Anda di halaman 1dari 28

Abdominal Tuberculosis in

Pediatric
FHD
Dari buku
Pedahuluan
• Literatur tentang Tb abdomen termasuk sulit dicari
• Dokter anak biasanya tidak terlalu memperhatikan Abdominal TB
karena keterbatasnan alat diagnostik yang mereka miliki
• Abdominal Tb adalah infeksi Tb yang mengenai seluruh bagian
abdomen termasuk jalur gastrointestinal, omentum, mesentrium,
peritoneum, lymphonode, dan solid organ intrabadomen
• Abdominal Tb sebagai komplikasi dari Tb paru yang tidak terobati
pada 6-38% kasus
Epidemiologi
• Kebanyakan kasus Tb muncul dari Asia, seperti Bangladesh, Cina, Indonesia,
India, Pakistan
• 48% kasus baru tiap tahunnya
• Insiden tertinggi pada dewasa muda, dan kebanyakan di wilayan Afrika dan
Asia Tenggara
• Di negara maju, angka TB pada anak hanya 2-7% dari total kasus TB  imigran
• Dinegara ekonomi menengah kebawah, TB pada anak 15-40% total kasus TB
 kemiskinan, kepadatan penduduk, dan kurang gizi
• Abdominal TB 0.8-3.6% dari total pasien masuk  15% dari seluruh kasus
obstruksi, dan 5-7% perforasi gastrointestinal
Causative Organism
• 1882  Koch  M. tuberculosis sebagai kausa
• M. tuberculosis memiliki kemampuan menginfeksi manusia dan dormant
dalam lymphonode dan GIT manusia dalam waktu lama
• Mycobacterium :
• M. tuberculosis
• M. bovis
• M. africanum
• M. microti
• Dapat juga terinfeksi Mycobacterium nontuberculosis  lymphadenitis, dan
gejala local
• Bakteri terbanyak pada ATB  M. tuberculosis
Patogenesis
• Rute transmisi utama  sal. Nafas
• ATB bisa primer  saat ini sangat jarang  M. bovis
• Faktor yang mempengaruhi munculnya ATB adalah:
• Banyak memiliki jaringan lymphonode : payer patch dan lymphnode
• Afinitas basil tahan asam dari lymphonode
• Jumlah basil yang tertelan
• Virulensi dari basil
• Status nutrisi dan imun
• pH alkali pada usus
• Stasis pada area ileocaecal (perforasi ileum)
• Absopsi cairan > aktivitas digestif
Patogenesis
• Penyebaran lain : secara hematogen, atau miliari
• Area terkena:
• Intestine 67%
• Duodenum 2.5%
• Jejunum 3.8%
• Ileum 43.6%
• Ileocaecal 6.5%
• Colon dan rectum 10.2 %
• Peritoneal 27%
• Nodul 3.8%
• Hepar 2.5%
Patogenesis
Patologi
• Intestinal Tb, biasanya membentuk
• Ulkus
• Hypertropik atau Ulkushypertropik
• Fibrosis
• Intestinal TB  slow progress  muncul lambat dan sudah dengan
komplikasi  akut / subakut obstruksi, striktur, atau perforasi
peritonitis TB
• Peritonitis TB  peritoneum dipenuhi tuberkel multiple berwarna
kekuningan
Patologi
• Type ATB pada anak
• Intestine : Ulkus, hipertropik, ulkohipertropik, striktur, fistula, miliari
• Peritoneal : Peritonitis (Asites), Dry plastic type ( Adhesi interloop, fibrosis)
• Miliary TB peritoneum: granular pada permukaan peritoneum
• Omental TB: Mengumpul, miliar
• Lymphoned : mesentrica, retroperitoneal, peripankreatik, porta hepatis
• Organ lain: hepatobilier, spleen, pankreas
Klinis
Diagnosis
• Diagnosa untuk ATB:
• Adanya basil tahan asam pada lesi atau cairan asites
• Didapatkan pertumbuhan M. tuberculosis pada kultur jaringan atau cairan asites
• Bukti secara histologi granuloma kaseosa
• Bukti intraoperative bentukan ATB
• Respon baik terhadap pengobatan TB
• Cara mendapatkan sampel basil tahan asam
• Fine Needle Aspirasi Sitologi
• Cairan asites untuk kultur
• Biopsi jaringan
Diagnosis
• Jaringan Histopatologi:
• Upper GI endoscopy: lesi di esophagus, gaster, duodenum
• Lower GI endoscopy: evaluasi daerah caecum
• Peritoneal biopsy
• Laparoscopy/peritoneoscopy
• Laparotomy
• Liver biopsy
• Splenic aspirat
Upper GI endoscopy
Lower GI endoscopy
Lower GI Endoscopy
Diagnosis
• Foto rontgen thorax  50-75% kasus peritonitis karena Tb disertai
hasil abnormal foto thorax
• Riwayat keluarga  37-66% kasus memiliki Riwayat keluarga positif
TB
• Foto polos abdomen  menunjukkan corak kalsifikasi pada
lymphnode mesentrika, bisa menunjukkan tanda obstruksi, dilatasi
usus dengan multiple air-fluid level
• Barium Study  untuk menunjukkan lesi pada usus
• Fistulogram  Jika terdapat fistula
Foto Polos Abdomen
Diagnosis
• USG  melihat penebalan mesentrium, dan peningkatan echogenitas
mesentrium, obstruksi lymphatic dan lymphadenopathy mesentrika,
cairan bebas juga dapat terlihat
• CT scan  melihat lymphadenopathy, lesi pada organ, konglomerasi,
dan omental cake
• Analisa cairan asites  warna seperti jerami jernih, exudat, protein >
3 g/dl, sel > 1000/cumm (lymphosit), asitea/gula darah rasio < 0.96,
serum albumin asitic gradient < 1.1 g/dl, adenosine deaminase >
33U/L
Komplikasi
• Membutuhkan operasi  obstruksi  adhesi, pembesaran
lymphonode yg membuat striktur
• Perforasi  jarang (0-11%)
• Multiple perforasi  10-40%
• Massive GI bleeding  sangat jarang  ileum terminal dan colon
Pengobatan
• Operasi  diagnostic atau terapi komplikasi
• Pengobatan TB  4 obat dalam waktu 6 bulan  kebanyakan di
tambah 12 bulan
• Beberapa menggunakan jangka pendek, dengan 4 obat 2 bulan
dilanjut INH rifampisin 7 bulan
• Evaluasi fungsi liver
• Untuk yang menjalani operasi, pengobatan 6-8 minggu sebelum
operasi dilanjutkan 6-9 bulan paska operasi
• Pembedahan pada pasien TB sangat berbahaya dan berrisiko
Klinis
Klinis
Klinis

Anda mungkin juga menyukai