Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN PADAKLIEN
PADAKLIEN
DENGAN
DENGAN ALAM
ALAM PERASAAN
PERASAAN (MOOD)
(MOOD)

Oleh:
DANIEL AKBAR WIBOWO, S.Kep., Ners., M.M.,
M.Kep
KONSEP DASAR
PENGERTIAN
• Perasaan (mood) merupakan bagian dari emosi, dan afek.
Seperti halnya emosi, mood juga dpt mengalami gangguan.
• Perasaan suasana hati yang mewarnai seluruh kehidupan
psikis seseorang dan mempengaruhi seseorang dlm waktu
yang lama. Misalnya seseorang yang sedih, malas untuk
berkomunikasi, makan, bekerja dsb
• Menurut Stuart Laraia, (1998:349) dalam Psychiatric
Nursing.
Keadaan emosional yang memanjang yang mempengaruhi
seluruh kepribadian individu dan fungsi kehidupannya
• Menurut John W. Santrock, (1991:490) dalam
Psychilogy The science of Mind & Behavior
Ganguan dalam perasaan adalah kelainan psikologis yang
ditandai meluasnya irama emoisional seseorang, mulai
dari rentang depresi sampai gembira yang berlebihan
(euphoria), dan gerak yang berlebihan (egitation)
• Menurut patricia D. Barry (1998:302) dalam Mental
Health and Mental Ilness
Gangguan mental efektif (gangguan alam perasaan)
meliputi kondisi mental yang menyebabkan perubahan
alam perasaan seseorang (yang dikenal dengan afek) atau
keadaan emosional dalam periode waktu yang panjang.
• Buskits Gerbing (1990:548) dalam Psycology Boundaries
& Frontiers
Ganguan mood dapat dicirikan dengan depresi yang dalam,
atau kombinasi dari depresi dan gembira yang berlebihan.
Dengan kata lain individu dengan kelainan mood selain
depresi yang mendalam dapat berupa periode elasi
(keceriaan) dan depresi.
• Menurut Clinton Nelson (1990) dalam mental health and
mental nursing practice
Gangguan mental yang memperlihatkan perubahan suasana
perasaan menonjol dan menetap dan bersifat patologis.
Sebagian besar gangguan alam perasaan berupa depresi dan
mania.
RENTANG RESPON EMOSI
• Responsive: klien lebih terbuka, menyadari perasaannya,
dapat berpartisipasi dengan dunia internal (memahami harapan
dirinya) dan dunia eksternal (mmahami harapan orang lain).
• Reaksi kehilangan yang wajar: klien merasa bersedih,
kegiatan sehari-hari klien berhenti, (mis: bekerja, sekolah),
pikiran dan perasaan klien lebih berfokus pada diri sendiri,
tetapi semua hal tersebut berlangsung hanya sementara.
• Supresi : merupakan tahap awal dimana coping individu
termasuk maladaptif, klien menyangkal perasaanya sendiri,
klien berusaha menekan atau mengalihkan perhatiannya
terhadap lingkunan. Apabila fase ini berlangsung terus
menerus (memanjang) maka hal tersebut dapat mengganggu
individu.
• Depresi : gangguan alam perasaan yang
ditandai dengan perasaan sedih yang
berlebihan, murung, tidak bersemangat,
perasaan tak berharga, merasa kosong,
putus harapan, selalu meras dirinya gagal,
tidak berminat terhadap ADL sampai ada
ide bunuh diri.
TIPE GANGGUAN ALAM PERASAAN
1. Mood episode
2. Depressive disorders
3. Bipolar disorder
MOOD EPISODE
• Mayor depressive episode
Tanda-tanda secara lengkap adalah sebagai
berikut:
 perasaan depresif lebih banyak dalam sehari,
hampir setiap hari yang diindikasikan berdasarkan
data subjektif atau hasil observasi.
 menurunya secara nyata minat terhadap
kesenangan, hampir semua aktivitas dalam sehari
atau setiap hari.
kehilangan berata badan yang bermakna
mewskipun tidak diet.
 kesulitan tidur (insomnia) atau tidur
yang berlebihan (hypersomnia)
Terjadi peningkatan aktivitas
psikomotor (pstchomotor agitation) atau
perlambatan motorik (retardation)
hampir setiap hari.
 kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari.
 Perasaan-perasaan tidak berharga atau berlebihan atau
perasaan berdosa yang berlebihan hampir setiap hari.
 Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau
konsentrasi, atau perasaan ragu-ragu hampir setiap
hari.
 Terus-menerus berpikir tentang kematian, berulangnya
ide-ide untuk bunuh diri tanpa perencanaan yang jalas,
atau perencanaan bunuh diri dengan perencanaan atau
pelaksanaan bunuh dirinya.
• Manic episode
tiga atau lebih gejala-gejala berikut telah menetap dan
telah nampak dalam tingkat yang berarti:
melangbunganya harga diri atau grandiosity
menurunnya kebutuhan untuk tidur
lebih banyak bicara dibanding biasanya atau
adanya dorongan
yang kuat untuk berbicara
Ide yang meloncat (fligh of ideas) atau pengalaman
subjektif bahwa ia berpikir meloncat
Perhatian yang mudah teralih (distractibility)
Peningkatab dalam perilaku yang bertujuan
atau agitasi psikomotor
Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas
yang menyenangkan yang berpotensi untuk
mengakibatkan cedera.
DEPRESSIVE DISORDERS
• mayor depressive disorders
 Mayor depressif disorder dapat berupa episode berulang
atau episde tunggal. Hal ini juga dapat memiliki gambaran
khusus seperti adanya penampilan diam melamun
(catatonic) atau melankolik atau menyertai kejadian post
partum.
 Klien yang mengalami mayor depressive berbicara menjadi
lambat, berhenti bicara (halting), cemas dan klien menjadi
menyalahkan diri sendiri. Pada tipe episode deprsif gerakan
klien menjadfi lambat, lambat untuk duduk dikursi, kaku
(rocking back) suara mengerang yang sedih (moaning
dejectedly), dan lebih banyak duduk dilantai atau tempaat
tidur.
• Dysthymic disorders
Dalam diagnosstic and statistical manual of Mental
Disorder, kondisi kelompok ini di kenal dengan Depresi
neurosis (Neurotic depression) kondisi ini ditandai dengan
mood yang terdepresi dalam sebagian besar hari. Dua atau
lebih dua gejala depresi berikut dapat ditampilkan:
Menurunnya nafsu makan (poor apptite), kelelahan yang
sangat (low energi level or fatigue), sudah tidur atau tidak
berlebihan
(insomnia or excessive sleping), harga diri rendah (low self
esteem), kesulitan konsentrasi atau kesulitan membuat
keputusan (poor concentrtion or diffyculity making
decision ) and perasaan putus harapan (feeling
hopelessness).
BIPOLAR DISORDER
Bipolar disoders
• Klien dengan tipe bipolar mendemonsrtasikan kekuatan
(strong), meluap-luap (exagregated) dan mengambarkan
irama mood (cyclid mood swings).
Cyclothimic disorders
• Individu dengan kelainan cyclothimic cenderung untuk
mengalami irama mood diantara exhilaration and
depression (kenangan dan depresif).
FAKTOR PREDISPOSISI GANGGUAN MOOD
1. Genetic faktor
Faktor genetik dianggap mempengaruhi transmisi gangguan
efektif melalui riwayat keluarga atau keturunan.
2. Agression Turned Inward Theory
Teori agresi menyerang kedalam menunjukan bahwa depresi
terjadi karena perasaan marah yang ditujukan kepada diri
sendiri.
3. Object Ios theory
Teori kehilangan objek merujuk pada perpisahan traumatic
individu dengan benda atau seseorang yang sangat berarti
dalam fase membutuh kan seseorang yang memberikan rasa
aman untuk lekatan (attachment).
4. Personality organization Theori
Teori organisasi kepribadian menguraikan bagaiman
konsep diri yang negatif dan harga diri rendah
mempengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang
terhadap sressor.
5. Cognitive model
Model cognitiv menyatakan bahwa depresi merupakan
masalah cognitive yang didominasi oleh evaluasi negatif
seseorang terhadap dirinya sendiri, dunia seseorang dan
masa depannya.
6. Learned helplessness model.
Model ketidak berdayaan yang dipelajari menunjukan bahwa
bukan semata-mata trauma menyebabkan depresi tetapi
keyakinan bahwa seseorang tidak mempunyai kendali
terhadap hasil yang penting dalam kehidupannya, oleh karena
itu ia mengulang respon yang adaktif.
7. Behavioral model
model perilaku berkembang dari kerangka teori
belajar sosial, yang mengasumsi bahwa penyebab
depresi terltak pada kurangnya keingiinan positif
dalam berinteraksi antara perilaku individu
dengan lingkungan.
8. Bilogikal model
Model biologik menguraikan perubahan kimia
dalam tubuh yang terjadi selama terjadi masa
depresi. Termasuk depisiensi katekolamin,
disfungsi endokrin, hipersekresi kortisol, dan
variasi periodic dalam irama biologis
GEJALA GANGGUAN MOOD DEPRESI
• Mereka sukar untuk merasa bahagia, mudah cemas, gelisah
dan kwatir,irritable, tegang dan agitatif
• Mereka yang kurag percaya diri, rendah diri, lebih suka
mengalah dan lebih senang berdamai untuk menghindari
konplik atau konprontasi, merasa gagal dalam usaha atau
sekolah, lamban, lemah, lesu atau sering mengeluh ini dan
itu.
• Pengendalian dorongan dan impuls terlalu kuat, menarik
diri, lebih suka menyisih, sulit ambil keputusan, enggan
bicara, pendiam dan pemalu, menjaga jarak dan
menghindari keterlibatyan dengan orang lain.
• Suka mencela, mengeritik, menyalahkan orang lain atau
menggunakan mekanisme pertahanan penyangkalan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai