Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN SILVER

SULFADIAZINE PADA
PASIEN DENGAN
OMPHALOCELE
• Omphalocele : defek dinding anterior abdomen pada umbilical ring (2-10cm)1
• Beberapa pasien omphalocele memiliki masalah lain yang membuatnya tidak dapat di
operasi segera (pasien dengan syndrome bawaan, neonatus dengan hypoplasia paru,
kelainan jantung, giant omphalocele)2
• Kondisi ini membutuhkan inisial nonoperative management sebagai jembatan untuk
delayed procedure2
NON OPERATIVE MANAGEMENT

• Menggunakan sarana topikal untuk memicu pembentukan eschar dan epitelialisasi3


• Obat topical yang pernah diteliti digunakan, seperti:
• Alcohol  efek samping yang timbul karena absorpsi menyebabkan pembatasn penggunaan
• Mercurochrome  FDA Amerika melarang penggunaannya
• Silver Nitrate  memiliki banyak kerugian
• Betadine  terbukti efektif namun memicu terjadinya hipotiroid
• Silver Sulfadiazine  paling banyak digunakan, memiliki aktivitas broad spectrum, toksisitasnya
rendah, dan penggunaan sekali sehari
• Mercurochrome  FDA Amerika melarang penggunaannya terkait resiko toksiknya dan
tidak menunjukkan efek yang baik
• Betadine  terbukti efektif namun memicu terjadinya hipotiroid yang disebabkan
absorpsi iodine
• Silver Nitrate  memiliki banyak kerugian (menghasilkan noda yg tidak dapat di hapus,
menurunkan elektrolit)
• Silver Sulfadiazine  yang paling banyak digunakan, memiliki aktivitas broad spectrum,
toksisitasnya rendah, dan penggunaan sekali sehari
SILVER SULFADIAZINE

• Hatch dan Baxter (1987)  2 keberhasilan penggunaan topical dengan delayed closure pada
usia 9 bulan dan tidak ada mortalitas
• Nuchtern dkk (1995)  membandingkan 15 kasus penggunaan silo dengan 7 kasus
nonoperative dengan silver sulfadiazine  penurunan jumlah lama perawatan, waktu mulai
makan, komplikasi dan mortalitas pada penggunaan silver sulfadiazine
• Lee dkk (2005)  menyatakan penggunaan silver sulfadiazine dalam inisial nonoperatif
manajemen pada giant omphalocele aman dan efektif sebagai jembatan untuk delyed closure
• Ein dkk (2011)  Pada penelitiannya tentang evaluasi penggunaan silver sulfadiazine
menyatakan sebagai penggunaan yang efektif dan tidak mahal
EFEK SAMPING, RISIKO, DAN TOKSISITAS

• Risiko penggunaan: kejang, neuropati perifer, gangguan penglihatan, nefrotik syndrome,


peningktan enzim hati, leukopenia, argyria, elektrolit imbalance
• Ein dkk (2011)  tidak mendapatkan gejala tersebut pada pasien penelitian mereka
• Lewis dkk (2010)  menemukan 2 kejadian peningkatan level silver namun segera turun saat
penggunaan di hentikan
• Fuller (2009)  dalam tulisannya menyatakan penggunaan silver sulfadiazine catatan safety
yang baik dan efek samping sangat jarang dan biasanya ringan
• Fuller (2009)  Argyria (pada konsentrasi berlebih), malfungsi organ (sangat jarang),
Methemoglobinemia pada pasien anak
DAFTAR PUSTAKA

1. Duke D. S, Schwartz M.Z. Omphalocele and Gastroschisis, In: Puri P, Holwarth M, editors.
Pediatric Surgery: Diagnosis & Management. Heidelberg: Springer; 2009.p. 619-627
2. Ein S.H., Langer JC, 2011. Delayed management of giant omphalocele using silver sulfadiazine
cream: an 18 – year experience. J Pediatric Surgery. 47: 494-500
3. Lee SL, Beyer TD, Kim SS, et al. 2005. Initial nonoperative management and delayed closure
for treatment of giant omphalocele. J Pediatric Surgery. 41: 1846-1849
4. Mann S, Blinman TA, Wilson RD.,2008. Review: Prenatal and postnatal management of
omphalocele. Prenat. Diagn. 28: 626-632
5. Fuller FW, 2009. The side effect of silver sulfadiazine, J Burn Care Res, 30: 464-470

Anda mungkin juga menyukai