NILAI-NILAI HAM:
PARTIKULAR DAN UNIVERSAL
1. Hak Sipil;
2. Hak Politik;
3. Hak Ekonomi; dan
4. Hak Sosial Budaya
Dalam Deklarasi Universal tentang HAM
(DUHAM), hak asasi terdiri dari; 1) hak
personal (hak jaminan kebutuhan pribadi),
2) hak legal (hak jaminan perlindungan
hukum), 3) hak sipil dan politik, 4) hak
subsistensi (hak jaminan adanya
sumberdaya untuk menunjang kehidupan,
dan 5) hak ekonomi, sosial dan budaya
Hak Personal, hak legal, hak sipil dan politik (pasal 3-21)
dan DUHAM:
1. Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi;
2. Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan;
3. Hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun
hukuman yang kejam, tak
berperikemanusiaan/merendahkan derajat manusia;
4. Hak memperoleh pengakuan hukum;
5. Hak memperoleh pengampunan hukum secara efektif;
6. Hak bebas dari penangkapan yang sewenang-wenang;
7. Hak untuk peradilan yang independen dan tidak memihak;
8. Hak praduga tak bersalah;
9. Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama
baik;
10. Hak memperoleh suaka;
11. Hak atas satu kebangsaan;
12. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga;
13. Hak untuk mempunyai hak milik;
14. Hak bebas berpikir, berkesadaran dan menyatakan
pendapat;
15. Hak berhimpun dan berserikat;
16. Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan
akses yang sama terhadap pelayanan masyarakat
HAK ekonomi, sosial dan budaya
berdasarkan DUHAM:
1. Hak atas jaminan sosial;
2. Hak untuk bekerja;
3. Hak atas upah yang sama untuk pekerjaan
yang sama;
4. Hak untuk bergabung ke dalam serikat-
serikat buruh;
5. Hak atas istirahat dan waktu senggang;
6. Hak atas standar hidup yang pantas di
bidang kesehatan dan kesejahteraan;
7. Hak atas pendidikan;
8. Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan
yang berkebudayaan dari masyarakat
Perkembangan HAM di
Indonesia
1. Sebelum Kemerdekaan (1908-1945);
• Lahirnya Boedi Oetomo; adanya kesadaran
berserikat dan mengeluarkan pendapat
2. Pasca Kemerdekaan (1945-sekarang);
• Periode 1945-1950: hak untuk merdeka, hak
berserikat, hak menyampaikan pendapat;
• Periode 1950-1959: periode demokrasi
parlementer (liberal); 1) lahirnya banyak partai
dengan ragam ideologi, 2) kebebasan pers, 3)
adanya pemilu,4) adanya parlemen, dan 5)
kekuasaan yang memberi ruang kebebasan;
• Periode 1859-1966; demokrasi terpimpin dimana
banyak terjadi sikap restriktif (pembatasan yang
ketat oleh kekuasaan) thd hak sipil dan hak
politik;
• Periode 1966-1998:
• Periode 1998-sekarang:
HAM dalam UUD 1945:
1. Hak kebebasan untuk mengeluarkan
pendapat;
2. Hak kedudukan yang sama di dalam
hukum;
3. Hak kebebasan berkumpul;
4. Hak kebebasan beragama;
5. Hak penghidupan yang layak;
6. Hak kebebasan berserikat; dan
7. Hak memperoleh pengajaran dan
pendidikan
USAHA IMPLEMENTASI HAM
AMANAT TAP MPRI NO XVII/MPR/1998 :
PEMBENTUKAN KOMISI NASIONAL HAM -
KEPPRES NO 50 TAHUN 1993
PEMERINTAH MENYUSUN UU HAM: UU NO 39
TAHUN 1999
PEMERINTAH MENYUSUN ATAU MERIVISI
BEBERAPA PERATURAN PERUNDANGAN YANG
SARAT DENGAN PELANGGARAN HAM, BAIK
DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI DAN SOSIAL
MENYUSUN UU PENGADILAN HAM : UU N0 26
TAHUN 2000
Macam-macam HAM