Anda di halaman 1dari 47

OBAT

HIPERTENSI I
KELOMPOK I
ANGGOTA KELOMPOK

Wildan Syakban Putra (1208109010004)

Hilda Artika (1208109010009)

Nadia Isnaini (1208109010014)

Nanda Hidayati (1208109010023)

Rizky Amanda Chamayasinta (1208109010024)

Cut Rika Rauza (1208109010043)


A. SISTEM JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH

Jantung merupakan organ pompa ganda yang terdiri atas


empat ruang yang bekerja memompa darah ke
pembuluh-pembuluh darah.
Anatomi Jantung
Jantung berada di
dalam torax (rongga
dada), di antara
kedua paru-paru dan
di belakang
sternum, dan
letaknya lebih
condong ke kiri.
Bagian Jantung
• Ruang jantung
- 2 atrium
- 2 ventrikel

• Katup jantung
- K. trikuspidalis
- K. bikuspidalis
- 2 k. semilunaris
Struktur Jantung
• Ukurannya kira-kira sebesar kepalan tangan
• Berat : untuk orang dewasa 220-260 gram
• Atrium dan ventrikel dihubungkan oleh katup
(valvula) atrio-ventrikuler
Next…

• Antara atrium kiri dan ventrikel kiri dihubungkan oleh


katup trikuspidalis.
• Antara antrium kanan dan ventrikel kanan
dihubungkan oleh katup mitral atau katup bikuspidalis
• Katup atrio-ventrikuler mengizinkan darah mengalir
dalam satu jalur yaitu dari atrium ke ventrikel dan
mencegah darah mengalir kembali dari ventrikel ke
atrium.
Dinding Jantung
• Lapisan dinding jantung :
- Endokardium
- Miokardium
- Epikardium
Siklus Jantung
Siklus jantung adalah urutan kejadian dalam satu
denyut
jantung. Terjadi dalam dua fase:
1. Diastole : periode istirahat atau pengendoran
2. Sistole : periode konstraksi. Berlangsung selama
0,3 detik
Proses Listrik Jantung
Peredaran Darah

a. Peredaran darah besar


Darah dipompa dari jantung meninggalkan ventrikel
kiri → aorta → arteri → arteriola → kapiler →
venula → vena → vena cava → atrium kanan jantung
b. Peredaran darah kecil
Darah darah dari vena → atrium kanan → arteri
pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium
kiri → ventrikel kiri → peredaran darah besar
B. SISTEM PENGATURAN
TEKANAN DARAH
• Tekanan darah → Tekanan yg ditimbulkan aliran darah thd dinding
pembuluh darah

Dinyatakan sebagai - systolic dan diastolic

• Systolic = Tekanan tertinggi & dihubungkan dgn kontraksi ventrikel

• Diastolic = tekanan terendah & dihubungkan dgn relaksasi ventikel.


Next…

Semua pengaturan tekanan darah tersebut diatur oleh


3 sistem :
- Sistem saraf simpatis
- Sistem saraf parasimpatis
- Sistem RAA (Renin-Angiotensin-Aldosteron)
• Sistem saraf simpatis bersifat presif
→ artinya yaitu sistem ini mengatur dalam peningkatan
denyut jantung dan tekanan darah.
• Sistem saraf parasimpatis bersifat depresif
→ artinya yaitu sistem ini mengatur dalam penurunan denyut
jantung dan tekanan darah.
• Sistem RAA
- Renin → enzim yang berperan dalam sistem RAA, dimana
sekresinya akan meningkat jika menurunnya aliran darah
ginjal
- Angiotensinogen → Suatu α globulin yang diproduksi dalam
hati dan beredar dalam darah.
- Aldosteron → Penyebab pelepasan retensi natrium dan air
oleh ginjal.
HIPERTENSI

• Keadaan dimana TD > 140/90 mmHg


• Menurut tekanan darah :
- Pada JNC V, hipertensi dibagi menjadi dalam 4 tingkat :
ringan, sedang, berat dan sangat berat.
- Pada JNC VI, hipertensi menjadi tingkat 1, tingkat 2,
tingkat 3 dan kelompok hipertensi sistolik
terdisosiasi.
- Pada JNC VII, 2003 hanya tingkat 1 dan 2.
• Menurut Etiologi :
- Hipertensi Esensial/Primer/Idopatik
Penyebab : Faktor Genetik dan Lingkungan.
- Hipertensi Sekunder
Termasuk : hipertensi akibat penyakit ginjal,
hipertensi endokrin, kelainan saraf pusat.
Hipertensi & Kerusakan Organ Target
C. OBAT ANTIHIPERTENSI

Bekerja dengan berbagi mekanisme yang berbeda, tetapi


dengan tujuan yang sama. Yaitu penurunan curah jantung
atau resistensi perifer atau keduanya.
Ada 5 macam obat antihipertensi, yaitu :
- A (ACEls, ARB, α2 agonist, α1 blocker)
- B (β blocker)
- C (calcium-channel blocker)
- D (diuretik)
- X (nitrat, NO, dll)
A (ACEls, ARB, α2 agonist, α1 blocker)
A.1. ACEIs (ACE Inhibitor)
menghambat perubahan angiostensin I→angiostensin II

Angiotensin II ↓

Vasodilatasi Kadar bradikinin Sekresi Aldosteron ↓


pembuluh darah ↑
→ MENURUNKAN TEKANAN DARAH
EFEK SAMPING :
hipotensi, batuk kering, hiperkalemia, gagal ginjal akut,
efek teratogenik, proteinutia, efek teratogenik.
INDIKASI :
Hipertensi dengan penyakit ginjal kronik dan hipertensi
pada diabetes.
KONTRAINDIKASI :
Wanita hamil dan ibu menyusui, hiperkalemia
(pemberian bersama diuretik hemat kalium), pemberian
bersam antasida, kombinasi dengan AINS.
CONTOH OBAT

1. Captopril
- Tersedia dalam sediaan tablet 12,5 mg dan 25 mg
- Kaptopril 25-100 mg/hari frekuensi 2-3 x sediaan tab
12,5 dan 25 mg. Bila setelah 2 minggu, penurunan
tekanan darah masih belum memuaskan maka dosis
dapat ditingkatkan menjadi 25 mg tiga kali sehari.
- Maksimum dosis kaptopril untuk hipertensi sehari tidak
boleh lebih dari 450 mg.
2. Lisinopril
- Tersedia dalamsediaan tablet 2,5 mg, 5 mg,
10 mg, 20 mg dan 40 mg.
- Dosis awal: 2.5 mg melalui mulut (per oral)
A.2. ARB (Angiotensin Receptor
Blocker)

• Reseptor Angiotensin II
- Reseptor AT1
- Reseptor AT2
• Memiliki efek farmakologi yang sama dengan obat
ACE inhibitor
• Tidak mempengaruhi metabolisme bradikinin →
(-) memiliki ES batuk kering dan angioedema
EFEK SAMPING :
- hipotensi pada pasien dengan kadar renin tinggi
- Hiperkalemia
- Fetotoksik.
INDIKASI :
Menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan
kadar renin yang tinggi.
KONTRAINDIKASI :
- Pada kehamilan trisemester 2 dan 3 (efek teratogenik)
- Wanita menyusui ( ekskresi ke dalam air susu belum
diketahui)
CONTOH OBAT

1. Valsartan
INDIKASI:
Untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi).

DOSIS :
Dosis awal: 40 mg melalui mulut (per oral), 2 kali sehari
Dosis maksimum: 320 mg/hari

EFEK SAMPING:
Pusing, hipotensi dan kerusakan ginjal.
2. Losartan
INDIKASI :
Sebagai pengobatan hipertensi

DOSIS :
sekali sehari

KONTRAINDIKASI :
-    Pasien yang hipersensitif terhadap Losartan
-    Anak-anak karena efektivitas dan keamanannya pada anak-anak belum
diketahui.
-    Wanita hamil dan menyusui

EFEK SAMPING :
sakit kepala dan mudah lelah.
A.3. α2 Agonis

Mengurangi persarafan simpatis dengan cara


mengurangi aliran adrenalin (adrenoloitik sentral).
CONTOH OBAT :

1. Metildopa
- Prodrug dalam SSP
- Mengurangi sinyal simpatis ke perifer
- Tidak banyak mempengaruhi frekuensi dan curah
jantung
INDIKASI :
- Antihipertensi pilihan utama untuk ibu hamil.
EFEK SAMPING :
sedasi, hipotensi postural, mulut kering,
depresi,gangguan tidur.
Penghentian obat mendadak →hipertensi rebound
2. Klonidin
- Efek turunnya tekanan darah disebabkan oleh penurunan
resistensi perifer dan curah jantung.
INDIKASI :
sebagai obat kedua atau ketiga jika dengan pemakaian obat
diuretik belum optimal. Untuk hipertensi darurat
EFEK SAMPING:
Mulut kering, sedasi, retensi cairan (jika pemakaian tunggal),
bradikardia, efek sentral
A.4. α1 Blocker
• Bersifat selektif
• Menyebabkan vasodilatasi di arteriol dan venula
• Indikasi :digunakan untuk hipertensi, aman bagi hipertensi
dengan dislipidemia atau diabetes mellitus ataupun hipertensi
dengan hipertrofi prostat
• Efek samping :
- hipotensi ortostatik
- Sakit kepala
- Mual
CONTOH OBAT

1. Prazosin
INDIKASI :
hipertensi, gagal jantung kongestif.
KONTRAINDIKASI :
Anak berusia di bawah 12 tahun. Kegagalan ventrikel kiri akibat sumbatan mekanik.
EFEK SAMPING :
hipotensi postural, sakit kepala, gangguan saluran pencernaan,, gatal-gatal, mulut
kering, hidung tersumbat.
DOSIS :
dosis awalnya 0,5 mg perhari dan DM 4 mg perhari
2. Terazosin
INDIKASI :
Hipertensi ringan sampai sedang

KONTRAINDIKASI :
Alpha-blocker harus dihindari pada pasien dengan riwayat hipotensi
postural dan micturition syncope
EFEK SAMPING :
Mengantuk, pusing, tidak bertenaga, edema perifer, sering urinasi,
priapism,
peningkatan berat badan, paraesthesia, dyspnoea (gangguan pernafasan),
trombositopenia, kegelisahan, penurunan libido, nyeri punggung dan
nyeri
ekstrimitas.
B. β blocker

Menurunkan tekanan darah, terutama mengurangi


isi sekuncup jantung
Menurunkan aliran simpatik dari sistem sraf pusat
Menghambat pelepasan renin dari ginjal →
mengurangi pembentukan angiotensin II dan
sekresi aldosteron
Indikasi β Blocker

• Untuk penderita hipertensi


• Untu pasien hipertensi dengan penyakit tambahan
seperti takiaritmia, supraventrikular, glaukoma
(secara topikal), sakit kepala migren, dan infark
miokard
Efek Samping β Blocker

• Kelelahan
• Brakikardia
• Dapat mengganggu metabolisme lipid
• Jika terjadi penghentian obat mendadak dapat
menyebabkan rebound hipertensi
• Hipoglokomia (jika obatnya tidak selektif)
Kontraindikasi β Blocker

• Diabetes
• Asma
• Penyakit saluran pernafasan
• Brakikardia
• PPOK
• Gagal jantung
• Penyakit pembuluh darah perifer
Contoh obat β blocker

• β blocker selektif → lebih selektif terhadap β 1


Contoh: atenolol dan metoprolol

• β blocker non-selektif
Contoh: propranolol
Atenolol
MEKANISME KERJA :
pengurangan curah jantung disertai vasodilatasi perifer, efek pada reseptor
adrenergic di SSP, penghambatan sekresi renin akibat aktivasi adrenoseptor di
ginjal.
INDIKASI :
hipertensi ringan – sedang dan aritmia
KONTRAINDIKASI :
gangguan konduksi AV, gagal jantung tersembunyi, bradikardia, syok
kardiogenik, anuria, asma, diabetes.
EFEK SAMPING :
nyeri otot, tangan kaki rasa dingin, lesu, gangguan tidur,  kulit kemerahan,
impotensi.
Metoprolol
 MEKANISME KERJA :
pengurangan curah jantung yang diikuti vasodilatasi perifer, efek
pada reseptor adrenergic di SSP, penghambatan sekresi renin akibat
aktivasi adrenoseptor beta 1 di ginjal.
INDIKASI :
hipertensi, miokard infard, angina pektoris
KONTRAINDIKASI :
bradikardia sinus, blok jantung tingkat II dan III, syok kardiogenik,
gagal jantung tersembunyi
EFEK SAMPING :
lesu, kaki dan tangan dingin, insomnia, mimpi buruk, diare
Propranolol
MEKANISME KERJA :
menurunkan curah jantung, menghambat pelepasan renin di ginjal,
menghambat tonus simpatetik di pusat vasomotor otak.
INDIKASI :
hipertensi, angina pectoris, aritmia jantung, migren, stenosis subaortik
hepertrofi, miokard infark, feokromositoma
KONTRAINDIKASI :
syok kardiogenik, asma bronkial, brikadikardia dan blok jantung tingkat II
dan III, gagal jantung kongestif. Hati – hati pemberian pada penderita diabetes
mellitus, wanita hamil dan menyusui.
EFEK SAMPING :
bradikardia, insomnia, mual, muntah, bronkospasme, agranulositosis,
depresi.
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J, 2009. Buku Saku Patofisiologi, terjemahan dari


handbook of Pathophysiology, 3rd edition oleh Budhi Subekti.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Katzung, Bertram G, 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik,
terjemahan oleh Staf Dosen Farmakologi FK UNSRI dari Basic
and Clinical Pharmacology. Penerbit EGC. Jakarta.
Mycek, Mary J, dkk. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar Ed. 2,
terjemahan dari Lippincott’s Illustrated Reviews : Pharmakology 2/E
oleh Azwar Agoes. Penerbit Widya Medika. Jakarta.
Syarif, Amir, dkk. 2008. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Penerbit
Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai