Anda di halaman 1dari 10

Bagaimana Membuat Abstrak

Penyajian Ilmiah
Abstrak

• Abstrak atau intisari adalah paragraf


yang memuat pokok-pokok suatu
naskah atau makalah
• Abstrak harus memenuhi persyaratan
seperti jumlah kata, ringkas, dan berisi
informasi yang menunjukkan isi
• Dalam abstrak orang ingin dapat menangkap
tujuan artikel atau tulisan, cakupannya,
tempat yang tersangkut, atau letak sesuatu
dalam khazanah literatur yang ada, cara yang
digunakan dan hasilnya.
Abstrak
• Merupakan ringkasan dari suatu tulisan/artikel
• Dapat terdiri dari satu atau lebih paragraf
• Terbatas jumlah kata yang digunakan, antara
200 – 400 kata
• Pada umumnya hanya 1 lembar
• Abstrak terdiri dari dua jenis yaitu memberi
informasi atau menunjukkan isi
• Abstrak yang memberi informasi menonjolkan
informasi yang terkandung dalam tulisan
• Abstrak yang menunjukkan isi memuat
berbagai hal yang dikandung dalam tulisan
• Abstrak yang memberi informasi lebih
berbobot dibanding yang menunjukkan isi
Membuat Abstrak

• Secara garis besar abstrak memuat latar


belakang, metode yang digunakan,
boleh memuat hasil akhir (angka atau
persamaan yang diperoleh), dan
kesimpulan
• Untuk membuat abstrak, anda perlu
memahami tulisan (laporan) yang telah
dibuat, anda harus mengetahui arah
penelitian tersebut
• Cari kalimat yang mewakili latar belakang,
metode penelitian, hasil dan kesimpulan
ABSTRACT

The bia xia l flexure strength and fracture toughness of Alumina have been Lata r
measured at two environments i.e. dry and wet condit io n. The wet condit io n has bela kang
a simila rit y to the hip jo int when blo od was filling in the hinge.
The rela tio nship between st rength, fracture toughness, Weibull modulus of
Alumina at dry and wet condit ions has been investigated by bia xia l fatigue
testing. The result s have been explo it ed to predict the lif etime if the materia l was
used as a hip jo int. Thirty disk specimens were p repared for each test, heat -
treated and tested. The stainless steel ring on ring test rig, mounted on a
computer - controlled Instron test rig (model 4505) was operated to test the Metode
specimens. The specimens were viewed in SEM, EDAX, and X - ray dif fractio n Penelitia n
was used to determine the composit io n and phases present. Weib ull analysis
provided m values: dry 6.6 and wet 4.8 . The fracture toughnesses were: dry test
2.4  0.6 MPa.m 1/2 and wet test 2.6  0.8 MPa.m 1/2 . There was no sig nif icant

dif ference between the dry a nd wet tests. The result values were sig nif icantly
lo wer than the others reported.
Fatig ue lif etime in dry test was found 6.1 8 x 10 5 cycles, which was lo nger than

wet test 2.1 8 x 10 5 cycles. If alumina was used in a hip jo in t, it is important to

provide a dry condit io n in the environment, and avoid wet condit io ns to make Hasil dan
the hip jo int lo ng lif etime, alt hough from modelling calcula tio n we found very Kesimpula n
small crack growth are in both condit io ns ( 1.9 9 x 10 - 9 m/cycle and 1.5 8 x 10 -9

m/cycle) .
Contoh ketentuan Abstrak

• ABSTRACT dalam bahasa Inggris dan ditulis


italic, dilengkapi dengan INTISARI berbahasa
Indonesia yang memuat permasalahan,
metodologi dan hasil. Abstract/Intisari
memuat maksimal 300 kata dan dilengkapi
dengan keywords/kata kunci) sebanyak 3-5
kata yang dituliskan dibawahnya.

Anda mungkin juga menyukai