menjadi beberapa cara: (1) cangkok (Air layerage); (2) merunduk (Ground layerage); (3) Stek; (4) Penyambungan (Grafting); (5) Okulasi (Budding). Cangkok • Perbanyakan dengan cara mencangkok memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan. Keuntungan yang diperoleh yaitu: a. tanaman yang dihasilkan memiliki si fat yang sama dengan induknya, sehingga apabila induk tanaman tersebut memiliki buah lebat dan enak rasanya, maka tanaman hasil cangkokan akan menghasilkan buah lebat dan enak rasanya; b. Tanaman dari cangkok cepat berbuah (± 4 tahun); c. Waktu yang diperlukan untuk relatif singkat yaitu 1-3 bulan. Sedangkan kekurangannya: a. tidak dapat dilakukan secara besar-besaran; b. Bibit cangkok sulit bertahan hidup pada daerah yang memiliki ke dalam air tanah dalam, karena perakaran tanaman dari cangkok dangkal. Merunduk (Ground layerage) • Merunduk, seririg disebut dengan cangkok tanah. Kelebihan jenis cangkok tanah ini adalah tidak memerlukan pembungkus mdia cangkok, namun demikian tanaman yang akan diperbanyak dengan sistem runduk memiliki cabang yang bersifat lentur, sehingga mudah dirundukkan. • Merunduk adalah melakukan pelengkungan cabang lalu sebagian cabang tersebut dibenamkan ke dalam tanah. Sedangkan ujung-ujung cabang dibiarkan muncul di atas permukaan tanah. Pada bagian cabang yang dibenamkan sebaiknya ada tunasnya. Tunas ini umumnya memiliki kandungan auksin yang tinggi, dengan demikian dapat mempercepat pertumbuhan akar. • Ada beberapa cara untuk memperbanyak tanaman dengan merunduk: • a. Tip layerage, Caranya adalah dengan membenamkan ke dalam tanah, dengan ke dalaman 2,5-5 cm. Setelah 2-3 bulan tunas baru akan muncul, dan akar- akar akan terbentuk. Sebelum dibenamkan ke dalam tanah, cabang yang akan dibenamkan dilukai terlebih dahulu, agar akar terpacu. • b. Simple layerage. Caranya adalah cabang dirunduk, bagian bawah pucuk di lukai, kemudian dibenamkan ke dalam tanah. Pucuk dibiarkan muncul di atas permukaan tanah. Ke dalam tanah 12,5-25 cm Contoh tanaman mawar pagar, apel. • c. Continous layerage, Cabang di lukai, kemudian diletakkan dalam satu saluran, atau parit yang dangkal (5 - 12,5 cm), setelah itu ditimbun tanah. • Pucuk cabang dengan beberapa lembar daun dibiarkan muncul di atas peimukaan tanah. Bibit yang dihasilkan dalam satu cabang akan semakin banyak. d. Serventive/compound /average, hampir sama dengan continous layerage, hanya bedanya cabang yang ditimbun tanah beberapa bagian saja, dengan carac berselang seling. Stek • Stek adalah perkembangbiakan vegetatif yang memiliki tingkat kesukaran sedang sampai tinggi. Bagian tanaman yang akan membentuk tanaman baru telah terpisah dengan induknya, sehingga tingkat kegagalan relatif tinggi (tergantung dari jenis tanaman). Untuk itu jenis perbanyakan ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga mengurangi terjadinya kegagalan. • Walaupun demikian, perbanyakan dengan stek memiliki kelebihan, yaitu disamping sifat tanaman baru sama dengan induknya, juga bibit yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan cangkok. • Adapun stek yang sering dipraktekan adalah stek akar, batang, daun, tunas dan umbi. a. Stek akar • Tanaman pohon yang dapat dikembangkan degan stek akar antara lain sukun jeruk keprok, cemara, jambu air. • Cara memperoleh bahan stek akar: • Pada tanaman yang besar, seperti semak dan pohon, tanah digali sampai akar tampak, ambil akar yang diperlukan, lalu lubang ditutup kembali dengan tanali. • Pada tanaman yang lebih kecil, cabut tanaman kemudian ambil beberapa akar yang diperlukan, kemudian tanaman ditanam kembali. • Setelah akar diperoleh, maka langkah selanjutnya yaitu memotong akar sepanjang 5 cm dengan pisau yang tajam dan bersih. • Potongan akar disemaikan dikotak persemaian yang telah disediakan, dengan memperhatikan, akar yang gemuk ditanam vertikal, sedangkan akar yang kurus ditanam horizontal. b. Stek Cabang • Cabang yang distek terdiri dari cabang yang tua dan setengah tua. Pohon buah yang dapat distek cabang tuanya adalah kedondong, jambu air, jambu semarang, jeruk (Rough lemon, Japansche citroen), markisa, delima, ceremai, anggur. Stek cabang setengah tua adalah bugenvil, melati, mawar. Penyarnbungan (Grafting) • Penyarnbungan adalah menggabungkan batang bawah dengan batang atas tanaman sedemikian rupa sehingga terjadi persenyawaan. • Penyarnbungan merupakan campuran dari generatif dan vegetatif dengan tujuan agar bibit yang dihasilkan lebih unggul dari tanaman asalnya. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: • a. Mengekalkan sifat-sifat klon yang tidak dilakukan oleh stek dan cangkok. • b. Bisa memperoleh tanaman yang kuat, karena batang bawahnya tahan terhadap kondisi tanah yang kurang menguntungkan. • c. Memperbaiki jenis yang telah tumbuh, sesuai yang dikehendaki. • d. Dapat mempercepat berbuahnya tanaman. • e. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu persyaratan batang bawah dan batang atas. • Syarat batang bawah antara lain: a. Memiliki daya adaptasi seluas mungkin. Artinya, tanaman itu kompatibel dengan berbagai varietas, bahkan bila perlu juga kompatibel dengan beberapa jenis dalam satu genus; b. Memiliki perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit yang ada di dalam tanah; c. Kecepatan tumbuhnya sesuai dengan batang atas; d. Tidak mempengaruhi batang atas; dan e. Memiliki batang yang kuat. • Syarat batang atas adalah : a. Cabang dari pohon yang kuat; b. Bentuk cabang lurus, diameternya disesuaikan dengan batang bawah; c. Cabang yang berasal dari pohon induk yang benar-benar dikehendaki; dan d. Dapat menyesuaikan diri dengan batang bawah, sehingga sambungannya kompatibel. • Dalam penyambungan dikenal dua istilah yaitu penyusuan dan sambung pucuk. • Penyusuan. Penyusuan merupakan penyambungan antara tanaman muda dengan cabang pohon induk, tanaman muda dan cabang pohon induk tersebut masih berhubungan erat dengan akar masing-masing. Setelah dua bagian tanaman tersebut mampu menyatu dan tumbuli dengan subur, maka pucuk cabang tanaman muda bisa dipotong di atas sambungan, sedangkan dahan atau ranting pohon induk yang disambungkan dipotong di bawah sambungan, sedangkan pada sambung pucuk, pucuk sebagai batang atas telah terpisah dari induknya. • Sambung pucuk. Sambung pucuk dilakukan pada tanaman hias, tanaman buah, tanaman perkebunan, seperti asoka, kopi, bugenvil, kembang sepatu, advokat, anggur, belimbing, durian, jambu batu, jambu bol. Okulasi • Okulasi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan stek dan cangkok. Kelebihannya adalah memiliki mutu yang lebih baik dari induknya, karena hasil okulasi memiliki perakaran yang baik dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit yang berasal dari tanah. • Syarat okulasi untuk batang bawah sama dengan syarat pada penyambungan, sedangkan syarat batang atas, selain persyaratan batang atas pada penyambungan, maka harus dipertimbangkan mata tunas terlihat besar, belum pecah, dan berwarna hijau. Tahapan okulasi adalah sebagai berikut: • a. Mengiris batang bawah • Untuk pengirisan batang bawah tergantung dan cara okulasi yang dipilih. Misalnya jenis okulasi bentuk huruf T. Irisan dibuat pada kulit yang halus, pada ketinggian 20 cm dan permukaan tanah, membentuk huruf T • b. Mengambil mata tunas • Ambil mata tunas seperti yang dikehendaki, kemudian dipotong segitiga. Kemudian letakkan mata tunas ke dalam irisan berbentuk hunif T. Setelah itu tempelan diikat dengan tali rapia, atau dapat juga dengan plastik gula. • c. Setelah dua minggu, terlihat mata tunas masih hijau, maka dilakukan pembukaan ikatan • d. Pemotongan dilakukan pada batang pokok setinggi 10 cm dari mata tunas, apabila perrumbuhan tunas kurang kuat. • e. Batang setinggi 10 cm dari mata tunas dapat dimanfaatkan untuk mengikat tunas yang kurang kuat pertumbuhannya. Setelah pertumbuhan tunas sudah kuat maka kayu yang berada di atas mata tunas sepanjang 10 cm dipotong, sehingga hanya tinggal 1 cm. • f. Bila tunas kuat, maka pemotongan batang pokok setinggi 1 cm dari mata tunas. Semoga bermanfaat