Anda di halaman 1dari 11

Antidiabetic Treatment,

Stroke Severity And


Outcome

Pembimbing :
dr. Filemon Tarigan, Sp.S

Disusun oleh :
Fitratul Azni (102119010)
Abstrak
Latar Belakang
Stroke iskemik adalah penyebab utama kematian dan kecacatan
jangka panjang di seluruh dunia. Dimana DM tipe 2 merupakan
faktor risiko utama untuk kejadian kardiovaskular, termasuk
stroke. Pengobatan antidiabetes bermanfaat pada pasien diabetes
yang menderita stroke.
Metode
 Penelitian ini dilakukan pada hasil stroke pada tikus
yang diabetes dan non-diabetes, untuk membandingkan
efek pretreatment dengan glimepiride, sulfonylurea,
dan linagliptin,penghambat dipeptidyl peptidase-4
(DDP-4)
Hasil
1. Dalam penelitian ini, 44 ekor mencit C57BL jantan dibagi menjadi
2 kelompok.
2. Kelompok pertama ( n = 21) diberikan diet tinggi lemak selama 32
minggu, yang menghasilkan penambahan berat badan yang
substansial dan perkembangan resistensi insulin dan hiperglikemia.
Pada minggu ke 25, pemberian oral 10 mg / kg per berat badan
(bw) linagliptin setiap hari, 2 mg / kg per hari glimepiride berat
badan.
3. Kelompok kedua ( n = 23) diberi makan makanan normal dan juga
diberikan linagliptin, glimepiride atau pembawa pada dosis yang
sama dengan kelompok pertama.
Lanjutan…

4. Setelah 4 minggu pengobatan, stroke diinduksi pada semua


tikus di kedua kelompok oleh oklusi transien arteri serebral
tengah.
5. Pengobatan dengan linagliptin, glimepiride dilanjutkan selama
3 minggu setelah stroke, setelah itu semua tikus pada kedua
kelompok dikorbankan. Tingkat stroke iskemik dinilai
dengan mengukur volume stroke dan dengan kuantifikasi
stereologis neuron yang masih hidup di striatum / korteks.
Kesimpulan
 penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan dengan
linagliptin sebelum stroke meningkatkan jumlah neuron yang
bertahan lebih dari glimepiride pada tikus diabetes.
 Efek neuroprotektif linagliptin ini tampaknya tidak tergantung
pada penurun glukosa karena penurunan kadar glukosa darah
lebih kecil selama pengobatan dengan linagliptin
dibandingkan dengan glimepiride.
Lanjutan…
 Selain itu, linagliptin juga mencegah kematian neuron pada
tikus non-diabetes meskipun tidak mempengaruhi kadar
glukosa, yang selanjutnya mendukung efek neuroprotektif
independen penurun glukosa.
Pembahasan
 Dalam penelitian awal, pengobatan sebelumnya dengan
sulfonilurea tidak berpengaruh pada keparahan atau hasil stroke.
Sebaliknya, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa
pasien yang menggunakan sulfonilurea sebelum stroke dan terus
menerima agen ini selama rawat inap lebih cenderung memiliki
hasil neurologis dan fungsional yang lebih baik saat pulang.

 Dalam penelitian lain, pasien diabetes yang menggunakan


sulfonylureas, metformin atau insulin sebelum stroke
mengalami stroke yang lebih ringan saat masuk rumah sakit
dibandingkan pasien yang tidak menerima agen antidiabetes.
Sebaliknya, hasil fungsional dan angka kematian pada 90 hari
setelah stroke adalah serupa pada pasien yang menjalani
pengobatan penurun glukosa dan pada mereka yang tidak.
Lanjutan …

 Tingkat keparahan dan hasil stroke tidak berbeda antara pasien


yang menggunakan sulfonilurea, metformin atau insulin
sebelum stroke.
 Sebuah studi retrospektif kecil juga menyarankan bahwa
thiazolidinediones meningkatkan pemulihan fungsional pada
pasien dengan stroke.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai