Anda di halaman 1dari 37

S M F K E S E H ATA N G I G I D A N M U L U T

CLINICAL SCIENCE SESSION


DISUSUN OLEH 18 B:

FIRANNISA NANDA H. D.
TMJ PUTRI RAHMINDA
(12100118676)
(12100118594) R A D E N A L I YA T R E S N A
HILMI AZIZ MAHARANI DJ
(121008508) (12100118707)
N A D YA H M A R AT U S S R A K A J A I Z FA U Z A N PA N I L I H
(12100118565) (12100118701)
N U R A A S R I FA R A D I L L A H SALSABILA AGESI PUTRI
(12100118576) (12100118692)

Preseptor :
Citra Tobing, drg. Mm
DEFINISI TMJ

• Gangguan pada organ stomatognatik (TMJ & otot-otot) yang


menimbulkan gejala rasa sakit pada otot pengunyahan, TMJ,
gigi-gigi dan jaringan periodontium.
• Kinematika TMJ menuntut keserasian gerak antara pergeseran
gigi setelah ada gigi yang berkontak dan aksi otot-otot
pergerakan mandibula.
ANATOMI TMJ
ANATOMI TMJ
RADIOLOGI
• Gambaran panoramc, asimetris pada mandibular condyle kanan dan kiri
• Gambaran TMJ, keadaan mulut terbuka gambar a & b. mulut tertutup b & c
• A. mulut tertutup
• B. mulut terbuka
• Gambaran CT scan pada TMJ
LENGKUNGAN TULANG
KELAINAN TMJ
• Terjadi apabila mandibula tidak berada pada posisiyang normal
(maloklusi), posisi gigitan yang tidaktepat, atau bisa terjadi
karena ketidakseimbanganantara lidah, wajah, dan otot-otot
fasial .

• TMD terdapat dalam banyak bentuk dan berhubungan dengan


pergerakan mandibula, dapat berupa sensasi sentuh,bunyi sendi,
pergerakan yang terbatas padamandibula, dan deviasi pada
garis tengah insisalmandibula
• Kelainan sendi rahang dapat beragam antara lain :
– kesulitan mengunyah, sakit gigi, sakit kepala, sakit pada area
wajah, bunyi sendi (click/crack), telinga berdenging (tinitus
aurium), sakit pada area sendi, bukan mulut yang terbatas,
rahang yang mudah terkunci, serta adanya deviasi maupun
defleksi gerakan rahang.
– Sakit gigi pada kelainan sendi rahang sering di salah
persepsikan dengan adanya gigi yang bermasalah, demikian
juga timbulnya sakit kepala dan sakit pada area wajah sering
salah dipersepsikan sebagai kelainan diluar problem atau
masalah sendi rahang, tidak jarang pada pemeriksaan
penunjang yang dilakukan sperti MRI atau CBCT tidak
ditemukan kelainan spesifik.
• Gejala bunyi sendi pada kelainan sendi rahang saat ini juga
merupakan gejala yang umum ditemui pada pasien dengan
kelainan sendi rahang. Banyak dijumpai pasien merasa
terganggu terhadap bunyi clicking yang terjadi pada kelainan
sendi rahang. Bunyi crack sendiri biasa lebih kerap dijumpai
pada beberapa kelainan sendi rahang yang lebih lanjut dimana
terdapat krepitasi sebagai bentuk lanjut dari keadaan timbulnya
radang pada area sendi rahang. 
GANGGUAN FUNGSIONAL PADA OTOT
• Umumnya gangguan fungsional pada otot dikelompokkan
dalam kategori besar yang disebut masticatory muscle disorder,
berupa dua gejala utama yang dapat diamati yaitu rasa sakit dan
disfungsi.
• Keluhan yang paling umum dari pasien masticatory muscle
disorder adalah rasa sakit pada otot, yang berkisar dari
ketidaknyamanan ringan hingga berat.
GANGGUAN FUNGSIONAL TMJ

• Timbulnya bunyi pada sendi merupakan disfungsi TMJ yang


dapat dibagi atas dua jenis, yaitu rubbing sound, dan clicking
souond.
• Pada kebanyakan kasus suara kliking pada TMJ 70-80 %
disebabkan oleh disk displacement dengan berbagai tingkatan
dan arah, tetapi sebagian besar pada arah anteromedial.
GANGGUAN FUNGSIONAL PADA GIGI -
GELIGI
• Seperti halnya otot dan sendi, gigi geligi juga dapat
menunjukkan tanda dan gejala gangguan fungsional
• Salah satunya adalah kerusakan pada struktur pendukung gigi
geligi.
• Tanda yang timbul berupa mobilitas gigi yang terlihat secara
klinis sebagai gerakan tidak biasa dari gigi terhadap soketnya.
Hali ini dapat disebabkan oleh hilangnya tulang pendukung dan
tekanan oklusal yang tidak wajar.
KLASIFIKASI TMJ DISORDER

• Berdasarkan struktur anatomi


1. Otot : myofasial pain, myofasial nyeri dengan keterbatasan
membuka mulut
2. Dislokasi : reduksi, tanpa reduksi dgn keerbatasan membuka
mulut, tanpa reduksi dengan tidk ada keterbatasan membuka
mulut
3. Articular bone : arthalgia, osteoarthritis TMJ, osteoarthrosis
TMJ
TANDA DAN GEJALA

• Nyeri atau nyeri tekan pada rahang


• nyeri pada satu sisi atau kedua sisi TMJ
• aching pain sekitar 1 tahun
• sulit untuk mengunyah
• terkuncinya sendi, sehingga sulit untuk membuka mulut
TREATMENT
• Hanya 5% hingga 10% pasien yang membutuhkan pengobatan TMD, dan 40%
pasien memiliki resolusi gejala spontan. Dalam studi tindak lanjut jangka
panjang, 50% hingga 90% pasien mengalami penghilang rasa sakit setelah
terapi konservatif.
• Tujuan perawatan awal harus fokus pada mengatasi rasa sakit dan disfungsi.
• Lebih dari 1.500 orang dalam registrasi TMD online melaporkan bahwa
mereka telah menerima agen antiinflamasi (73%), penghilang rasa sakit tanpa
resep (56%), antidepresan (50%), opioid (48%), anxiolitik (41%), dan pelemas
otot (40%).
• Intervensi bedah dicadangkan untuk pasien yang gejalanya tidak membaik
setelah uji coba terapi konservatif. menyajikan algoritma pengobatan singkat
untuk manajemen TMD non-bedah.
• Penatalaksaan Temporomandibular Joint Disease terbagi menjadi :
1. Farmakologi Terapi
2. Non- Farmakologi Terapi
PERAWATAN
Fase I (Reversibel) Fase II (Ireversibel)
Tujuan: • Penyesuaian oklusi
• Mengurangi/ menghilangkan • Pemasangan GT
keluhan utama • Konservasi
• Menormalisasi ROM • Pembedahan
• Mengembalikan posisi
normal kondilus-diskus (Gelb
4/7)
• Menghilangkan myalgia

Splin oklusal
PERAWATAN
• Efektivitas splin sangat menonjol
• 87% kasus TMD dengan 2
gejala, berhasil dengan splin
oklusal (Tsuga, 1989)
• 70-90% berhasil dalam
mengurangi gejala-gejala TMD
(Okeson, 1998)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai