Sebuah inspirasi yang dituangkan ke dalam tulisan dan digunakan sebagai referensi pribadi . Semoga bermanfaat.
OLEH :
HELMUT TODO TUA SIMAMORA,M.S
I
Penyusunan :
1. Kebijakan Mitigasi Bencana yang mengatur tentang
pengelolaan kebencanaan atau mendukung usaha
kebencanaan
preventif seperti kebijakan tanah agar tidak
tataguna membangun di lokasi yang rawan
bencana;
2. Identifikasi
Penelitian dandaerah rawan
Diskusi : bencana;
1. Penelitian berkaitan dengan penghitungan perkiraan dampak
yang ditimbulkan oleh bencana;
2. Penelitian tentang perencanaan penanggulangan
bencana,
hingga penyelenggaraan kegiatan- yang sifatnya
kegiatan
preventif kebencanaan;
3. Pembentukan Siaga Tangguh Desa;
PRIVATE LIBRARY OF SIMAMORA, HELMUT TODO TUA
YANG HARUS DIBUTUHKAN DAN MENDESAK UNTUK
DILAKSANAKAN
a. Zona Tipe A
1. Lereng (gunung,pegunungan, bukit, perbukitan dan tebing sungai).
2. Kemiringan lereng > 40 %.
3. Ketinggian > 2000 mdpl.
4. Curah hujan yang tinggi (70 mm/jam atau 100 mm/hari, >2500
mm/tahun, berkisar 70 mm/jam tetapi berlangsung terus-menerus
selama lebih 2 (dua) jam hingga beberapa hari.
5. Gerakan tanah sebesar 2 m s.d 25 m / menit.
6. Jenis batuan dasarnya : andesit, tuf, napal dan batu lempung.
b. Zona Tipe B
1. Daerah kaki (gunung,pegunungan, bukit, perbukitan dan tebing sungai).
2. Kemiringan lereng 21 % - 40 %.
3. Ketinggian 500 mdpl – 2000 mdpl.
b. Zona Tipe B
4. Curah hujan yang tinggi (70 mm/jam atau 100 mm/hari,
>2500
mm/tahun.
5. Kawasan yang rawan terhadap gempa.
6. Sering muncul rembesan air atau mata air pada lereng, terutama
pada bidang kontak antara batuan kedap air dengan lapisan tanah
yang lebih permeable.
7. Vegetasi terbentuk dari tumbuhan berdaun jarum dan
berakar serabut.
8. Lereng pada daerah yang rawan terhadap rawan gempa.
9. Kerapatan gerakan tanah berkisar 2 (dua) meter/hari.
Zona Tipe B
10. Pencetakan kolam yang mengakibatkan perembesan air ke
dalam lereng.
11. Pembangunan konstruksi dengan beban yang terlalu berat.
12. Sistem drainase yang tidak memadai.
c. Zona Tipe C.
13. Pada daerah dataran (tinggi, rendah, dataran), tebing sungai, dan
lembah sungai.
14. Kemiringan lereng berkisar 0 % - 20 %.
15. Ketinggian 0 mdpl – 500 mdpl.
16. Curah hujan yang tinggi (70 mm/jam atau 100 mm/hari,
>2500 mm/tahun.
17. Kawasan yang rawan terhadap gempa.
Zona Tipe C
6. Sering muncul rembesan air atau mata air pada lereng, terutama
pada bidang kontak antara batuan kedap air dengan lapisan tanah
yang lebih permeable.
7. Vegetasi terbentuk dari tumbuhan berdaun jarum dan berakar
serabut.
8. Lereng pada daerah yang rawan terhadap rawan gempa.
9. Kerapatan 2 (dua) meter/hari
gerakan tanah berkisar yang
mengakibatkan retakan dan amblesan tanah.
10. Pencetakan kolam yang mengakibatkan perembesan air ke
dalam
lereng.
11. Pembangunan konstruksi dengan beban yang terlalu berat.
12. Sistem drainase yang tidak memadai.
Petunjuk :
1. Klik Tabel berikut.
2. Klik tabel dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (5)
Input data
Curah hujan 500,00 mm
2.795.084,97 m2
Luas / lebar sebaran curah hujan 2,80 km2
Petunjuk :
1. Klik Tabel Berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (5)
Petunjuk :
1. Klik Tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (5)
Petunjuk :
1. Klik Tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (5)
Input data
Curah hujan 115,00 mm
Curah hujan di dataran tinggi (Orographic rain) 6.096,15 mm
Petunjuk :
1. Klik Tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (5)
Petunjuk :
1. Klik Tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil penelitian di lapangan pada Kolom B : (5)
Input data
Curah Hujan 200 mm
499.531,92 mm
Curah hujan tropis umumnya 144.269,99 mm
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik tabel dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (6) ; (7) dan (8)
Kedalaman Curah hujan < 0,2 berdasarkan Potensial Kedalaman maksimum genangan air setelah Air larian mulai terjadi (Potential maxi
Nilai kandungan air pada tanah saat kondisi rata-rata (Average-Soil water condition values) 45,00 mm
Kedalaman (Tebal) Curah hujan (Rainfall depth) 250,00 mm
Persentase Penggunaan lahan 15% %
Kedalaman Air Larian (Estimated runoff depth) 8.314,06 mm
Potensial Kedalaman maksimum genangan air setelah Air larian mulai terjadi (Potential maximum 169.079,33 mm
Nilai kandungan air pada tanah saat kondisi kering (Dry-Soil water condition values) 25,58 mm
Nilai kandungan air pada tanah saat kondisi basah (Wet-Soil water condition values) 65,30 mm
Potensial kedalaman maksimum genangan air setelah Air larian mulai terjadi (Potential maximum
retention after runoff begins) - Kondisi Basah 65,30 mm
Potensial kedalaman maksimum genangan air setelah Air larian mulai terjadi (Potential maximum
retention after runoff begins) - Kondisi Kering/Kemarau 25,58 mm
Kedalaman Air Larian (Estimated runoff depth)-Kondisi Basah 185,75 mm
Kedalaman Air Larian (Estimated runoff depth)-Kondisi Kering / Kemarau 221,73 mm
Petunjuk :
1. Klik Tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (5) ; (6) dan (7)
Petunjuk :
1. Klik Tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (5)
Input data
90,00 cm
Tebal/tinggi genangan air hujan
0,90 m
Kecepatan jatuh curah hujan (Raindrop speed) 16,55 mm h-1
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik tabel dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada kolom B : (5) dan (6).
o
Suhu 37,00 C
Tekanan parsial uap air 1.000,00 mb
Tekanan uap jenuh dan tekanan parsial air 21.237,47 In Cs
Koefisien difusi untuk uap air dalam udara 0,27 Cm2/detik
Nisbah tekanan uap dan kerapatan 0,17
Berat isi konsentrasi uap air 5.864,86 Gram/m3
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B : (6) dan (7)
Input data
Lama waktu kejadian hujan 2 Jam
4.550.000.000,00 m2
Luas Tangkapan Curah Hujan 1.124.350,50 acre
4.550,00 km2
1,25 Inches
Tinggi/Tebal 12,50 cm3
0,00001 m3/detik
1096241,7 CFS (Cubic Feet/Second)
Air Larian/Air Limpasan (Run off)
10,962417 m3/detik
35.280,00 Kaki kubik (Cubic feet)
Nilai puncak runoff 0,81 Acre-feet
0,02 m3
Contoh plot Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah dideliniasi dengan metode
elevasi satuan grid digital dari Satuan data yang diterbitkan Negara (Example
watershed was deliniated with a (m) grid digital elevation model from the 30,00 meter (m) grid digital
national elevation data set).
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan berdasarkan peta GIS pada kolom B : (5)
Contoh plot Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah dideliniasi dengan metode
elevasi satuan grid digital dari Satuan data yang diterbitkan Negara (Example
watershed was deliniated with a (m) grid digital elevation model from the 30,00 meter (m) grid digital
national elevation data set).
Jumlah sel grid yang mendeliniasi DAS (The watershed as deliniated
comprises) 15.890,00 Sel grid (grid cell)
Prakiraan Jumlah Air Larian dari Kejadi Curah Hujan (Assume that base flow
prior to rainfall) 0,83 m3/detik (m3/s)
Luas Daerah Air Larian (The drainage area) 14,301 Km2
Dasar daerah aliran per unit (The per unit area base flow) 0,00000006 m/detik
Prakiraan multiplikasi dari jumlah detik dalam satuan jam (Multiflying by m/jam
number of seconds in an hour) 0,000209
0,209 mm/jam
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di
lapanga
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment di lapangan pada kolom B : (5)
s.d (1
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik dan ketik nilai/angka dari hasil treatment penelitian di lapangan pada Kolom B :
(5)
Kemiringan Tanah 45 o
Total Kehilangan Tanah 18,89
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada kolom B : (5).
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada kolom
B:
Sudut Lereng 45 0
Kehilangan Tanah 51,30
Petunjuk :
1. Klik tabel berikut.
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian
di
2. Klik dan ketik angka/nilai dari hasil treatment penelitian di lapangan pada kolom B : (6), (8), (12), (13), (15) dan (17)
Design Kualitas Curah hujan dalam kejadian hujan (Stormwater Quality Design 1,50 Inches
Storm)
0,00002 m3
6,00 Acres
261.360,00 ft2
Total Luas Drainase (Total drainage area)
24.281,14 m2
5,95 acre-inc/hr
Luas daerah Impervious (Impervious area) 2,00 Acre of total area
Luas daerah Pervious (Pervious area) 2,00 Acre of total area
Cakupan Pervious (Pervious cover) :
Campuran laun dan tegakan kayu (Mixture of lawn and woods) 65,00 Pervious CN
Cakupan Impervious :
Asphalt 98,00 Impervious CN
Bobot Teknik Nilai Kurva (Weighted Average Curve Number Technique
(Weighted CN)) 76,00 CN
Abstraksi Rata-rata (Average Initial) 3,16 Inches
0,63 Inches
Abstraksi inisial rata-rata (Average initial abstraction)
2,53 Inches
Volume Air larian/Air limpasan (Runoff volume) 1,50 Inches
Volume Air larian/Air limpasan (Runoff volume) 0,19 Inches
Volume Air larian/Air limpasan tertempat total (Total site runoff volume) 4.079,54 Kaki kubik (Cubic feet)
Luas wilayah Impervious (Impervious area) 0,20 Inches
0,04 Inches
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan
material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng
gunung berapi.
Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat
terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa
angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan
ini bisa menganggu pernapasan.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam
gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material
vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas
dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti
kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak
napas.
Dedicated to :
1. My loving wife , Hutapea Olga Y.V, dr;
2. My loving daughter :
a. Simamora Michelle Renata Robertina;
b. Simamora Helga Martha Davina;
Also :
1. Environment, Research and Development Agency of Samosir Regency Government
of North Sumatera Province;
2. People of Samosir Regency
3. All of You
Alumni :
PSMIL – Universitas Padjadjaran
Bandung