Anda di halaman 1dari 11

POKOK BAHASAN 1

KONSEP
PERLINDUNGAN
KESEHATAN HAJI Modul
PERLINDUNGAN KESEHATAN
JEMAAH HAJI
A. Tujuan Umum
• Mampu melaksanakan upaya
perlindungan kesehatan bagi jemaah
haji.

B. Tujuan Khusus
TUJUAN 1. Mampu menjelaskan konsep
perlindungan kesehatan haji.
PEMBELAJARAN 2. Mampu menjelaskan peran dan tugas
kabupaten/kota dalam melaksanakan
perlindungan kesehatan bagi jemaah
haji.
3. Mampu menerapkan program
kabupaten/kota khususnya dalam
perlindungan kesehatan haji.
1. Dasar hukum
KONSEP
2. Definisi
PERLINDUNGAN 3. Tujuan
KESEHATAN HAJI 4. Ruang lingkup
Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
c. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
d. Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah Dan Upaya Penanggulangan.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji.
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 tahun 2016 tentang penyelenggaran Kesehatan Jemaah
Haji.
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan
Ibadah haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia, dan Tenaga Pendukung
Kesehatan Dalam Pengelenggaraan Kesehatan Haji.
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan Dan
Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional.
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan
Krisis Kesehatan.
a. Perlindungan kesehatan haji  upaya kesehatan dalam
bentuk tanggap cepat & perlindungan spesifik untuk
melindungi keselamatan jemaah haji pada seluruh tahapan
penyelenggaraan ibadah haji.

b. Dilaksanakan dalam bentuk:


- Perlindungan spesifik;
- Penyelenggaraan kesehatan lingkungan;
- Penyelenggaraan gizi;
Definisi - Visitasi Jemaah Haji sakit;
- Penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini &
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)/
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan
Dunia /KKMD;
- Penanggulangan krisis kesehatan.

c. Perlindungan kesehatan bagi jemaah haji merupakan


tanggung jawab bersama, mulai dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, Petugas Haji (PPIH & TKHI), dan PPIH
Embarkasi.
Tersosialisasinya konsep perlindungan
Tujuan kesehatan haji sehingga petugas
pengelola haji di kabupaten/ kota dapat
memahami apa saja program yang
termasuk ke dalam perlindungan
kesehatan haji.
Perlindungan kesehatan haji dilaksanakan dalam bentuk:
a. Perlindungan spesifik.
Ruang Lingkup • Merupakan upaya untuk mencegah terjadinya atau
memberatnya keadaan penyakit atau gangguan tertentu pada
jemaah haji. Meliputi vaksinasi & penyediaan alat pelindung diri

b. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan, dilakukan dengan cara:


• Inspeksi Kesehatan Lingkungan  pemeriksaan & pengamatan
secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma, & baku mutu yang
berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
• Intervensi Kesehatan Lingkungan berupa:
a. komunikasi, informasi, & edukasi;
b. perbaikan & pembangunan sarana;
c. Pengembangan teknologi tepat guna; dan
d. rekayasa lingkungan.
• Media lingkungan meliputi media air, udara, pangan, tanah, sarana & bangunan,
serta vektor dan binatang pembawa penyakit. Untuk menentukan hasil Inspeksi
Kesehatan Lingkungan, dapat dilakukan pengamatan fisik media lingkungan,
pengukuran media lingkungan di tempat, uji laboratorium, dan analisis risiko
kesehatan lingkungan.
• Penyelenggaraan kesehatan lingkungan di Indonesia dilaksanakan pada:
 Asrama haji
 Pesawat
 Katering

c. Penyelenggaraan gizi, dilakukan melalui:


1) Pemberian rekomendasi kepada Kementerian Agama tentang standar menu
dan gizi makanan bagi Jemaah Haji dan petugas selama di Embarkasi.
2) Pengawasan mutu makanan katering Jemaah Haji di Embarkasi dan di Arab
Saudi.
3) Pemberian makanan pada jemaah haji sakit.
d. Visitasi Jemaah Haji sakit.
• Diselenggarakan di rumah sakit Arab Saudi.
• Dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Tim Kesehatan Haji
Indonesia (TKHI), dan/atau Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK).

e. Penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini & penanggulangan Kejadian Luar Biasa


(KLB)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan Dunia /KKMD.
• Dilaksanakan selama di Indonesia & di Arab Saudi.
• Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB, adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara
epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, & merupakan keadaan
yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Penanggulangan KLB/Wabah
dilakukan secara terpadu oleh Pemerintah, pemerintah daerah & masyarakat.
• Dalam keadaan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia,
pemerintah pusat dapat menetapkan Karantina Wilayah di pintu Masuk. Kekarantinaan
Kesehatan di Pintu Masuk & di wilayah dilakukan melalui kegiatan pengamatan penyakit
& Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat terhadap Alat Angkut, orang, Barang, dan/atau
Iingkungan, serta respons terhadap Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dalam bentuk
tindakan Kekarantinaan Kesehatan.

f. Penanggulangan krisis kesehatan


• Diselenggarakan sebagai upaya perlindungan terhadap Jemaah Haji pada saat di
Indonesia & di Arab Saudi. Penanggulangan Krisis Kesehatan di Indonesia
dilaksanakan secara berjenjang oleh Dinkes Kabupaten/Kota, Dinkes Provinsi, dan
Kementerian Kesehatan sesuai dengan tugas & fungsinya dengan mengutamakan
kegiatan pengurangan risiko Krisis Kesehatan. Tahapan Penanggulangan Krisis
Kesehatan :
a. tahap prakrisis kesehatan;
b. tahap tanggap darurat Krisis Kesehatan; dan
c. tahap pascakrisis kesehatan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai