Anda di halaman 1dari 43

MATA MERAH

Flora Ratu Putribunda 03012110


Diagnosis Banding Mata Merah
Injeksi Injeksi Siliar Injeksi Episklera
Konjungtiva
Asal perdarahan A. Konjungtiva A. Siliar A. Siliar Longus
posterior
Memperdarahi Konjungtiva bulbi Kornea, Segmen Intraokular
anterior bola mata
Lokalisasi Konjungtiva Dasar konjungtiva Episklera
Warna Merah Ungu Merah gelap
Arah aliran Ke perifer (limbus) Ke sentral Ke sentral
(kornea) (kornea)
Konjungtiva Ikut bergerak Tidak ikut Tidak ikut
digerakkan bergerak bergerak
Epinefrin 1:1000 Menciut Tidak menciut Tidak menciut
Penyakit Konjungtivitis Kornea, iris, Glaukoma,
glaukoma endoftalmitis,
panoftalmitis
Sekret + - -
Visus Normal Menurun Sangat menurun
Mata Merah Visus Normal
Tidak kotor kotor
Mata Merah Dengan VISUS
Normal dan Tidak Kotor
PTERIGIUM
Derajat Keterangan
Derajat I Hanya terbatas pada limbus

Derajat II Sudah melewati limbus tetapi


tidak melebihi 2 mm melewati
kornea
Derajat III Jika telah melebihi derajat II
tetapi tidak melebihi pinggir pupil
mata dalam keadaan cahaya (pupil
dalam keadaan normal sekitar 3—
4 mm).
Derajat IV Jika pertumbuhan pterigium
sudah melewati pupil sehingga
mengganggu pengelihatan
PSEUDOPTERIGIUM
PTERIGIUM PSEUDOPTERIGIUM
1. Lokasi Selalu di fisura Sembarang lokasi
palpebra

2.Progresivitas Bisa progresif atau Selalu stasioner


stasioner

3.Riwayat penyakit Ulkus kornea (-) Ulkus kornea (+)


4.Tes sondase Negatif positif
PINGUEKULA
HEMATOMA
SUBKONJUNGTIVA
EPISKLERITIS
SKLERITIS
Mata Merah Dengan VISUS
Normal dan Kotor
SEKRET / KOTORAN
KONJUNGTIVITIS

• Konjungtivitis merupakan radang pada lapisan konjungtiva


• Akut maupun kronis
• Patogen umum konjungtivitis Streptococcus pneumoniae,
Haemophillus influenzae, Staphylococcus aureus, Neisseria
meningitidis, Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis,
adenovirus, herpes virus tipe 1 dan 2, picornavirus,
Konjungtivitis Bakterialis
KONJUNGTIVITIS BAKTERI
KONJUNGTIVITIS GONORE
KONJUNGTIVITIS KLAMIDIA
(TRAKOMA)
Konjungtivitis Viral
DEMAM FARINGOKONJUNGTIVA
KERATOKONJUNGTIVITIS EPIDEMI
KONJUNGTIVITIS HERPETIK
KONJUNGTIVITIS HEMORAGIK
EPIDEMI AKUT
Konjungtivitis Kronis
KONJUNGTIVITIS FLIKTEN
KONJUNGTIVITIS VERNAL
Differential Diagnosis

Bakteri
Fungus dan
Manifestasi Virus Non Alergi
Purlen parasit
purulen

Sekret Sedikit Banyak Sedikit Sedikit Sedikit

Air mata Banyak Sedang Sedang Sedikit Sedang

Gatal Sedikit Sedikit     Hebat

Injeksi Umum Umum Lokal Lokal Umum


Bakteri
Fungus dan
Manifestasi Virus Non Alergi
Purlen parasit
purulen

Nodul pre- Sering Jarang Sering Sering


aurikular
Pewarnaan Monosit Bakteri Bakteri Biasanya Eosinofil
 
Swab Limfosit PMN PMN Negatif
 
Sakit Kadang Kadang
tenggorokan &
panas yg
menyertai
KONJUNGTIVITIS DRY EYES
PERBEDAAN JENIS2 KONJUNGTIVITIS
Tanda Bakterial Virus Alergi Toksik TRIC

Injeksi Mencolok Sedang Ringan- Ringan- Sedang


sedang sedang
Hemoragi + + - - -

Kemosis ++ +/- ++ +/- +/-

Eksudat Purulen Jarang, air Berserabut, - Berserabut,


atau lengket, lengket
mukopurule putih
n
Pseudo +/- +/- - - -
Membran
Papil +/- - + - +/-

Folikel - + - + +

Nodus + ++ - - +/-
Preaurikular
Panus - - - - +
Klinis dan Viral Bakteri Klamidia Alergika
Sitologi
Gatal Minimal Minimal Minimal Hebat
Hiperemia Generalisata Generalisata Generalisata Generalisata

Mata berair Banyak Sedang Sedang Minimal

Eksudasi Minimal Banyak Banyak Minimal

Nodus Sering Jarang Hanya sering Tidak ada


Preaurikular pada
konjungtivitis
inklusi
Kerukan dan Monosit PMN PMN, sel Eosinofil
pulasan eksudat plasma, badan
inklusi
Nyeri tenggorok Sesekali Sesekali Tak pernah Tak pernah
dan demam

Anda mungkin juga menyukai