Anda di halaman 1dari 13

PENGENDALIAN

KIMIAWI

PHT BLOK MAGANG B


KELOMPOK 2
KELOMPOK 2

Fawwaz Aldi Zufari 1706511014

Ni Luh Made Tarina Nanda Harum Putri 1706511030

Jeremia M Sitinjak 1706511035

Kadek Agus Widia Sutisna 1706511048

Dewa Gede Angga Kusuma 1706511054

Tinro Augustin S. 1706511069

I Gusti Ngurah Agung Bagus Darma Putra 1706511071


“Insekta” berarti
Serangga
Insektisida
“Cida” berarti pembunuh

PENGELOMPOKAN
PESTISIDA

“Pest” berarti hama


Pestisida
“Cida” berarti
pembunuh
PEMBERIA Suatu jenis pestisida ditandai oleh 3 cara penamaan
N NAMA yaitu nama umum, nama dagang, dan nama kimiawi

PESTISIDA

Nama Umum : nama yang Nama Dagang : nama yang Nama Kimia : nama yang
diusulkan oleh Organisasi Profesi ditetapkan oleh produsen atau digunakan oleh ahli kimia sesuai
yang kemudia disetujui oleh formulator dengan rumus bangun senyawa
lembaga internasional insektisida tsb
Penggolongan
Insektisida Menurut Pengaruh pada
Hama
Menurut Cara Masuk ke
Tubuh Serangga
Menurut Sifat Kimia

Pengelompokan - Racun Perut - Insektisida


berdasarkan pengaruh (Stomach Poison) Anorganik
yang diberikan pada - Racun Kontak - Insektisida Organik
hama yang bersifat (Contact Poison)
merugikan - Fumigan
FORMULASI PESTISIDA
Proses formulasi insektisida merupakan proses untuk memperbaiki sifat-sifat bahan teknis agar sesuai untuk keperluan penyimpanan,
penanganan, aplikasi, peningkatan efektivitas, atau keamanan bagi manusia dan lingkungan
Bahan Tambahan Khusus
Pelarut atau Solvent - Penstabil
Meningkatkan daya - Sinergis
larut pada pestisida - Pembasah
cair - Minyak
- Odorants
- Cat atau Pigment
- Penebal
1 3 -
-
Zat Pewarna
Zat Andi Mikroba

2 4
Surfaktan
Untuk peningkatan Pembawa/Carrier
daya sebar, daya Untuk
emulsi dan mengikat/menyerap
pembasahan pada
pada formulasi padat
permukaan
SISTEM KODE FORMULASI PESTISIDA

Sistem kode formulasi pestisida mulai dibakukan pada tahun 1978 yang kemudian direvisi
pada tahun 1989 oleh Asosiasi Industri Pestisida Global
Sifat-sifat 10 Formulasi insektisida yang sudah diijinkan untuk digunakan dan dipasarkan di
Indonesia :

1. Emulsifiable Concentrates 6. Dustable Powder (DP)


(EC)
7. Granules (GR)
2. Wettable Powders (WP)
3. Suspension Concentrate 8. Aerosol Dispenser (AE)
(SC)
9. Bait (RB)
4. Water Soluble Powder (SP)
5. Ultra Low Volume Liquid 10. Capsule Suspension (CS)
(ULV)
6. Dustable Powder (DP)
TOKSISITAS
PESTISIDA
Bahaya : Fungsi toksisitas dan potensi terpapar suatu bahan atau
sifat inheren pestisida yang menyebabkan pengaruh merusak atau
meracuni bagi manusia atau lingkungan dalam kondisi paparan
tertentu
Risiko : probbabilitas terjadinya bahaya keracunan pada manusia
atau lingkungan akibat paparan pestisida

Toksisitas Akut Toksisitas Kronik Toksisitas Subkronik


Pengaruh meracuni atau merugikan yang Pengaruh yang merugikan yang timbul Pengaruh yang merugikan yang timbul sebagai
timbul segera setelah pemaparan dengan sebagai akibat pemberian takaran harian akibat pemberian takaran harian berulang pestisida
dosis tunggal atau pemberian dosis ganda berulang pestisida dalam jumlah sedikit atau pemaparan oleh pestisida yang berlangsung
dalam waktu kurang lebih 24 jam pada sebagian kecil rentang hidup suatu
organisme.
RESISTENSI SERANGGA TERHADAP INSEKTISIDA

Pengertian dan Cara Mekanisme dan


01 Mendeteksi 02 Penyebab
Resistensi
Resistensi

- Resistensi Tunggal Mekanisme resistensi ada 3 :


- Resistensi Silang - Peningkatan Detoksikasi
- Penurunan Kepekaan
- Penurunan Laju Penetrasi
Terdapat 3 Faktor yang mempengaruhi Evolusi
Sifat Resistensi :
- Genetik
- Biologi
- Operasional
“Resurjensi Hama” merupakan peristiwa peningkatan populasi hama
sasaran yang mencolok sehingga jauh melampaui Ambang Ekonomi
segera setelah diadakan tindakan pengendalian dengan pestisida tertentu
RESURJENSI HAMA Beberapa faktor yang mempengaruhi :
SETELAH PERLAKUAN - Jenis Insektisida
PESTISIDA - Dosis
- Waktu
- Frekuensi
- Metode Aplikasi Insektisida
MASALAH RESIDU INSEKTISIDA

Masalah Utama : Pencemaran Lingkungan


Residu insektisida di lingkungan merupakan akibat penggunaan atau aplikasi langsung
insektisida yang ditujukan pada sasaran tertentu seperti pada tanaman dan tanah
SELEKTIVITAS PENGGUNAAN INSEKTISIDA

Selektivitas Ekologi Selektivitas Insektisida Melalui Formulasi


Selektivitas Fisiologi
dan Cara Aplikasi
Melalui penggunaan jenis-jenis Dengan mempelajari sifat biologi dan - Penggunaan formulasi butiran atau
insektisida yang secara intrinsik hanya ekologi hama sasaran dapat diketahui granule dengan insektisida sistemik
mematikan serangga-serangga hama waktu dan cara aplikasi insektisida - Penggunaan formulasi ULV (Ultra Low
tetapi tidak membahayakan serangga- yang tepat dan efektif Volume)
serangga yang berharga - Pelatihan cara penyemprotan
insektisida yang benar
TERIMA KASIH
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai