132
Etiologi
Perlu dibedakan antara istilah kongenital dan genetik. Kelainan
kongenital atau bawaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang
dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun nongenetik. Ilmu yang
mempelajari
kelainan
bawaan
disebut
dismorfologi.
Dismorfologi
Menurut Etiologi
Kelainan bawaan dapat dibedakan menjadi:
a.
b.
c.
numerik/aneuploidi)
yang
biasanya
berupa
trisomi,
kelainan
autosom
biasanya
terdapat
retardasi
mental,
Translokasi nonbalans
1 dari 2.000
Inversi perisentrik
1 dari 100
Trisomi 21
Trisomi 18
Trisomi 13
47,xxy
1 dari 700
1 dari 3.000
1 dari 5.000
1 dari 1.000 laki-laki
47,xyy
47,xxx
45,x
d.
Kelainan multifaktorial
Kelainan multifaktorial adalah faktor lingkungan (nongenetik) yang
dapat menyebabkan kelainan kongenital. Faktor lingkungan ini
termasuk faktor sosial, ekonomi, usia ibu saat hamil, teratogen, dan
sebagainya.
berbagai
obat-obatan
seperti
aspirin,
parasetamol,
Alkohol yang dikonsumsi ibu lebih dari 150 gram per hari, merupakan
risiko penting bagi janinnya, tetapi kadar yang lebih rendahpun masih dapat
membahayakan. Bayi yang lahir dari ibu mengonsumsi alkohol mempunyai
bentuk muka yang khas dengan fisura palpebra yang pendek dan filtrum
yang rata (tanpa lekukan).
Periode Kritis
Malformasi
Rubela
Risiko tinggi 6
minggu
Risiko rendah >16
minggu
Cytomegalovirus
Alkohol
Fenitoin
(hidantoin)
Trimester I, sekitar
10% terkena
Talidomid
Warfarin
Terpapar pada 69
minggu,
mengakibatkan
anomali struktur
pada 30%, setelah
16 minggu mungkin
hanya
mengakibatkan
retardasi mental
Toxoplasmosis
Klorokuin
Natrium valproat
Patofisiologi
Berdasarkan patogenesis, kelainan kongenital dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:5,6,9,15,21
1.
Malformasi
Deformasi
3.
Disrupsi
Defek struktur juga dapat disebabkan oleh destruksi pada jaringan yang
semula berkembang normal, berbeda dengan deformasi yang hanya
disebabkan oleh tekanan mekanik, pada disrupsi dapat disebabkan oleh
Displasia
yang
ditimbulkannya
mungkin
berlangsung
lama,
tetapi
berhubungan
pertumbuhan,
dan
60%
20%
7,5%
6%
3%
2%
1,5%
6
Proses Embriogenesis
Embriogenesis normal merupakan proses yang sangat kompleks.
Perkembangan pranatal terdiri atas tiga tahap yaitu:13,14
1.
Tahap
implantasi
(implantation
stage),
dimulai
pada
saat
3.
Tahap fetus (fetal stage) dimulai minggu kedelapan sampai lahir. Pada
tahap ini diferensiasi seluruh organ telah sempurna, bertambah dalam
ukuran; pertumbuhan progresif struktur skeletal, muskulus, dan
terutama otak.
Perkembangan embrio awal meliputi beberapa fenomena yang
berbeda:
jumlah
kromosom
sering
terjadi
akibat
kegagalan
tetapi berasal dari satu zigot yang tunggal. Walaupun selama ini telah
terbiasa dengan pola pikir bahwa suatu individu tersusun dari sel yang
seluruhnya membawa komplemen gen dan kromosom yang serupa, namun
hal ini merupakan suatu konsep terlalu sederhana.
Telah diketahui konsep mosaik yang terjadi akibat inaktivasi X yang
menurunkan dua populasi berbeda pada sel somatis wanita, yang ternyata
X paternal merupakan kromosom aktif dan X maternal juga merupakan
kromosom aktif.
Secara lebih menyeluruh, mutasi yang timbul dalam sel-sel tunggal
baik pada kehidupan prenatal maupun postnatal akan menimbulkan
penggandaan sel yang secara genetik berlainan dengan zigot asli.16-20
Mutasi yang terjadi selama proliferasi sel, baik pada sel somatik
maupun selama gametogenesis, menyebabkan proporsi sel-sel yang
mengandung mutasi yang merupakan mosaik baik somatik maupun
germinal.
Klinis
Kelainan bawaan adalah abnormalitas struktur dan fungsi tubuh yang
timbul sejak lahir.9,13 Secara klinis mungkin tampak saat lahir atau mungkin
terdiagnosis kemudian, sebagai contoh spina bifida merupakan kelainan
bawaan struktural yang tampak jelas saat lahir, sedangkan hemofilia
kelainan bawaan fungsional yang mungkin secara klinis timbul saat masa
bayi atau anak-anak.9 Bayi baru lahir dengan kelainan bawaan akan
memerlukan evaluasi genetik, kelainan bawaan dapat timbul sendiri atau
berhubungan dengan kelainan yang lain. Ilmu yang mempelajari kelainan
bawaan disebut dismorfologi.15
Menurut berat ringannya kelainan bawaan terbagi menjadi dua:
1.
2.
2.
Diagnosis
1.
Kecurigaan
Biasanya orangtua atau perawat perinatologi akan membawa
bayinya ke klinik dismorfologi bila ada kecurigaan akan suatu
kelainan. Kecurigaan biasanya timbul bila terdapat kelainan
kongenital, problem pertumbuhan, dan retardasi mental.
b.
Analisis
Riwayat penyakit harus dicatat secara teliti dan lengkap, termasuk
pedigree, riwayat kehamilan, persalinan, dan riwayat tumbuh
kembang.
anak
dengan
kelainan
bawaan
tidak
memerlukan
yang
juga
disertai
gangguan
tumbuh
tembang
kelainan
(watchful
waiting).
Pada
watchful
waiting
kita
menunggu
Konfirmasi
Idealnya pada tahap ini sudah didapatkan diagnosis akhir.
bawaan
dikelompokkan
berdasarkan
hal-hal
sebagai
berikut:2,17,19
a.
b.
Asosiasi (association)
Asosiasi adalah kombinasi kelainan kongenital yang sering terjadi
bersama-sama. Istilah asosiasi untuk menekankan kurangnya
keseragaman dalam gejala klinis antara satu kasus dan kasus
yang lain. Sebagai contoh Asosiasi VACTERL (vertebral,
anomali, atresia anal, cardiac malformation, tracheoesophageal
fistula, anomali renal, limbs defects). Sebagian besar anak dengan
diagnosis ini, tidak mempunyai keseluruhan anomali tersebut,
tetapi lebih sering mempunyai variasi kelainan di atas.
kejadian
ulang
kondisi
ini
sangat
kecil
dan
Sekuens (sequences)
Adalah suatu pola kelainan kongenital multipel yang kelainan
utamanya diketahui. Sebagai contoh, pada potter sequence
kelainan utamanya adalah aplasia ginjal. Tidak terdapat produksi
urin mengakibatkan jumlah cairan amnion setelah kehamilan
pertengahan
akan
berkurang
dan
menyebabkan
tekanan
besar
penyebab
sekuens
tidak
diketahui,
Kompleks (complexes)
Istilah ini dipopulerkan oleh Opitz yang menggambarkan pengaruh
berbahaya
yang
mengenai
bagian
utama
suatu
regio
saat
perkembangan
embrio.
Beberapa
kompleks
pembuluh
darah
pada
saat
embriogenesis
awal
dapat
arteri
pada
masa
embrio
mungkin
akan
Sindrom
Seperti sudah dijelaskan di atas, kelainan kongenital dapat timbul
secara tunggal (single) atau dalam kombinasi tertentu. Bila
kombinasi tertentu dari berbagai kelainan ini terjadi berulang-ulang
dalam pola yang tetap, pola ini disebut suatu sindrom. Istilah
syndrome berasal dari bahasa Yunani yang berarti berjalan
bersama. Pada pengertian yang lebih sempit, sindrom bukanlah
suatu diagnosis, tetapi hanya sebuah label yang tepat. Apabila
penyebab suatu sindrom diketahui, sebaiknya dinyatakan dengan
nama yang lebih pasti, seperti Hurler syndrome menjadi
Mucopolysaccharidosis type I. Sindrom biasanya dikenal setelah
laporan oleh beberapa penulis tentang berbagai kasus yang
mempunyai banyak persamaan. Sampai tahun 1992 dikenal lebih
dari 1.000 sindrom dan hampir 100 di antaranya merupakan
kelainan kromosom, sedangkan 50% kelainan kongenital multipel
belum dapat digolongkan ke dalam sindrom tertentu.9
2.
a.
Kelainan mayor
Kelainan mayor adalah kelainan yang memerlukan tindakan medis
segera demi mempertahankan kelangsungan hidup penderitanya
b.
Kelainan minor
Kelainan minor adalah kelainan yang tidak memerlukan tindakan
medis
Penatalaksanaan
Kelainan bawaan ini harus terdeteksi segera saat lahir untuk diinformasikan
kepada
dokter
kebidanan
dan
keluarga
pasien,
sedangkan
segi
2.
1.
a.
Pendekatan dismorfologi
b.
Pendekatan sindromologi
c.
d.
Konseling prakonsepsi
Berikut ini adalah kelainan bawaan yang selain harus dilakukan konseling
tapi harus mendapat tindakan segera:
1.
2.
Atresia koana
3.
4.
Hernia diafragmatika
5.
6.
Anus imperforat
7.
Hipospadia
8.
Meningomielokel (meningomyelocele)
9.
Kelainan ekstremitas
2.
a.
b.
Pendekatan dismorfologi
Istilah dismorfologi pertama kali dicetuskan oleh Dr. David Smith pada
tahun 1960 untuk menjelaskan suatu ilmu mengenai kelainan bentuk fisik
bawaan pada manusia. Secara istilah, dismorfologi diartikan sebagai ilmu
pengetahuan mengenai bentuk yang abnormal yang menekankan pada
perkembangan struktur abnormal. Sebagai disiplin ilmu pengetahuan,
dismorfologi adalah suatu kombinasi konsep, ilmu pengetahuan, dan dilihat
secara embriologi, genetika klinis, serta pediatrik. Sebagai suatu
subspesialistik dalam bidang kedokteran, dismorfologi digunakan untuk
seseorang dengan abnormalitas kongenital dan keturunannya. Kapanpun
apabila seorang dokter dihadapkan dengan pasien yang memiliki cacat
lahir, maka dokter tersebut dikatakan sebagai seorang dismorfologis (ahli
dismorfologi).
Pendekatan dismorfik ini dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1.
Scotland Yard
2.
Watson
3.
Sherlock Holmes
Konseling Genetik
Pemberian konseling atau nasihat genetik adalah suatu upaya pemberian
advis terhadap orangtua atau keluarga penderita kelainan bawaan yang
diduga mempunyai faktor penyebab herediter, tentang apa dan bagaimana
kelainan yang dihadapi ini, bagaimana pola penurunannya, serta
bagaimana tindakan penatalaksanaannya, bagaimana prognosisnya, dan
juga
upaya
untuk
melaksanakan
pencegahan
ataupun
menghentikannya.22,23
Berdasarkan definisi tersebut di atas, terdapat tiga aspek konseling
genetik:2224 (seperti yang terlihat pada Gambar 1).
a.
b.
c.
Akhir-akhir
ini
makin
meningkat
pasangan
suami
istri
yang
pemecahan
kemungkinan
masalah
berulangnya
secara
suatu
statistik
kelainan
untuk
genetik.
memperkirakan
Adapula
yang
22
b.
c.
Tidak berhasilnya
diperoleh
diagnosis
Pemecahan Masalah
a.
b.
c.
d.
Keluarga yang sudah tua ditanya dengan teliti dan lengkap, sebab
informasi akan didapat lebih luas
e.
f.
b.
Biaya
untuk
menyebabkan
pemeriksaan
hanya
pendukung
sebagian
kecil
diagnosis
masyarakat
yang
yang
mahal,
dapat
Dari segi etik dan moral, beberapa hal yang menyangkut tahap akhir
konseling genetik tidak dapat dilaksanakan, sehingga tindakan hanya
sebatas perhitungan risiko berulang (penilaian recurrence risk) yang
sudah tentu segi ketepatannya bersifat relatif.
e.
Rangkuman
Kelainan bawaan merupakan suatu tantangan bagi tenaga kesehatan di
seluruh dunia terutama dalam era beyond MDGs. Berbagai variasi
etiologis, keilmuan dasar, klinis dan penatalaksanaan, merupakan hal yang
penting dikenali oleh segenap lapisan pelayanan kesehatan. Konseling
genetik yang merupakan salah satu upaya penatalaksanaan kelainan
bawaan dengan sebab genetik merupakan langkah pendukung yang
penting untuk bayi maupun keluarganya.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Liu dkk. 2012. Global, regional and national causes of child mortality in
20002010: Lancet. DOI: 10.10.1016/S0140-60560-1.
11. Searo-NPD-2007-2008.
12. Pune Public Health 2013.
13. Aase JM. Diagnostic dysmorphology. Edisi ke-1. New York & London:
Plenum Medical Book Company; 1990.
14. Indrasanto E, Effendi SH. Pendekatan diagnosis kelainan bawaan
menurut klasifikasi. European Registration of Congenital Anomalies
(EUROCAT). Penelitian belum dipublikasi. 2006.
15. Jones KL. Smiths recognizable pattern of human malformation. Edisi
ke-6. Philadelphia: WB Saunders Co; 2006.
16. Toomey KE. Medical genetics for the practitioner. Pediatr Rev.
1996;17(5):16273.
17. Zaslav AL, Fallet S, Blumenthal D, Jacob J, Fox J. Mosaicism with a
normal cell line and an unbalanced structural rearrangement. Am J
Med Genet. 1999;82(1):159.
18. Frizzley JK, Stehan MJ, Lamb AN, Jonas PP, Hinson RM, Moffitt DR,
dkk. Ring 22 duplication deletion/mosaicism: clinical, cytogenetic, and
molecular characterisation. J Med Genet. 1999;36:23741.
19. Ghaffari SR, Boyd E, Connor JM, Jones AM, Tolmie JL. Mosaic
supernumerary ring chromosome 19 identified by comparative genomic
hybridisation. J Med Genet. 1998;35(10):83640.
20. Leshin L.
health.com/mosaic.htm, 1999.
21. Aylsworth AS. Genetic counseling for patients with birth defect. Dalam:
Hall JG, penyunting. The pediatric clinics of North America. Vol 39.
Philadelphia: WB Saunders Co; 1992.
22. Harper PS. Practical genetic counseling. Edisi ke-2. Wright: Bristol;
1984
23. Wahidiyat I, Boedjang RF. The role of perinatology in the improvement
of the quality of mankind. Perinatology; proceedings of the 5th AsiaOceania Congress of perinatology, Bali, Indonesia, 1988. Excerpta
Medica, Amsterdam-New York-Oxford.
24. Nora JJ, Fraser FC. Medical genetics, principles and practice, Edisi ke3. Philadelphia London: Lea & Febiger; 1989.