Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 4

MEKANISME PASAR MODAL


RETURN HARAPAN DAN RISIKO PORTOFOLIO
1. Stefanny - 19210852
2. Angel Lina - 19210923
3. Oktaviona - 1921083
4. Giovani Monica - 1921093
Pengertian Return dan Risiko
A. Return
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan
komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi.
Sedangkan, capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat
berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
Perlu diketahui bahwa yield hanya akan berupa angka nol (0) dan positif (+), sedangkan capital gain (loss) bisa berupa
minus(-), nol (0) dan positif (+). Secara sistematis return total suatu investasi bisa dituliskan sebagai berikut:

Return Total = Yield + Capital Gain (Loss)

B. Risk (Risiko)
Risiko adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau tidak terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun
atau periode waktu tertentu (time period). Risiko bisa juga diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda
dengan return yang diharapkan.
Sumber dan Jenis Risiko
1. Sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi :
a. Risiko Suku Bunga
Resiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yg terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh bagi
pendapatan investasi.
b. Risiko Pasar
fluktuasi pasar yang secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi, bahkan mengakibatkan
investor mengalami capital loss
c. Risiko Inflasi
risiko potensi kerugian daya beli investasi karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi.
d. Risiko Bisnis
Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis indutri , misalnya, perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada
industry tekstil akan sangat di pengaruhi oleh karakteristik industry tekstil itu sendiri.
e. Risiko Financial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin
besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko financial yang dihadapi perusahaan
f. Risiko Likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar
sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut.
g. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini
juga dikenal dengan nama currency risk atau exchange rate risk.
h. Risiko Negara
Resiko ini juga berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan ketentuan perundangan yang berakibat turunnya
pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan
2. Jenis-Jenis risiko :

Risiko Sistematis atau Risiko Pasar


Risiko Sistematis atau Risiko Pasar
• Risiko sistematis merupakan risiko yang mempengaruhi semua perubahan yang terjadi di pasar secara
keseluruhan. Perubahan tersebut akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. dengan kata lain,
risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat didiversifikasi.

Risiko Tidak Sistematis


Risiko Tidak Sistematis
• Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara
keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit
Estimasi Return dan Risiko Sekuritas
1. Menghitung Return Harapan
Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu aset tunggal kita perlu mengetahui distribusi probabilitas return
aset bersangkutan yang terdiri dari:
◦ Tingkat return yang mungkin terjadi
◦ Probabilitas terjadinya tingkat return tersebut.
Dengan demikian return yang diharapkan dari suatu aset tunggal bisa dihitung dengan rumus :

Keterangan:
Keterangan:
E(R) = return harapan dari suatu sekuritas
RiE(R) == return
return harapan
ke-I dari suatuterjadi
yang mungkin sekuritas
Ri = =probabilitas
Pri  return ke-I kejadian
yang mungkin
return terjadi
ke-i
N Pri  = probabilitas kejadian return
= banyaknya return yang mungkin ke-iterjadi
N = banyaknya return yang mungkin terjadi
Contoh :

Perhitungannya:
E(R) = [(0.30)(0.20)]+[(0,40)(0,15)]+[(0,30)(0,10)]
        = 0,15 atau 15%
Selain cara perhitungan return diatas, kita juga bisa menghitung return dengan dua cara :
1. Rumus untuk menghitung Arithmetic Mean:

Contoh :
2. Rumus untuk menghitung Geometric Mean :

Contoh :
Berdasarkan data tabel diatas menghitung dengan menggunakan rumus geometric mean, hasil yang didapatkan:
2. Menghitung Risiko
Menghitung Risiko bisa dilihat dari besarnya penyebaran distribusi probalititas return. Ada dua ukuran risiko penyebaran
yang sering digunakan untuk mewakilinya :
 Varians

 Deviasi Standar
Contoh Perhitungan Varians dan Deviasi Standar :

Dalam pengukuran resiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko relative sekuritas tersebut. Risiko relative ini
menunjukkan risiko per unit return harapan. Ukuran risiko relative yang biasa dipakai adalah koefisien variasi.
Rumusnya:
Analisis Risiko Portofolio
Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep  pemgurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas
kedalam portofolio. konsep ini mengatakan jika kita menambahkan secara terus-menerus jenis sekuritas kedalam
portofolio kita , maka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh  akan semakin besar sampai mencapai titik tertentu
dimana manfaat pengurangan tersebut mulai berkurang. rumus untuk menghitung deviasi standar portofolio bisa
dituliskan sebagai berikut ini:

Contoh:
Misalnhya risiko setiap sekuritas sebesar 0,20, maka risko portofolio akan menurun terus jika semakin banyak jumlah
sekuritas yang dimasukan kedalam portofolio. misalnya, jika kita memasukkan 100 saham dalam portofolio tersebut
maka risiko portofolio akan berkurang dari 0,20 menjadi 0,02
Diversifikasi
Diversifikasi adalah pembentukan portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset tertentu sedemikian rupa hingga
risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi besaran return yang diharapkan. Permasalahan diversifikasi adalah
penentuan atau pemilihan sejumlah aset-aset spesifik tertentu dan penentuan proporsi dana yang akan diinvestasikan
untuk masing-masing aset tersebut dalam portofolio.

Ada dua prinsip diversifikasi yang umum digunakan :

Diversifikasi Random

Diversifikasi Markowitz
Koefisien Korelasi
Suatu ukuran statistik menunjukkan pergerakan bersamaan relatif antara dua variabel . ukuran tersebut biasanya
dilambangkan dengan  dan berjarak (berkorelasi) antara +1,0 sampai -1,0 dimana:

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan  ukuran koefisien korelasi dalam konsep diversifikasi, sebagai
berikut:
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan
risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol akan mengurangi risiko portofolio secara signitifikan.
3. Pengabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua
sekuritas tersebut.
4. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrim tersebut (+1,0; 0,0 dan -1,0) sangat jarang terjadi. Sekuritas biasannya
akan mempunyai korelasi positif terhadap sekuritas lainya, meskipun tidak sempurna (+1).
Kovarians
Kovarians adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana  dua variabel mempunyai kecendrungan untuk
bergerak secar bersama-sama. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarian menunjukan sejauh mana return dari dua
sekuritas mempunyai kecendrungan bergerak bersama-sama. Kovarian bisa berbentuk angka positif, negatif, ataupun nol
Rumus untuk menghitung kovarians  dua buah sekuritas A dan B:
Estimasi Return  Portofolio Dan Risiko
Portofolio
1. Menghitung Return Harapan Dari Portofolio
Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasikan dengan cara menghitung rata-rata tertimbang dari return
yang diharapkan dari masing-masing faktor individual yang ada dalam portofolio.

Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari portofolio:


Contoh :
Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang diharapkan masing-masing
sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya, presentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan
saham GHI 30%,
maka return yang diharapkan dari portofolio tersebut adalah:

E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)


E(Rp)
= 0,195= atau
0,4 (0,15)
19,5%+ 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
= 0,195 atau 19,5%

2. Menghitung Risiko Portofolio


Risiko portofolio tidak bisa dihitung hanya dengan menjumlahkan risiko masing-masing sekuritas yang ada dalam portofolio.
Menghitung risiko portofolio tidak sama dengan menghitung return portofolio, karena risiko portofolio bukan merupakan rata-
rata tertimbang risiko masing-masing sekuritas individu dalam portofolio.
Dengan menggunakan ukuran kovarians seperti yang telah dibahas dimuka, kita bisa menghitung besarnya risiko portofolio, baik
yang terdiri dari dua buah maupun n sekuritas. Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu :
◦ Varians setiap sekuritas
◦ Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
◦ Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
3. Kasus dua sekuritas.
Untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri dari dua sekuritas, kita bisa menghitung standar deviasi return kedua
sekuritas tersebut. secara sistematis, rumus yang dipakai adalah:

Contoh :
Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing-masing menawarkan return sebesar 10% dan 25% ; serta standar
deviasi masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana investor padakedua aset tersebut masing-masing sebesar
50% untuk setiap aset. Standar deviasi portofolio tersebut dihitung dengan menggunakan rumus diatas :
(I) σp = [(0,5)2(0,3)2+ (0,5)2(0,6)2+ 2(0,5) (0,5) (ρA,B) (0,3) (0,6)]1/2
= [0,0225 + 0,09 + (0,09) (ρA,B)]1/2
= [0,1125 + 0,09 (ρA,B)]1/2
(II) Dari hasil perhitungan tahap I tersebut, kita bisa menetukan besarnya risiko portofolio saham Adan B. Sebelumnya
kita tentukan dahulu koefisien kolerasi saham A dan B.

Berikut ini beberapa skenario koefisien kolerasi saham A dan B beserta hasil perhitungan standar deviasinya :
4. Kasus n-Sekuritas
Rumus untuk menghitung standar deviasi untuk dua buah sekuritas di atas bisa diperluas untuk menghitung risiko
portofolio yang terdiri dari n-sekuritas. Ukuran yang dipakai adalah varians return n-sekuritas yang ada dalam portofolio.
Secara matematis rumus untuk menghitung risiko n-sekuritas adalah :
PENGARUH BOBOT
PENGARUH BOBOT
PORTOFOLIO DAN
PORTOFOLIO DAN
KORELASI
KORELASI

Kasus Korelasi Nol Kasus Korelasi Memetakan


Kasus Korelasi Nol Kasus Korelasi
dengan ShortNol
sale Kasus
NegatifKorelasi
dan Positif Memetakan
Kumpulan Peluang
Kasus Korelasi Nol dengan Short sale
Diperbolehkan NegatifSempurna
dan Positif Kumpulan Peluang
Investasi
Diperbolehkan Sempurna Investasi
Kasus Korelasi Nol
Dalam sebuah portofolio dua asset ini, proporsi dana yang diinvestasikan pada obligasi O adalah 100% dikurangi
proporsi dana yang diinvestasikan pada saham S, Wo= 1 – Ws. Anggap pada contoh ini korelasi antara saham S dan
Obligasi O adalah nol.

Return dan Resiko Saham S Obligasi O

Return dan Harapan, E(Ri) 0,12 0,06

Deviasi standar, 0,15 0,10

Menggunakan persamaan 4.10 dan 4.11 (hal 120 dan 122)

E(Rp) = Ws × 0,12 + (1- Ws) × 0,06


2 2 2 2 1/2
𝜎p= [Ws ×0,15 + (1-Ws) ×0,10 + 2(Ws) × (1-Ws) × 0 ×0,15 ×0,10]
Misal, total dana Rp. 100 jut diinvestasikan pada saham S sebesar Rp. 70 juta. Bobot Portofolio dalam saham S adalah
Rp. 70 juta/ Rp. 100 juta = 0,70. Sedangkan bobot portofolio untuk obligasi O adalah (1- 0,70) = 0,30. Maka return
harapan portofolio dan deviasi standarnya adalah:

E(Rp)= 0,70 × 0,12 + 0,30 × 0,06 = 10,20%


𝜎p= [0,702 × 0,152 + 0,302 × 0,102 + 2 × 0,70 × 0,30 × 0,15 × 0,10]1/2 Ws E(Rp) p

= 0,1092 = 10,92% 1,00 12,00% 15,00%

0,90 11,40% 13,54%

0,80 10,80% 12,17%

0,70 10,20% 10,92%

0,60 9,60% 9,85%

0,50 9,00% 9,01%

0,40 8,40% 8,49%

0,30 7,80% 9,32%

0,20 7,20% 8,54%

0,10 6,60% 9,12%

0,00 6,00% 10,00%


Kasus Korelasi Nol dengan Short Sale
Diperbolehkan
Pada Short Sale, Bobot portofolio dapat menjadi negative ataupun lebih dari 100%. Misal, dengan total dana sendiri
sebesar Rp. 100 Juta, Investor tersebut melakukan short sale Rp. 30 juta pada saham S untuk membeli Obligasi O
sebanyak Rp. 130 Juta. Maka, Wo = 1,30 dan Ws = -0,30. Catatan bahwa penjualan bobot tersebut adalah tetap 100%.
Kasus Korelasi Negatif dan Positif Sempurna
Sekarang asumsikan koefisien korelasi adalah -1
atau berkorelasi positif sempurna. Dengan korelasi
negative sempurna pada contoh ini, investasi
bahkan dapat menciptakan portofolio kurang
resiko (riskless portofolio)dengan
menginfestasikan dananya pada saham S sebanyak
40% dan pada obligasi O sebanyak 60%. Pada Ws
= 0,40 ini, return adalah 8,40% dan deviasinya
adalah 0,00%.

Sekarang nilai koefisien korelasi antara saham S dan


Sekarang
Obligasinilai koefisien adalah
O diasumsikan korelasi+1antara saham S positif
atau berkorelasi dan
Obligasi O diasumsikan adalah +1 atau berkorelasi positif
sempurna.
sempurna.
Memetakan Kumpulan Peluang Investasi
Kurva kumpulan peluang investasi bergerak ke kiri dan lebih besar Ketika nilai korelasi semakin menurun dari korelasi =
1 ke 0,5 ke 0 dan ke -1. Kurva tertinggi untuk return harapan dan deviasi standar adalah kombinasi portofolio yang
mempunyai koefisien korelasi = -1. Asumsikan bobot portofolio Ws = 0,5 dan Wo =0,5. Pada bobot portofolio ini,
deviasi standar terkecil ditemukan pada portofolio dengan koefisien korelasi =-1. Semakin kecil nilai koefisien korelasi
antara kedua asset, semakin kecil resikonya.
Ada 2 Hal Yang Perlu Di Perhatikan :
Tanpa memperhatikan pembobotan
portofolionya atau pada suatu bobot
portofolio tertentu apapun, deviasi
standar portofolio selalu menurun seiring
dmengan penurunan koefisien korelasi.
Pada suatu nilai korelasi tertentu,
pembobotan portofolio yang berbeda-
beda akan menghasilkan nilai-nilai
deviasi standar yang berbeda pula.
Model Indeks Tunggal
Ri= 𝛼i + 𝛽 i RM + 𝑒i
Keterangan:
Ri = Return Sekuritas 𝑖
RM = Return Indeks Pasar
𝛼i= Bagian return sekuritas 𝑖 yang tidak dipengaruhi kinerja pasar
𝛽 i = Ukuran kepekaan return sekuritas 𝑖 terhadap perubahan return pasar
𝑒i = Kesalahan residual

Perhitungan return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua


komponen utama, yaitu:
• Komponen return yang terkait dengan keunikan perusahaan dilambangkan dengan I;
• Komponen return yang terkait dengan pasar; dilambangkan dengan I Beta atau resiko
sistematis dapat dihitung dengan rumus,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai