Deciding on the Marketing

Program

Perusahaan internasional harus

menentukan seberapa besar
mereka harus menyesuaikan
strategi pemasaran mereka agar
dapat sesuai dengan kondisi
lokal
Globally Standardized Marketing Pros and Cons
Keuntungan
o Skala ekonomi dalam produksi dan
distribusi
o Biaya pemasaran lebih rendah
o Kekuasaan dan ruang lingkup
o Konsistensi dalam citra merek
o Kemampuan untuk memanfaatkan ide-
ide bagus dengan cepat dan efisien
o Keseragaman praktik pemasara
Kerugian
o Mengabaikan perbedaan dalam
kebutuhan, keinginan, dan pola
penggunaan konsumen untuk produk
o Mengabaikan perbedaan dalam respons
konsumen terhadap program dan
kegiatan pemasaran
o Mengabaikan perbedaan dalam
pengembangan merek dan produk dan
lingkungan kompetitif
o Mengabaikan perbedaan dalam
lingkungan hukum
Global Similarities and Differences

Kebutuhan dan keinginan yang semakin meningkat telah mempengaruhi pasar

global untuk menciptakan produk-produk yang lebih terstandarisasi, khususnya di
kalangan kelas menengah muda. Hal ini dikarenakan oleh perilaku konsumen yang
berbeda-beda di setiap negara.

Identifikasi dimensi budaya oleh hofstede:

1. Individualism versus collectivism -> Dalam masyarakat kolektivis, harga diri

seorang individu lebih banyak berakar pada sistem sosial daripada dalam
pencapaian individu
2. High versus low power distance -> High power distance cenderung kurang
bersifat egaliter atau tidak mau derajatnya disamakan dengan low power distance
3. Masculine versus feminine -> Pada dimensi ini mengukur seberapa banyak
budaya yang mencerminkan karakteristik menurut gendernya masing-masing
4.Weak versus strong uncertainty avoidance -> menunjukkan bagaimana orang
yang suka mengambil risiko
What Marketing Aspects Might Be Adapted for
International Marketing

o Product features o Advertising media

o Labeling o Brand name

o Colors o Packaging

o Materials o Advertising execution

o Sales promotion
o Advertising themes

o Prices
Global Product Strategies

Dalam menyusun Global Product Strategies diperlukan

pengetahuan mengenai jenis produk atau layanan apa yang
mudah distandarisasi dan apa strategi adaptasi yang tepat.

Strategi ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Product standardization
2. Product adaptation
3. Brand element adaptation
1. Product Standardization

▪ Faktor budaya dan kekayaan mempengaruhi seberapa

cepat suatu produk baru memasuki suatu negara
▪ Beberapa produk memasuki negara baru tanpa adaptasi
yang lebih baik daripada yang lain, dan pengetahuan
konsumen tentang produk baru umumnya sama di
mana-mana karena persepsi belum terbentuk.
▪ Produk-produk kelas atas mendapat manfaat dari
standardisasi karena kualitas dan prestise seringkali
dapat dipasarkan secara serupa di berbagai negara.
2. Product Adaptation

▪ Straight Extension -> memperkenalkan produk di pasar luar negeri tanpa perubahan
apa pun. Hal ini sangat menarik karna tidak di butuhkan retooling manufaktur, atau
modifikasi promosi, strategi ini telah berhasil untuk kamera, elektronik konsumen, dan
banyak peralatan mesin.

▪ Product Adaptation -> mengubah produk untuk memenuhi kondisi atau preferensi
lokal. Pembuatan yang fleksibel membuatnya lebih mudah untuk melakukannya pada
beberapa versi:
1. regional version
2. country version
3. city version
4. retailer version

▪ Product invention

Backward invention : memperkenalkan kembali produk sebelumnya yang disesuaikan

dengan kebutuhan negara asing.

Forward invention : menciptakan produk baru untuk memenuhi kebutuhan di

negara lain.
3. Brand Element Adaptation

Ketika meluncurkan produk dan layanan secara global,

pemasar mungkin perlu mengubah elemen merek tertentu.
Bahkan nama merek mungkin memerlukan pilihan antara
terjemahan yang fonetik dan sematik.

Angka dan warna dapat memiliki arti khusus di negara tertentu.

Angka empat dianggap sial di sebagian besar Asia. Ungu
dikaitkan dengan kematian di Burma dan beberapa negara
Amerika Latin, putih adalah warna duka di India, dan di
Malaysia hijau berkonotasi penyakit. Merah umumnya
menandakan keberuntungan dan kemakmuran di Cina.