Anda di halaman 1dari 17

PADA KECEMASAN

GROUP 2 
Elisiaa 152201079 Lodi Melani Dewi S 152201087
F Nur Risna 152201080 Ratni Lara Dini Z 152201088 F
O Aulia Putri 152201081 Widiya Sari 152201089 O
U Ayu Silvia 152201082 Poniati 152201090 U
R Eka Kharisma 152201083 Intan Pratiwi 152201091 R
Silvia Apriyelva 152201084 Restu Almunawaroh 152201092
G G
Ilawati 152201085 Siti Aisyah 152201093
R R
Eka priyanti 152201086 Heni Mardalena 152201095
O O
U U
P P
DEFINISI KECEMASAN


Kecemasan (anxiety) berasal dari Bahasa latin yaitu “angustus” yang
berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik.
Kecemasan menurut Freud (dalam Alwisol, 2005) adalah fungsi ego
untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya
suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai.
Menurut Post (1978) kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak
menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan subjektif seperti
ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan
aktifnya sistem syaraf pusat. Sedangkan menurut Lefrancois (1980)
kecemasan juga dapat diartikan sebagai reaksi emosi yang tidak
menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan, hanya saja menurut
Lefrancois pada kecemasan bahaya bersifat kabur, misalnya ada
ancaman, adanya hambatan terhadap keinginan pribadi, adanya
perasaan – perasaan tertekan yang muncul dalam kesadaran.
EPIDEMOLOG
I
KECEMASAN

Gangguan ini terjadi 5 persen dari populasi umum
(Wittchen&Hoyer, 2001).
Umumnya gangguan kecemasan mulai dialami dari awal
masa remaja walaupun banyak yang menuturkan bahwa
mereka mengalami kecemasan sepanjang hidupnya
(Barlow dkk, 1986).
Kecemasan terjadi dua kali lebih banyak oleh perempuan
dibandingkan laki – laki dan memiliki tingkat
komorbiditas yang tinggi (Brown dkk, 2001).
TINGKATAN
KECEMASAN & Laraia (2001)
Menurut Peplau dalam Stuart
mengidentifikasi 4 tingkatan kecemasan, yaitu:

1)KECEMASAN RINGAN
2)KECEMASAN SEDANG
3)KECEMASAN BERAT
4) PANIK
Lanjutan……..
 Menurut Hawari (2001), untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kecemasan remaja diperlukan alat ukur (instrumen) yang dikenal
dengan nama Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Alat ukur ini


terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci
lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik, yang terdiri dari:
 perasaan cemas
 ketegangan
 ketakutan
 gangguan tidur
 gangguan kecerdasan
 perasaan depresi (murung)
 gejala somatik/fisik (otot)
 gejala somatik/fisik (sensorik)
 gejala kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)
 gejala respiratori (pernapasan)
 gejala gastrointestinal (pencernaan)
 gejala urogenital (perkemihan dan kelamin)
 gejala autonom
 tingkah laku(sikap).
FAKTOR-FAKTOR KECEMASAN REMAJA

Menurut Hurlock (1998) menjelaskan bahwa kecemasan



pada remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1)Usia
2)status kesehatan
3)jenis kelamin
4)Pengalaman
5)sistem pendukung
6)besar dan kecilnya stressor.
Komplementer


Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan. Pengobatan komplementer
dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan
medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak
bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di
Indonesia. Standar praktek pengobatan
komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia..
Lanjutan………
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang

dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis
Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar
Pengobatan Medis yang Konvensional

Terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas


dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem
kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan
keyakinan, dengan cara berbedadari sistem pelayanan
kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada
(Complementary and alternative medicine/CAM Research
Methodology Conference, 1997 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Konsep Dasar Hipnosis Lima Jari

Hipnosis 5 jari adalah salah satu bentuk self hipnosis



yang dapat menimbulkan efek relaksasi yang tinggi
sehingga akan mengurangi ketegangan dan stres,
kecemasan dan pikiran seseorang (Jenita, 2008)

Hipnosis lima jari adalah intervensi keperawatan untuk


mengurangi kecemasan dengan cara membantu
klien untuk menghipnosis dirinya sendiri dengan
membayangkan kejadian-kejadian menyenangkan
dalam hidupnya.
Lanjutan……

 Tujuan hipnosis lima jari yaitu untuk membantu


mengurangi kecemasan, ketegangan, stres dan
pikiran seseorang. 
 Indikasi pada hipnosis lima jari, yaitu:
a) Klien dengan kecemasan ringan-sedang
b) Klien dengan nyeri ringan-sedang

 Langkah-langkah Hipnosis Lima Jari


a) Fase orientasi
b) Fase Kerja
c) Fase Terminasi
Hasil penelitian
 PengaruhTerapiHipnotisLimaJariUntukMenurunk
an Kecemasan Pada Mahasiswa Yang Sedang
MenyusunSkripsiDi Stikes
MuhammadiyahKlaten. 
.
HasilpenelitianRespondensebanyak18orang,setelahdila
kukanpengukuran sebelum perlakuan didapatkan
hasil cemas sedang sebnyak 18 orang(100%) dan
setelah mendapat perlakuan menjadi 15 orang
(83,3%) mengalamicemas ringan dan 3 orang (16,7%)
mengalami cemas sedang.
Lanjutan.....


bahwaterdapat pengaruh secara signifikan dari
pemberian terapi hipnotis limajari. gelombang
pikirannya masuk ke gelombang alfa frekuensinya7-14
hertzatau lebih dalamlagikegelombang theta
frekuensinya 4-7 hertz.

Ketika pikiran masuk ke gelombang ini, mahasiswa


menghasilkan zat endorphinalami yang menghasilkan
sensasi nyaman dan dalam hipnotis state ini,
sistemmetabolismetubuhmenjadijauh lebihbaikdan
tubuhbebasdari ketegangan
 Kecemasan Pranikah Dan Penanganannya


kecemasan yang bergejala pada fisik berupa tegang
pada pundak serta sulit untuk tidur, sedangkan yang
bergejala pada psikis yakni kurang percaya diri serta
sulit untuk berkonsentrasi maka salah satu upaya
penanganan yang dapat diterapkan untuk
membantu kasus keluar dari masalahnya adalah
melalui teknik relaksasi.
 Teknik Menurut Thantawy (1997) “relaksasi adalah teknik
mengatasi kekhawatiran, kecemasan atau stress melalui


pengendoran otot-otot dan syaraf, itu terjadi atau bersumber
pada obyek-obyek tertentu.” Relaksasi merupakan kondisi
istirahat pada aspekfisik dan mental manusia, sementara aspek
spirit tetap bekerja. Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh
dalam keadaan homeostatis atau seimbang, dalam keadaan
tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-otot dalam keadaan
rileks dengan posisi tubuh yang nyaman.

 Hasil observasi pada pelaksanaan kegiatan berlangsung


memberikan keyakinan bahwa perubahan yang dialami oleh
kasus tersebut terbukti melalui teknik relaksasi

1.THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai