Anda di halaman 1dari 26

PERDARAHAN UTERUS

ABNORMAL - OVULATORIK
LAPORAN KASUS

Oleh : Budi Darmawan

Pembimbing :
dr. Agus Kaunang, Sp.OG
• PUA  perubahan signifikan pada pola atau
volume darah menstruasi.
PENDAHULUA
• Penyebab anemia def. besi
N
• Prevalensi PUA dalam kelompok usia reproduktif
9-30%
• Manifestasi klinis : perdarahan dari jalan lahir
• Terminologi : periode dan kuantitas.
• FIGO : PALM COEIN
• Penanganan sesuai etiologi
KLASIFIKASI PUA
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn VL
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 18 tahun
• Status : Belum Menikah
• Suku : Sanger
• Agama : Kristen
• Alamat: Sumompo Link IV
• Pekerjaan : Pelajar
• No. RM : 085259
• Tanggal masuk : 9 September 2019
• Tanggal pemeriksaan : 11 September 2019
ANAMNESIS

Keluhan utama RPS


• Perdarahan dari jalan lahir • Perdarahan sejak 7 hari, ganti • Nyeri ketika haid
pembalut 5x/hari • Lemas
• Riwayat yang sama tahun lalu • Pusing
• Diterapi pil KB oleh Sp.OG • tidak pernah mengalami
• 3bulan SMRS tidak haid perdarahan selain haid yang
• 2 bulan sebelumnya lama memanjang seperti gusi
haid10-15 hari berdarah, mimisan, muntah
berdarah, BAB hitam/ berdarah.
• Riwayat penyakit jantung, hati, paru-paru, hipertensi, DM, disangkal.

RPD

• Tidak ada keluarga pasien yang mengalami sakit yang sama.


• Riwayat penyakit jantung, hati, paru-paru, hipertensi, DM, disangkal.
RPK
• Hari pertama haid terakhir: 30 Agustus 2018
• Pasien pertama kali menstruasi pada usia 13 tahun, 1 siklus menstruasi biasanya
HAI selama 5-7 hari, pasien mengganti pembalut 3-4x dalam sehari dan tidak nyeri
saat menstruasi.

D
PEMERIKSAN FISIK
• Keadaan umum :Cukup
• Kesadaran :Compos mentis
• Tekanan darah :120/70 mmHg
• Frekuensi nadi : 96 kali/menit, regular, cukup, dan kuat angkat.
• Frekuensi nafas : 22 kali/menit
• Suhu : 36,6 oC
• Berat badan : 50 kg
• Tinggi badan : 160 cm
• IMT : 19,53 kg/m2
• Kepala : mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
• Thoraks : cor dan pulmo dalam batas normal
• Abdomen : datar, lemas, massa (-), nyeri tekan (-)
pekak berpindah (-), timpani, bising usus normal
• Ekstremitas : edema -/-
LABORATORIUM

• Hemoglobin : 6.1 g/dL


• Leukosit : 7900 /uL
• Trombosit : 291000 /uL
Pemeriksaan Ginekologi
• Inspeksi : fluksus (+) vulva tidak tampak kelainan
• Inspekulo : tidak dilakukan pemeriksaan (pasien belum
menikah)
• Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan pemeriksaan (pasien
belum menikah)
• Rektal Touche : pasien menolak
USG ABDOMEN
VU terisi cukup
Uterus antefleksi ukuran 6,45 x 2,23 cm
Endometrium line (+)
Tidak tampak kelainan pada adneksa
Cairan bebas (-)

Kesan : ginekologi tidak ada kelainan


DIAGNOSIS

P0A0 18 tahun dengan PUA-O + anemia


TATA LAKSANA

• Perbaiki Keadaan Umum  Transfusi PRC sampai Hb >10 g/dL


• IVFD NaCl 0.9% 20 gtt/m
• Asam traneksamat 3 x 500 mg iv
• Asam mefenamat tab 3 x 500 mg peroral
• Sulfas ferrous 1 x 200 mg peroral
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : dubia ad bonam


• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
• 10 September 2019 • 11 September 2019
S : perdarahan dari jalan lahir berkurang S : perdarahan jalan lahir berkurang
O : KU : cukup Kes : CM O : KU : baik Kes : CM
TD: 110/70 mmHg N: 92 x/m TD: 120/80 mmHg N: 804x/m
RR: 16 x/m SB: 36.7 RR: 20 x/m SB: 36.5 0C
Conjungtiva anemis (+/+) Conjungtiva anemis (-/-)
A : P0A0 18 tahun dengan PUA-O + anemia A : P0A0 18 tahun dengan PUA-O
P : Transfusi PRC sampai Hb > 10 g/dL P : Rawat jalan
IVFD NaCl 0.9% 20 gtt/m Asam traneksamat 3 x 500 mg peroral
Asam traneksamat 3 x 500 mg iv Asam mefenamat 3 x 500 mg peroral
Asam mefenamat 3 x 500 mg peroral Sulfas ferrous 1 x 200 mg peroral
Sulfas ferrous 1 x 200 mg peroral
Cek DL post transfusi 2 kantong • Lab : Hb : 8,4g/dL ,Leu : 5900 /uL ,Tro: 449000 /uL
DIAGNOSTIK
1.Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab
PEMBAHASAN PUA dengan manifestasi perdarahan yang sulit
diramalkan dan jumlah darah yang bervariasi.
Definisi:
2.Dahulu termasuk dalam criteria perdarahan uterus
kegagalan ovulasi yang
disfungsional (PUD).
menyebabkan terjadinya
perdarahan uterus. 3.Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan
ringan dan jarang, hingga perdarahan haid banyak.

Gejala: perdarahan uterus


4.Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh sindrom
ovarium polikistik (SOPK), hiperprolaktinemia,
abnormal.
hipotiroid, obesitas, penurunan berat badan,
anoreksia, atau olahraga berat yang berlebihan.
PEMBAHASAN
Menoragia (hipermenorea) adalah perdarahan menstruasi yang banyak dan memanjang

Keluhan dan Gejala Masalah


Nyeri pelvis Abortus, kehamilan ektopik
Mual, peningkatan frekuensi berkemih Hamil

Peningkatan berat badan, fatigue, gangguan toleransi Hipotiroid


terhadap dingin
Penurunan berat badan, banyak keringat, palpitasi Hipertiroid

Riwayat konsumsi obat antikoagulan dan gangguan Koagulopati


pembekuan darah
Riwayat hepatitis, ikterik Penyakit hati
Hirsutisme, akne, akantosis nigricans, obesitas Sindrom ovarium polikistik

Perdarahan pasca koitus Displasia serviks, polip endoserviks

Galaktorea, sakit kepala, gangguan lapang pandang Tumor hipofisis


• Pada USG  tidak didapatkan kelainan  kelainan organik dapat disingkirkan.
• Diagnosis PUA O diberikan oleh karena penyebab yang paling mungkin adalah disfungsi
ovulatoar.
• Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA dengan manifestasi klinik
perdarahan yang sulit diramalkan dan jumlah darah yang bervariasi
• Umumnya pasien dengan PUA O mengalami keterlambatan pubertas pada 2.5-5.0 %
remaja wanita dan
• Polycystic ovarian syndrome (PCOS) pada 6-15 % wanita usia reproduktif.
PATOFISIOLOGI
PENANGANAN
• Pada dasarnya tujuan penatalaksanaan PUA ialah:
1. Perbaikan keadaan umum
2. Penghentian perdarahan:
3. Mengembalikan keseimbangan fungsi hormon reproduksi yang meliputi
pengembalian siklus haid abnormal menjadi normal,

Untuk pengobatan Medika mentosa, terdiri dari :


4. Hormonal
5. Non-Hormonal
PENANGANA
N
PUA-O
• 1. HORMONAL
• Combined Hormonal Contraceptive
• Diberikan dalam bentuk pil KB, dengan dosis :
• 2x1 tablet selama 5-7 hari kemudian dilanjutkan dengan dosis 1x1 selama 3-6 siklus,
atau
• 4x1 tablet selama 4 hari, dilanjutkan dengan 3x1 tablet selama 3 hari, 2x1 tablet selama
2 hari, dan 1x1 tablet selama 3 minggu, kemudian berhenti 1 minggu lalu dilanjutkan
1x1 tablet selama 3 siklus.

1)Estrogen
2)Progestin : Levonogestrel-Releasing Intrauterine System, Danazol,
Gonadotropin Releasing Hormone Agonist
2. NON HORMONAL
• As. Tranexamat  anti fibrinolitik.
• bersifat inhibitor kompetitif pada aktivasi plasminogen, Plasminogen akan diubah
menjadi plasmin yang berfungsi untuk memecah fibrin menjadi fibrin degradation
products (FDPs)

• Asam mefenamat  obat anti inflamasi non steroid (AINS).


• Kadar prostaglandin pada endometrium penderita gangguan haid akan meningkat. AINS
ditujukan untuk menghambat siklooksigenase, dan akan menurunkan sintesa
prostaglandin pada endometrium.
• Prostaglandin mempengaruhi reaktivitas jaringan lokal dan terlibat dalam respon
inflamasi, jalur nyeri, perdarahan uterus, dan kram uterus.
• AINS dapat mengurangi jumlah darah haid hingga 20-50%.
• Pemberian AINS dapat dimulai sejak perdarahan hari pertama atau sebelumnya hingga
perdarahan yang banyak berhenti.
KOMPLIKASI

• Anemia defisiensi besi


• Syok hipovolemik
KESIMPULAN

• Perdarahan uterus abnormal (PUA) meliputi semua kelainan haid baik dalam hal jumlah
maupun lamanya. Manifestasi klinis dapat berupa perdarahan banyak, sedikit, siklus haid
yang memanjang atau tidak beraturan.

• Berdasarkan International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO), terdapat


sembilan kategori utama yang disusun sesuai dengan akronim “PALM-COEIN” yakni;
polip, adenomiosis, leiomioma, malignancy and hyperplasia, coagulopathy, ovulatory
dysfunction, endometrial, iatrogenik dan not yet classified.
• Prinsip pengobatan pada PUA > membuat diagnosa dengan menyingkirkan kemungkinan
kelainan organic, menghentikan perdarahan, mengatur haid supaya normal kembali, bila
didapatkan anemia (Hb < 8 gr%), dilakukan transfuse, menghentikan perdarahan, dapat
dilakukan, Kuret (tidak perlu MRS, kecuali bila akan dilakukan transfusi).

• Prosedur dilakukan pada wanita yang telah menikah. Obat-obatan, Estrogen, Pil
Kombinasi, Progesteron, Senyawa Anti-Prostaglandin. Mengatur haid.

Anda mungkin juga menyukai