kegiatan menyusui
Nama: Nuraini S
Nim : P01031218089
Kelas: DIV-VIB
TOPIK 1
Kegiatan Menyusui
Kondisi ibu sangat berpengaruh pada proses menyusui, ibu yang menyentuh dan berbicara
dengan bayi menunjukkan tanda-tanda keeratan hubungan yang penuh kasih sayang
(bonding).
Perasaan senang dan nyaman akan membantu proses menyusui sedangkan perasaan
sedih dan tidak nyaman membuat proses menyusui menjadi sulit.
Cara ibu menggendong bayi berpengaruh pada proses menyusui. Cara menggendong bayi
yang benar adalah : badan bayi dan leher lurus, bayi menghadap payudara dan Ibu
menggendong bayinya cukup erat, akan lebih mudah menghisap ASI secara efektif.
Hal lain yang mempengaruhi proses menyusui
adalah kondisi bayi. Ada beberapa tanda adanya
kondisi yang dapat mengganggu menyusui: hidung
tersumbat, kesulitan bernapas, sariawan, kuning,
dehidrasi, tali lidah pendek (tongue tie), bibir atau
langit-langit sumbing.
Kadang, ketika bayi berhenti sebentar, ibu cepat-cepat melepaskan bayi dari
payudaranya, karena mengira bayi sudah selesai atau karena ibu ingin memastikan bayi
mengisap dari payudara yang satunya juga; atau karena ibu ingin melakukan pekerjaan
lain.
Bayi yang terlalu cepat dilepaskan dari satu payudara mungkin tidak mendapatkan
cukup ASI akhir. Jadi mungkin ia ingin segera menyusu lagi.
lama kegiatan menyusui sangat bervariasi. Namun jika kegiatan menyusui berlangsung
terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), mungkin
ada masalah, kemungkinan pada pelekatan
Kondisi payudara ibu juga perlu
diperhatikan
Ibu memegang bayinya terlalu tinggi, atau terlalu rendah, atau terlalu
ke samping, mulutnya tidak akan berhadapan dengan puting.
Bayi mungkin terlalu jauh karena ibu memegang bokong bayi di tangan
pada sisi yang sama dengan payudaranya, yang berdampak menarik
bayi ke arah tersebut. Ketika ibu menopang tubuh bayinya, seharusnya
ibu tidak memegang bokong bayinya, karena akan menarik kepalanya
terlalu jauh ke samping. Seharusnya telapak tangan ibu berada di
punggung bayinya, sehingga kepala bayi berada di lengan ibu, bukan
di siku.
Menyangga payudara dengan cara-cara tersebut menyulitkan bayi
untuk melekat dan menyusu dengan efektif. “Pegangan gunting‟ dapat
menghambat aliran ASI.
Nama: Nuraini S
Nim : P01031218089
Kelas: DIV-VIB
TOPIK 2
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dalam
memerah ASI
• mengurangi bengkak
(engorgement) • memberi ASI perah kepada • meninggalkan ASI untuk
• mengurangi sumbatan bayi sakit, yang tidak dapat bayi ketika ibu bekerja;
atau ASI stasis menyusu dengan cukup • Menjaga produksi ASI,
• membantu bayi melekat • memberi ASI perah kepada kesehatan payudara
pada payudara yang bayi yang mengalami kesulitan • memerah ASI langsung
penuh dalam koordinasi menyusu ke mulut bayi;
• memberi ASI perah • memberi ASI perah sementara • mencegah puting dan
kepada BBLR yang tidak bayi belajar menyusu dari areola menjadi kering
bisa menyusu puting yang terbenam atau lecet;
• mempertahankan • memberi ASI perah kepada • Memerah dan
pasokan ASI ketika ibu bayi yang ’menolak’ menyusu, pasteurisasi ASI dari ibu
atau bayinya sakit sementara bayi belajar yang terinfeksi HIV
menyukai proses menyusu
Diantaranya adalah hisapan bayi atau sentuhan pada
payudara ibu. Juga ibu memandangi bayinya,
mendengar, menyentuh dan memikirkan bayinya; dan
perasaan tenang serta percaya diri. Ketika ibu
memerah, refleks oksitosin mungkin tidak bekerja sebaik
ketika bayi menyusu langsung
i Cara merangsang
Oksitoksin
1. Bantu ibu secara psikologis
2. Duduk tenang dan sendirian atau dengan teman yang
mendukung
3. Mendekap bayi dengan kontak kulit jika memungkinkan
4. Minum minuman hangat yang menenangkan
5. Menghangatkan payudaranya
6. Merangsang puting susunya
7. Memijat atau mengurut payudaranya dengan lembut
8. Meminta seseorang membantu memijat punggungnya
A. Siapkan wadah bersih kering dengan mulut lebar • Meletakkan ibu jarinya pada payudara di ATAS puting
untuk ASI Perah dan areola, dan jari telunjuknya pada payudara di
B. Ajarkan ibu untuk : BAWAH puting dan areola, berseberangan dengan ibu
Mencuci tangan dengan sabun setiap akan jari. Ibu menopang payudara dengan jari-jari lainnya
memerah. • Menekankan dan melepas jaringan payudara di antara
Ibu butuh untuk membersihkan payudaranya ibu jari dan telunjuk beberapa kali. Kadang pada
hanya sekali sehari. Keseringan membersihkan payudara ibu yang menyusui mungkin merasakan
khususnya dengan sabun, mengeringkan kulit adanya bagian- bagian melebar dari duktus yang
areola yang sensitif dan memudahkan terjadinya membengkak karena ASI
puting retak. • Jika ASInya tidak keluar, ibu sebaiknya memposisikan
Buatlah dirinya nyaman. Duduk atau berdiri ulang ibu jari dan telunjuknya sedikit lebih dekat ke
dengan nyaman. puting atau ke arah belakang-depan sampai
Pegang wadah di bawah areola dan puting, menemukan tempat yang menghasilkan ASI dapat
dengan tangan lainnya mengalir. Lalu tekan lepas payudara seperti sebelumnya.
Lanjutan...
• Menekan dan melepaskan, menekan dan melepaskan. Ke semua
arah mengelilingi payudara. Jaga agar jari-jari kita jaraknya tetap
sama dari puting
• Perah satu payudara sampai ASI hanya mengalir perlahan dan
menetes. Ini memungkinkan akan memakan waktu sekitar 2-5
menit dan perah lagi payudara satunya lagi dengan cara yang sama
sampai ASInya hanya menetes
• Bergantian antara payudara setelah 5 atau 6 kali dengan minimal
waktu yang dibutuhkan untuk satu kali proses pemerahan minimal
20-30 menit
Sebelum diberikan ke bayi, cairkan ASI beku dengan memindahkan ke bagian tengah kulkas
atau pada suhu kamar. Hangatkan ASI dengan menaruh wadahnya di dalam baki yang berisi
air hangat pada suhu tangan.
Berikan ASI cair dalam 2 jam (atau berikan pada anak yang lebih besar atau dibuang).
Lanjutan...
Cara menggunakan
pompa karet
Tekan pompa karet untuk mendorong udara keluar.
Tempatkan ujung yang lebar dari tabung menutupi
puting.
Pastikan sekeliling tabung gelas menyentuh kulit
payudara untuk menghasilkan ruang hampa udara.
Lepaskan pompa karet. Puting dan areola akan
terhisap ke dalam tabung gelas tersebut.
Tekan dan lepaskan lagi pompa karet, beberapa kali.
Setelah menekan dan melepas pompa beberapa kali,
ASI mulai mengalir. ASI akan terkumpul di dalam
tonjolan di sisi tabung.
Lepaskan sekat hampa udara untuk mengosongkan
ASI hasil perahan, dan mulailah lagi.
Kekurangan pompa
karet
1. Pompa ini sukar dibersihkan dengan baik. ASI
mungkin terkumpul dalam pompa karet dan sulit
membersihkannya. ASI yang terkumpul di sana
sering terkontaminasi.
2. Pompa ini tidak begitu efisien, terutama bila
payudara lembek
PERHATIAN
Memerah dengan tangan pada umumnya adalah cara paling baik untuk memerah ASI. Cara ini lebih
sedikit kemungkinannya untuk menularkan infeksi, dan dapat dilakukan oleh setiap ibu kapan saja.
Penting sekali bagi ibu untuk belajar memerah ASI dengan tangan, dan tidak menganggap pompa suatu
kebutuhan.
Untuk memerah ASI secara efektif, akan sangat membantu jika merangsang refleks oksitosin lebih dulu
serta menggunakan teknik yang baik. Merangsang refleks oksitosin akan membantu pemerahan dengan
pompa, sama seperti pada pemerahan dengan tangan
Mengkaji Riwayat
Menyusui
TOPIK 3
A. CARA MENGKAJI RIWAYAT MENYUSUI
Kita
.
tidak dapat mempelajari semua yang perlu diketahui hanya dengan
mengamati, mendengarkan dan mempelajarinya. Kita juga perlu
mengajukan beberapa pertanyaan. Mengkaji riwayat menyusui berarti
mencari tahu tentang ibu dan bayi dengan cara yang sistematis. kita akan
membahas teknik tentang bagaimana mengkaji riwayat menyusui. Kemudian
kita mempelajari bagaimana menggunakan formulir khusus, formulir kajian
riwayat menyusui untuk membantu kita mengingat pertanyaan- pertanyaan
yang akan diajukan
03. Tanyalah nama
01. Sapa ibu dengan ramah
Cara Mengkaji dan perkenalkan diri
ibu dan nama
bayinya. Gunakan
Riwayat nama tersebut
Menyusui:
04. Minta ibu bercerita
02.Gunakan selalu
dengan caranya sendiri
nama ibu dan nama
tentang dirinya dan
bayi (jika ada).
bayinya. Kita dapat
memulai dengan ada
yang bisa saya bantu
bu?
05. Ajukan pertanyaan yang akan
membantu ibu mengungkapkan
fakta terpenting. Ajukan
pertanyaan sebanyak mungkin
08.Sediakan waktu
untuk mempelajari hal
yang lebih sulit dan
sensitif.
B. CARA MENGGUNAKAN
FORMULIR KAJIAN RIWAYAT
MENYUSUI