Anda di halaman 1dari 43

BST BIPOLAR

Preseptor: Lynna Lidyana, dr., Sp.KJ

Oleh: Rifka Meilinda Putri


Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Rancaekek, Kabupaten Bandung
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 21 Desember 2020
Anamnesis
Keluhan Utama
Mencoba melukai diri sendiri (menyayat tangan)
Riwayat Penyakit Sekarang
Empat bulan yang lalu pasien sering merasa khawatir suami menceraikan dirinya dan khawatir
akan orang tua yang tidak merestui pernikahan mereka. Pasien akhirnya diperkenalkan juga pada
orangtua suaminya namun tidak juga mendapat restu dan akhirnya mereka memutuskan untuk
melarikan diri.
Tiga bulan yang lalu pasien pergi ke rembang Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari dan membayar hutang onlinenya. Pasien bekerja sebagai sales di minimarket. Pasien melakukan
aktifitas sehari-hari seperti biasa. Pasien mengurus sendiri segala kebutuhan rumah tangga seperti
memasak, membersihkan rumah dan aktifitas lainnya.
Riwayat Penyakit Sekarang
Dua bulan kemudian pasien mendapat sms dari suami bahwa pasien diceraikan oleh suami
karena hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua. Pasien mulai marah-marah dan banyak bicara.
Pasien mulai keluar dari tempat kerja, minum alkohol, gelisah, tidak tidur selama 3 hari berturut-turut.
Pasien keluar dari pekerjaan sebagai sales dan bekerja sebagai pemandu lagu (PL). Pasien kemudian
mengajak tamu karaokenya untuk berhubungan badan secara gratis karena pasien merasa nafsu
birahinya yang tidak tertahankan.
Satu minggu yang lalu tampak gelisah merasa tertekan dan ingin bunuh diri, sedih terus
menerus, sering mengingat masa lalu yang menyeramkan, kadang mendengar suara-suara perempuan
yang berbunyi minta maaf, merasa ada orang-orang yang memperhatikan seperti bayangan berwarna
putih, tidak mau makan, mandi jarang. Pasien juga menjadi tidak ada gairah, tidak ada nafsu makan
(tidak makan selama 3 hari), sulit untuk berkonsentrasi, merasa tidak berguna dan tidak ada harapan di
masa depan. Pasien juga merasa ‘marah’ tidak jelas ditujukan pada siapa hingga pasien menyayat
lengan kirinya menggunakan cutter dengan tidak dalam. Oleh karena itu pasien dibawa oleh
pendamping Yayasan Bipolar Care Bandung untuk dibawa ke RSJ Cisarua untuk mendapatkan
perawatan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat periode perasaan senang diikuti dengan energi berlebih, banyak ide, hingga tidak butuh
tidur, melakukan tindakan impulsif ada pada pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
a) Gangguan mental dan emosi
Pasien mengaku sejak kelas 4 SD sering membenturkan kepalanya. Riwayat pernah dirawat di RSJ
(2/12/2020).

b) Gangguan psikosomatis
Tidak didapatkan adanya Riwayat gangguan psikosomatis.

c) Gangguan kondisi fisik medis


Tidak ada Riwayat gangguan kondisi fisik medis

d) Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya


Ada riwayat penyalahgunaan alkohol.

e) Gangguan neurologis
Tidak ada Riwayat gangguan neurologis
Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Sejak kecil pasien ditinggalkan oleh orang
tuanya dan dibesarkan dalam panti asuhan. Agama yang dianut adalah Islam. Pasien sudah menikah.
Saat ini pasien tinggal Bersama Grup Bipolar Bandung. Sumber pendapatan bekerja sebagai pemandu
lagu (PL). Riwayat gangguan jiwa dan epilepsi di keluarga tidak ada..
Genogram Keluarga
Keterangan:

= Laki-laki
= Perempuan
= Sudah
Meninggal Dunia
= Pasien
Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Masa kanak-kanak awal (sampai usia 3 tahun)
a)Riwayat Prenatal
Pasien mengatakan tidak tahu tentang riwayat kehamilan ibunya.
b) Kebiasaan Makan
Pasien tidak mengetahui tentang riwayat kebiasaan makannya.
c) Perkembangan Awal
Pasien tidak mengetahui tentang Riwayat perkembangan awalnya. Pasien diasuh di panti asuhan
karena kedua orang tua bercerai dan tidak ada yang mau mengasuhnya. Pasien mulai bisa berjalan usia
1 tahun.
d) Toilet training
Pasien diajarkan toilet training sejak usia 2 tahun
e) Gejala-gejala Gangguan Perilaku
Pasien mudah marah berlebihan, menangis dan memukul jika keinginan tidak dituruti.
Riwayat Kehidupan Pribadi
2. Masa Kanak-kanak Menengah (usia 3 sampai 11 tahun)
Pasien mulai sekolah dasar di usia 7 tahun ketika di sekolah pasien dapat dapat mengikuti pelajaran
dengan baik. Pada usia 10 tahun pasien sering membenturkan kepalanya..

3. Masa Kanak-kanak Akhir (prapubertas hingga remaja)


Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) prestasi pasien biasa. Pasien mulai
memahami tentang dirinya mendapat penolakan dari kedua orang tuanya dan dititipkan di panti
asuhan. Pada saat Sekolah Menengah Atas (SMA), pasien semakin membenci ayah dan ibunya karena
berpikir bahwa mereka telah menelantarkan dirinya. Pasien mulai menyakiti dirinya sendiri dengan
menyayat lengannya.
Riwayat Kehidupan Pribadi
4. Masa Dewasa d) Seksualitas Dewasa
a) Riwayat Pekerjaan Pasien pernah menikah, pasien tertarik secara seksual
terhadap lawan jenis.
Pasien bekerja sebagai pelayan toko, dan pemandu lagu.
e) Riwayat pelanggaran hukum
b) Penghasilan
Pasien tidak pernah mempunyai riwayat pelanggaran
Saat ini pasien bekerja serabutan. hukum.
c) Aktivitas sosial f) Sistem nilai
Pasien sulit berinteraksi sosial dengan teman sebayanya. Pasien beragama Islam dan dan bersuku sunda. Pasien
paham mengenai norma-norma dan aturan agama.
Pemeriksaan Status Psikiatri
A. PENAMPILAN
1. Identitas pribadi
Roman muka tampak sedih, kontak ada, rapport cukup adekuat, sikap terhadap pemeriksa cukup
kooperatif, dekorum kurang.

2. Perilaku dan aktivitas psikomotor


Perilaku normoaktif. Agresivitas motorik (-). Impending agresif (-)

3. Gambaran umum
Pasien seorang perempuan, tampak sesuai dengan usianya, berkulit sawo matang.

B. BICARA
Bicara spontan menjawab pertanyaan, produktivitas sedikit, irelevan, intonasi pelan, artikulasi dan
verbalisasi cukup jelas.
Pemeriksaan Status Psikiatri
C. MOOD DAN AFEK
1. Mood : depresif
2. Afek : luas, appropriate

D. PIKIRAN DAN PERSEPSI


1. Bentuk pikiran : Autistik
2. Alur pikiran : asosiasi longgar (-), tangensial (-), sirkumstansial (-)
3. Isi pikiran: Ide bunuh diri (+), preokupasi (-)
4. Gangguan pikiran : delution of control disangkal, thought insertion disangkal, thought
withdrawal disangkal, thought broadcasting disangkal, thought echo disangkal. Waham
curiga/kendali/dosa tidak ada
5. Gangguan persepsi : Halusinasi lihat + (melihat bayangan berwarna hitam), halusinasi dengar +
(suara-suara perempuan yang berbunyi minta maaf)
Pemeriksaan Status Psikiatri
E. SENSORIUM DAN KOGNISI
1. Kesadaran : kompos mentis
2. Orientasi
a. Waktu : tidak terganggu
b. Tempat : tidak terganggu
c. Orang : tidak terganggu
3. Konsentrasi dan perhatian : tidak terganggu
4. Memori
a. Remote memory : tidak terganggu
b. Recent memory : tidak terganggu
c. Immediate memory : tidak terganggu
5. Dasar pengetahuan : sesuai tingkat Pendidikan
6. Berpikir abstrak : terganggu
F. WAWASAN PENYAKIT
Tilikan pasien terhadap penyakitnya: derajat 1 (penyangkalan total terhadap penyakitnya)
Pemeriksaan Fisik
A. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 21 Desember 2020, Pukul 11.30 WIB
1. Tanda vital
a. Tekanan darah : 123/84 mmHg
b. Nadi : 83 kali/menit
c. Respirasi : 19 kali/menit
d. Suhu : 36,7 0C
e. Skala nyeri : 0 (tidak ada)
Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan fisik j. Thorax : Bentuk dan pergerakan
a. Kesadaran : Kompos mentis simetris
b. Kesan sakit : Ringan k. Jantung : Bunyi jantung I, bunyi
c. Berat badan : 62 Kg jantung II normal
d. Tinggi badan : 159 Cm Reguler, murmur dan gallop tidak
e. IMT : 24,5 (Normal) ada
f. Kepala : Tidak ada deformitas l. Pulmo : Sonor di kedua lapangan
g. Mata : Konjungtiva palpebra tidak paru
anemis Suara Vesikular Paru kanan = kiri
Sklera tidak ikterik, Pupil Ronkhi dan Wheezing tidak
bulat isokor, reflek cahaya +/+ ada
h. Mulut : Tidak ada kelainan m. Abdomen : Cembung, lembut, nyeri
i. Leher : Kelenjar getah bening tidak tekan tidak ada, timpani
membesar Hepar dan lien tidak teraba,
bising usus normal
n. Extremitas : Edema tidak ada, rigiditas
tidak ada,
Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Lain
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Hemoglobin 12,7 P : 12,0 - 16,0 g/dL Rujukan

Hematokrit 40 P : 35 – 47 % Kreatinin 0.66 L : 0,7 – 1,3 mg/dL

4.500 – GDS 95 <140 mg/dl


Leukosit 8600 /mm3
11.000 Kolesterol
96 < 200 mg/dl
Eritrosit 3.54 P : 3,6 - 5,8 Juta/uL Total

Trombosit 354 150 – 450 /mm3 LDL 75 < 100 mg/dl

MCV 78,3 80 – 100 fL HDL 8 < 40 mg/dl

MCH 25 26 – 34 Pg Trigliserida 119 < 135 mg/dl

MCHC 32 32 – 36 % SGOT 22 < 31 U/L

Ureum 23 15 – 50 mg/dL SGPT 48 < 31 U/L

SARS-COV Non reaktif    


Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Lain
- Skor Simpson Angus Scale (SAS): 0
- Skor The Positive and Negative Syndrome Scale-Excited Component (PANSS-EC): 18
- PANSS-Total : 80
- Skrining Risiko Bunuh Diri Mini Plus 5.0.0 : 17 Risiko Tinggi
Diagnosis Banding
• Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresif Dengan Gejala Psikotik Dengan Tentamen Suicide
• Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif Dengan Tentamen Suicide
Diagnosis
Aksis I : Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresif Dengan Gejala Psikotik Dengan Tentamen Suicide (F31.2)
Aksis II : Belum ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah hubungan interpersonal
Aksis V : GAF scale 1 tahun terakhir: 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum baik)
GAF scale saat ini:50-41 (gejala dan disabilitas berat)
Dasar Diagnosis
Dasar Diagnosis
Dasar Diagnosis:
Dasar Diagnosis

First

Second

Third

Fourth
Dasar Diagnosis (DSM V)
Major Depressive
A. Lima atau lebih gejala di bawah ini harus ada selama dua minggu dan terdapat perubahan dari fungsi sebelumnya.;
sekurang-kurangnya terdapat satu gejala depresi atau kehilangan keinginan atau harapan. Catatan : tidak termasuk gejala
yang jelas berhubungan/disebabkan kondisi medis lainnya

1. Depresi sepanjang hari, hampir setiap hari, yang dikeluhkan secara subyektif (merasa sedih, atau kosong), atau
berdasarkan pengamatan orang lain
2. Kehilangan minat atau kesenangan pada semua atau hampir semua kegiatan sepanjang hari, hampir setiap hari
3. Kehilangan berat badan yang signifikan tanpa diet, atau penurunan atau peningkatan selera makan hampir setiap hari
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari
6. Lemah atau kehilangan energi hampir setiap hari
7. Merasa tidak berharga atau merasa bersalah berlebihan (dapat menjadi delusi), hampir setiap hari
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau tidak mampu mengambil keputusan hampir setiap
hari
9. Sering berpikir tentang mati (bukan takut mati), sering memiliki ide bunuh diri tanpa rencana yang spesifik, atau
melakukan percobaan bunuh diri atau memiliki rencana yang spesifik untuk bunuh diri
Dasar Diagnosis (DSM V)
B. Gejala ini menyebabkan tekanan atau kegagalan dalam masyarakat, pekerjaan, atau area fungsional lain yang penting
C. Episode ini tidak berhubungan dengan efek fisiologis dari obat atau kondisi medis lainnya
Dasar Diagnosis
Dasar Diagnosis DSM V
Manic
A. Keadaan yang ditandai dengan adanya suasana perasaan/ mood yang abnormal, meningkat, meluap-luap, dan
iritabel dan adanya peningkatan aktivitas atau energi yang abnormal dan persisten, paling sedikit sudah dialami
selama 1 minggu dan terjadi sepanjang hari, hampir setiap hari ( atau durasi lainnya jika perawatan rumah sakit
sangat dibutuhkan )
B. Selama periode gangguan mood, terdapat tiga (atau lebih), gejala di bawah ini (empat jika gangguan mood hanya
mudah tersinggung) dan telah ada derajat yang tampak dan menunjukkan adanya perubahan perilaku dari biasanya :
1. Peningkatan percaya diri
2. Penurunan kebutuhan tidur (merasa cukup beristirahat setelah tidur 3 jam)
3. Lebih banyak bicara daripada biasanya atau mempunyai tekanan untuk terus berbicara
4. Fligt of ideas
5. Distraktibilitas
6. Agitasi psikomotor
7. Memiliki keinginan yang berlebihan dan kesenangan untuk melakukan aktivitas yang dapat mencelakakan
Dasar Diagnosis DSM V
C. Gangguan mood cukup berat untuk menyebabkan kegagalan berfungsi dalam pekerjaan, atau dalam kegiatan sosial
sehari-hari atau dalam hubungan dengan orang lain, atau sampai memerlukan perawatan di rumah sakit untuk mencegah
melukai diri sendiri atau orang lain, atau ada gambaran psikotik
D. Episode ini tidak berhubungan dari efek psikologi substansi tertentu ( seperti penyalahgunaan obat, obat-obatan atau
pengobatan lainnya ) atau kondisi medis lainnya
Dasar Diagnosis DSM V
Hypomanic
A. Keadaan yang ditandai adanya suasana perasaan/ mood yang abnormal, meningkat, ekspansif, dan iritabel dan
adanya peningkatan aktivitas atau energi yang persisten, dipertahankan sekurangnya 4 hari berturut-turut dan terjadi
sepanjang hari, hampir setiap hari.
B. Selama periode gangguan mood, terdapat tiga (atau lebih), gejala di bawah ini (empat jika gangguan mood hanya
mudah tersinggung) dan telah ada derajat yang tampak dan menunjukkan adanya perubahan perilaku dari biasanya:
1. Peningkatan percaya diri
2. Penurunan kebutuhan tidur (merasa cukup beristirahat setelah tidur 3 jam)
3. Lebih banyak bicara daripada biasanya atau mempunyai tekanan untuk terus berbicara
4. Fligt of ideas
5. Distraktibilitas
6. Agitasi psikomotor
7. Memiliki keinginan yang berlebihan dan kesenangan untuk melakukan aktivitas yang dapat mencelakakan
Dasar Diagnosis DSM V
C. Episode berhubungan dengan perubahan fungsional yang jelas yang tidak tergambarkan pada orang tanpa gejala
D. Gangguan mood dan perubahan fungsional dapat diobservasi oleh orang lain
E. Episode ini tidak cukup berat untuk menyebabkan disfungsi sosial atau pekerjaan sehingga membutuhkan perawatan
dirumah sakit. Jika terdapat gangguan psikosis , maka episode ini dikatakan mania
F. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari obat atau penyakit umum
Bipolar I
Episode manik didahului dan diikuti oleh episode hipomania atau depresi mayor.

Kriteria:
• Ditemukan setidaknya satu kriteria dari episode manik ( kriteria A-D dari episode mania )
• Kejadian pada episode manik dan depresi berat tidak bisa dijelaskan sebagai gangguan skizoafektif, Skizofrenia,
gangguan skizofreniform, gangguan delusional, atau skizofrenia spesifik dan tidak spesifik dan gangguan psikosis
lainnya
Bipolar II
Episode terjadi setidaknya 1 kali semasa hidup

Kriteria:

a.Ditemukan setidaknya satu kriteria dari episode hipomanik (Kriteria A-F) dan setidaknya satu dari episode depresi
mayor (Kriteria A-C).

b.Tidak pernah ada episode manik.

c.Kejadian episode hypomanik dan episode depresi mayor tidak bisa dijelaskan sebagai gangguan skizoafektif,
Skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan delusional, atau skizofrenia spesifik dan tidak spesifik dan gangguan
psikosis lainnya

d.Gejala-gejala depresi atau ketidakpastian yang disebabkan oleh pergantian yang sering antara periode-periode depresi
dan hypomania menyebabkan distress atau gangguan yang signifikan secara sosial dalam bidang sosial, pekerjaan, atau
bidang penting lainnya.
Penatalaksaan
1. Umum :Rawat Inap
2. Farmakoterapi :
Olanzapine 10 mg 0-0-1
Depakote ER 500 mg 1-0-0
3. Non Farmakologi :a. Psikoterapi suportif individu
- Menjalin hubungan terapeutik yang baik dengan pasien.
- Membangun self-esteem.
- Mengembangkan ketrampilan adaptasi.
- Meredakan dan mencegah kecemasan.
- Meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri.
b. Edukasi keluarga
- Memberikan penyuluhan bersama dengan pasien yang diharapkan keluarga dapat
membantu dan mendukung kesembuhan pasien.
- Memberikan penjelasan mengenai penyakit pasien.
Penatalaksanaan
Indikasi Rawat Inap
• Tindakan membahayakan
• Tindakan kekerasan
• Percobaan bunuh diri
• Tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
Penatalaksanaan
Acute Mania Maintenance

• 1st line : Lithium (Li), valproate (Val), olanzapine, • 1st line : Lithium (Li), valproate (Val), olanzapine,
risperidone, quetiapine, risperidone, aripiprazole, Li/Val+quetiapine
Li/Val+risperidone/quetiapine/olanzapine/aripiprazole • 2nd line : Carbamazepine, Li+Val, Li/Val+olanzapine,
• 2nd line : Carbamazepine, Li+Val, Li/Val+antipsikotik, Li+carbamazepine/risperidone/lamotrigine
ECT • Prophylaxis of depression : lamotrigine, quentiapine,
olanzapine+fluoxetine
Acute Depression

• 1st line : Lithium, lamotrigine, quetiapine, Li/Val+SSRI,


olanzapine + SSRI, Li+Val
• 2nd line : Quetiapine+SSRI, Li/Val+lamotrigine
Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by
CREDITS:
Flaticon, This
and infographics
presentation &
template
imageswas
by Freepik.
created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai