Anda di halaman 1dari 24

STASE ILMU PENYAKIT ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
UNIVERSITAS TRISAKTI

Referat
Asma pada Anak

p a d a An ak
A s m a
Definisi Asma
inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hipereaktivitas pada saluran
respiratori.

ditandai dengan gejala seperti wheezing (mengi),


sesak napas, dan batuk yang bervariasi dalam waktu
maupun intensitas, disertai dengan limitasi aliran
udara ekspiratori.
Prevalensi
Asma pada
Anak Dunia : 7.2 %
(6 % pada dewasa dan 10 % pada
anak)

Indonesia :
10 % pada usia sekolah dasar, 6,5
% pada usia sekolah menengah
pertama
Anatomi Sistem Respirasi

• Upper respiratory tract


bagian diluar rongga dada; cavum nasi, faring,
laring, dan trakea bagian atas.

• Lower respiratory tract


bagian yang ditemukan didalam rongga dada :
trakea bagian bawah, bronkus, paru, bronkiolus,
alveoli, membran pleura, otot-otot pernapasan;
diafragma dan otot interkostal.
Fisiologi
• Proses pertukaran O2 dan CO2 :
pada paru dan jaringan tubuh
• Pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah
di kapiler paru disebut respirasi eksternal
• Respirasi internal adalah pertukaran gas antara
darah dalam kapiler sistemik dengan sel tubuh
• Didalam tubuh gas akan berdifusi dari area
konsentrasi yang lebih besar ke area konsentrasi
yang lebih rendah.
FAKTOR RISIKO
ASMA PADA ANAK

Faktor lingkungan : asap rokok, polusi,


1 Alergi / atopi pada anak 3 sensitisasi lingkungan kerja

2 Jenis Kelamin 4 hiperaktivitas bronkus


PATOGENESIS ASMA

1 Respon fase akut / cepat 3 Airway Remodelling

2 Respon fase lambat


PATOGENESIS ASMA
(AIRWAY REMODELLING)
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS

1 ANAMNESIS 3 PEMERIKSAAN PENUNJANG

2 PEMERIKSAAN FISIK
Anamnesis PF
Keluhan wheezing dan atau batuk berulang • Dalam keadaan sedang bergejala batuk atau
sesak, dapat terdengar wheezing

• Gejala respiratori asma : kombinasi dari batuk, • Gejala alergi lain pada pasien seperti dermatitis

wheezing, sesak napas, rasa dada bertekan, dan atopi atau rinitis alergi, dan dapat pula dijumpai
produksi sputum. Chronic recurrent cough tanda alergi seperti allergic shiners atau
(batuk kronik berulang) geographic tongue.
• Adakah riwayat atopi keluarga / pada pasien
• Penyakit lain yang memperberat
• Perkembangan penyakit / progresivitas dan
riwayat pengobatan
Pemeriksaan Penunjang pemeriksaan penunjang menunjukkan variabilitas
gangguan aliran napas akibat obstruksi, hiperreaktivitas,
dan inflamasi saluran respiratori, atau adanya atopi pada
pasien

• Uji fungsi paru dengan spirometri


sekaligus uji reversibilitas dan untuk
menilai variabilitas.
• Uji cukit kulit (skin prick test),
eosinophil total darah, pemeriksaan IgE
spesifik
• Uji provokasi bronkus dengan exercise,
metakolin, atau larutan salin hipertonik
KRITERIA DIAGNOSIS PADA ASMA
ALUR DIAGNOSIS
ASMA PADA ANAK
KLASIFIKASI
ASMA PADA ANAK
1. Berdasarkan Kekerapan Timbulnya Gejala
• Intermiten
• Persisten ringan
• Persisten sedang
• Persisten berat
KLASIFIKASI
ASMA PADA ANAK
2. Berdasarkan Derajat Beratnya Serangan
• Asma serangan ringan-sedang
• Asma serangan berat
• Serangan asma dengan
ancaman henti napas
Penatalaksanaan Asma

NON MEDIKAMENTOSA
Pengendalian lingkungan & menghindari pencetus
(menghindari alergen, asap rokok)

TERAPI MEDIKAMENTOSA
Penatalaksanaan Asma :
Medikamentosa
1 Reliever / Pelega : Agonis beta2 kerja singkat, Kontikosteroid sistemik, Antikolinergik, Adrenalin,
Aminofilin

• Dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos


• Memperbaiki gejala akibat bronkostriksi : mengi, rasa berat di dada dan batuk
• Tidak memperbaiki inflamasi jalan napas atau menurunkan hiperesponsif jalan napas

2 Controller / Pengontrol : Glukokortikosteroid inhalasi

• Medikasi jangka panjang paling efektif untuk mengontrol asma


• Berbagai penelitian menunjukkan penggunaan steroid inhalasi menghasilkan perbaikan faal paru,
menurunkan hiperesponsif jalan napas, mengurangi frekuensi & berat serangan dan memperbaiki
kualitas hidup (bukti A).
• Steroid inhalasi adalah pilihan bagi pengobatan asma persisten (ringan sampai berat).
Dosis Glukokortikokoid Inhalasi dan Perkiraan Kesamaan Potensi
RUTE PEMBERIAN
MEDIKASI
inhalasi, oral dan parenteral
(subkutan, intramuskular, intravena).

Kelebihan pemberian medikasi via inhalasi adalah :


• lebih efektif untuk dapat mencapai konsentrasi tinggi di jalan napas
• efek sistemik minimal atau dihindarkan
Penentuan Derajat Kendali Asma

• Pada asma episodik jarang hanya diberikan


obat reliever saja tanpa controller
• pada asma episodik sering dan persisten
diperlukan terapi jangka panjang (controller)
DAFTAR PUSTAKA
 
1. UKK Pulmonologi PP IDAI. Pedoman Nasional Asma Anak. UKK Pulmonologi 2004.
2. Akib, AP. Asma pada Anak. Sari Pediatri, Vol 4, No.2, September 2012: 78-82
3. Kliegmen RM, Stanton BF, Geme JW, Schor NF. Nelson Textbook of pediatrics. 20 th ed. Philadelphia :
Elsevier;2016.p.1761-63
4. Martini. Fundamentals of anatomy and physiology 9th edition. San Fransisco : Pearson ;2013
5. Porth CM, Glenn M. Pathophysiology : concepts of altered helath states 8 th edition. China : Lippincott
williams & wilkans ; 2008
6. Lenfant C, Khaltaev N. Global Initiative for Asthma. NHLBI/WHO Workshop Report;2002.
7. ERS Task Force. Definition, assessment, and treatment of wheezing disorders in preschool children: an
evidence based approach. Eur Respir J.2008;32:1096H110.
8. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014 .
Diunduh dari: www.ginasthma.org.
9. Rahajoe N. Pedoman Nasional Asma Anak. UKK Respirologi IDAI :2016
10. Buku Ajar Respirologi anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia.2012
Thank you!
Have a
g re a t d a y
ah e a d .

Anda mungkin juga menyukai