berposisi meringankan nyeri
c) Uterus teraba membulat
Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif
a) Mual a) Tekanan darah meningkat
b) Nafsu makan menurun atau meningkat b) Frekuensi nadi meningkat
c) Ketegangan otot meningkat
d) Pola tidur berubah
e) Fungsi berkemih berubah
f) Diaphoresis
g) Gangguan perilaku
h) Perilaku ekspresif
i) Pupil dilatasi
Intervensi keperawatan

Manajemen nyeri
Tujuan : Kontrol Nyeri
Kriteria hasil yang diharapkan :
•Melaporkan nyeri terkontrol meningkat
•Kemampuan mengenali onset nyeri meningkat
•Kemampuan mengenali penyebab nyeri meningkat
•Kemampuan menggunakan teknik non-farmakologis meningkat
•Dukungan orang terdekat meningkat
Tindakan
Observasi
•Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
•Identifikasi skala nyeri
•Identifikasi respons nyeri non verbal
•Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
•Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
•Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
•Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
•Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
•Fasilitasi istirahat dan tidur
•Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Next…

Edukasi
•Anjurkan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
•Jelaskan strategi meredakan nyeri
•Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
•Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
•Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi

D
•Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

D
D
Perawat memberi dan memantau terapi non
farmakologi agar kondisi pasien cepat membaik
diharapkan bekerja sama dengan keluarga
pasien dalam melakukan pelaksanaan agar
tercapainya tujuan dan kriteria hasil yang sudah
di buat dalam intervensi.

Implementasi &
Evaluasi Evaluasi keperawatan merupakan tahapan
terakhir dari proses keperawatan untuk
mengukur respons klien terhadap tindakan
keperawatan dan kemajuan klien ke arah
pencapaian tujuan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai