National Women’s Health Resource Center. Survey of Women who Experience Heavy Bleeding. October 2005
Definisi :
Pertumbuhan lesi lunak pada lapisan endometrium uterus, baik
bertangkai maupun tidak, berupa pertumbuhan berlebih dari
stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi oleh epitel
endometrium
Gejala :
Asimptomatik, tetapi dapat pula menyebabkan PUA.
Umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik atau ganas.
Diagnostik :
USG dan atau histeroskopi, dengan atau tanpa hasil
histopatologi.
Histopatologi pertumbuhan eksesif lokal dari kelenjar dan
stroma endometrium yang memiliki vaskularisasi dan
dilapisiolehepitel endometrium.
Definisi :
Dijumpai jaringan stroma dan kelenjar endometrium ektopik pada lapisan
miometrium
Gejala :
Nyeri haid, nyeri saat senggama, nyeri menjelang atau sesudah haid, nyeri
saat buang air besar, atau nyeri pelvik kronik
Gejala nyeri tersebut diatas dapat disertai dengan perdarahan uterus
abnormal.
Diagnostik :
Kriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan kedalaman jaringan
endometrium pada hasil histopatologi
pemeriksaan MRI dan USG
Hasil USG menunjukkan jaringan endometrium heterotopik pada miometrium
dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertrofi miometrium.
Hasil histopatologi menunjukkan dijumpainya kelenjar dan stroma
endometrium ektopikpadajaringan miometrium.
Definisi :
Pertumbuhan jinak otot polos uterus pada lapisan
miometrium
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Penekanan terhadap organ sekitar uterus, atau benjolan
dinding abdomen
Diagnostik :
Mioma uteri umumnya tidak memberikan gejala dan
biasanya bukan penyebab tunggal PUA
Pertimbangan dalam membuat sistem klasifikasi mioma
uteri yakni hubungan mioma uteri denga endometrium
dan serosa lokasi, ukuran, serta jumlah mioma uteri.
Definisi :
Pertumbuhan hiperplastik atau pertumbuhan ganas
dari lapisan endometrium
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Meskipun jarang ditemukan, namun hiperplasia atipik
dan keganasan merupakan penyebab penting PUA
Klasifikasi keganasan dan hiperplasia menggunakan
sistem klasifikasi FIGO dan WHO
Diagnostik pasti
ditegakkanberdarkanpemeriksaanhistopatologi.
Definisi :
Gangguan hemostatis sistemik yang berdampak
terhadap perdarahan uterus
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan
hemostatis sistemik yang terkait dengan PUA
Tiga belas persen perempuan dengan perdarahan
haid banyak memiliki kelainan hemostatis sistemik,
dan yang paling sering ditemukan adalahpenyakit von
Willebrand.
Definisi :
Kegagalan ovulasi yang menyebabkan terjadinya
perdarahan uterus
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab
PUA dengan manifestasi perdarahan yang sulit
diramalkan dan jumlah darah yang bervariasi
Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan
ringan dan jarang, hingga perdarahan haid banyak
Definisi :
Gangguan hemostatis lokal endometrium yang memiliki kaitan erat dengan
terjadinya perdarahan uterus.
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada perempuan dengan siklus haid
teratur
Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah gangguan hemostatis lokal
endometrium
Adanya penurunan produksi faktor yang terkait vasokonstriksi seperti
endothelin-1 dan prostaglandin F2α serta peningkatan aktifitas fibrinolitik
Gejala lain kelompok ini adalah perdarahan tengah atau perdarahan yang
berlanjut akibat gangguan hemostasis lokal endometrium
Diagnosis PUA-E ditegakkan setelah menyingkirkan gangguan lain pada siklus
haid yang berovulasi.
Perdarahan sela terjadi karena rendahnya
konsentrasi estrogen dalam sirkulasi yang
disebabkan oleh sebagai berikut :
Pasien lupa atau terlambat minum pil kontrasepsi
Pemakaian obat tertentu seperti rifampisin
Kategori not yet classified dibuat untuk
penyebab lain yang jarang atau sulit
dimasukkan dalam klasifikasi
Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini
adalah endometritis kronik atau malformasi
arteri-vena
Kelainan tersebut masih belum jelas
kaitannya dengankejadian PUA
Sistem Homeostasis
Sistem Koagulasi
Thromboplastin
Prothrombin Thrombin
Fibrin Degradation
Fibrinogen Fibrin Products (FDP)
Plasminogen PLASMIN
t-PA
Sistem Fibrinolisis
PUD Anovulasi
Kadar PGI2
Aktivitas fibrinolitik
Pola perdarahan
Anamnesis Gejala yang berkaitan
Kehamilan
Pengobatan
Penyakit sistemik
Pemeriksaan Fisik PE
Pemeriksaan pelvis
Darah Lengkap
Laboratorium Tes Pembekuan Darah
Tes Fungsi Tiroid
Tes Kehamilan
USG
Pemeriksaan Kavum Uteri Biopsi Endometrium, D&C
Histeroskopi
Pola Perdarahan
No Definisi Keterangan
1 Normal Interval normal adalah dari 21-35 hari. Durasi
normal perdarahan adalah 1-7 hari. Jumlahnya
biasanya kurang dari 1 pembalut atau tampon
setiap 3 jam.
2 Perdarahan Akut yang Berat Perdarahan yang memerlukan lebih dari satu
pembalut/tampon setiap jam atau tanda vital yang
menunjukkan adanya hipovolemia
Biopsi endometrium
Transvaginal
ultrasonografi (TVS)
Saline Infusion
Sonography (SIS)
Histeroskopi
Biopsi Endometrium
Rekomendasi A
meningkatkan indeks
Rekomendasi B
Histeroskopi diagnostik lebih mudah
dilakukan –walaupun membutuhkan skill
Kerugian: komplikasi (<1%) mencakup
perforasi uterus, infeksi, perdarahan hebat
Pengobatan Medis PUD
Preparat besi
Progestin
Estrogen + progestin (OCs)
Antifibrinolitik
Inhibitor siklooksigenase
Androgens (Danazol)
GnRH agonists dan antagonist
Perdarahan Akut yang Berat
Hipotensi ortostatik atau hemoglobin < 10 g/dL or perdarahan aktif yang banyak
Ya Tidak
No Tujuan Keterangan
Kontraindikasi OCP:
Riwayat tromboemboli atau stroke, riwayat tumor yang dipengaruhi estrogen,
penyakit hati akut, kehamilan, hipertrigliserida, perokok hebat.
Alasan Pasien Tidak Menggunakan OCP
45% 42%
40% 36%
35% 31% 32%
30%
25%
20%
15% 13%
10%
5%
0%
Concern Over Side Effects Did Not Control Prescription Other
Long-Term Health Bleeding Costs
Effects
No Tipe Keterangan
Fibrinolisis—hemostasis endometrium
Histerektomi