Oleh:
I K. S. Nata
AKADEMI PERAWAT
KESDAM IX / UDAYANA
2010
DEFINISI
VERBAL PERILAKU
• Ancaman kejahatan • Rahang kaku
• Suara keras • Dahi berkerut
• Kasar • Tatapan mata tajam
• Kata-kata sarcastic • Muka dan leher memerah
• Kata-kata menekan • Menyeringai
• Respons tidak logis • Dilatasi pupil
• Berteriak, menjerit • Gerakan cepat
• Kondisi takut dan atau • Tinju mengepal
curiga • Kewaspadaan meningkat
RENTANG RESPON
Helplessness Guilt
Expressed Expressed
Inward Outward Destructive
Painfull Constructive
Symptom Action
Resolution
STRATEGI UNTUK MENURUNKAN
AGRESIFITAS
• Pengalihan
• Beri latihan
• Ubah lingkungan sekitar klien
• Lepaskan klien dari jadwal dan tuntutan-tuntutan
• Relaksasi
• Musik
• Berikan periode tenang
• Jalani dengan tenang
• Berikan cerita atau hitungan
• Stop berpikir (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)
PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
• Aspek Biologis
- Tekanan darah meningkat, wajah merah, pupil
melebar, frekwensi urine meningkat, taki kardi
- Ketegangan otot, tangan dikepal, badan kaku
• Aspek Emosional
- Merasa tidak berdaya, jengkel, frustasi, dendam,
ingin berkelahi, ngamuk, bermusuhan, menyalahkan,
menuntut
• Aspek Intelektual
– Cara klien marah
– Mengindetifikasi keadaan yang menyebabkan marah
– Bagiaman info diproses
• Aspek Sosial
– Cara individu mengungkapkan marah pada orang lain
• Aspek Spiritual
– Kepercayaan
– Norma
• Terhadap keluarga, beberapa hal yg perlu dikaji:
• Aspek emosional.
- Membantu klien mengenal kemarahannya
• Aspek intelektual
- Mengeksplorasi kemampuan klien dalam pemecahan
masalah.
- Mengembangkan tingkah laku asertif bagi klien.
• Aspek sosial
– Bersama klien mengkaji pengalaman marah masa lalu.
– Memberi contoh ungkapan marah yang konstruktif.
– Membagi perasaan dengan anggota keluarga
• Aspek spiritual
– Memberikan dorongan agar klien mengungkapkan
perasaannya.
– Menggunakan empati yang adekuat.
D. IMPLEMENTASI
• Fokus:
– Cara ungkapkan kemarahan
– Ketepatan marah
– Kesesuaian obyek
– Kesadaran K/ terhadap proses yg dialami
FUNGSI POSITIF MARAH