Anda di halaman 1dari 26

ASKEP PADA KLIEN MARAH

Oleh:
I K. S. Nata
AKADEMI PERAWAT
KESDAM IX / UDAYANA
2010
DEFINISI

• Kemarahan (anger) adl suatu emosi yg terentang mulai dari


iritabilitas smp agresifitas yg dialami oleh semua orang
(Widjaya K, 1992)

• Kemarahan merupakan perasaan jengkel yang timbul


sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan
sebagai ancaman (Nurwiyatningsih)

• Kemarahan yg ditekan atau pura – pura tdk marah akan


mempersulit K/ sendiri dan mengganggu hub interpersonal
FAKTOR YG BERHUBUNGAN

• Mungkin kecendrungan keluarga

• Tak berfungsinya sistem keluarga mengakibatkan


prilaku seperti :
– Penolakan / meninggalkan ortu
– Deprivasi emosional
– Penyalahgunaan
TANDA / GEJALA

– Wajah merah / tegang


– TD meningkat
– Ketegangan otot, tangan dikepal
– Gelisah
– Mondar-mandir
– Ada halusinasi / ilusi
– Ada waham
– Mengeluarkan kata-kata ancaman
– Nada suara meninggi, berteriak
– Mata melotot, pandangan liar
– Rahang mengatup dan tak mau diajak
berkomunikasi
INDIKATOR VIOLENCE
(Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)

VERBAL PERILAKU
• Ancaman kejahatan • Rahang kaku
• Suara keras • Dahi berkerut
• Kasar • Tatapan mata tajam
• Kata-kata sarcastic • Muka dan leher memerah
• Kata-kata menekan • Menyeringai
• Respons tidak logis • Dilatasi pupil
• Berteriak, menjerit • Gerakan cepat
• Kondisi takut dan atau • Tinju mengepal
curiga • Kewaspadaan meningkat
RENTANG RESPON

• Rentang respon kemarahan

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pernyataan Frustasi Pasif Agresif Ngamuk


(assertion)
PROSES KEMARAHAN

• Stres, cemas, marah, mrp bagian kehidupan sehari-hari


yg harus dihadapi oleh setiap individu
• Stres dpt menyebabkan kecemasan yg menimbulkan
perasaan tdk menyenangkan dan terancam

• Kecemasan dpt menimbulkan kemarahan


• Respon thd marah dpt diungkapkan mll 3 cara, yi:
- Mengungkapkan secara verbal
- Menekan, dan
- Menantang (agresif dan ngamuk)
KONSEP MARAH

Stresor Disruption & Personal Compensatory


Int & Ex Loss Meaning Act Resolution

Helplessness Guilt

Anger & Agression

Expressed Expressed
Inward Outward Destructive

Painfull Constructive
Symptom Action

Resolution
STRATEGI UNTUK MENURUNKAN
AGRESIFITAS

• Pengalihan
• Beri latihan
• Ubah lingkungan sekitar klien
• Lepaskan klien dari jadwal dan tuntutan-tuntutan
• Relaksasi
• Musik
• Berikan periode tenang
• Jalani dengan tenang
• Berikan cerita atau hitungan
• Stop berpikir (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)
PROSES KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

• Aspek Biologis
- Tekanan darah meningkat, wajah merah, pupil
melebar, frekwensi urine meningkat, taki kardi
- Ketegangan otot, tangan dikepal, badan kaku

• Aspek Emosional
- Merasa tidak berdaya, jengkel, frustasi, dendam,
ingin berkelahi, ngamuk, bermusuhan, menyalahkan,
menuntut
• Aspek Intelektual
– Cara klien marah
– Mengindetifikasi keadaan yang menyebabkan marah
– Bagiaman info diproses

• Aspek Sosial
– Cara individu mengungkapkan marah pada orang lain

• Aspek Spiritual
– Kepercayaan
– Norma
• Terhadap keluarga, beberapa hal yg perlu dikaji:

 Warisan keluarga dari generasi ke generasi


 Pola hubungan klg yg memudahkan klien
berperilaku menyimpang
 Kurangnya perhatian dan pendidikan klg
 Terlalu overprotektif
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Kesulitan mengungkapkan kemarahan tanpa menyakiti


hati orang lain
• Gangguan komunikasi
• Penyesuaian yang tidak efektif
• Memiliki potensi untuk mengamuk pada orang lain
• Kekuatan marah yang berkepanjangan
• Risiko PK
DIAGNOSA MENURUT NANDA

• Risiko mencederai diri sendiri, orang lain &


lingkungan
• Perilaku kekerasan
• Halusinasi
• HDR
• Koping individu inefektif
• Gangguan harga diri (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)
C. PERENCANAAN
• Kesadaran diri merawat.
– Menyatakan harapan pada klien dengan cara positif.
– Membantu klien menggali alasan, maksud tingkah
laku klien.
– Bersama klien menetapkan alternatif cara
mengungkapkan marah

• Kontrol terhadap kekerasan.


– Berbicara dengan lembut, lambat dan yakin.
– Menjaga harga diri dan martabat klien.
• Aspek biologis.
- Menyalurkan energi kemarahan dengan cara aktivitas
fisik : lari pagi, angkat berat

• Aspek emosional.
- Membantu klien mengenal kemarahannya

• Aspek intelektual
- Mengeksplorasi kemampuan klien dalam pemecahan
masalah.
- Mengembangkan tingkah laku asertif bagi klien.
• Aspek sosial
– Bersama klien mengkaji pengalaman marah masa lalu.
– Memberi contoh ungkapan marah yang konstruktif.
– Membagi perasaan dengan anggota keluarga

• Aspek spiritual
– Memberikan dorongan agar klien mengungkapkan
perasaannya.
– Menggunakan empati yang adekuat.
D. IMPLEMENTASI

• Pelaksanaan merupakan tahap ke-4 dalam


proses keperawatan, tindakan dilakukan ssi
dengan perencanaan yang telah dibuat, dan
dapat dimodifikasi ssi dengan situasi dan kondisi
K/ dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam
berespon thd kemarahan
–Diskusikan cara lain yg sehat
• Secara fisik : tarik napas dalam / memukul bantal /
kasur / olah raga
• Secara verbal : katakan bahwa anda sedang kesal
• Secara sosial : lakukan dalam kelompok cara-cara
marah yang sehat, latihan asertif
• Secara spiritual : sembahyang, berdoa
E. EVALUASI

• Fokus:
– Cara ungkapkan kemarahan
– Ketepatan marah
– Kesesuaian obyek
– Kesadaran K/ terhadap proses yg dialami
FUNGSI POSITIF MARAH

• Fungsi Energi : Marah dapat meningkatkan energi


• Fungsi Ekspresi : Ekspresi marah yg asertif (sehat)
• Self Promotional Function : Marah untuk menunjukkan
harga diri (memproyeksikan konsep diri positif)

• Fungsi Defensif : Kemarahan merupakan pertahanan ego


dlm menanggapi kecemasan yg meningkat krn konflik
eksternal (setelah marah jadi lega)
• Potentiating Function : Kemarahan dpt meningkatkan
potensi
• Fungsi Diskriminasi : Membedakan ekspresi seseorang
(marah, sedih atau gembira)
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK KLIEN DAN
KELUARGA (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)

ANGER MANAGEMENT CLASS


• SESI 1 = Apakah marah itu?
– Tanda dan gejala
– Penyebab marah
– Respon marah; pikiraan perasaan, tindakan

• Sesi 2 = mengelola marah dengan relaksasi


– Pentingnya & manfaat
– Respons relaksasi
– Demonstrasi dan praktik
• Sesi 3 = mengelola marah dengan komunikasi
– Pentingnya & manfaat
– Proses komunikasi
– Komunikasi asertif
– Demonstrasi, role play dan praktik

• Sesi 4 = memecahkan masalah


– Pentingnya & manfaat
– Proses pemecahan masalah
– Demostrasi dan praktik
• Sesi 5 = kesimpulan = rangkuman
– Mengulang seluruh proses
– Latihan merespons situasi
– Evaluasi diri

Anda mungkin juga menyukai