Metode
Penelitian
18 BKT 10
Anggota Kelompok 6
Haviza
Fitri Fortuna
01 02 Izzatul
Metza
(18129258) Qawiyyah
(18129264)
Hidayatur
03
Rahmi
(18129265)
Pengertian
Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua suku kata yaitu, Hypo (belum tentu
benar) dan tesis (kesimpulan). Jadi hipotesis adalah hasil atau
kesimpulan yang ditentukan dari sebuah penelitian yang belum
tentu kebenarannya, dan baru akan menjadi benar jika sudah
disertai dengan bukti-bukti.
Adapun definisi hipotesis menurut para
ahli, yaitu :
Menurut sekaran Menurut Atmadilaga
(2005) (1994)
hubungan yang diperkirankan secara penyusunan hipotesis berupa logika
logis di antara dua atau lebih variable berpikir deduktif dalam rangka
yang diungkap dalam bentuk pernyataan mengambil kesimpulan khusus (hipotesis)
yang dapat diuji dari kesimpulan umum berupa premis-
premis
Fraenkel dan Wallen Suharsimi Arikunto
(1990: 40) (1995: 71)
hipotesis merupakan prediksi alternatif dugaan jawaban yang
mengenai kemungkinan hasil dari dibuat oleh peneliti bagi
suatu penelitian. problematika yang diajukan dalam
penelitiannya.
Syarat-Syarat Hipotesis
Ciri-ciri hipotesis yang baik menurut Donald Ary,
(Arief Furchan, 1982: 126-129 dan Yatim Riyanto,
1996: 16) diantaranya :
1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada
diantara variabel-variabel
3. Hipotesis harus dapat diuji.
4. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah
ada.
5. Hipotesis hendaknya sederhana dan seringkas mungkin.
Sedangkan menurut John W. best (1977) dalam Yatim
Riyanto (1996: 16) bahwa syarat hipotesis yang baik, yaitu :
2) Hipotesis Deskriptif
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho). Ini merupakan hipotesis nol, karena
daya tahan lampu yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signiflkan dengan
daya tahan lampu yang ada pada populasi.
Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam.
“Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
Ho : µ = 600
Ha : µ ≠ 600
a) Ho : ρ = 75%
Ha : ρ ≠ 75%
b) Ho : ρ ≥ 75%
Ha : ρ < 75%
c) Ho : ρ ≤ 75%
Ha : ρ > 75%
b. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang
berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh :
1) Rumusan Masalah Komparatif
Bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X bila dibandingkan dengan PT Y?
2) Hipotesis komparatif
Hipotesis Nol :
Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan PT Y;
atau terdapat persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan Y, atau
Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih besar atau sama dengan (≥) PT Y (“lebih besar
atau sama dengan)” = paling sedikit).
Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) PT Y (“lebih kecil
atau sama dengan” = paling besar).
Hipotesis Alternatif :
Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari
karyawan PT Y.
Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil dari pada (<) PT Y. 3) Ha:
Produktivitas karyawan PT X lebih besar daripada (≥) PT Y.
2) Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan
pelayan toko dengan barang yang terjual.
3) Hipotesis Statistik
Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.
Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-)
dari nol berarti ada hubungan,
Perumusan Hipotesis
Dalam menggali hipotesis, peneliti
harus
Mempunyai banyak informasi tentang
: Mempunyai kemampuan untuk
01 masalah yang ingin dipecahkan dengan 02 memeriksa keterangan tentang
cara banyak membaca literature-literatur tempat-tempat, objek-objek, serta
yang ada hubungannya dengan penelitian hal-hal yang berhubungan satu sama
yang sedang dilaksanakan lain dalam masalah yang sedang
diselidiki
Empirik
03 04 Objektif
Replikatif
05
Jenis Metode
Penelitian
Penelitian Penelitian
Penelitian Survey Longitudinal
Eksperimental
jenis metode yang menggunakan merupakan jenis penelitian metode penelitian yang didesain
angket ataupun kuesioner sebagai kuantitatif. Peneliti melaksanakan untuk mengukur suatu perubahan
instrumen penelitian untuk ekperimen dengan hipotesis dan atau perkembangan fenomena dalam
mendapatkan data primernya. tujuan yang jelas periode waktu jangka panjang.
Penelitian
Grounded
merupakan jenis penelitian
kualitatif. Penelitian ini fokus
untuk menemukan teori baru
yang berasal dari “grounded”
pada data yang ada di
lapangan.
Populasi
Menurut Drs. S. Margono (2004), Populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya.
Jika manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran
populasi akan sama banyaknya dengan ukuran manusia.
a. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas
kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya
5.000.000 orang guru SMA pada awal tahun 1985, dengan karakteristik: masa
kerja 2 tahun, lulusan program strata 1, dan lain-lain.
B. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak
dapat di temukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat di nyatakan dalan bentuk
jumlah secara kuantitatif. Misalnya guru di Indonesia, yang berarti harus dihitung
jumlahnya sejak guru pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang.
Selain itu, populasi dapat di bedakan ke dalam hal berikut ini :
Cara sensus yang baik di lakukan bila sesuai dengan hal-hal berikut :
a. Tingkat presisi karakteristik subjek penelitian sangat diutamakan
(seperti jumlah, jenis, waktu dan ukuran). Misalnya, pada kegiatan sensus
penduduk, sensus ekonomi, dll.
B. Ukuran populasi sangat kecil. Bila jumlah populasi sedikit, sempit,
sebentar maka cara sensus tepat di terapkan. Misalnya, pada penelitian
kelas atau penilaian diri bagi para pembuat kebijakan bagi lingkungan
kantor.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.
Masalah biaya
2 5 Masalah ketelitian
Masalah ekonomis
Masalah waktu
3 6
Cara untuk memperoleh sample minimal yang harus
diselidiki dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
n = jumlah sampel
≥ = sama dengan atau lebih besar
P = proporsi populasi persentase
kelompok pertama
q = proporsi sisa di dalam populasi
z /2 =derajat koefisien konfidensi pada 99%
1
95 %
b = persentase perkiraan kemungkinan
membuat kekeliruan dalam menentukan
sampel.
Contoh :
Jika diketahui jumlah populasi guru SMA lulusan D3 di jateng adalah 400.000 orang.
Diantara mereka yang tinggal didaerah pedesaan (luar kota) sebanyak 50.000 orang.
Bebrapa sampel yang perlu diselidki dalam rangka mengunggkapkan hambatan
penanaman disiplin disekolah di wilayah masing-masing.
Jawab :
Petunjuk –petunjuk untuk mengambil sampel :
Pengesahan sifat-sifat
Daerah generalisasi
01 02 populasi dan
ketegasan batas-
batasnya
Sumber-sumber informasi
tentang populasi 03 04 Menetapkan besar
kecilnya sampel
Menetapkan teknik
sampling 05
Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sampel yang representatif. Secara umum, ada dua jenis
teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling /
probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom
samping/nonprobability sampling
a. Probability/Random Sampling
Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih secara
acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan
sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih
menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain
yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.
Ada beberapa jenis teknik Nonprobability/Nonrandom Sampling atau
Sampel Tidak Acak yaitu
1. Convenience Sampling
atau sampel yang dipilih 2. Purposive Sampling 3. Quota Sampling
dengan pertimbangan
kemudahan