Anda di halaman 1dari 4

Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kongenital dan penyebab gejalanya

Roha dhatul ‘aisy’


rohadhatulaisy@gmail.com

Abstrak

Kelainan kongenital adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh
faktor genetik maupun non genetic. Kelainan kongenital dapat diklasifikasikan berdasarkan
International Clasification of Diasease (ICD)10. Penelitian ini untuk bertujuan mengetahui
proporsi dan mengidentifikasi ibu yang melahirkan bayi yang mengalami kelainan
kongenital berdasarkan usia, pendidikan, paritas dan kebiasaan merokok. Bayi yang dirawat
sebanyak 791 bayi, 153 kasus (19,3%) mengalami kelainan bawaan. Jenis kelainan
ditemukan yaitu sistem percernaan sebanyak 59 kasus (40%), sistem sirkulasi 42 kasus
(28,6%), kelainan kromosom 17 kasus (11,6%), sistem saraf 15 kasus (10,2%), sistem
muskeloskeleton 6 kasus (4,1%), sistem perkemihan dua kasus (1,4%), system pernafasan
satu kasus (0,7%) dan malformasi kongenital lain satu kasus (0,7%). Subjek penelitian
berdasarkan karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan kelainan bawaan, sebagian besar
berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 111 orang (75,5%), paling banyak dengan
multipara 93 orang (63,3%), tingkat pendidikan menengah paling dominan sekitar 76 orang
(51,7%) dan sebagian tidak merokok sekitar 67 orang (89,5%). Hasil penelitian ini
menunjukkan faktor ibu mempunya peran penting terjadinya kelainan bawaan pada bayi.

Keyword: Kelainan kongenital,Usia,Pendidikan

I. Pendahuluan
Kelainan kongenital adalah penyebab utama kematian bayi di negara maju maupun negara
berkembang.1 Kelainan kongenital pada bayi baru lahir dapat berupa satu jenis kelainan saja
atau dapat pula berupa beberapa kelainan kongenital secara bersamaan sebagai kelainan
kongenital multipel. Kadang- kadang suatu kelainan kongenital belum ditemukan atau belum
terlihat pada waktu bayi lahir, tetapi baru ditemukan beberapa waktu setelah kelahiran bayi.
Sebaliknya dengan kemajuan teknologi kedokteran, kadang-kadang suatu kelainan
kongenital telah diketahui selama kehidupan fetus. Bila ditemukan satu kelainan kongenital
besar pada bayi baru lahir, perlu kewaspadaan kemungkian adanya kelainan kongenital
ditempat lain. Dikatakan bahwa bila ditemukan dua atau lebih kelainan kongenital kecil,
kemungkinan ditemukannya kelainan kongenital besar di tempat lain sebesar 15% sedangkan
bila ditemukan tiga atau lebih kelainan kongenital kecil, kemungkinan ditemukan kelainan
kongenital besar sebesar 90%.
II. PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KELAINAN KONGENITAL

Kelainan bawaan atau kelainan kongenital adalah kondisi tidak normal yang terjadi pada masa


perkembangan janin. Kelainan ini dapat memengaruhi fisik atau fungsi anggota tubuh anak
sehingga menyebabkan cacat lahir.
Pada banyak kasus, kelainan kongenital terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan, yaitu ketika
organ tubuh bayi baru mulai terbentuk. Kelainan kongenital umumnya tidak berbahaya, tetapi
ada pula yang harus segera ditangani.

2.2 FAKTOR PENYEBAB KELAINAN KONGENITAL

Faktor Genetik dan Keturunan


Beberapa penyakit kongenital dapat disebabkan oleh mutasi genetik atau kelainan kromosom.
Beberapa kelainan kongenital seperti down syndrome, sindrom Turner, dan kelainan
neurofibromatosis terkait dengan kelainan genetik bada bayi.
 
Beberapa kelainan kongenital dapat diturunkan dari orang tua atau keluarga. Jika ada riwayat
kelainan kongenital dalam keluarga, risiko bayi mengalami kelainan kongenital dapat
meningkat.
 

Faktor Lingkungan
Beberapa kelainan kongenital dapat disebabkan oleh faktor lingkungan selama kehamilan
seperti penggunaan obat-obatan tertentu, konsumsi alkohol atau merokok, paparan radiasi,
dan infeksi virus tertentu seperti rubella atau sitomegalovirus.
 

Faktor Nutrisi
Kurangnya asupan nutrisi selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin dan
menyebabkan kelainan kongenital. Kekurangan asam folat, zat besi, dan vitamin A selama
kehamilan dapat meningkatkan risiko kelainan kongenital pada bayi.
 
Lebih lanjut, dr. Kms Hasyim, SpOG menyebut, ibu hamil perlu mengonsumsi zat-zat yang
penting untuk pertumbuhan janin, terutama protein dan mineral. Konsumsilah makanan yang
bervariasi setiap hari agar zat-zat mineral pada bayi dapat terpenuhi. 
 

Faktor Obesitas
Kondisi ibu yang terlalu gemuk dapat meningkatkan risiko masalah bagi janin di dalam
kandungan. Beberapa studi menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelainan kongenital,
terutama kelainan jantung bawaan.

2.3 penanganan pada kelainan kongenital


Kelainan bawaan bisa membahayakan anak dan sulit untuk disembuhkan. Oleh karenanya,
sebaiknya lakukan upaya pencegahan sedini mungkin bahkan dari sebelum menikah.
Jika anak sudah lahir, perhatikan tingkah laku dan tumbuh kembangnya agar Anda bisa
mendeteksi kemungkinan cacat bawaan secepatnya. Segera bawa anak ke rumah sakit
terdekat jika Anda menemukan gejalanya.

Ada banyak penyebab kelainan bawaan, namun risiko terjadinya bisa dikurangi dengan
melakukan cara mencegahnya. Ibu bisa melakukan upaya pencegahan cacat bawaan baik
sebelum maupun setelah hamil.
Berikut cara mencegah sebelum kehamilan:
 Lakukan tes genetik dan konsultasi bersama pasangan sebelum menikah
 Konsumsi makanan yang mengandung asam folat sebelum merencanakan kehamilan
 Ikuti imunisasi sesuai jadwal
 Hindari penyakit menular seksual
 Jika harus mengonsumsi obat-obatan sebelum hamil, konsultasikan dengan dokter
Setelah masuk dalam masa kehamilan, berikut cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah
cacat bawaan:
 Rutin berolahraga ringan
 Hindari asap rokok, minuman beralkohol dan narkoba
 Melakukan pemeriksaan kesehatan dengan rutin
Reference

Effendi, S. H., 2014. Penanganan Bayi dengan Kelainan Kongenital dan Konseling
Genetik. Simposium Dies Natalis Unpad, 20-21 September
2014: 132–162.

Kemenkes, RI. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Kemeskes RI. Jakarta.

Matthew, Febriana.Wilar, Rocky.dan Umboh, Adrian. 2019. Faktor Risiko yang


Berhubungan Dengan Kejadian Kelainan Bawaan Pada Neonatus. E Clinic. 2021:9(1):192-
197.

Prawiroardjo, S., 2014. Ilmu Kebidanan. Edisi keempat. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta

Hussein A. 2017.A five years retrospective study of congenital anomalies at Karbala City,
Iraq. Karbala Journal of Medicine. 2017;10(1):2620-7

Anda mungkin juga menyukai